Apa itu Aktiva Bersih? Berikut Penjelasan dan Penggunaannya
Kata aktiva tentu sering didengar terutama dalam pembahasan akuntansi, dimana menunjukkan aset atau harta yang dimiliki baik oleh individu maupun perusahaan. Aktiva bersih sendiri secara dasarnya adalah jumlah seluruh aktiva dikurangi kewajiban yang harus dibayarkan seperti hutang atau beban. Dalam pada praktek keuangan, aktiva bersih sering digunakan dalam landasan nilai untuk jenis investasi reksadana.
Pada pembahasan kali ini, kita akan mengulas lebih dalam mengenai nilai aktiva bersih dan bagaimana penerapannya dalam kajian keuangan.
Investasi Reksadana
Sebelum memasuki pembahasan mengenai aktiva bersih, kita perlu memahami dulu investasi reksadana yang didalamnya terdapat konsep tersebut. Investasi memang terbukti sebagai cara untuk menambah penghasilan yang lebih efektif, setidaknya dibandingkan dengan hanya menyimpan uang di bank. Salah satu jenis investasi yang mudah dilakukan serta memiliki resiko yang cukup kecil adalah investasi reksadana.
Secara sederhana, reksadana adalah Anda memberikan sejumlah uang kepada Manajer Investasi (MI) untuk dikelola di pasar modal pada berbagai instrumen investasi. Investasi reksadana mungkin masih terbilang baru dan masih belum banyak yang familiar dengannya, karena investasi ini tumbuh seiring dengan berkembangnya pasar modal dan bursa saham. Namun dibandingkan dengan investasi pasar modal lainnya, reksadana memiliki resiko yang paling rendah dan tentunya lebih aman.
Anda sudah bisa mulai berinvestasi reksadana dengan mengeluarkan modal kecil saja yaitu Rp 100.000. Namun seperti investasi lainnya, semakin rendah resiko yang Anda ambil maka semakin rendah pula keuntungan yang mungkin bisa didapat. Semakin sedikit yang dikeluarkan maka semakin sedikit juga yang didapat, dan sebaliknya. Pastikan Anda telah berkonsultasi dengan MI yang kredibel atau pakar keuangan terpercaya sebelum melakukan investasi agar terhindar dari resiko kerugian.
Nilai Aktiva Bersih
Dalam praktik investasi reksadana, ada istilah yang sering didengar yaitu Nilai Aktiva Bersih (NAB) yang berasal dari Bahasa Inggris yaitu Net Asset Value (NAV). NAB merupakan total dana yang ada dalam reksadana berdasarkan nilai aset yang dimiliki seperti saham, obligasi, dan lain sebagainya setelah dikurangi dengan biaya operasional. NAB menunjukkan berapa keseluruhan dana yang dimiliki oleh perusahaan pengelola dana investasi atau perusahaan dimana MI mengelola dana investasi yang masuk.
Perhitungan mengenai NAB pada perusahaan reksadana dibuat berdasarkan Nilai Pasar Wajar (NPW) yang menunjukkan harga transaksi yang sedang berlaku, dimana nilainya bisa berubah setiap harinya. Seperti halnya kurs mata uang, nilai NPW yang berubah-ubah ini kemudian mempengaruhi NAB dari suatu reksadana yang berarti akan terus berubah juga. Namun Anda bisa mengakses informasi mengenai NAB ini melalui berbagai sarana seperti surat kabar atau website yang selalu memberikan update setiap Senin sampai Jumat.
Penggunaan Nilai Aktiva Bersih
Nilai Aktiva Bersih (NAB) digunakan sebagai dasar untuk menentukan harga sebuah unit investasi dalam reksadana, yang dikenal dengan NAB/Unit Penyertaan (UP) atau sering juga disebut NAB/Unit. NAB/Unit menghitung total aktiva di perusahaan reksadana yang telah dikurangi oleh biaya operasional, kemudian dibagi dengan jumlah unit penyertaan (saham atau instrumen investasi lainnya) yang dimiliki. Jadi ketika Anda ingin mengetahui harga dari unit investasi sebuah perusahaan reksadana, Anda tinggal melihat data NAB/UP dari perusahaan tersebut.
Sama seperti nilai NAB, nilai NAB/UP juga berubah-ubah setiap harinya karena tentu saja berdasarkan juga dengan perhitungan NPW yang sedang berlaku. Selain itu, nilai NAB/UP juga bisa berubah karena faktor perubahan dana yang dikelola oleh MI atau Asset Under Management (AUM) ditingkatkan nilainya. Tapi sama seperti informasi NAB, Anda bisa mendapatkan informasi mengenai NAB/UP dengan mudah dari berbagai sarana. Penyebutan NAB/UP sendiri banyak disebut oleh orang dengan NAB saja, yang meskipun memiliki arti berbeda namun sudah dimaklumi penggunaannya oleh mayoritas pelaku investasi.
NAB/UP sebenarnya bukan memberikan informasi mengenai keuntungan yang bisa Anda dapat dari investasi reksadana secara langsung, namun membantu dalam proses pelaksanaan investasi itu sendiri. Dengan mengetahui NAB/UP, Anda bisa memperkirakan berapa jumlah unit investasi yang bisa Anda beli dengan dana yang dimiliki. Hal ini kemudian turut membantu bagaimana rencana investasi yang tepat untuk Anda lakukan, serta perkiraan keuntungan yang mungkin didapat secara tidak langsung.
Misalnya saja, NAB/UP dari sebuah perusahaan reksadana terpercaya yang akan Anda masukkan investasi senilai Rp 1.108,91 per-unit. Anda bisa menginvestasikan langsung sejumlah dana atau memilih untuk membeli per-unit. Jika Anda ingin langsung menginvestasikan dana Rp 1.000.000 misalnya, Anda bisa mendapatkan sekitar 901,7864 unit. Atau Anda ingin membeli langsung 1.000 unit, maka Anda perlu menginvestasikan dana sejumlah Rp 1.108.910.
Untuk melihat perhitungan atas kemungkinan keuntungan yang akan didapat, Anda bisa melihat informasi nilai NAB/UP yang sedang berlaku lalu dibandingkan dengan berapa nilainya saat Anda membeli. Perbandingan atau perbedaan nilai yang terjadi itulah yang kemudian bisa menjadi ukuran atas perkiraan keuntungan yang mungkin Anda dapat. Namun sebaiknya dalam berinvestasi reksadana atau investasi lain secara umum, Anda tidak langsung menjualnya dan membiarkannya selama kurang lebih lima tahun supaya keuntungan yang didapat lebih signifikan.
Demikianlah pembahasan mengenai Nilai Aktiva Bersih (NAB) beserta penggunaannya dalam investasi reksadana di pasar modal. Mengumpulkan dan mengetahui informasi sebanyak mungkin sangat penting sebelum Anda melakukan investasi, agar investasi yang dilakukan bisa tepat dan tentunya menghasilkan keuntungan. Jangan ragu juga untuk berkonsultasi dengan pakar keuangan yang sudah ahli supaya Anda tidak salah langkah dalam berinvestasi. Semoga informasi ini bermanfaat dan sukses selalu!
Artikel Terkait
- Apa sih, Fintech (Financial Technology) itu?
- Lebih Baik Memilih Deposito atau Reksadana?
- Laba Usaha, Laba Kotor, dan Laba Bersih
- Faktor-faktor yang Menyebabkan Perbedaan Suku Bunga
Demikianlah artikel tentang penjelasan dan penggunaan aktiva bersih, semoga bermanfaat bagi Anda semua.