Apa Itu Market Depth Chart?
Bagi Anda yang telah berkecimpung dengan dunia investasi tentu sudah tidak asing dengan grafik-grafik dan deretan angka yang disajikan di layar bursa efek. Namun, bagi orang awam, termasuk investor pemula mungkin masih bingung bahkan tidak tahu maksud dari data yang ditampilkan dalam grafik, apalagi cara membacanya.
Dalam perdagangan saham di bursa efek tidak lepas dari permintaan dan penawaran sebagaimana pada transaksi atau perdagangan barang dan jasa pada umumnya. Permintaan saham (bid) merepresentasikan pesanan beli, di mana investor mengajukan harga saham yang diminatinya.
Sementara penawaran saham (ask), yakni pesanan jual, di mana perusahaan menawarkan harga sahamnya ke bursa efek. Perpaduan antara pesanan beli dan jual ini menciptakan kedalaman pasar (market depth).
Apa itu market depth chart?
Grafik kedalaman pasar (market depth chart) merupakan suatu visual grafik yang merepresentasikan pesanan beli dan jual untuk aset tertentu dengan harga yang bervariasi. Grafik kedalaman pasar ini memiliki dua sisi yang menggambarkan sisi permintaan dan penawaran yang dapat menunjukkan secara tepat banyaknya aset yang dapat dijual pada titik harga tertentu.
Kedalaman pasar sendiri mengacu pada kemampuan sekuritas untuk mengisi sejumlah besar pesanan pembelian dan penjualan tanpa mempengaruhi harga pasar secara signifikan. Dalam grafik, sumbu X merepresentasikan harga dan sumbu Y merepresentasikan jumlah saham.
Ketika pesanan pembelian dan penjualan tidak terlalu dipengaruhi harga, maka nilai sumbu X akan berdekatan. Namun, apabila terdapat penawaran yang pasti dan permintaan yang bervariasi, maka nilai aset tertentu akan berfluktuasi.
Setiap garis pada grafik kedalaman pasar dibuat sederhana dengan memplot titik-titik yang menunjukkan jumlah aset pada harga tertentu. Artinya, setiap titip pada garis grafik kedalaman merepresentasikan jumlah saham yang bisa diperdagangkan pada saat itu.
Memahami market depth chart
Secara visual, grafik kedalaman pasar terdiri dari dua sisi, di mana sisi kiri yang umumnya divisualisasi dengan warna hijau merepresentasikan pesanan pembelian, sedangkan sisi kanan berwarna merah yang merupakan representasi dari pesanan penjualan. Kedua sisi ini digambarkan dalam satu grafik dalam satu sumbu X dan Y.
Kedalaman pasar terkait erat dengan likuiditas dan volume sekuritas. Meski demikian, hal ini tidak berarti bahwa setiap saham yang menunjukkan volume perdagangan tinggi secara otomatis memiliki kedalaman pasar yang baik.
Kedalaman pasar dapat dievaluasi dengan melihat buku pesanan sekuritas, yang menampilkan informasi tentang daftar pesanan tertunda untuk membeli atau menjual di berbagai tingkat harga. Dalam perdagangan saham di hari tertentu, bisa saja terjadi ketidakseimbangan antara pesanan beli dengan jual yang cukup besar, sehingga menciptakan volatilitas tinggi, bahkan untuk saham dengan volume harian yang tinggi.
Biasanya aset likuid memiliki grafik kedalaman di mana sisi hijau dan merah hampir mencerminkan satu sama lain. Artinya, kedua sisi mencerminkan jumlah penawaran dan permintaan yang hampir sempurna. Sementara aset yang tidak likuid cenderung menampilkan grafik kedalaman yang tidak saling mencerminkan, di mana garis di salah satu sisi fluktuatif, sedangkan di sisi lainnya datar.
Kedalaman pasar merepresentasikan jumlah aset saham yang akan diperdagangkan untuk pesanan batas dengan harga tertentu. Saham yang sangat likuid cenderung diminati oleh banyak pembeli dan penjual, sehingga transaksi perdagangannya cenderung tidak akan menghasilkan pergerakan harga saham yang nyata. Namun jika saham tidak terlalu likuid, maka tidak akan diperdagangkan secara konstan.
