Kami menyediakan berbagai simulasi kredit, dari kredit mobil, kredit rumah, kpr, kartu kredit dan lain-lain. Simulasi pinjaman bisa juga dilakukan di sini.

Kaum Top 1% Menguasai Separuh Kekayaan Dunia?

Ketimpangan sosial masih menjadi salah satu permasalahan besar yang harus dihadapi oleh masyarakat, dimana jurang pemisah antara si kaya dan si miskin semakin lebar. Berdasarkan data statistik dari Oxfam dan Credit Suisse, kekayaan dunia setengahnya dikuasai oleh 1% orang terkaya atau yang biasa disebut dengan Top 1%. Jumlah ini meningkat hingga 5 kali lipat sejak tahun 2000, dimana tercatat adanya peningkatan jumlah orang yang termasuk ke dalam kategori Top 1%.

Selain kaum Top 1% tersebut, orang-orang kaya secara keseluruhan juga menguasai sebagian besar kekayaan dunia dimana 10% dari mereka memegang kendali atas 80% kekayaan global. Hal ini tentu membuat kaum miskin semakin terhimpit hidupnya karena keseluruhan mereka hanya mampu mengumpulkan 1% dari kekayaan dunia. Pada pembahasan kali ini kita akan mengulas lebih lanjut mengenai kaum Top 1% dan mengapa mereka bisa menguasai setengah dari kekayaan global.

Siapakah Kaum Top 1%?

Seperti yang telah diulas sedikit pada bagian awal, secara sederhana penjelasan kaum Top 1% adalah mereka yang termasuk ke dalam bagian 1% dari orang terkaya dunia. Jadi dari seluruh orang-orang kaya di dunia hanya 1% yang masuk ke dalam golongan ini, bukan berarti 1% dari penduduk dunia. Mereka yang termasuk ke dalam Top 1% biasanya merupakan orang-orang yang masuk dalam daftar orang terkaya di negaranya, termasuk juga di Indonesia.

Kategori Top 1% juga dilihat dari berapa banyak kekayaan yang dimiliki oleh orang tersebut, yang minimal harus memiliki kekayaan sebesar US$760.000 atau Rp11 miliar. Sedangkan untuk dapat digolongkan ke dalam kategori Top 10%, orang tersebut harus memiliki kekayaan senilai dengan US$68.800 atau Rp960 juta. Sekarang ini jumlah orang yang masuk ke dalam kategori kaum Top 10% dan Top 1% semakin meningkat, yang menyebabkan kesenjangan sosial semakin lebar.

Hal tersebut berarti adanya kemirisan dalam sistem perekonomian dan pendistribusian kekayaan dunia, dimana orang yang kaya semakin kaya sedangkan yang miskin akan semakin miskin. Hanya dengan menggabungkan kekayaan dari 62 orang terkaya dunia saja sudah setara dengan total kekayaan setengah dari orang miskin di penjuru dunia. Karena kaum Top 1% ini menguasai setengah dari kekayaan dunia, itu berarti gabungan dari kekayaan mereka setara dengan gabungan kekayaan semua orang yang tidak termasuk dalam kategori tersebut.

Mengapa Setengah Kekayaan Dunia Dikuasai Kaum Top 1%?

Setelah memahami siapa itu kaum Top 1% dan bagaimana posisi mereka dalam perekonomian dunia, kita tentu ingin tahu juga mengapa mereka bisa menguasai kekayaan sebanyak itu. Dan bukan hanya menguasai, mereka biasanya bisa mempertahankan kekayaan dimilikinya hingga diturunkan ke generasi-generasi selanjutnya. Berikut adalah beberapa alasan mengapa kaum Top 1% bisa menguasai setengah dari kekayaan global:

1. Penguasaan Sumber Daya yang Terbatas

Alasan pertama mengapa setengah kekayaan dunia dapat dikuasai oleh kaum Top 1% adalah karena mereka memiliki akses terhadap sumber daya yang terbatas (limited resources). Beberapa yang termasuk ke dalam kategori sumber daya terbatas adalah minyak bumi, logam mulia, gas alam, transportasi, dan lain sebagainya. Karena hal-hal tersebut merupakan sumber daya yang terbatas dan tidak dimiliki oleh banyak pihak, mereka mendapatkan lebih banyak keuntungan dengan mengelola dan menjualnya.

