Kami menyediakan berbagai simulasi kredit, dari kredit mobil, kredit rumah, kpr, kartu kredit dan lain-lain. Simulasi pinjaman bisa juga dilakukan di sini.

15 Kesalahan Umum Dalam Mengelola Keuangan dan Bagaimana Cara Mengatasinya

Mengambil langkah dan keputusan cerdas yang berkaitan dengan keuangan adalah tantangan tersendiri. Sebagai anak muda yang sadar akan pentingnya pengelolaan finansial yang baik, kamu pasti ingin bisa memiliki banyak uang dan menambah pundi-pundi kekayaan. Untuk mencapai hal itu, diperlukan manajemen keuangan pribadi yang sangat baik.

Sayangnya, entah disadari atau tidak, justru banyak orang sering melakukan kesalahan dalam mengambil keputusan saat mengelola keuangan mereka. Jika kamu merasa sulit menyisihkan uang untuk menabung, terlalu banyak pengeluaran, dan terjebak dalam lingkaran utang, maka itu adalah tanda-tanda kamu terjebak dalam pengelolaan finansial yang salah.

Tidak perlu khawatir, dalam artikel ini kamu akan mengidentifikasi beberapa kesalahan umum yang sering dilakukan saat sedang mengelola keuangan dan bagaimana cara mengatasinya.

  1. Punya terlalu banyak tujuan finansial – yang kadang tidak realistis

Berfokus pada begitu banyak tujuan dalam satu waktu adalah kesalahan terbesar yang dilakukan oleh banyak orang. Kamu akan merasa kewalahan jika memiliki banyak tujuan finansial yang harus dicapai dalam satu waktu (belum lagi jika banyak di antara tujuan tersebut yang tidak realistis).

Sebaiknya, pilih satu tujuan spesifik yang kamu yakin bisa mencapainya. Misal, membayar tagihan kartu kredit tepat waktu di bulan ini atau menabung 2 kali lipat pada bulan ini. Fokuslah untuk mencapai tujuan tersebut dan kamu bisa memulai dengan tujuan baru di bulan berikutnya.

Jangan menetapkan tujuan melebihi jangka waktu 30 hari. Jika kamu menjadikan 30 hari sebagai batas waktu untuk mencapai tujuan tersebut, maka berbagai macam tujuan finansial yang kamu miliki akan menjadi lebih realistis dan lebih mudah dicapai.

  1. Hanya fokus membayar utang tanpa menyisihkan uang untuk menabung

Siapa yang tidak ingin membayar utang semaksimal mungkin dan kalau bisa segera melunasinya sebelum jatuh tempo pembayaran. Ini memang bukan hal yang buruk, namun akan menjadi keputusan yang buruk jika semua uangmu habis untuk membayar utang tanpa ada sisa untuk menabung.

Satu yang harus kamu ingat. Kamu boleh membayar utang-utangmu semaksimal mungkin tetapi kamu tetap harus punya uang untuk ditabung meski sangat sedikit dan biaya untuk pengeluaran sehari-hari selama sebulan masih aman di tangan.

Sebaiknya pasang target berapa banyak uang yang akan kamu sisihkan untuk membayar utang. Kamu juga bisa menggunakan metode transfer otomatis untuk menabung, sehingga setelah kamu menerima gaji sejumlah uangmu akan langsung dipotong untuk menabung.

  1. Tidak mempersiapkan pengeluaran “rutin” tahunan

Mungkin kamu bingung, apa itu pengeluaran rutin tahunan? Tentu saja ini bukan tagihan rutin atau cicilan yang harus kamu bayar, tetapi pengeluaran wajib yang kadang luput dari perhitungan. Seperti berbagai pengeluaran untuk menyambut hari raya atau membeli kado untuk ulang tahun keluarga tercinta.

Hal ini sangat penting lho. Banyak orang mengalami peningkatan pada pengeluaran mereka selama hari raya karena tidak diperhitungkan dengan baik. Akibatnya, kondisi keuangan memburuk setelah itu. Ini juga berlaku saat anggota keluarga seperti ayah, ibu, dan saudara berulang tahun. Setidaknya kamu harus memberi kado untuk mereka bukan?

Persiapkan dana tersendiri untuk semua kebutuhan ini. Tetapkan anggaran mengenai berapa yang harus kamu habiskan, lalu pastikan momen-momen tersebut tidak mengganggu kesehatan kondisi finansial pribadimu.

  1. Menjadi lebih boros setelah menerima kenaikan gaji

Banyak yang beranggapan, naiknya gaji berarti naiknya gaya hidup. Padahal ini merupakan pola piker yang salah. Ketika kamu punya lebih banyak uang dari biasanya (karena kenaikan pangkat atau bisnis sampingan), bukan berarti kamu harus meningkatkatkan pengeluaranmu juga. Justru tabunganmu-lah yang harus semakin menggendut, bukan sebaliknya.

