Kami menyediakan berbagai simulasi kredit, dari kredit mobil, kredit rumah, kpr, kartu kredit dan lain-lain. Simulasi pinjaman bisa juga dilakukan di sini.

Apa Itu Tanah Jarang (Rare Earth)?

Teknologi yang berkembang pesat saat ini telah mampu menghasilkan produk-produk yang dapat membantu mempermudah dan memperlancar pekerjaan manusia. Sebut saja komputer, telepon seluler, peralatan elektronik rumah tangga, panel tenaga surya, mobil, bahkan senjata dalam sistem pertahanan negara. Kebanyakan konsumen hanya tahu memanfaatkan fungsi produknya saja, tetapi tidak tahu bahan baku yang digunakan untuk memproduksinya.

Tahukah Anda bahwa laptop yang sering dielus-elus keyboard-nya, televisi layar datar yang menempel di dinding rumah, bahkan telepon seluler atau smartphone yang selalu dimainkan hampir 24 jam mengandung unsur bahan baku rare earth? Rare earth dalam bahasa Indonesia diistilahkan dengan tanah jarang. Bagi orang awam, istilah tersebut mungkin terdengar asing dan tidak familiar dalam percakapan sehari-hari. Namun, bagi mereka yang telah berkecimpung dalam bidang geologi dan kimia, pastilah tidak asing lagi dengan istilah ini.

Apa itu tanah jarang (rare earth)?

Istilah Rare Earth Element (REE) atau elemen tanah jarang disebut juga dengan Rare Earth Metal (REM) atau logam tanah jarang. Tanah jarang didefinisikan sebagai serangkaian atau sekelompok unsur kimia terdiri dari tujuh belas unsur yang muncul dalam tabel periodik. Ketujuh belas unsur kimia tersebut terdiri dari lima belas lantanida, skandium, dan yttrium. Skandium dan yytrium memiliki sifat kimia yang serupa dengan lantanida, sehingga keduanya dianggap sebagai unsur tanah jarang. Meskipun demikian, skandium dan yttrium memiliki sifat elektronik dan magnet yang berbeda dengan unsur tanah jarang lainnya.

Adapun ketujuh belas unsur kimia tanah jarang meliputi lanthanum (La), cerium (Ce), praseodymium (Pr), neodymium (Nd), promethium (Pm), samarium (Sm), europium (Eu), gadolinium (Gd), terbium (Tb), disprosium (Dy), holmium (Ho), erbium (Er), thulium (Tm), ytterbium (Yb), lutetium (Lu), skandium (Sc), dan yttrium (Y). Skandium ditemukan di sebagian besar endapan unsur tanah jarang sehingga diklasifikasikan sebagai unsur tanah jarang.

Tanah jarang disebut juga logam tanah jarang, sebab semua unsur tanah jarang adalah logam. Logam-logam dalam unsur tanah jarang memiliki banyak sifat yang serupa, sehingga sering ditemukan bersamaan dalam endapan geologi. Selain logam, tanah jarang juga sering disebut sebagai oksida tanah jarang. Hal ini disebabkan kebanyakan unsur tanah jarang dijual atau diperdagangkan dalam bentuk senyawa oksida.

Meski bernama tanah jarang, namun ketersediaan unsur kimia ini relatif melimpah di kerak bumi. Dari serangkaian elemen tanah jarang, cerium merupakan elemen yang paling melimpah ketersediaannya, bahkan lebih banyak dibandingkan dengan tembaga. Sayangnya, sifat geokimia dari unsur tanah jarang menyebabkannya tersebar dan tidak sering ditemukan terkonsentrasi pada mineral tanah jarang. Hal ini sebagai akibat dari eksploitasi secara ekonomi endapan bijih yang tidak umum. Berdasarkan sejarahnya, mineral tanah jarang yang ditemukan pertama kali pada tahun 1787 adalah gadolinit. Gadolinit merupakan mineral yang terdiri dari serium, itrium, besi, silikon, dan lainnya.

Kegunaan tanah jarang (rare earth)

Mungkin banyak yang tidak terlalu paham dengan kegunaan dari tanah jarang. Elemen logam yang terdapat pada kerak bumi, untuk apa kegunaannya? Tanah jarang merupakan salah satu sumber daya alam yang dapat dimanfaatkan untuk banyak hal yang tentunya berguna bagi kehidupan umat manusia.

  • Bahan baku produk

Tanpa disadari selama ini Anda telah memanfaatkan produk-produk yang dibuat dengan menggunakan bahan baku tanah jarang. Sebut saja memori komputer, laptop, ponsel, baterai isi ulang, DVD, magnet, lampu fluoresen, televisi layar datar, dan masih banyak lagi yang lainnya. Dari berbagai produk tersebut tampak bahwa tanah jarang memiliki banyak manfaat, yang salah satunya adalah sebagai bahan baku untuk menciptakan produk-produk yang dapat membantu pekerjaan manusia menjadi lebih efektif dan efisien.

