Kami menyediakan berbagai simulasi kredit, dari kredit mobil, kredit rumah, kpr, kartu kredit dan lain-lain. Simulasi pinjaman bisa juga dilakukan di sini.

Apa itu Remittance?

Bagaimana perdagangan internasional bisa berjalan dengan lancar? Bagaimana para orang tua yang anaknya menempuh pendidikan di luar negeri tak khawatir dengan uang biaya sekolah? Bagaimana para Tenaga Kerja Indonesia yang mengais rezeki di negeri orang bisa mengirimkan uang untuk memenuhi kebutuhan keluarganya di dalam negeri dan juga sebaliknya? Bagaimana pula pengiriman bantuan untuk warga di negara-negara yang mengalami bencana alam?

Anda mungkin membayangkan betapa sulit dan ribetnya mengirimkan uang ke luar negeri dan menerima uang dari luar negeri. Dulu memang begitu, namun sekarang tidak lagi. Teknologi perbankan yang semakin canggih mendukung transfer uang baik dari dalam maupun luar negeri yang semakin mudah melalui layanan remittance.

Apa itu remittance?

Remittance adalah suatu layanan pengiriman atau transfer uang dalam bentuk valuta asing dari dalam ke luar negeri dan sebaliknya yang dilakukan oleh lembaga keuangan baik bank maupun non-bank. Layanan remittance bisa diakses oleh seluruh masyarakat baik nasabah maupun non-nasabah bank penyedia layanan tersebut.

Transfer uang uang ke luar negeri atau penerimaan uang dari luar negeri melalui layanan remittance tidaklah sesederhana transfer uang antarbank di dalam negeri. Proses remittance membutuhkan waktu yang cukup lama untuk prosesnya, sebab sistem perbankan yang dianut di Indonesia berbeda dengan sistem perbankan di luar negeri. Perbankan Indonesia menganut sistem Society for Worldwide Interbank Financial Telecommunication (SWIFT), sedangkan bank-bank di luar negeri menganut sistem International Bank Account Number (IBAN).

Layanan remittance mampu memberikan kemudahan dalam melakukan transaksi keuangan lintas negara. Bahkan, remittance memainkan peranan penting dalam perekonomian di banyak negara. Layanan transfer uang ini memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi dan merupakan mata pencaharian banyak negara, terutama yang mengekspor tenaga kerja. Uang dikirim oleh para tenaga kerja yang bekerja di luar negeri menjadi salah satu sumber pemasukan keuangan negara.

Jenis-jenis remittance

Remittance menyediakan layanan dua arah yakni dari dalam dan dari luar. Artinya, layanan ini bisa digunakan untuk mengirimkan uang ke luar negeri dan menerima uang dari luar negeri. Berkenaan dengan hal tersebut, remittance dibedakan menjadi dua jenis.

  • Pengiriman uang ke luar negeri (Outgoing/Outward Remittance)

Jenis remittance ini jelas merupakan layanan pengiriman atau transfer uang dari dalam negeri (Indonesia) ke bank luar negeri dalam bentuk valuta asing. Bagi mereka yang memiliki kerabat atau keluarga di luar negeri akan sangat terbantu dengan layanan ini. Mereka menjadi lebih mudah dalam mengirimkan uang kepada kerabat di luar negeri yang membutuhkan.

Hampir semua bank di Indonesia menyediakan layanan remittance jenis outgoing atau outward ini. Tak hanya sekadar memenuhi kebutuhan nasabah dan non-nasabah, tetapi juga didasari oleh alasan bisnis karena layanan remittance merupakan peluang bisnis dengan prospek yang bagus ke depannya. Sebab itu, banyak bank yang menawarkan layanan remittance dengan berbagai keunggulannya tersendiri, mulai dari proses yang mudah dan cepat, fleksibel, biaya rendah, hingga kurs jual beli yang bersaing.

  • Pengiriman uang dari luar negeri (Incoming Remittance)

Incoming remittance merupakan kebalikan dari outgoing remittance. Jika outgoing remittance layanan pengiriman uang ke luar negeri, maka incoming remittance merupakan layanan pengiriman uang dari luar negeri atau penerimaan uang dari luar negeri dalam bentuk mata uang asing. Artinya, pengiriman uang dilakukan dari bank luar negeri dengan tujuan rekening bank di dalam negeri.

