Kami menyediakan berbagai simulasi kredit, dari kredit mobil, kredit rumah, kpr, kartu kredit dan lain-lain. Simulasi pinjaman bisa juga dilakukan di sini.

Tips Finansial untuk Buruh Kelas Menengah ke Bawah

Di era seperti sekarang ini, uang menjadi salah satu aspek yang sangat penting untuk menjalani kehidupan yang nyaman. Sayangnya, tidak semua orang bisa memiliki pendapatan berlebih dan bahkan banyak dari mereka yang masih terjebak dengan pemasukan yang pas-pasan.

Jika Anda termasuk golongan kelas menengah ke bawah, Anda mungkin berpikir akan sangat sulit untuk mengelola keuangan dengan baik. Padahal pendapatan yang sedikit bukanlah alasan untuk tidak menabung dan berhemat.

Simak beberapa tips berikut ini untuk membantu Anda mengelola keuangan dengan baik meski pendapatan Anda masih ke termasuk kategori menengah ke bawah.

1. Setiap rupiah sangat berharga

Belajarlah untuk menghargai setiap rupiah yang kamu dapatkan. Bahkan jika Anda hanya bisa menyisihkan Rp 1000 setiap hari, lakukan hal ini secara rutin. Meski hal ini kelihatan sepele, pada kenyataannya tidak semua orang bisa menabung. Bahkan banyak orang dewasa yang masih belum bisa konsisten menabung.

Jika ingin bisa sukses menabung, maka hal pertama yang harus Anda lakukan adalah mengontrol pengeluaran. Jangan mudah tergoda menghabiskan uang untuk segala sesuatu yang tidak penting. Hargailah kerja keras Anda dalam mengumpulkan uang dengan menyisihkan sedikit saja setiap harinya.

2. Menabung sesuai dengan usia dan tanggung jawab

Banyak orang yang merasa bahwa menabung bukanlah kebutuhan mendesak karena mereka tidak punya banyak uang. Padahal kebutuhan menabung seseorang tidak sama dengan orang lain. Menabunglah sesuai dengan kemampuan Anda, usia Anda, dan tanggung jawab Anda.

Misalnya jika Anda masih lajang dan belum menikah, maka tabungan Anda setidaknya cukup untuk memenuhi kebutuhan darurat Anda sendiri. Ini berbeda dengan kebutuhan menabung seseorang yang sudah menikah dan memiliki anak.

Jadi tidak perlu terpengaruh dengan kemampuan menabung teman atau kolega Anda. Yang terpenting adalah Anda mampu menyisihkan sebagian uang untuk menabung, bukan seberapa besar uang yang Anda tabung.

3. Jangan pernah absen mencatat pengeluaran

Inilah tips klasik yang akan selalu Anda temukan di semua artikel dan buku yang berhubungan dengan keuangan. Sama halnya dengan menabung, hal ini terdengar sederhana namun sangat sulit untuk diwujudkan. Terlepas dari seberapa sedikit atau seberapa banyak uang yang Anda dapatkan, mencatat setiap uang yang keluar dari dompet sangatlah penting.

Agar mencatat pengeluaran tidak menjadi beban yang berat, jangan pernah menunda untuk menuliskan setiap pengeluaran setiap harinya. Dengan demikian, Anda akan tahu kemana saja larinya uang Anda selama ini dan Anda akan bisa mulai berhemat dan memangkas pengeluaran Anda.

4. Jangan masuk ke dalam jebakan utang

Sekali Anda mencoba untuk berhutang sebelum kondisi finansial stabil, maka Anda sama saja dengan memasukkan diri Anda ke dalam lingkaran setan yang tidak ada ujungnya. Berhutang adalah sesuatu yang sangat menyenangkan di awal, karena Anda menerima sejumlah uang secara cuma-cuma. Namun begitu Anda mulai mencicil tagihan bulanan, Anda akan merasakan betapa tersiksanya memiliki utang.

Jadikan hal ini sebagai kebiasaan, sehingga ketika kondisi finansial Anda sudah membaik, Anda tidak memiliki keinginan untuk berhutang karena menyadari kerugiannya lebih banyak dibandingkan keuntungan yang diperoleh.

5. Periksa kebiasaan spending Anda

Mendapatkan uang adalah sesuatu yang sangat sulit dilakukan. Anda harus mengorbankan energi, tenaga, dan pikiran untuk tetap bisa bertahan hidup. Jadi akan sangat disayangkan kalau Anda menghabiskan uang yang Anda dapatkan dengan susah payah untuk hal-hal yang tidak penting bukan?

Sebagai contoh, selama ini mungkin Anda tidak menyadari kalau sebagian besar uang Anda habis untuk membeli rokok atau membeli kosmetik yang tidak perlu. Anda tidak akan tahu berapa banyak yang Anda habiskan jika Anda tidak pernah mencatatnya.

