Kami menyediakan berbagai simulasi kredit, dari kredit mobil, kredit rumah, kpr, kartu kredit dan lain-lain. Simulasi pinjaman bisa juga dilakukan di sini.

Apa Penyebab Resesi?

Dikutip dari The Street, resesi adalah istilah yang mendefinisikan penurunan nilai produk domestik bruto selama dua kuartal berurutan. Istilah ini mencakup dua hal yang lebih spesifik; pertama, istilah ini tidak diartikan sebagai kondisi kuartal perkembangan declining-but-positive, dimana Anda bisa melihat perkembangan yang positif namun lebih lambat daripada kuartal sebelumnya.

Begini contohnya, jika GDP berada di kuartal 2,1 persen tetapi sebelumnya berada di angka 2,2 persen maka bisa diartikan sebagai kemunduran dalam perkembangan, tetapi bukan resesi.

Istilah resesi menuju pada kuartal back-to-back yang mana kondisi suatu perekonomian memang minus. Jadi, untuk contoh ini nilai resesinya akan berada pada angka -2,1 persen, dan kuartal sebelumnya pada angka -2,2 persen.

Cakupan kedua, orang sering membicarakan GDP tetapi apakah mereka yang membicarakannya sudah pasti paham apa itu GDP? Mari kita perjelas istilah GDP ini supaya Anda paham. GDP adalah singkatan dari gross domestic product atau dalam bahasa Indonesia disebut sebagai nilai produk domestik bruto, nilai ini menyatakan seberapa besar kualitas dan servis yang diberikan oleh suatu produk. Sedangkan ‘net’ atau netto adalah nilai bersih dari produk atau jasa yang ditawarkan perusahaan untuk dinikmati oleh konsumen.

Ekonomi yang terus berkembang bisa saja menjadi lambat saat perekonomian kita berada di atas siklus. Seperti halnya contoh di atas yaitu pada persentase 2,1 persen.

Cukup banyak istilah yang sudah kita bahas pada pembukaan ini, dari yang tadinya hanya membahas resesi secara umumĀ  keluar beberapa istilah seperti GDP, netto, dan siklus ekonomi. Karena tujuan bahasan kita kali ini adalah untuk menyajikan apa saja sebab resesi, simak terus artikel ini untuk mendapatkan jawabannya berdasarkan penjelasan-penjelasan yang terkait.

Tentang Siklus Ekonomi

Umumnya, resesi biasa terjadi saat kita berada di puncak siklus ekonomi. Hak ini sama artinya dengan ketika GDP atau gross domestic product mencapai poin atau nilai tertinggi dalam siklus ekonomi. Meski demikian, apa yang sebenarnya paling menyebabkan resesi tetap akan dibahas selanjutnya.

Pada poin atau nilai tertinggi, inflasi akan sangat riskan terjadi, yang mana inflasi sendiri diartikan sebagai kondisi yang membuat produk dan jasa menjadi lebih mahal. Konsumen telah dikuasai oleh pengeluaran atau terpaksa mengeluarkan berapa rupiah untuk kebutuhan dan keinginannya keski di sisi lain para pebisnis terdesak untuk menghentikan para karyawannya dan mungkin memotong gaji bulanannya. Ingat, kondisi lah yang membuat mereka terdesak

Sampai pada akhirnya permintaan akan produk dan jasa akan berkurang dan bahkan hilang, harga-harga produk atau jasa di pasar dan dimana saja juga akan anjlok akan hal ini. Situasi ini disebut sebagai deflasi.

Situasi ini juga pasti memberikan pengaruh pada para pebisnis. Pebisnis akan memotong atau mengurangi sebanyak mungkin pengeluaran mereka. Tak hanya biaya produksi dan biaya operasi saja yang akan mereka potong, mereka juga akan memotong besar-besaran belanja per kapita yang biasa mereka lakukan saat kondisi ekonomi normal. Bahkan mungkin mereka juga akan melakukan investasi aset dengan jangka waktu yang lama. Adapun barang yang diinvestasikan berupa properti dan peralatan atau mesin produksi yang biasa digunakan untuk memproduksi produk yang dijual.