Pertahankan gaya hidupmu meski gajimu lebih besar dari sebelumnya. Gunakan uang lebih yang kamu miliki untuk menunjang kondisi finansialmu saat ini. Alokasikan kelebihan uang untuk membangun dana darurat, belajar berinvestasi, atau hal-hal lain yang lebih produktif. Boleh saja bersenang-senang, tetapi jangan menjadikan itu gaya hidup.

Punya lebih banyak uang tidak menjamin kondisi finansialmu akan membaik pula jika kamu tidak bisa mengelolanya dengan baik. Tidak ada salahnya kok hidup hemat meski kamu punya uang berlebih. Hidup di bawah standar kemampuan adalah salah satu kunci menuju kesuksesan secara finansial.

  1. Tidak merencanakan dana darurat

Dana darurat adalah istilah yang pasti kamu temui di setiap artikel keuangan yang kamu baca. Peran dana darurat dalam finansial memang sepenting itu. Saat menyusun bujet bulanan, jangan hany fokus pada berapa besar dana yang kamu butuhkan untuk semua pengeluaran di bulan itu. Sisihkan juga untuk dana darurat.

Dana darurat harus menjadi prioritas dalam keuanganmu. Jangan menyepelekan keberadaan dana darurat hanya karena kamu tidak sedang dalam kondisi darurat saat ini. Tidak perlu terburu-buru, mulai tabung dana darurat sesuai dengan kemampuan kamu sambil tidak melupakan kewajiban yang lainnya.

Jumlah dana darurat yang ideal adalah 3 sampai 6 kali jumlah pengeluaran bulanan jika kamu belum menikah. Kamu bisa menetapkan target mau berapa lama mencapai jumlah total dana yang kamu butuhkan. Bila perlu, pangkas beberapa pengeluaran untuk mempercepatn pencapaian dana darurat.

  1. Tidak mencatat pengeluaran

Hal yang sangat sederhana namun kenyataannya banyak orang belum bisa melakukannya. Mencatat pengeluaran adalah hal yang sangat penting, terlepas dari bagaimana kondisi keuanganmu saat ini. Kamu harus tahu berapa uang yang kamu hasilkan selama sebulan dan untuk apa saja kamu menghabiskan uang itu.

Kesalahan pengelolaann uang yang terbesar justru terjadi pada sektor ini. Tidak melakukan budgeting dengan baik akan menyebabkan pengeluaran menjadi tidak terkontrol selama satu bulan hingga akhirnya tidak ada cukup uang tersisa untuk ditabung.

Pencatatan pengeluaran akan memudahkan kamu untuk memangkas berbagai macam kebutuhan yang tidak perlu sehingga kamu bisa menyimpan lebih banyak uang. Kamu bisa mencatat pengeluaran dengan cara yang kamu sukai (melalui aplikasi smartphone, cara manual menggunakan buku dan kertas, dan lain sebagainya).

Jangan lupa untuk meninjau kembali catatan pengeluaran selama sebulan agar kamu bisa memperbaiki pengelolaan keuanganmu di bulan berikutnya.

  1. Tidak merencanakan tabungan pensiun

Jika sekarang kamu masih berada di usia 20-an, pensiun mungkin masih sangat jauh di angan-angan. Namun bukan berarti kamu bisa bersantai dan tidak memikirkan bagaimana masa tua nanti.

Mulai pikirkan dan rencanakan tabungan pensiun mulai dari sekarang. Jika perusahaan tempat kamu bekerja menawarkan program pensiun, cari tahu lebih dalam tentang program tersebut dan mulailah mempersiapkan masa tuamu.

  1. Pengeluaran tidak terkontrol

Gaya hidup boros adalah kesalahan terbesar yang masih dilakukan oleh semua orang. Dengan alasan kepuasan diri, mereka tidak memperhitungkan dampak finansial yang mungkin muncul di masa depan.

Mulailah berhemat dengan menekan pengeluaran sebisa mungkin. Kamu bisa memulainya dengan mengubah beberapa kebiasaan boros. Misalnya suka makan di luar rumah yang biayanya bisa berkali-kali lipat dan mulai memasak sendiri, menghentikan langganan berbayar yang tidak perlu, hingga menghentikan kebiasaan merokok. Awalnya mungkin sulit, tapi lihat berapa banyak uang yang bisa kamu simpan dengan cara ini.

  1. Membeli segala sesuatu yang tidak perlu

Punya banyak uang membuat kamu mudah tergoda untuk membeli barang-barang yang tidak perlu. Sebagai contoh, kamu ingin mengganti smartphone dengan edisi terbaru yang lebih canggih hanya karena kamu punya uang lebih untuk membelinya.

Padahal jika dipikir dengan jernih, smartphone akan semakin berkurang nilainya sehingga tidak akan menguntungkan kamu yang membelinya. Atau kamu ingin membeli mobil padahal kamu masih lajang dan tidak memerlukan mobil secara mendesak.

