Apa itu Net Present Value (NPV)?
Apa itu Net Present Value? secara ilmu ekonomi NPV dituliskan sebagai selisih antara pengeluaran dan pemasukan yang telah didiskon dengan menggunakan social opportunity cost of capital sebagai diskon faktor. Dengan kata lain, NPV merupakan arus kas yang diperkirakan pada masa yang akan datang yang didiskonkan pada saat ini.
Lalu apa kegunaannya?
Bagi sebuah bisnis, NPV bermanfaat untuk mengukur kemampuan dan peluang sebuah perusahaan dalam menjalankan investasinya hingga beberapa tahun yang akan datang, dikala nilai mata uang berubah dan berdampak pada cash flow perusahaan.
Sehingga NPV dapat digunakan oleh pengusaha atau perusahaan untuk memproyeksikan investasi yang mereka jalankan di masa depan. Apakah investasi tersebut akan menguntungkan bagi mereka? Atau merugikan? Jika memang menguntungkan, seberapa besar margin keuntungannya? Apakah cukup worth itu untuk dijalankan? Ataukah tidak sebanding dengan effort yang dikeluarkan?
Dengan melakukan proyeksi seperti ini, seorang pebisnis atau perusahaan akan bisa memutuskan apakah mereka akan tetap menjalankan investasi tersebut ataukah tidak. Atau jika mereka memiliki beberapa alternatif investasi yang akan dijalankan, NPV dapat menjadi pertimbangan untuk menentukan investasi mana yang lebih besar mendatangkan keuntungan sehingga bisa dijadikan dasar keputusan untuk menjalankan investasi tersebut.
Secara sederhana, NPV adalah perkiraan keuntungan yang didapatkan sebuah usaha dimasa depan jika kita menanamkan modal dengan nilai uang yang sekarang. Sehingga kita bisa memutuskan apakah investasi tersebut layak untuk kita jalankan ataukah tidak.
Layak atau tidak sebuah investasi dijalankan dapat ditilik dari hasil perhitungan NPV yang dijalankan, yaitu :
Jika | Berarti | Maka |
Nilai NPV > 0 | Maka investasi yang akan dijalankan, diproyeksikan akan mendatangkan keuntungan bagi perusahaan. | Proyek direkomendasikan untuk dijalankan |
Nilai NPV = 0 | Maka investasi yang akan dijalankan, diproyeksikan tidak mendatangkan keuntungan maupun kerugian bagi perusahan. | Perlu didiskusikan lebih lanjut mengenai keuntungan lain yang akan didapatkan jika investasi tetap dijalankan. |
Nilai NPV < 0 | Maka Investasi yang akan dijalankan, diproyeksikan akan mendatangkan kerugian bagi perusahaan
|
Investasi pasti menguntungkan. Jika merugikan maka hal tersebut bukanlah investasi. Sehingga Proyek direkomendasikan untuk dibatalkan. |
Cara Menghitung NPV
Cara menghitung NPV dapat dilakukan dengan dua tahapan, yaitu :
- Tahap yang pertama adalah dengan menghitung Present Value (PV) dari total pengeluaran per tahun dan Present Value (PV) dari total keuntungan per tahun.
- Tahap kedua adalah dengan menjumlahkan masing-masing Present Value (PV) total keuntungan dan Present Value (PV) total pengeluaran, lalu dicari selisih antara jumlah keduanya.
Dimana Present Value (PV) adalah jumlah nilai yang harus diinvestasikan di masa sekarang jika kita menginginkan sejumlah nilai tertentu di masa yang akan datang.
Sedangkan Future Value (FV) adalah jumlah nilai di masa yang akan datang dari jumlah nilai yang dibayarkan datau diinvestasikan di masa yang sekarang.
Untuk memahami konsep Present Value dan Future Value, kita simak contoh sebagai berikut :
Contoh Perhitungan PV dan FV:
Risa menginginkan uangnya berjumlah sebanyak Rp.50.000.000 lima tahun yang akan datang. Dengan tingkat bunga sebesar 6% per tahun, berapa uang yang harus ditabung Risa di saat sekarang agar nilainya mencapai Rp.50 juta lima tahun lagi atau berapa present valuenya?
Diketahui :
FV (Future Value) : Rp.50 juta
i (diskon factor) : 6% atau 0,06
n (lama investasi) : 5 tahun
Penyelesaian :
PV = FV / (1+i)^n
= Rp.50 juta / (1+0,06)^5
= Rp.50 juta / 1.3382255776
PV = Rp.37.362.909
Sehingga untuk mendapatkan uang sebesar Rp.50 juta dimasa yang akan datang, Risa harus menabung sebesar Rp.37.362.909 di masa yang sekarang.
Contoh Perhitungan NPV :
Jika anda memiliki sebuah bisnis percetakan dan membutuhkan sebuah kamera digital untuk mendukung bisnis anda. Harga dari kamera tersebut adalah sebesar Rp.10 juta. Apakah membeli kamera tersebut mendatangkan keuntungan ataukah tidak?
Jika kita memperkirakan alih-alih membeli kamera, dan jika Rp10 juta didepositokan, kita akan mendapatkan bunga sekitar 5% per tahun, maka kita akan menggunakan tingkat bunga yang sama untuk menghitung NPV. Sehingga dengan n adalah tiga tahun maka perhitungan NPV dapat kita hitung menggunakan rumus berikut :
P / (1 + i)t
Dimana P adalah perkiraan jumlah arus kas yang didapatkan setelah pembelian kamera.
Misalkan
Pada tahun 1 = 5 juta /(1+0,05)^1 = 4.761.905
Pada tahun 2 = 4 juta /(1+0,05)^2 = 3.628.118
Pada tahun 3 = 3 juta /(1+0,05)^3 = 2.591.513
Sehingga proyeksi NPV menjadi :
Rp (4.761.905 + 3.628.118 + 2.591.513) – Rp.10.000.000
= Rp. 10.981.536 – Rp.10.000.000
= Rp.981.536
Karena Proyeksi NPV selama tiga tahun mendatangkan keuntungan sekitar Rp.981.536 maka pembelian kamera dapat dipertimbangkan karena menunjukkan NPV yang > dari nol.
Artikel Terkait
- Begini Cara Menghitung Laju Inflasi
- Bagaimana Menghitung ROI (Return of Investment)?
- Benefit Cost Ratio dan Cara Menghitungnya
- Future Value dan Bagaimana Cara Menghitungnya
Demikianlah artikel tentang Net Present Value (NPV) dan cara menghitungnya, semoga bermanfaat bagi Anda semua.