Dalam melakukan transaksi perdagangan saham, mengukur penawaran dan permintaan waktu nyata sangatlah penting. Sebab itulah, kedalaman pasar digunakan untuk menilai kemungkinan adanya pergeseran arah harga aset. Selain itu juga digunakan untuk mengukur jumlah saham aset yang dapat dibeli tanpa menyebabkan harganya terapresiasi.
Cara menggunakan data market depth chart
Meski tampak ruwet, namun data kedalaman pasar sangat bermanfaat dalam perdagangan saham di bursa efek. Data ini membantu pedagang dalam menentukan arah harga sekuritas tertentu.
Contohnya, seorang pedagang dapat memanfaatkan data grafik kedalaman pasar untuk memahami sebaran penawaran dan permintaan guna kepentingan keamanan, terkait dengan volume yang terakumulasi di kedua sisi grafik tersebut.
Surat-surat berharga atau sekuritas dengan kedalaman pasar yang kuat umumnya memiliki volume yang kuat dan cukup likuid. Hal ini memungkinkan pedagang untuk melakukan pemesanan dalam jumlah besar tanpa mempengaruhi harga pasar secara signifikan. Sementara sekuritas dengan kedalaman pasar yang buruk bisa dipindahkan apabila pesanan beli atau jual cukup besar.
Dengan melihat grafik kedalaman pasar dalam perdagangan sekuritas, baik pedagang maupun pembeli (investor) dapat melihat beberapa permasalahan sebagai berikut:
- Sumbu X terlalu lebar, yang artinya tingkat harga untuk jumlah saham tertentu begitu lebar, sehingga mengindikasikan bahwa minat terhadap tingkat harga tertentu sangatlah rendah.
- Permintaan tidak merata, artinya pesanan beli atau jual akan mengakibatkan volatilitas harga dan ketidakmampuan untuk mendapatkan aset dengan kurs tetap.
Data grafik kedalaman pasar biasanya ditampilkan dalam bentuk daftar elektronik pesanan beli dan jual yang dikenal dengan buku pesanan. Buku pesanan tersebut ditentukan berdasarkan tingkat harga tertentu yang diperbarui secara real-time untuk mencerminkan aktivitas saat itu.
Dulu untuk mendapatkan data ini harus membayar, kini dapat diperoleh secara gratis, karena banyak platform perdagangan yang menawarkan berbagai bentuk tampilan data grafik kedalaman pasar. Data kedalaman pasar ini memungkinkan semua pihak yang terlibat dalam perdagangan saham atau sekuritas untuk melihat daftar pesanan beli dan jual secara lengkap.
Keberadaan data grafik kedalaman pasar tentu sangat bermanfaat. Data ini memungkinkan trader memperoleh keuntungan dari volatilitas harga jangka pendek. Mereka bisa memahami dan menganalisis sebaran permintaan dan penawaran untuk sebuah saham, termasuk dengan volumenya.
Saham yang memiliki kedalaman pasar kuat cenderung menjadi perusahaan besar yang populer. Mereka umumnya memiliki volume yang kuat dan cukup likuid, sehingga memungkinkan trader untuk menempatkan pesanan dalam jumlah besar tanpa mempengaruhi harga pasar secara signifikan.
Lain halnya dengan sekuritas yang kedalaman pasarnya buruk. Sekuritas ini biasanya berasal dari perusahaan yang kurang dikenal dengan kapitalisasi pasar yang lebih kecil. Harga saham mereka cenderung bergerak jika seorang trader menempatkan pesanan beli atau jual yang besar.
Artikel Terkait
- Apa Itu Aggregate Supply?
- Apa Itu Sovereign Wealth Fund?
- Apa Itu Jaminan Bank (Bank Guarantee)
- Apa Itu Scalping?
Demikianlah artikel tentang apa itu market depth chart, semoga bermanfaat bagi Anda semua.