Apa itu Basis Point?
Pernahkah anda mendengar istilah Basis Point? Mungkin jika anda masih seorang investor baru istilah ini masih relatif asing bagi anda. Sebaliknya, apabila anda sudah cukup berpengalaman dalam berinvestasi, istilah ini bisa jadi sudah akrab di telinga anda.
Basis Point atau bps adalah istilah dalam bisnis yang seringkali digunakan untuk menjelaskan kenaikan atau penurunan terkecil dalam mengukur suku bunga acuan. Selain untuk mendeskripsikan suku bunga acuan, Basis Point juga acapkali digunakan untuk mendeskripsikan perubahan yields obligasi atau dividen saham. Biasanya jumlah perubahan tersebut kurang dari 1%.
Sebab, 1 Basis Point sama dengan 0.01% atau 1/100 persen. Dengan demikian 5 Basis Point sama dengan 0.05%. Jadi dapat disimpulkan bahwa definisi dari Basis Point adalah 1/100 dari 1%. Untuk pemahaman lebih lanjut, anda bisa melihat tabel dibawah ini:
Basis Point | Presentase |
1 | 0,01% |
10 | 0,1% |
100 | 1% |
1000 | 10% |
10000 | 100% |
Sumber : Macro Economic Dashboard (2016)
Apabila anda lupa dengan definisi diatas dan diminta untuk mengonversi sebuah Basis Point kedalam presentase, maka anda tinggal menambahkan koma di depan dua angka terakhir dan menambah tanda persen dibagian belakang. Contohnya jika seorang teman anda member tahu anda bahwa harga saham perusahaan Z naik sebesar 234 Basis Point dalam setahun terakhir ini, itu artinya harga saham perusahaan tersebut naik sebesar 2,34% dalam satu tahun.
Sebaliknya jika anda di minta untuk merubah bilangan dari presentase ke Basis Point, anda tinggal mengalikan 100 bilangan tersebut dan menghilangkan tanda persen di belakangnya. Contoh pertumbuhan harga saham perusahaan anda minggu ini -2,9%. Padahal pertumbuhan harga saham perusahaan anda minggu lalu -2,35%. Hal ini berarti pertumbuhan harga saham perusahaan anda dari minggu ke minggu turun sebesar -0,55% atau -55 Basis Point.
Penggunaan Basis Point
Sebagaimana yang tertulis diatas, istilah Basis Point digunakan untuk mendeskripsikan perubahan variabel variabel keuangan seperti suku bunga baik suku bunga acuan maupun suku bunga bank, perubahan yields obligasi atau perubahan dividen saham. Basis Point digunakan agar baik pembaca maupun pendengar berita tentang perubahan tersebut tidak kebingungan untuk menangkap isi perubahan tersebut.
Contoh penggunaan istilah Basis Point:
- Anda mendapatkan informasi dari televisi bahwa BI (Bank Indonesia) menurunkan BI 7 Days Reverse Repo Rate (BI 7DRRR) sebesar 25 Basis Point ke 4,00% pada 16 Juli 2020. Ini artinya BI menurunkan suku bunga acuan perbankan di Indonesia sebesar 0.25% dari yang sebelumnya 4,25% menjadi 4,00%.
- Investor yang lebih senior daripada anda memberikan informasi kepada anda bahwa yields perusahaan X meningkat sebesar 10 Basis Point dari tahun lalu. Padahal yields yang ditawarkan perusahaan tersebut pada tahun lalu untuk menarik pembelian surat berharganya sebesar 3,00%. Maka jika anda membeli obligasi perusahaan tersebut pada tahun ini anda bisa berekspektasi bahwa yields yang akan anda dapatkan ditahun depan adalah sebesar 3,10%.
- Anda ditawari oleh seorang Customer Service dari bank yang anda kunjungi untuk memasukkan tabungan anda ke dalam deposito berjangka selama satu tahun dengan iming iming suku bunga deposito yang lebih tinggi sebesar 75 Basis Point. Ketika itu tabungan anda masih anda masukkan ke dalam deposito berjangka tiga bulan dengan bunga deposito sebesar 5%. Maka jika anda memutuskan untuk memperpanjang kontrak deposito anda dalam deposito satu tahun, maka suku bunga yang bisa anda peroleh adalah 5,75% (5% + 0,75%).
- Anda adalah seorang milenial yang ingin mengajukan pinjaman di Bank Y untuk startup Bulan lalu, saat anda melakukan survey ke beberapa bank yang berbeda, anda melihat suku bunga kredit Bank Y merupakan suku bunga pinjaman yang paling murah.
Ketika itu Bank Y menawarkan suku bunga pinjaman sebesar 3,75%. Saat ini Bank Y menyesuaikan suku bunga acuan dari BI dan menaikkan suku bunganya menjadi 4,25%. Hal ini berarti bahwasanya suku bunga Bank Y naik sebesar 0, 50% atau 50 Basis Point.
Apabila anda lihat dari contoh contoh diatas, maka anda akan mendapati perubahan suku bunga atau yield yang dimaksud di ekspresikan dengan penambahan atau pengurangan secara langsung. Dari contoh terakhir misalnya, untuk memperoleh suku bunga sebesar 4,25%, maka 3,75% harus ditambah dengan 0,50% (3,75%+0,50%= 4,25%).
Lain halnya jika anda memperoleh informasi bahwa suku bunga Bank Y naik sebesar 0,5%. Bisa jadi anda berpikir jika suku bunga Bank Y meningkat menjadi 5,625%. Sebab anda berpikir bahwa kenaikan tersebut di operasikan dengan perkalian (3,75%+(0,50 X 3,75)). Operasi ini tidak salah secara logika dan matematis namun tidak tepat untuk menunjukkan nilai yang sebenarnya.
Hal inilah mengapa istilah Basis Point penting untuk ditambahkan pada penjelasan perubahan nilai nilai keuangan dan investasi.
Instrumen instrumen keuangan yang menggunakan istilah Basis Point:
Laman corporateisntitute.com (2015) menulis istilah Basis Point (bps) umum digunakan dalam instrument investasi dan keuangan berikut ini:
- Obligasi yang diterbitkan oleh Negara seperti Sukuk dan lain lain;
- Obligasi yang diterbitkan oleh sebuah perusahaan;
- Suku bunga derivatif;
- Produk produk derivatif;
- Saham;
- KPR;
- Transaksi transaksi keuangan seperti transaksi future, forex
Istilah Basis Point terbilang cukup sering digunakan untuk mendeskripsikan perubahan nilai pada instrumen keuangan dan ekonomi lainnya. Hal ini dimaksudkan agar pembaca dan pendengar berita tidak salah paham mengenai nilai perubahan yang dimaksud. Oleh karena itu penting bagi anda selaku investor untuk memahami istilah ini.
Artikel Terkait
- Apakah Penyebab Resesi?
- Mengenal Hukum Dasar Yang Berlaku Universal
- Apa itu Literasi Keuangan dan Seberapa Penting Dijalankan?
- Mengapa Beberapa Bisnis Lebih Berhasil Dibandingkan Yang Lain?
Demikianlah artikel tentang apa itu basis point, semoga bermanfaat bagi Anda semua.