Kami menyediakan berbagai simulasi kredit, dari kredit mobil, kredit rumah, kpr, kartu kredit dan lain-lain. Simulasi pinjaman bisa juga dilakukan di sini.

Apa Itu Strict Parents? Ciri Dan Dampaknya Terhadap Anak

Gaya pengasuhan yang ketat atau biasa dikenal dengan istilah “strict parents” dipercayai sebagian orang mampu membentuk perilaku anak dan menjadikannya orang yang hebat. Namun, tahukah Anda bahwa ini merupakan pola asuh yang salah dan memiliki dampak buruk pada kesehatan mental anak?

Apa Itu Strict Parents?

Dalam ilmu psikologi, strict parents didefinisikan sebagai pola asuh orangtua yang menempatkan standar tinggi dan suka menuntut anak. Umumnya, orangtua yang menggunakan pola asuh ini memiliki sifat otoritatif atau otoriter.

Ketika orang tua menempatkan standar tinggi pada anak, namun sambil dibarengi dukungan dan kasih sayang, maka artinya mereka bersifat otoritatif. Dan pola asuh ini umumnya dapat membentuk kepribadian anak menjadi lebih baik.

Sayangnya, tidak semua strict parents bersifat otoritatif, sebagian besar justru bersifat otoriter. Strict parents otoriter ini ditandai dengan sikap dingin, tidak responsif, serta tidak suportif kepada anak. Peraturan yang mereka buat pun cenderung sangat ketat dan terkesan sewenang-wenang. Bahkan, mereka tidak mengizinkan anaknya untuk beropini atau mempertanyakan keputusan yang telah mereka buat.

Ciri-Ciri Strict Parents

Selain menempatkan standar tinggi dan suka menuntut anak, ada banyak ciri lain dari strict parents ini. Diantaranya:

  1. Menuntut Namun Tidak Responsif

Umumnya, strict parents memiliki banyak aturan yang harus dipatuhi anak-anaknya. Bahkan, dalam banyak kasus mereka mengatur hampir semua aspek kehidupan dan perilaku anak mereka, baik di rumah ataupun diluar rumah.

Meski anak mereka hanya menerima sedikit atau bahkan tidak mau menerima sama sekali tentang aturan ini, mereka tidak mau tahu menahu. Yang mereka harapkan adalah anak-anak mereka mengetahui bahwa ada aturan-aturan tersebut dan harus dipatuhi.

  1. Tidak Segan Dalam Memberi Hukuman

Biasanya, strict parents tidak akan pernah ragu dalam memberi hukuman pada anak, termasuk hukuman fisik. Ini akan dilakukan setiap kali anak-anak mereka melanggar aturan yang telah mereka buat.

Strict parents lebih memilih memberi hukuman sebagai cara pendisiplinan ketimbang memberikan penjelasan atau nasehat bahwa yang telah anak lakukan itu salah.

  1. Tidak Memberikan Anak Pilihan

Umumnya, strict parents tidak akan memberikan pilihan kepada anak. Mereka justru menetapkan aturan sendiri dan memaksa anak untuk mengikuti cara maupun aturan yang mereka buat.

Dalam aspek apapun, keputusan untuk anak sepenuhnya dibuat oleh orangtua.

  1. Tidak Mempercayai Anak

Orang tua yang menganut pola asuh strict parents cenderung tidak memiliki rasa percaya kepada anak-anak mereka untuk membuat pilihan. Bisa dibilang, mereka tidak memberikan banyak kebebasan untuk anak-anaknya.

  1. Tidak Mau Bernegosiasi

Tidak ada istilah negosiasi dalam pola asuh strict parents. Mereka tidak akan memberikan anak-anak mereka kesempatan untuk berpendapat atau bernegosiasi, terutama saat menetapkan aturan atau membuat keputusan.

Dampak Buruk Pola Asuh Strict Parents

Karakter, kepribadian, serta kemampuan anak dalam menghadapi dunia memang tidak terlepas dari pola asuh orangtua, termasuk dalam hal keterampilan sosial maupun prestasi akademik.

Pada dasarnya, mereka hanya menginginkan anak mereka menjadi yang terbaik dan mendapatkan segala yang terbaik dalam hidupnya. Namun, mereka tidak menyadari bahwa sikap seperti ini juga dapat menjadi boomerang bagi aspek-aspek tertentu dalam kehidupan anak. Dampak buruk pola asuh strict parents pada anak berupa:

  • Anak memiliki rasa takut yang tinggi atau terlalu malu ketika berada disekitar orang lain.
  • Mudah menyesuaikan diri, namun cenderung mengalami depresi dan gangguan kecemasan.
  • Memiliki perilaku yang lebih agresif terhadap orang lain.
  • Kesulitan dalam mengendalikan diri.
  • Memiliki perilaku prososial yang lebih rendah.
  • Cenderung memiliki masalah kepribadian dan masalah perilaku.

Karena strict parents mengharuskan anak-anaknya untuk patuh, maka anak-anak yang dibesarkan dalam pola asuh ini cenderung sangat baik dalam mengikuti aturan. Hanya saja, mereka kurang dalam disiplin diri.

Tidak seperti anak yang dibesarkan dengan pola asuh pada umumnya, anak-anak strict parents tidak terdorong untuk bertindak secara mandiri. Hal ini membuat mereka tidak pernah benar-benar mempelajari tentang bagaimana menetapkan batasan dan standar kepribadian mereka sendiri.

Kurangnya disiplin dalam diri ini pada akhirnya akan memicu masalah ketika figur orangtua tidak ada lagi di dekat mereka.

Artikel Terkait

Demikianlah artikel tentang ciri strict parents dan dampaknya terhadap anak, semoga bermanfaat bagi Anda semua.



Sekolah Tutup, Ini Dia Tips Belajar di Rumah untuk Anak
Cara Mempersiapkan Dana Pendidikan Untuk Anak
Sering Diajarkan Pada Anak, Tetapi Sebenarnya Kurang Bagus
Apa Dampak Inflasi? Bagaimana Bisa Terjadi Inflasi?
Apa Itu Tapering dan Apa Dampaknya?
Jenis-Jenis Kartel dan Dampak Negatifnya
Mengenal Tuna Grahita, Cici-ciri, Penyebab dan Cara Mengatasi
Dampak Resesi Akibat Virus Corona Terhadap Perekonomian Indonesia
Dampak Positif Dari Globalisasi
7 Cara Jitu Bebas Stres Saat Mengasuh Anak di Tengah Pandemi Virus Corona


Bagikan Ke Teman Anda