Komponen bisnis remittance

Remittance merupakan layanan pengiriman uang dalam lingkup internasional. Artinya, untuk memproses layanan ini tentu tidak hanya melibatkan bank di dalam negeri saja, tetapi juga bank di luar negeri. Terkait dengan hal itu, setidaknya ada empat komponen yang terlibat dalam remittance.

  • Beneficiary, yaitu pihak yang namanya tertera dalam formulir aplikasi layanan remittance yang berhak untuk menerima uang yang dikirimkan sesuai dengan instruksi pengirim.
  • Beneficiary bank, yaitu bank tujuan yang ditunjuk untuk menerima pengiriman uang dari bank lain untuk diteruskan ke pihak yang berhak menerima sesuai dengan permintaan atau instruksi pengirim.
  • Remitting bank, yaitu bank yang menyediakan layanan remittance yang bertugas melakukan pengiriman uang ke bank lain sesuai dengan permintaan dan instruksi pengirim.
  • Correspondent bank, yaitu bank koresponden atau bank perantara yang berperan menjadi penghubung antara bank asal yang mengirimkan uang (remitting bank) dengan bank tujuan yang menerima pengiriman uang (beneficiary bank).

Mekanisme remittance

Saat ini banyak bank yang menyediakan jasa atau layanan pengiriman atau transfer uang ke luar negeri melalui remittance. Jadi, Anda tak perlu bingung dalam memilih bank yang akan ditunjuk untuk mengirimkan uang Anda ke luar negeri. Secara umum, setiap bank memiliki keunggulan layanan masing-masing, baik dari kecepatan proses transaksi maupun biaya layanan. Biaya layanan remittance yang dibebankan oleh bank kepada pengirim umumnya berkisar antara US $5 hingga US $25.

Lantas, bagaimana mekanismenya? Mekanisme penggunaan layanan remittance di semua bank umumnya hampir sama. Berikut alur mekanisme remittance.

  1. Pengirim baik nasabah maupun non-nasabah mendatangi kantor bank yang menyediakan layanan remittance.
  2. Pihak bank akan memberikan formulir pengiriman uang yang di dalamnya berisi informasi tentang jumlah atau nominal uang yang akan dikirimkan, identitas pengirim, identitas penerima, termasuk bank tujuan penerima kiriman uang tersebut.
  3. Isilah formulir pengiriman uang itu sesuai dengan data dan kondisi yang sebenarnya.
  4. Sesudahnya pihak bank pengirim akan memproses permintaan remittance Uang yang dikirim dalam bentuk valuta asing bisa didebet dari tabungan valas pengirim jika pengirim merupakan nasabah dari bank terkait. Sementara bagi pengirim yang non-nasabah, maka valuta asing yang akan dikirimkan disetorkan langsung kepada pihak bank.
  5. Bank pengirim akan memproses permintaan remittance dengan menunjuk bank koresponden yang menjadi penghubung atau perantara dengan bank tujuan yang akan menerima uang.
  6. Berikutnya bank tujuan menerima kiriman uang dan kemudian diteruskan kepada pihak yang berhak menerima sesuai dengan instruksi dari pihak yang mengirimkan uang.

Artikel Terkait

Demikianlah artikel tentang remittance, semoga bermanfaat bagi Anda semua.



Mengenal tentang Rasio Kecukupan Modal Bank
10 Krisis Perbankan Abad 21
Memahami Keajaiban Bunga Berbunga
Apa Itu BCA Xpresi? Bagaimana Cara Buatnya?
Alasan Bank Umum Harus Menyimpan Saldo Minimal pada Bank Sentral
Apa itu Visa payWave?
Apa Itu Sertifikat Wadiah Bank Indonesia?
Apa itu Rasio Kecukupan Modal – Capital Adequacy Ratio (CAR)?
Apa Itu BCA QRKU?
Pengertian Bank dalam Pengawasan


Bagikan Ke Teman Anda