Apa itu Horizontal Analysis?
Dalam manajemen keuangan dan akuntansi, istilah Horizontal Analysis adalah istilah yang digunakan untuk membandingkan performa kinerja perusahaan dari satu tahun ke tahun yang lain. Selain digunakan untuk menganalisa kinerja perusahaan, data ini juga dapat digunakan untuk melihat trend yang sedang berlaku di perusahaan tersebut.
Umumnya data yang ditampilkan dalam horizontal analysis dalam bentuk mata uang atau prosentase. Sedangkan data yang ditampilkan umumnya data yang terdapat di laporan laba rugi atau income statement perusahaan.
Sebagai seorang investor, anda dapat memperoleh data ini secara singkat dalam bagian financial overview di laporan tahunan (annual report) perusahaan. Tetapi data yang ditampilkan di bagian ini umumnya data dari tahun ke tahun. Jika anda ingin informasi yang lebih rinci, anda bisa mencarinya di laporan keuangan kuartalan (per 4 bulan) yang dirilis oleh perusahaan yang anda inginkan.
Bagaimana cara menggunakan horizontal analysis?
Laporan laba rugi PT. JSNI | 2019 | 2020 | Peningkatan | %YoY |
Pendapatan Jasa Rental Mobil | Rp 70,000,000.00 | Rp 55,000,000.00 | Rp (15,000,000.00) | -21% |
Pendapatan Jual Mobil Bekas | Rp 350,000,000.00 | Rp 300,000,000.00 | Rp (50,000,000.00) | -14% |
Total Pendapatan | Rp 420,000,000.00 | Rp 355,000,000.00 | Rp (65,000,000.00) | -15% |
Biaya Operasi Rental Mobil | Rp 40,000,000.00 | Rp 28,000,000.00 | Rp (12,000,000.00) | -30% |
Biaya Operasi Jual Mobil Bekas | Rp 75,000,000.00 | Rp 50,000,000.00 | Rp (25,000,000.00) | -33% |
Biaya Administrasi | Rp 3,800,000.00 | Rp 2,750,000.00 | Rp (1,050,000.00) | -28% |
Total Biaya Operasi | Rp 118,800,000.00 | Rp 80,750,000.00 | Rp (38,050,000.00) | -32% |
EBITDA | Rp 301,200,000.00 | Rp 274,250,000.00 | Rp (26,950,000.00) | -9% |
Biaya Depresiasi | Rp (15,000,000.00) | Rp (27,000,000.00) | Rp (12,000,000.00) | 80% |
Biaya Amortisasi | Rp (3,500,000.00) | Rp (3,500,000.00) | Rp – | 0% |
EBIT | Rp 282,700,000.00 | Rp 243,750,000.00 | Rp (38,950,000.00) | -14% |
Biaya suku bunga | Rp (568,000.00) | Rp (394,000.00) | Rp 174,000.00 | -31% |
Pendapatan sebelum pajak | Rp 282,132,000.00 | Rp 243,356,000.00 | Rp (38,776,000.00) | -14% |
Pajak Penjualan Mobil Bekas | Rp 28,213,200.00 | Rp 24,335,600.00 | Rp (3,877,600.00) | -14% |
Pendapatan Setelah Pajak | Rp 253,918,800.00 | Rp 219,020,400.00 | Rp (34,898,400.00) | -14% |
EPS | Rp 25,391.88 | Rp 21,902.04 | Rp (3,489.84) | -14% |
Tabel 1: Contoh Horizontal Analysis
Dikisahkan sebuah perusahaan rental dan jual beli mobil bekas di Yogyakarta yang bernama PT. JSNI harus mengalami kerugian akibat menurunnya jumlah wisatawan diYogyakarta sepanjang tahun 2020.
Dari tabel laporan laba rugi diatas anda dapat melihat bahwa meskipun masih menuai untung, pendapatan setelah pajak PT. JSNI turun sebesar 14% dari yang awalnya sebesar Rp 253,918,800.00 di tahun 2019 menjadi Rp 219,020,400.00 di tahun 2020.