Dalam dua puluh tahun terakhir, permintaan terhadap tanah jarang mengalami lonjakan yang cukup tinggi. Hal ini dipicu oleh semakin banyak produksi barang-barang konsumen berteknologi canggih seperti telepon seluler dan lainnya. Pada dua puluh tahun yang lalu, pengguna sekaligus pemilik telepon seluler masih terbatas, bahkan sangat sedikit jumlahnya. Namun kini, lebih dari 5 miliar orang memiliki perangkat seluler. Tak hanya itu, penggunaan elemen tanah jarang di komputer juga mengalami perkembangan pesat hampir secepat telepon seluler.

Tak hanya untuk komputer dan telepon seluler, elemen tanah jarang juga digunakan untuk memproduksi baterai isi ulang. Seiring dengan meningkatnya permintaan perangkat elektronik portabel seperti ponsel, laptop, kamera, dan lainnya, permintaan akan baterai isi ulang pun terdongkrak naik.

Senyawa pada tanah jarang yang diolah menjadi baterai pun mampu memberi daya kendaraan listrik dan kendaraan hibrida. Hal ini semakin memicu permintaan akan elemen tanah jarang yang semakin tinggi.

  • Sebagai katalis, fosfor, dan pemoles

Tanah jarang dapat digunakan sebagai katalis, fosfor, dan senyawa pemoles. Katalis merupakan zat yang dapat mempercepat atau memperlambat reaksi yang pada akhir reaksi dilepaskan kembali dalam bentuk semula. Sebagai katalis, tanah jarang dapat digunakan untuk mengendalikan polusi udara. Fungsi sebagai fosfor, tanah jarang digunakan untuk layar yang menyala pada perangkat elektronik. Sementara sebagai senyawa pemoles, tanah jarang digunakan untuk memoles kaca berkualitas optik.

Begitu banyak kegunaan dari tanah jarang menjadikan elemen ini semakin diminati oleh berbagai industri. Tak heran jika permintaan akan elemen tanah jarang mengalami peningkatan dari tahun ke tahun secara signifikan.

  • Meningkatkan sistem pertahanan negara

Apa hubungannya tanah jarang dengan pertahanan negara? Tanpa disadari, unsur tanah jarang memiliki peranan yang sangat penting dalam pertahanan negara. Banyak perangkat militer yang diproduksi menggunakan bahan baku unsur tanah jarang. Sebut saja kacamata penglihatan malam, senjata berpemandu presisi, peralatan komunikasi, peralatan GPS, baterai, dan elektronik pertahanan lainnya. Bahkan logam tanah jarang digunakan sebagai bahan utama dalam pembuatan kendaraan lapis baja dan proyektil yang otomatis pecah saat terkena benturan.

Berbagai perangkat militer yang dibuat dari unsur logam tanah jarang begitu efektif dan mampu meningkatkan superioritas militer. Dengan kekuatan militer yang superior didukung dengan peralatan yang canggih, pastilah dapat menjaga keamanan dan pertahanan negara. Siapa yang menyangka bahwa unsur tanah jarang yang tampak kurang berharga justru mampu memberikan manfaat yang luar biasa.

Sejarah produksi dan perdagangan tanah jarang (rare earth)

Tanah jarang tidak muncul secara tiba-tiba, tetapi memiliki sejarah yang sangat panjang untuk diketahui kegunaannya hingga akhirnya diproduksi dan diperdagangkan di pasar internasional. Berikut runtutan histori dari produksi dan perdagangan tanah jarang.

  • Pra 1960

Permintaan akan unsur tanah jarang pada masa sebelum tahun 1965 masih relatif rendah. Sebab, pada masa itu jumlah produksi barang yang menggunakan bahan baku tanah jarang masih sangat jarang atau sedikit. Selain itu, teknologi yang ada tentu saja belum secanggih sekarang.

Kebutuhan akan tanah jarang pada era pra 1965 sebagian besar dipasok dari deposit placer di Brazil dan India. Sejarah juga mencatat bahwa Afrika Selatan pernah menjadi produsen utama tanah jarang yang mengandung deposit monasit pada tahun 1950-an. Sementara produksi tanah jarang dari tambang Mountain Pass di California hanya sebagian kecil saja, yakni berupa oksida tanah jarang dari karbonatit Prakambrium.

  • Permintaan televisi berwarna

Sebelum tahun 1960, orang-orang hanya bisa menikmati tayangan televisi dalam dua warna saja, hitam dan putih. Seiring dengan perkembangan teknologi pada saat itu, televisi berwarna mulai diperkenalkan dan diluncurkan ke publik pada pertengahan tahun 1960-an. Peluncuran televisi berwarna tersebut mendapat sambutan yang positif dari konsumen, sehingga permintaan akan televisi berwarna meningkat.

Peningkatan permintaan televisi berwarna berimbas pada meningkatnya pula permintaan terhadap unsur tanah jarang. Bahkan, pada tahun tersebut, permintaan terhadap unsur tanah jarang mengalami ‘ledakan’.