2. Monopoli dan Oligopoli

Masih terkait dengan alasan yang pertama, dimana penguasaan sumber daya yang terbatas mendorong terjadinya monopoli atau setidaknya oligopoli. Tidak ada atau setidaknya tidak banyak pemain lain yang berkecimpung di sektor tersebut, sehingga kaum Top 1% pun memiliki power lebih dalam mengendalikan pasar. Jadi tak heran jika kemudian terjadi praktek monopoli atau oligopoli, dan para konsumen pun tidak bisa berbuat banyak akan hal itu karena memang membutuhkan produk tersebut.

3. Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme

Alasan selanjutnya mengapa kaum Top 1% bisa terus bertahan hingga menguasai setengah dari kekayaan global adalah karena praktek Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN) yang terus merajalela. Praktek KKN yang terus mengakar terutama dalam pemerintahan seperti pemberian izin ilegal, pencucian dana, penghindaran pajak, dan lain sebagainya turut membantu kaum Top 1% dalam meningkatkan kekayaannya. Meski mungkin tidak semuanya melakukan hal tersebut, namun tak dapat dipungkiri bahwa praktek KKN masih memegang peranan besar yang memudahkan mereka dalam mengurus berbagai kepentingan bisnis.

4. Sistem Hirarki

Suka atau tidak, selalu ada sistem hirarki yang terbangun di dunia ini bahkan mulai kita masih kecil. Saat duduk di bangku sekolah saja, kita sudah dibedakan dengan sistem hirarki dengan adanya rangking yang menunjukkan tingkat prestasi akademik masing-masing individu. Begitu juga dalam dunia profesional, dimana dari sekian banyak dokter pasti ada beberapa dokter yang lebih unggul dari yang lainnya. Hal ini berlaku juga dalam kepemilikan harta, dimana selalu ada orang-orang yang menduduki sistem hirarki teratas dari aspek kekayaan.

5. Upah Kerja yang Minim

Jika alasan-alasan sebelumnya dilihat dari sudut pandang kaum Top 1% itu sendiri, alasan selanjutnya melihat dari sisi kaum marginal yang bertolak belakang dengan Top 1%. Upah kerja minim yang diberlakukan pemerintah merupakan salah satu penyebab mengapa kaum marginal sulit meningkatkan kekayaannya meski sudah bekerja keras. Hal ini akan memperlebar kesenjangan sosial dan mendorong adanya praktek kapitalisme dimana para orang kaya memanfaatkannya untuk memperkerjakan kaum marginal dengan upah rendah.

6. Minimnya Fasilitas Pendidikan dan Kesehatan

Sama seperti alasan sebelumnya, alasan terakhir ini juga dilihat dari sisi kaum marginal yaitu rendahnya fasilitas pendidikan dan kesehatan. Karena hanya memiliki bekal pendidikan yang tidak memadai, mereka kesulitan untuk meningkatkan kualitas diri agar bisa mendapatkan penghasilan yang lebih layak. Selain itu, mahalnya biaya obat dan fasilitas kesehatan lainnya membuat mereka terhambat saat terjangkit penyakit yang dapat menghalangi produktivitas sehari-hari.

Demikianlah pembahasan mengenai kaum Top 1% dan mengapa mereka bisa menguasai separuh dari kekayaan dunia ini. Sangat penting bagi pemerintah, masyarakat, dan pihak-pihak lain yang terkait untuk dapat bahu-membahu dalam mengatasi persoalan ini. Karena ini bukan hanya menjadi permasalahan bagi rakyat miskin, namun juga permasalahan global yang harus diselesaikan bersama agar ketimpangan sosial tidak terus terjadi. Semoga informasi ini bermanfaat bagi Anda!

Artikel Terkait

Demikianlah artikel tentang kaum top 1% menguasai separuh kekayaan dunia, semoga bermanfaat bagi Anda semua.



Tren Dunia Kerja di Masa Depan Setelah COVID-19
10 Mata Uang Termahal di Dunia Tahun 2019
Mengapa Ada Orang yang Kaya dan Ada Orang yang Miskin di Dunia?
6 Waralaba Unik DI Dunia
10 Negara dengan Cadangan Emas Terbesar di Dunia
Bank Teraman di Dunia
10 Yayasan Terkaya di Dunia
Ini Dia Barang-barang Termahal di Dunia
10 Negara Pencetak Buku Terbanyak di Dunia
10 Negara Terkecil di Dunia


Bagikan Ke Teman Anda