Namun jika Anda punya catatan lengkap, Anda akan bisa menghemat dan memangkas pengeluaran untuk sektor ini, lalu menggunakan uangnya untuk menabung atau berinvestasi. Ingatlah bahwa masyarakat kelas menengah ke bawah juga bisa menjalani gaya hidup konsumtif.

6. Tingkatkan ketrampilan yang mendukung pekerjaan

Berinvestasi tidak melulu tentang keuangan saja. Mengasah kemampuan yang bisa mendukung karir dan pekerjaan juga merupakan bentuk investasi yang sangat penting lho. Semakin baik ketrampilan Anda, maka semakin baik juga prospek karir Anda di masa mendatang.

Dengan demikian Anda akan selalu punya daya saing yang tinggi di antara rekan-rekan kerja. Bila Anda punya cukup waktu dan tenaga, Anda juga bisa mengembangkan ketrampilan baru. Siapa tahu ketrampilan tersebut akan membantu Anda mendapatkan sumber pendapatan lain yang akhirnya sangat berguna untuk peningkatan kondisi finansial Anda.

7. Temukan cara untuk selalu berhemat

Jangan pernah puas dengan langkah penghematan yang sudah Anda lakukan selama ini. Temukan cara lain untuk terus berhemat dan memangkas pengeluaran yang tidak perlu. Ingat, berhemat tidak sama dengan pelit lho. Jadi jangan pernah beranggapan bahwa berhemat sama dengan bersikap pelit terhadap diri Anda sendiri.

Sebagai contoh, Anda lebih memilih untuk naik kendaraan umum ke kantor karena dapat menghemat uang bensin, menghemat energi, dan tentu saja menghemat waktu karena tidak perlu bergelut dengan kemacetan kota besar.

Contoh lain adalah berhemat dengan cara membawa bekal makan siang ke kantor. Cara ini tentu jauh lebih hemat dibandingkan dengan membeli makan di luar yang harganya bisa berkali-kali lipat.

8. Bayar tagihan tepat waktu

Tagihan utilitas yang meliputi tagihan listrik, air, internet, dan sebagainya harus menempati prioritas teratas pengeluaran bulanan Anda. Yang tidak kalah penting, pastikan Anda membayar semua tagihan tersebut tepat waktu agar tidak terkena denda.

Terlambat satu hari saja akan membuat Anda membayar lebih karena denda. Semakin lama Anda membayar, maka semakin banyak denda yang harus dibayarkan juga. Jika Anda masih ingin berhemat, belajarlah untuk menekan penggunaan listrik Anda. Misalnya dengan mematikan semua alat elektronik di siang hari ketika semua anggota keluarga beraktivitas dan mengurangi penggunaan listrik yang tidak perlu di malam hari.

9. Jangan tergoda kartu kredit

Selain utang, inilah godaan terbesar seorang pekerja. Mengingat pendapatan Anda yang masih tergolong di kelas menengah ke bawah, menggunakan kartu kredit untuk transkasi keuangan bukanlah sebuah keputusan yang tepat. Sebisa mungkin hindari penggunaan kartu kredit, karena kartu kredit sama dengan utang.

Jika Anda ingin bertransaksi dengan kartu, gunakan saja kartu debit. Berbeda dengan kartu kredit, Anda bisa melihat jumlah saldo setelah menggunakan kartu debit sehingga Anda akan lebih berhati-hati saat melakukan transaksi nantinya.

10. Biasakan membayar tunai

Tidak peduli ada di kelas mana kondisi perekonomian Anda – entah Anda sudah tergolong menengah ke atas atau menengah ke bawah, membayar dengan uang tunai adalah trik yang sangat tepat untuk berhemat. Bertransaksi dengan kartu memang sangat nyaman karena beberapa alasan yang tepat.

Anda tidak akan menyadari berapa banyak uang yang sudah Anda keluarkan sampai Anda melihat tagihan kartu kredit di akhir bulan. Ini berbeda dengan penggunaan uang tunai. Setiap lembar uang yang keluar dari dompet Anda akan sangat terasa, dan pada akhirnya Anda akan merasa saying untuk mengeluarkan lebih banyak uang.

Tanpa disadari, trik prikologis ini akan mendorong Anda untuk lebih berhemat dan berhati-hati mengeluarkan uang. Meskipun demikian, bukan berarti Anda bisa menimbun banyak uang tunai di dompet.

Batasi uang yang Anda simpan di dalam dompet untuk mencegah Anda menghabiskan banyak uang. Misalnya saat Anda akan pergi berbelanja, buatlah daftar barang-barang yang ingin dibeli beserta dengan estimasi harganya. Kemudian bawalah uang sesuai dengan estimasi tersebut dengan sedikit kelebihan.

Dengan trik yang sederhana ini, Anda akan bisa terhindar dari berbelanja impulsif dan membeli barang-barang yang tidak perlu.