  1. Tidak memikirkan investasi

Selain menabung, cara menyimpan uang yang benar adalah dengan investasi. Jika kamu cerdas dalam memilih metode investasi, bukan tidak mungkin jumlah kekayaanmu akan berlipat ganda!

Tidak perlu bingung apabila saat ini kamu masih awam dalam dunia investasi. Kamu bisa mulai belajar tentang jenis-jenis investasi yang ada, berkonsultasi dengan para ahli, baru memutuskan investasi jenis apa yang ingin kamu lakukan. Semakin dini kamu memulai investasi akan semakin baik.

  1. Membayar utang dengan uang tabungan

Godaan untuk cepat-cepat melunasi utang ketika kamu mulai menabung adalah sesuatu yang sulit ditolak. Namun demikian, membayar utang dengan mengambil uang tabungan bukanlah langkah yang bijaksana. Jika kamu bisa membayar cicilan utang dengan lancar, tidak perlu terburu-buru melunasi sampai harus mengorbankan uang tabunganmu.

Apabila kamu memang ingin cepat-cepat membayar utang, maka hiduplah sehemat mungkin agar kamu bisa melunasi semua utangmu dengan cepat.

  1. Tidak memiliki rencana masa depan

Kondisi finansialmu di masa depan tergantung pada apa yang kamu lakukan sekarang. Apakah kamu bermalas-malasan dan menghambur-hamburkan uang atau sibuk dengan berbagai rencana masa depan dan tidak berhenti belajar?

Setelah kamu berhasil mencapai tujuan keuangan dalam jangka pendek, buatlah tujuan yang lebih besar dengan jangka waktu yang lebih panjang lagi. Hiduplah dengan berpacu pada tujuan finansial ini agar masa depanmu nantinya lebih terjamin.

  1. Menggunakan kartu kredit untuk keperluan darurat

Menggesek kartu kredit adalah hal yang mudah untuk dilakukan. Memang sangat sulit untuk menahan godaan tidak menggunakan kartu kredit, namun jangan pernah menggunakan kartu tersebut dalam keadaan darurat.

Misalnya saat kamu atau salah satu anggota keluargamu sakit. Jangan menggunakan kartu kredit untuk membayar tagihannya. Jika kondisinya memang benar-benar darurat, sebaiknya kamu mengambil uang tabungan atau dana darurat yang kamu kumpulkan.

  1. Tidak ada rencana untuk membayar utang

Kamu yang menggunakan kartu kredit tentu paham bahwa kartu kredit adalah utang yang harus kamu bayar setiap bulannya. Karena penggunaan kurang terkontrol, banyak orang akhirnya justru kewalahan saat tiba saatnya membayar cicilan.

Rencanakan bagaimana kamu akan membayar cicilan ini setiap bulannya. Hal ini juga berlaku untuk kamu yang punya cicilan rumah atau mobil. Pastikan kamu tidak merasa terbebani saat tiba waktunya membayar.

  1. Salah memperhitungkan budgeting, atau bahkan tidak melakukan budgeting sama sekali

Budgeting adalah hal yang sangat krusial untuk menyeimbangkan pemasukan dan pengeluaranmu. Tidak melalukan budgeting adalah sebuah kesalahan, namun salah memperhitungkan budget bisa membahayakan keuanganmu.

Saat pertama kali melakukan budgeting, membuat kesalahan memang wajar. Kamu bisa belajar dari kesalahan ini agar menjadi lebih baik pads budgeting yang berikutnya. Mulailah dengan pengeluaran mingguan, lalu pengeluaran bulanan, hingga akhirnya kamu bisa melakukan budgeting untuk pengeluaran tahunan.

Setelah susah payah menyusun budget, kamu harus memastikan bahwa kamu akan menaati peraturan yang sudah kamu buat untuk dirimu sendiri.

Tidak ada pengelolaan keuangan yang sempurna dan cocok untuk semua orang. Agar kamu bisa menemukan mata metode pengelolaan yang baik untuk finansialmu, kuncinya adalah banyak belajar. Kamu mungkin akan mengalami banyak trial and error dalam prosesnya, namun justru dari situlah kamu bisa belajar tentang mana yang benar dan mana yang salah.

Artikel Terkait

Demikianlah artikel tentang 15 kesalahan umum dalam mengelola keuangan dan cara mengatasinya, semoga bermanfaat bagi Anda semua.



Cara Berhenti Menjadi Orang Biasa Saja Dan Berubah Menjadi Kaya
Apa Itu Residual Income?
Cara Mudah Memangkas Pengeluaran
Cara Mendidik Anak untuk Belajar Mengatur Keuangan
Tip Agar Semakin Dewasa Keuangannya
Cara Mengatur Keuangan Saat Dimensia Datang
Kesalahan Umum Dalam Investasi Cryptocurrency
Apa Itu Personal Financial Planner? Apa Kerjanya?
8 Golden Rule dalam Manajemen Mengelola Keuangan Pribadi
Aspek Keuangan yang Sering Terlupa dan Harus Diperhatikan


Bagikan Ke Teman Anda