Apa Itu Debt Spiral?
Manusia rasanya akan sulit lepas dari utang, termasuk utang kartu kredit. Siapa yang tidak tergoda melakukan transaksi dengan kartu kredit, seolah kita tidak perlu mengeluarkan uang untuk membayar? Godaan menggunakan kartu kredit memang sulit ditolak, namun juga bisa menyebabkan bencana di kemudian hari. Setelah tagihan kartu kredit menumpuk, secara tidak sadar kita terlilit utang dalam jumlah besar. Kalau sudah demikian, semua kenyamanan yang ditawarkan kartu kredit seolah hilang tak berbekas.
Namun definisi utang tentu tidak sesempit itu. Kartu kredit hanyalah salah satu dari bentuk utang yang bisa merugikan siapa saja jika tidak digunakan dengan baik. Utang lain seperti cicilan rumah atau mobil jika tidak dipertimbangkan dengan baik bisa menjebak Anda dalam utang yang tidak berkesudahan. Apalagi jika cicilan tersebut lagi-lagi dibayar dengan kartu kredit.
Ini adalah awal dari lingkaran utang yang akan menjebak Anda, atau yang disebut dengan debt spiral. Debt spiral atau yang bisa disebut juga dengan debt cycle adalah kondisi dimana seseorang berutang secara terus menerus tanpa henti sehingga jumlah utang semakin bertambah setiap harinya. Ketika jumlah utang dan bunga menjadi tidak terkendali, seseorang tersebut akan dinyatakan default.
Debt spiral bisa terjadi pada siapa saja, bukan hanya perorangan. Perusahaan dan bahkan negara juga bisa terjebak dalam situasi yang sama. Namun pada artikel kali ini, kita bahan debt spiral dalam level perseorangan.
Ciri-Ciri Anda Terjebak dalam Debt Spiral
Terkadang sulit bagi seseorang untuk segera menyadari bahwa dirinya terjebak dalam debt spiral. Inilah beberapa ciri-ciri umum debt spiral pada seseorang.
- Overdraft Terus Menerus
Overdraft atau cerukan adalah kondisi dimana jumlah penarikan yang dilakukan melebihi dana yang tersedia dalam rekening atau akun, hingga menyebabkan rekening menjadi negatif.
Contoh overdraft antara lain, mengeluarkan cek, tapi saldo di tabungan kurang; atau ada tagihan yang debet otomatis rekening, tapi saldo di tabungan kurang.
Sayangnya, tidak semua orang menganggap overdraft adalah sebagai sesuatu yang mengkhawatirkan. Tabungan anda minus, dan anda berhutang ke bank, karena Anda mengambil uang yang sebenarnya bukan milik Anda sehingga pada akhirnya Anda harus mengembalikannya ke pihak bank sebagai utang.
- Mengabaikan Surat Tagihan Bank
Jika Anda sering membuang surat yang dikirimkan oleh bank begitu saja tanpa pernah membukanya, mungkin jauh di dalam hati Anda menyadari bahwa ada yang tidak beres dengan keuangan Anda. Rasa tidak nyaman saat Anda menerima surat bank adalah indikasi Anda berada di situasi debt spiral.
- Terlalu Sering Menggunakan Kartu Kredit
Salah satu penyebab utama seseorang mengalami debt spiral adalah penggunaan kartu kredit yang terlalu sering. Jika Anda mendapati diri Anda melakukan transaksi dengan menggunakan kartu kredit, Anda harus curiga jangan-jangan Anda terjebak dalam debt spiral tanpa disadari. Kebanyakan orang baru menyadari situasi ini setelah tagihan kartu kredit mereka menumpuk dan tidak bisa menyelesaikannya dengan segera.
- Salah Menempatkan Prioritas
Biaya hidup, cicilan rumah, biaya sewa, hingga pajak adalah prioritas utama dalam kehidupan sehari-hari. Namun jika biaya hidup Anda terus meningkat sementara tagihan wajib lainnya seperti biaya sewa, cicilan rumah, atau pajak semakin menumpuk, itu tandanya Anda berada dalam debt spiral. Itulah mengapa tagihan-tagihan bulanan harus menjadi prioritas teratas yang wajib dibayar terlebih dahulu.
- Gali Lubang Tutup Lubang
Di saat seseorang sudah terlilit utang dan tidak merasa ada penyelesaian yang tepat, maka satu-satunya solusi yang dirasa paling tepat adalah membuat utang baru untuk membayar utang yang lama. Sistem gali lubang tutup lubang ini mungkin awalnya terlihat sebagai jalan penyelesaian terbaik, namun pada akhirnya hanya akan semakin menyulitkan kondisi keuangan Anda.
Bagaimana Seseorang Bisa Masuk ke dalam Debt Spiral?