Angka 14% pada kolom YoY inilah yang merupakan hasil dari horizontal analysis. Anda dapat memperolehnya dengan menggunakan rumus:
%YoY = (data tahun ini – data tahun dasar atau tahun kemarin) / data tahun dasar atau tahun kemarin x 100%
Penjabaran hasil analisis di dalam contoh
Dengan menggunakan horizontal analysis, anda dapat menemukan alasan alasan atas terjadinya perubahan dalam variabel variabel pendapatan perusahaan.
Sebagai contohnya diketahui dari tabel diatas bahwasanya tidak ada peningkatan biaya pajak. Karena pajak penjualan mobil bekas diasumsukan masih sebesar 10% terhadap pendapatan. Sehingga penurunan pendapatan bukan karena peningkatan pajak.
Pendapatan turun karena memang penjualan mobil bekas dan penyewaan mobil pada tahun 2020 lebih rendah daripada tahun 2019. Selain itu pendapatan perusahaan lebih rendah daripada yang seharusnya karena perusahaan harus menanggung biaya depresiasi sebab perusahaan masih memiliki stok mobil bekas tahun lalu yang belum terjual.
Diasumsikan perusahaan menjual 10,000 lembar sahamnya di bursa. Dengan demikian earning per share perusahaan ddidapatkan dari total pendapatan setelah pajak dibagi 10.000. Sehingga dapat disimpulkan bahwa akibat penurunan penapatan perusahaan, EPS yang akan diperoleh oleh investor juga turun sebesar 14% dari kisaran 25,000 perlembar menjadi 21,000 perlembar.
Dari sudut pandang investor, tentu hal ini bukanlah hal yang menyenangkan karena ada potensi kerugian jika anda investasi di PT. JSNI. Namun demikian yang perlu anda ingat adalah pada tahun 2020 terdapat pandemi virus corona yang secara langsung memukul industri pariwisata Yogyakarta.
Sehingga membandingkan performa perusahaan hanya dengan dua tahun perbandingan tampak kurang mewakili performa perusahaan secara keseluruhan. Oleh karena itu ada baiknya jika anda menganalisis pendapatan perusahaan dengan jumlah tahun yang lebih dari dua.
Horizontal Analysis versus Vertical Analysis
Selain horizontal analysis anda selaku seorang investor juga harus memahami vertical analysis. Berbeda dengan horizontal analysis, vertical analysis adalah analisis keuangan perusahaan yang menganalisis presentase pengaruh sebuah variabel terhadap variabel dasar dalam satu tahun yang sama.
Contohnya jika total biaya operasi PT. JSNI pada tahun 2019 sebesar Rp 118,800,000.00 dan biaya administrasi PT. JSNI pada tahun yang sama sebesar Rp 3,800,000.00, maka porsi biaya administrasi tersebut dari total biaya operasi hanya sebesar 3.2%.
Untuk mendapatkan hasil analisis yang lebih komprehensif, anda juga bisa menggabungkan kedua analisis tersebut. Jika mengambil biaya administrasi dan total biaya operasi tahun 2019 dan tahun 2020 sebagai contoh, maka hasilnya adalah sebagai berikut:
Laporan laba rugi PT. JSNI | 2019 | Presentase | 2020 | Prosentase | %YoY | |
Biaya Administrasi | Rp 3,800,000.00 | 3.2% | Rp 2,750,000.00 | 3,4% | -28% | |
Total Biaya Operasi | Rp 118,800,000.00 | 100% | Rp 80,750,000.00 | 100% | -32% |
Tabel 2: Contoh gabungan horizontal analysis dengan vertical analysiss
Dengan demikian anda akan mengetahui bahwasanya proporsi biaya administrasi terhadap biaya operasi secara keseluruhan dari tahun 2019 hingga tahun 2020 meningkat. Hanya saja peningkatan ini tidak disebabkan oleh peningkatan biaya administrasi itu sendiri melainkan karena penurunan total biaya operasi.
Artikel Terkait
- Perbedaan Organisasi Non Profit Dengan Organisasi Profit
- Apa itu Revenue Per Employee?
- Apa itu Future Value Of Annuity?
- Cara Menghitung Amortized Loan
Demikianlah artikel tentang apa itu horizontal analysis, semoga bermanfaat bagi Anda semua.