11. Jangan terpengaruh dengan orang-orang di sekitar

Inilah salah satu “bahaya” yang tidak disadari oleh banyak orang. Seringnya gaya hidup konsumtif yang berlebihan dan tidak sesuai dengan pendapatan adalah pengaruh dari orang-orang di sekitar.

Semua upaya Anda untuk berhemat akan sia-sia jika Anda tidak bisa menahan pengaruh dari teman-teman terdekat. Misalnya mereka yang suka makan siang di luar dan menghabiskan banyak uang bisa mempengaruhi tekad Anda untuk berhemat.

Karena tidak kuasa melawan ajakan teman-teman, Anda pun kembali menghabiskan uang. Jangan samakan keadaan Anda dengan keadaan teman-teman Anda. Oleh karena itu jika mereka menjalani gaya hidup konsumtif, maka Anda tidak seharusnya terbawa.

Demikian juga dengan keinginan untuk membeli barang-barang mewah hanya karena ini pamer. Jika orang-orang di sekitar Anda membawa pengaruh buruk untuk kehidupan finansial Anda, mungkin sudah saatnya Anda mencari lingkaran pergaulan yang baru.

12. Temukan sumber pendapatan tambahan

Jika semua cara penghematan sudah dilakukan namun penghasilan Anda tidak cukup untuk membiayai kehidupan sehari-hari, maka solusi yang paling tepat adalah menambah pendapatan. Jangan puas hanya dengan memiliki satu sumber pendapatan saja.

Carilah pekerjaan sampingan di luar pekerjaan utama Anda. Pekerjaan sampingan bisa didapatkan dari mengembangkan hobi, mengambil pekerjaan lepas, menjadi guru les, dan masih banyak lagi.

Memiliki pekerjaan sampingan juga memberikan manfaat lain buat Anda. Misalnya saat Anda kehilangan pekerjaan, Anda tidak perlu terlalu khawatir karena masih bisa membiayai hidup dengan penghasilan yang didapatkan dari pekerjaan sampingan Anda.

13. Bedakan keinginan dan kebutuhan

Inilah hal tersulit bagi hamper semua orang. Banyak yang berdalih bahwa keinginan sama dengan kebutuhan untuk mengurangi rasa bersalah mereka karena telah menghabiskan uang untuk sesuatu yang tidak perlu.

Misalnya keinginan membeli tas baru, padahal tas yang lama masih dalam kondisi baik dan bisa digunakan dalam jangka waktu lama. Inilah yang disebut dengan keinginan. Membeli tas baru merupakan sebuah keinginan karena sebenarnya Anda tidak membutuhkannya.

Tahan diri Anda untuk membeli semua barang yang diinginkan dan fokuslah hanya untuk memenuhi kebutuhan saja. Ini merupakan salah satu tantangan terbesar jika Anda ingin mencapai tujuan finansial yang lebih besar lagi.

14. Jangan takut untuk mulai berinvestasi

Banyak orang yang berasal dari kalangan menengah ke bawah ragu untuk berinvestasi karena merasa mereka tidak memiliki cukup uang untuk itu. Padahal berinvestasi tidak harus dimulai dengan dana yang besar.

Ada banyak bentuk investasi yang bisa Anda lakukan, sehingga Anda harus bisa mencari tahu bentuk investasi mana yang paling sesuai dengan kondisi finansial Anda.

15. Kurangi kebiasaan makan di luar

Tips terakhir yang bisa Anda terapkan untuk menstabilkan kondisi keuangan adalah dengan mengurangi kebiasaan makan di luar. Mulailah untuk berbelanja bahan makanan sendiri dan memasak makanan Anda sendiri. Makan makanan di rumah jauh lebih hemat dibandingkan dengan makan di luar yang harganya bisa berkali-kali lipat lebih mahal.

Tidak memiliki pendapatan berlebih bukanlah alasan untuk tidak mengelola keuangan. Jika kamu tahu cara yang tepat, bukan mustahil kamu mencapai tujuan finansial yang kamu impikan.

Artikel Terkait

Demikianlah artikel tentang tips finansial untuk buruh kelas menengah ke bawah, semoga bermanfaat bagi Anda semua.



Tip Menghemat Uang dari Marie Kondo
Cara Melunasi Utang dengan Cepat
Apa itu Literasi Keuangan?
Apa Itu Personal Financial Planner? Apa Kerjanya?
9 Hal yang Harus Dilakukan Agar Tidak Jatuh Miskin
12 Kesalahan dalam Membuat Anggaran Keuangan Pribadi
Bagaimana Cara Mendapatkan Uang Tambahan?
7 Hal yang Sering Pensiunan Sesali Ketika Tidak Lagi Bekerja
Tip Membuat Financial Plan
Inilah 4 Langkah Jitu Mengumpulkan Dana Darurat


Bagikan Ke Teman Anda