Dalam beberapa kasus, debt spiral bisa dinilai sebagai langkah yang menguntungkan, bahkan menjadi investasi di masa depan. Namun pertanyaannya adalah, bagaimana seseorang bisa sampai terjebak dalam situasi seperti itu?
Berutang adalah pilihan bagi banyak masyarakat. Utang properti atau rumah, misalnya, dianggap sebagai utang yang bermanfaat karena merupakan investasi untuk masa depan. Padahal nilai cicilannya tidak murah dan bisa memakan sebagian besar pendapatan setiap bulan.
Saat kebutuhan mulai bertambah, harga-harga barang naik, dan menyebabkan biaya hidup semakin tinggi, tentu membayar cicilan rumah bisa menjadi beban tersendiri. Inilah salah satu faktor yang menyebabkan seseorang sampai mengalami debt spiral.
Hal yang sama juga berlaku pada penggunaan kartu kredit. Awalnya kartu kredit adalah metode transaksi yang nyaman karena bisa melakukan pembelian tanpa perlu mengeluarkan uang. Ditambah lagi dengan iming-iming diskon hingga bunga 0% jika mencicil dengan kartu kredit. Jika penggunaan kartu kredit semakin intens lalu tagihan membengkak, bukan tidak mungkin si pengguna kartu akan kesulitan untuk membayarnya dan masuk ke dalam jebakan debt spiral.
Bagaimana Cara Keluar dari Debt Spiral?
Debt spiral tak ubahnya jebakan yang melingkar dan seakan tidak berujung. Sebelum menuju langkah-langkah praktis bagaimana keluar dari debt spiral, hal pertama yang harus dilakukan adalah mengakui bahwa Anda memang punya banyak utang. Banyak orang yang berusaha mengelak pada fakta bahwa mereka memiliki tumpukan utang yang nyaris mustahil dibayar.
Jika Anda sudah berani mengakui, Anda akan punya pandangan yang lebih jelas ke depan tentang apa yang harus dilakukan.
- Memahami Kondisi Finansial Pribadi
Semua orang tahu kondisi finansial mereka, namun tidak semua bisa memahaminya dengan baik. Anda harus tahu secara rinci berapa pmasukan setiap bulan dan kemana sebagian besar uang Anda dihabiskan. Catat semua pengeluaran Anda dan lakukan dengan teliti. Baik itu transaksi yang dilakukan menggunakan kartu atau transaksi tunai.
Lakukan segala cara agar Anda tidak sampai terlewat sepeser pun. Jika membawa-bawa buku dan pulpen setiap kali bepergian terasa merepotkan, Anda bisa mengunduh aplikasi keuangan lewat smartphone yang bisa dihubungkan langsung dengan rekening bank atau kartu kredit.
- Buat Rencana Pengeluaran
Jika Anda sudah mencatat pengeluaran Anda secara detail, Anda pasti memahami sejauh mana kemampuan finansial Anda. Sekarang saatnya Anda membuat anggaran atau rencana tentang berapa banyak yang harus dihasibkan selama sebulan.
Buatlah skala prioritas yang rinci, dengan mengutamakan kebutuhan pokok dan tagihan cicilan serta tagihan bulanan seperti listrik dan air. Setelah itu, baru Anda bisa memikirkan pengeluaran lainnya yang dirasa tidak lebih penting atau bisa ditunda saja. Beberapa sektor pengeluaran yang bisa dipangkas adalah belanja bulanan, langganan TV berbayar dan internet, serta biaya transportasi. Hiduplah di bawah kemampuan Anda sebenarnya, jangan pernah melampauinya.
- Hindari Penggunaan Kartu Kredit
Jika digunakan dengan bijaksana, sebenarnya kartu kredit bisa sangat bermanfaat. Namun ibarat pedang bermata dua, kartu kredit juga menjadi sarana yang paling mudah untuk Anda terjebak dalam debt spiral. Tingginya bunga kartu kredit membuat Anda harus membayar lebih mahal dari harga sebenarnya, yang artinya berimbas pada membengkaknya pengeluaran bulanan.
Apabila Anda termasuk tipe orang yang sangat mudah tergoda menggunakan kartu kredit, sembunyikan kartu tersebut sebisa mungkin. Jangan membawanya saat bepergian, lalu simpan di tempat-tempat yang tidak mudah terlihat di rumah. Memangkas penggunaan kartu kredit akan sangat menyehatkan bagi finansial Anda.
- Mulai dari Kebiasaan yang Paling Kecil
Saat mendengar kata “penghematan”, mungkin yang terbayang di pikiran Anda adalah berhenti langganan internet atau menjual mobil lalu membeli mobil yang lebih murah sebagai gantinya. Namun sebenarnya perubahan yang Anda lakukan bisa dimulai dari hal-hal yang kecil.
