Apa Beda KTA vs Kartu Kredit?
Kredit Tanpa Agunan atau yang biasa disebut dengan KTA merupakan salah satu produk pinjaman dari bank yang tidak membutuhkan jaminan material. Walau sama-sama merupakan solusi pinjaman tunai tanpa jaminan, namun KTA dan Kartu Kredit sangat berbeda dalam hal prinsip dan cara kerja. KTA juga tidak dapat disatukan dengan pinjaman melalui kartu kredit. Secara garis besar, cicilan pinjaman menggunakan kartu kredit biasanya hanya untuk jangka pendek dan dengan batas kredit yang jauh lebih kecil. Sedangkan, KTA bisa diangsur lebih lama dan dengan jumlah yang lebih besar. Oleh karena itu, untuk kepentingan jangka panjang dan jumlah yang lebih besar, banyak orang lebih memilih mengambil KTA daripada membelanjakan kartu kreditnya hingga batas maksimal.
Walaupun demikian, proses pengajuan KTA juga melalui proses seleksi yang jauh lebih ketat daripada pengajuan kartu kredit. Suku bunga pinjaman KTA juga lebih besar karena lamanya masa pinjaman dan jumlah uang yang bisa diambil. Kartu kredit rata-rata hanya menarik bunga 0.5%-0.8% per bulan dengan masa angsuran 12-18 bulan. Sedangkan KTA rata-rata memiliki suku bunga sebesar 0.9%-1.2% per bulan dengan masa angsuran 12-36 bulan. Hal ini disebabkan karena bank sebagai “lender” mengambil resiko yang lebih besar saat memberikan KTA pada nasabah, sehingga wajar jika bunga yang ditetapkan lebih tinggi. Namun, KTA akan sangat berguna untuk memenuhi kebutuhan hidup dengan jumlah yang cukup besar, seperti renovasi rumah, biaya kuliah atau biaya menikah. Sebaliknya, kartu kredit memang lebih diarahkan untuk memenuhi kebutuhan insidentil seperti berbelanja, membayar tagihan bulanan atau membeli barang keperluan rumah tangga.
Meskipun KTA dan kartu kredit adalah dua produk pinjaman yang berbeda, namun keduanya masih saling berhubungan. Banyak bank yang menetapkan kepemilikan kartu kredit sebagai syarat dan bahan pertimbangan untuk mengajukan KTA. Dengan demikian data diri nasabah dan riwayat transaksi keuangannya akan digunakan sebagai bahan pertimbangan oleh bank pemberi pinjaman. Besarnya batas pinjaman kartu kredit juga menjadi salah satu faktor yang sangat menentukan. Selain besarnya gaji, banyak bank yang akan lebih lega mempercayakan pinjaman dengan jumlah besar ini kepada nasabah yang sudah mendapat kepercayaan batas kredit yang besar pula.
Namun, tentu saja bukan hanya sekedar batas kredit yang menjadi kunci. Poin-poin dari transaksi kartu kredit yang akan dipertimbangkan sebagai syarat permohonan KTA juga mencangkup hal-hal di bawah ini:
1. Kartu kredit tidak aktif
Walaupun nasabah memiliki beberapa kartu kredit dengan limit besar, jika jarang digunakan maka tidak akan membantu. Minimal selama setahun kartu kredit harus aktif dengan performa yang baik dan stabil. Lebih baik memiliki satu kartu kredit dengan performa yang baik daripada beberapa kartu kredit yang tidak jelas frekuensi penggunaannya. Besarnya limit yang dimiliki juga harus diimbangi dengan besarnya pemasukan perbulan yang diterima. Jika cicilan hutang per bulannya sudah menguras 30% atau lebih dari total pemasukkan, maka akan sulit mendapatkan tambahan pinjaman melalui KTA.
2. Riwayat pembelanjaan per tahun
Jika nasabah termasuk seseorang yang disiplin dalam membayar kartu kredit, tidak pernah overlimit dan menunggak pembayaran, maka semakin besar peluangnya untuk mendapatkan KTA. Performa belanja per tahun ini menjadi salah satu acuan penting dalam menentukan besar pinjaman yang dapat diambil melalui KTA. Oleh karena itu, sebisa mungkin selalu membayar sebelum tanggal jatuh tempo, mengatur pengeluaran dan langsung melunasi tagihan tiap berbelanja dengan kartu kredit di akhir bulan. Lakukan setidak-tidaknya selama setahun sebelum mengajukan KTA untuk memperoleh raport kredit yang baik.
3. Rasio pemakaian
Walaupun limit kartu kredit besar, jika riwayat pemakaian sering mencapai batas kredit atau bahkan melebihi batas juga bisa menjadi nilai kurang untuk mengajukan KTA. Idealnya pemakaian kartu kredit setiap bulan tidak boleh lebih dari 30% dari total limit. Itupun sebaiknya dilakukan rutin setiap bulannya dengan nominal pembayaran harus melebihi batas pembayaran minimum. Kecuali jika nasabah telah mengambil program cicilan tetap yang memang telah menentukan jumlah pembayaran per bulan. Disarankan menggunakan kartu kredit untuk membayar tagihan rutin bulanan jika ingin menunjukkan riwayat kredit yang stabil dan tidak berlebihan.
4. Besarnya kredit terhutang
Peforma keuangan nasabah juga akan dinilai dari skor kredit yang ada di database Bank Indonesia. Jika performa kredit kurang bagus karena jumlah total pinjaman masih cukup besar dan nasabah sering kali mencicilnya dengan pembayaran minimum saja maka akan sangat sulit untuk mendapatkan persetujuan KTA dalam jumlah besar. Sangat disarankan untuk membereskan semua tunggakan dan tagihan kartu kredit sebelum mengajukan permohonan KTA. Walaupun gaji dan pemasukkan bulanan besar, jika pengeluaran dinilai lebih besar dan tidak seimbang, bank tidak akan menyetuji pencairan dana KTA.
Selain performa kartu kredit yang bagus, masih ada banyak hal lain yang dapat mempengaruhi permohonan KTA. Contohnya kelengkapan dokumen dan domisili. Pastikan semua dokumen telah lengkap dan tidak kadarluarsa sebelum mengajukan permohonan. Tidak adanya alamat tetap atau domisili yang sering berpindah-pindah juga menjadi faktor yang sangat menentukan. Peluang yang lebih besar tentu saja akan dimiliki oleh nasabah yang sudah memiliki rumah pribadi atau alamat tinggal tetap dan atau sudah berkeluarga.
Artikel Terkait
- Perbedaan Kartu Kredit dan Kredit Tanpa Agunan, Mana yang Menguntungkan?
- KTA vs Kartu Kredit, Kapan Penggunaannya?
- Apa Kelebihan KTA?
- Kartu Debit vs Kartu Kredit, Kapan Sebaiknya Menggunakannya?
Demikianlah artikel tentang perbedaan KTA dan Kartu Kredit, semoga bermanfaat.