Kami menyediakan berbagai simulasi kredit, dari kredit mobil, kredit rumah, kpr, kartu kredit dan lain-lain. Simulasi pinjaman bisa juga dilakukan di sini.

Perbedaan Kurs Referensi JISDOR vs Kurs Tengah BI

Setiap negara pastilah memiliki mata uang yang digunakan sebagai alat pembayaran atau transaksi dalam melakukan kegiatan ekonomi. Sayangnya, mata uang masing-masing negara hanya bisa digunakan untuk melakukan transaksi atau perdagangan lokal saja. Artinya, tidak laku di pasar internasional.

Lantas, bagaimana perdagangan internasional antar-negara bisa berlangsung? Dengan dolar Amerika Serikat (AS). Mata uang dari negeri Paman Sam tersebut memang dijadikan sebagai mata uang internasional.

Alasannya, banyak negara bahkan hampir semua negara menyimpan cadangan devisanya dalam bentuk dolar AS. Sebab itulah, transaksi perdagangan internasional mengacu pada mata uang tersebut. Tak heran, jika dalam perdagangan valuta asing, dolar AS digunakan sebagai acuan konversi nilai mata uang.

Bicara tentang konversi nilai mata uang, nilai tukar atau disebut dengan kurs rupiah terhadap dolar AS tampak fluktuatif, kadang menguat bahkan melemah. Baru-baru ini rupiah melemah terhadap dolar AS, di mana untuk US$ 1 nilainya mencapai Rp 14.000,-.

Nilai tukar rupiah yang semakin melemah terhadap dolar AS dipandang kurang menguntungkan, bahkan disinyalir mampu memberikan dampak yang negatif terhadap perekonomian dalam maupun luar negeri.

Kurs merupakan nilai tukar mata uang suatu negara terhadap mata uang negara lain. Kurs penting dalam perdagangan dilakukan dengan menggunakan valuta atau mata uang asing baik di level nasional maupun internasional.

Kurs atau nilai tukar tidaklah stagnan, tetapi senantiasa bergejolak seiring dengan kondisi pasar. Sebab itulah, perjanjian-perjanjian bisnis yang di dalamnya terdapat klausul pembelian dengan valuta asing akan sulit untuk direalisasikan, apabila kurs tidak diketahui secara pasti.

Apa itu JISDOR?

JISDOR merupakan akronim dari Jakarta Interbank Spot Dollar Rate, yaitu kurs referensi yang digunakan sebagai dasar transaksi perdagangan yang dilakukan dengan valuta asing.

Sebagai kurs referensi, JISDOR disusun berdasarkan pada transaksi valuta asing antar-bank dengan data yang diperoleh secara real time melalui sistem di Bank Indonesia (BI) yang disebut dengan Sistem Monitoring Transaksi Valuta Asing Terhadap Rupiah (SISMONTAVAR).

Penentuan JISDOR didasarkan pada rata-rata tertimbang volume seluruh transaksi baik dolar AS (USD) maupun rupiah (IDR) antar-bank dalam rentang waktu mulai pukul 08.00 hingga 09.45 WIB. Selanjutnya nilai JISDOR akan diumumkan atau dipublikasikan melalui situs resmi BI pada pukul 10.00 WIB tepat. Kurs referensi ini hanya tersedia pada hari kerja saja.

Artinya, JISDOR tidak tersedia pada hari-hari yang ditetapkan sebagai libur kerja seperti Sabtu dan Minggu, serta hari libur nasional. Lantas, bagaimana jika transaksi terjadi pada hari libur? Acuannya adalah nilai JISDOR yang ditetapkan pada hari sebelumnya.

Fungsi JISDOR

Sebelum bicara tentang fungsi JISDOR, ada baiknya jika mengetahui latar belakang lahirnya JISDOR terlebih dahulu. Saat ini, JISDOR digunakan sebagai acuan atau referensi dalam setiap transaksi yang melibatkan dolar AS baik oleh lembaga perbankan maupun non-bank.

Sebelumnya, informasi mengenai spot harga USD/IDR hanya didasarkan pada kuotasi bank, yaitu minat beli atau jual yang ditawarkan oleh bank, sehingga belum tentu teralisasi dalam transaksi.