Misalnya mengurangi frekuensi makan di luar dan mulai sering memasak sendiri. Begitu juga dengan hal-hal kecil lainnya seperti tidak sering-sering menonton konser, pertandingan olahraga, atau hobi lain yang disukai. Dengan memulai dari hal-hal yang kecil, seiring berjalannya waktu Anda akan terbiasa berhemat dan pada akhirnya mampu membuat penghematan yang besar.
- Memangkas Biaya Pinjaman
Khusus buat Anda yang terlilit utang kartu kredit, Anda pasti paham kalau tagihan setiap bulannya akan semakin menumpuk karena Anda terus dibebani dengan bunga pinjaman. Inilah saatnya mengambil langkah nyata untuk membebaskan diri Anda dari jeratan utang.
Konsultasikan mengenai tagihan yang masih menunggak dengan pihak bank, lalu negosiasi untuk mendapatkan potongan biaya. Jika Anda tidak yakin atau tidak berpengalaman dengan hal ini, minta bantuan pada ahli keuangan untuk menyelesaikan masalah kartu kredit bisa menjadi pilihan yang tepat.
- Mencari Pekerjaan Tambahan
Jika hutang terus menumpuk dan kebutuhan semakin bertambah, maka Anda mau tidak mau harus mencari pekerjaan sampingan untuk meningkatkan pendapatan. Tentu hal ini bukan pilihan bagi setiap orang, namun tergantung pada biaya hidup dan besarnya utang masing-masing.
Cari pekerjaan tambahan di akhir pekan, mengambil pekerjaan lepas, dan masih banyak lagi. Dengan memperoleh pendapatan tambahan, beban hidup Anda akan semakin ringan dan utang Anda akan lebih cepat terbayar.
Menghindari Jebakan Debt Spiral
Anda yang sudah pernah mengalami debt spiral dan berhasil lolos, tidak ada jaminan Anda tidak akan terjebak dalam situasi yang sama. Semua orang memiliki kesempatan yang sama untuk terlilit utang, karena melakukan pinjaman adalah pilihan yang nyaman untuk manusia.
Jika Anda belum pernah terlilit utang, bukan tidak mungkin juga finansial Anda akan terus stabil. Pada intinya, penting untuk menghindarkan diri dari jerata debt spiral. Berikut beberapa tips yang bisa diterapkan di kehidupan sehari-hari agar Anda tidak masuk ke dalam jurang debt spiral.
- Hidup di Bawah Standar
Hidup di bawah standar yang dimaksud di sini adalah hidup di bawah standar kemampuan Anda. Hanya karena Anda bisa membeli sesuatu, bukan berarti hal tersebut adalah pilihan bijaksana. Misalnya untuk kebutuhan dasar seperti rumah. Beli rumah yang mampu Anda beli saat ini, bukan rumah yang akan mampu Anda beli lima tahun ke depan.
Habiskan uang Anda dengan hati-hati dan penuh perhitungan. Apabila saat ini Anda hidup di bawah standar kemampuan Anda, artinya Anda sedang menyongsong keberhasilan secara finansial di masa mendatang. Dengan demikian, Anda akan terhindari dari stres finansial di kemudian hari.
- Jangan Berutang di Harga Maksimal
Masih berhubungan dengan hidup di bawah standar kemampuan, hindari juga membuat utang pada jumlah maksimal. Kreditur biasanya menawarkan utang dengan jumlah maksimal hanya berdasarkan rasio debt to income Anda. Namun Anda masih bisa memilih untuk memangkas pengeluaran Anda.
Ini berlaku untuk semua hal, terutama saat Anda ingin membeli rumah atau mobil.
- Hindari Transaksi dengan Kartu Kredit
Jika Anda belum mampu membayar lunas tagihan kartu kredit setiap bulan tanpa harus mengorbankan kebutuhan lainnya, sebisa mungkin hindari melakukan transaksi dengan menggunakan kartu kredit.
Kartu kredit membuat Anda tidak pernah merasakan berapa jumlah uang yang sudah Anda keluarkan, sehingga tagihannya akan membengkak tanpa disadari.
- Dana Darurat
Terkadang seseorang terjebak dalam debt spiral karena adanya situasi yang tidak terduga, sehingga mereka mau tidak mau harus berutang. Padahal situasi semacam itu seharusnya tidak jadi masalah apabila seseorang memiliki dana darurat, karena kebutuhan mendadak tersebut bisa diatasi tanpa harus berutang.
Artikel Terkait
- Metode Debt Snowball: Cara Keluar dari Utang dengan Cepat
- Apa itu Economies of Scale (Skala Ekonomis)?
- Definisi Rate of Return
- 10 DNA Testing Kit Terbaik
Demikianlah artikel tentang apa itu debt spiral, semoga bermanfaat bagi Anda semua.