Di sisi sebaliknya adalah lawan kata dari resesi, biasa disebut sebagai economic-boom. Situasi ekonomi ini memberikan istilah untuk ekonomi yang sedang berkembang dengan intensitas yang terus menerus. Pengeluaran sebuah bisnis atau perusahaan akan meningkat, penjualan meningkat, upah pekerja meningkat, pengeluaran konsumen meningkat, dan seperti itulah bagaimana siklus ekonomi berputar. Salah satu contoh nyata dari siklus ekonomi ini di Negara Amerika pada tahun 2009 lalu, yang mana tahun tersebut dinilai sebagai bermulanya economic-boom.

Penyebab Resesi

Setelah mengerti apa itu siklus ekonomi dan bagaimana prinsipnya, mungkin Anda sudah mengantongi sedikit wawasan yang menjawab pertanyaan “apa penyebab resesi?”.

Biasanya peningkatan atau perbanyakan aset akan menyebabkan resesi. Perbanyakan aset akan terus berkembang saat siklus ekonomi sedang berjalan ke siklus economic-boom. Pada kondisi ini juga para pebisnis akan sangat percaya diri membeli berbagai aset seperti real estate, saham, surat obligasi, dan lain-lain. Bahkan mereka juga akan menjual kembali dengan harga yang lebih mahal.

Jika hal tersebut terjadi terus-menerus dan banyak dilakukan orang maka harga aset akan tergulingkan. Hal ini juga akan membuat penurunan value yang cukup signifikan, dan pada akhirnya orang akan semakin dekat dengan keadaan ekonomi resesi.

Contoh nyata yang terjadi adalah pada tahun 2008 lalu di sejumlah negara, banyak orang berpikir akan mendapatkan uang yang banyak setelah membeli aset kemudian menjualnya lagi dengan harga yang lebih tinggi. The Federal Reserve Bank telah memasang peringkat yang rendah untuk waktu yang terlalu lama sehingga berakibat banyaknya orang yang terjun dalam jual-beli rumah. Di sisi lain peringkat kontrak atau sewa rumah semakin menurun. Permintaan rumah yang semakin besar akan membuat harga rumah semakin tinggi.

Harga rumah yang tinggi ini bertolak belakang dengan kualifikasi pembeli, seperti pada perkreditan misalnya. Hal ini hanya akan menghasilkan masalah baru seperti mass-home-foreclosures.

Orang akan kehilangan rumah mereka, tidak memiliki izin untuk memiliki kartu kredit, serta bank dan investor akan harus menghadapi perkreditan yang default seperti di awal dahulu. Dapat disimpulkan bahwa hanya ada dua jenis aset yang terus meningkat jumlahnya, yaitu rumah dan pinjaman hipotek untuk membeli rumah. Sekali lagi kami ingatkan, hal ini lah yang akan menciptakan resesi.

Artikel Terkait

Demikianlah artikel tentang apa penyebab resesi, semoga bermanfaat bagi Anda semua.



Dampak Resesi Akibat Virus Corona Terhadap Perekonomian Indonesia
Bagaimana Menyiapkan Keuangan Pribadi Saat Menghadapi Resesi?
Cara Menghasilkan Keuntungan Bisnis Di Masa Resesi
Apa itu Devisa?
Isu Resesi Menyeruak Akibat Pandemi Corona, Ini 6 Tandanya!
Persiapan Pribadi Menghadapi Resesi yang Akan Datang
Apa itu Defisit Transaksi Berjalan? Penyebab & Dampak Defisit Transaksi Berjalan
Apa itu Resesi Ekonomi? Apa Indikatornya?
Apa itu Fundamental Ekonomi?
Keuntungan / Dampak Positif dari Resesi


Bagikan Ke Teman Anda