Acuan ini dinilai kurang akurat karena spot harga tidak didasarkan pada transaksi aktual. Akibat yang mungkin timbul adalah informasi yang tidak simetris, sehingga pembentukan harga di pasar tidak efisien.

Sebelum ditetapkannya JISDOR sebagai kurs acuan atau referensi yang aktual, perdagangan dengan valuta asing dilakukan dengan berdasarkan pada tiga referensi yang umum digunakan di pasar domestik.

Ketiga referensi tersebut, yakni:

  • Kurs USD/IDR yang dilaporkan pada Bloomberg dan Reuters. Kurs ini tidaklah statis, karena tergantung pada bank yang melakukan kuotasi terakhir, sehingga nilainya bisa saja mengalami perubahan setiap saat. Referensi ini disebut juga sebagai Kurs Penutupan Reuters/Bloomberg atau mark to market yang pengumumannya dilakukan pada pukul 16.00 saat penutupan pasar.
  • Kurs BI, yaitu nilai tukar USD/IDR yang diumumkan oleh BI berdasarkan transaksi valuta asing yang dimulai pada pukul 09.30 hingga 09.50. Referensi ini umumnya digunakan oleh perusahaan perbankan atau non-bank baik dengan maupun tanpa banknote.
  • Kurs tengah BI atau kurs neraca, yaitu nilai tukar USD/IDR yang ditentukan oleh BI untuk kepentingan laporan keuangan perusahaan.

Penentuan ketiga referensi tersebut tidaklah didasarkan pada transaksi aktual, sehingga dinilai kurang akurat, yang bisa berakibat kerugian salah satu pihak yang bertransaksi menggunakan valuta asing.

Di sisi lain, pasar membutuhkan kurs acuan atau referensi yang benar-benar akurat atau setidaknya mendekati akurat karena didasarkan pada transaksi aktual. Sebab itulah, BI menerbitkan JISDOR sebagai kurs referensi yang akurat.

Perbedaan JISDOR dengan Kurs Tengah BI

Dalam perdagangan mata uang terdapat istilah Kurs Jual dan Kurs Beli. Kurs jual adalah harga bank menjual mata uang asing. Sedang kurs beli adalah harga bank membeli mata uang asing.

Karena kedua jenis kurs tersebut tidak bisa digunakan sebagai dasar untuk menyusun laporan keuangan perusahaan, terutama neraca yang menyajikan data tentang kekayaan dan kewajiban perusahaan. BI menetapkan kurs tengah, yakni membagi dua jumlah kurs jual dengan kurs beli.

Sekarang, BI sudah tidak menerbitkan kurs tengah lagi. Kurs tengah sudah diganti dengan Kurs JISDOR dan Kurs Transaksi BI.

Kurs JISDOR adalah kurs referensi yang sudah dijelaskan di atas. Sedang Kurs Transaksi BI merupakan kurs jual dan kurs beli valas terhadap rupiah. Kurs Transaksi BI ini digunakan sebagai acuan transaksi BI dengan pihak ketiga seperti pemerintah.

Kurs Referensi (JISDOR) digunakan sebagai titik tengah Kurs Transaksi BI USD/IDR .

Jadi sekarang kurs tengah BI sudah tidak digunakan lagi, sebagai gantinya kurs JISDOR digunakan sebagai referensi perdagangan dengan mata uang asing dan pencatatan nilai tukar mata uang asing dalam laporan keuangan perusahaan.

Artikel Terkait

Demikianlah artikel tentang perbedaan kurs referensi JISDOR vs kurs tengah BI, semoga bermanfaat bagi Anda semua.



Perbedaan Antara Revenue Dengan Sales
Perbedaan Margin dan Markup
Pengertian Financial Technology Menurut Bank Indonesia Beserta Aturannya
Apa Perbedaan Perusahaan Asuransi VS Dana Pensiun
Perbedaan Private Banking vs Wealth Management
Perbedaan Costs (Biaya) dan Expenses (Beban)
Perbedaan Antara Investasi Aktif Dengan Pasif
3 Tugas Bank Indonesia (BI) Sebagai Bank Sentral
Perbedaan Barang Inferior dengan Esensial
Faktor-faktor yang Menyebabkan Perbedaan Suku Bunga


Bagikan Ke Teman Anda