Tambang Mountain Pass yang menjadi tambang andalan Amerika Serikat mulai memproduksi europium dari bastnasite dengan komposisi 0,1%. Langkah produksi tersebut menjadikan Tambang Mountain Pass sebagai penghasil logam tanah jarang terbesar di dunia pada saat itu. Kesuksesan tersebut bahkan menempatkan Amerika Serikat sebagai produsen tanah jarang nomor 1 di dunia.

  • Cina mulai memasuki pasar

Untuk menjaga stabilitas pasokan unsur tanah jarang dunia, Cina mulai memasuki pasar dengan memproduksi oksida tanah jarang dalam jumlah besar di awal tahun 1980-an. Usaha yang dilakukan Cina ini meraup kesuksesan, bahkan mampu menggeser posisi Amerika Serikat sebagai produsen terkemuka dunia di awal tahun 1990-an.

Sepanjang tahun 1990-an hingga awal 2000-an, Cina terus meningkatkan produksi dan memperkuat cengkeramannya di pasar oksida tanah jarang dunia. Cina memainkan strategi harga untuk mengalahkan para pesaing dan menguasai pasar. Harga jual tanah jarang produksi Cina sangat rendah, sehingga Tambang Mountain Pass dan tambang-tambang lainnya di seluruh dunia tidak dapat bersaing dan terpaksa menghentikan operasinya.

  • Peningkatan permintaan produk pertahanan dan elektronik konsumen

Pada tahun 2000-an, permintaan dunia akan logam tanah jarang meningkat tajam. Hal ini dipicu oleh inovasi penggunaan unsur tanah jarang yang dirancang menjadi berbagai produk pertahanan, penerbangan, industri, dan elektronik konsumen.

Atas peningkatan permintaan tanah jarang tersebut, Cina tidak tinggal diam. Negeri Panda ini memanfaatkan posisinya yang dominan di pasar tanah jarang dunia dan mulai membatasi ekspor serta membiarkan harga oksida tanah jarang melonjak ke tingkat historis.

  • Cina sebagai konsumen tanah jarang terbesar di dunia

Di pasar tanah jarang dunia, Cina dikenal sebagai produsen nomor 1 di dunia. Faktanya, selain sebagai produsen, Cina juga menjadi konsumen tanah jarang terbesar di dunia. Kebutuhannya akan pasokan unsur tanah jarang mendominasi kebutuhan seluruh dunia. Cina menggunakan logam tanah jarang untuk memproduksi barang-barang elektronik yang ditujukan ke pasar domestik dan ekspor.

Selain Cina, konsumen tanah jarang terbesar kedua ditempati oleh Jepang dan ketiga adalah Amerika Serikat. Kebijakan Cina membatasi ekspor tanah jarang disinyalir untuk mempertahankan sektor manufaktur agar memiliki nilai tambah di pasar internasional.

  • Tambang-tambang tanah jarang baru bermunculan

Pada tahun 2011, unsur tanah jarang mulai diproduksi oleh tambang-tambang di luar Cina. Salah satunya adalah tambang di Australia yang memproduksi oksida tanah jarang. Di tahun-tahun berikutnya, tambang Australia tersebut mampu memasuk sekitar 2 hingga 3% produksi dunia.

Pasokan tanah jarang semakin meningkat dengan beroperasinya kembali Tambang Mountain Pass pada tahun 2012. Aktivitas penambangan tanah jarang tersebut, memicu tambang-tambang di negara lain seperti Brasil, Malaysia, Rusia, Thailand dan Vietnam untuk berproduksi dan bersaing di pasar tanah jarang dunia.

Meski Cina menjadi produsen tanah jarang terbesar di dunia, namun market share yang dikuasainya hanya sekitar 36% saja dari cadangan dunia. Artinya, ada peluang bagi negara lain untuk menjadi produsen besar lainnya, karena Cina tidak menjual unsur tanah jarang di bawah biaya produksi.

Bahaya dominasi produksi tanah jarang (rare earth)

Harus diakui bahwa Cina masih mendominasi produksi dan pasokan tanah jarang di pasar internasional hingga saat ini. Dominasi ini memiliki dampak yang kurang baik terhadap mekanisme pasar tanah jarang. Umumnya penawaran dan permintaan menentukan harga pasar suatu komoditas. Ketika pasokan menyusut, harga akan naik. Sebaliknya, ketika pasokan meningkat, harga akan turun. Namun, dengan adanya dominasi pasar oleh Cina, maka harga komoditas akan lebih mudah dipermainkan.

Apabila satu negara katakanlah Cina mengendalikan hampir semua produksi dan membuat keputusan tegas untuk tidak mengekspor, maka seluruh pasokan komoditas tanah jarang di dunia akan terputus dengan cepat. Situasi seperti ini tentu saja membahayakan, apalagi sumber pasokan baru membutuhkan waktu lama untuk berkembang.

Benar saja, pada tahun 2010 Cina membatasi ekspor tanah jarang di pasar internasional secara signifikan. Alasannya untuk memastikan kebutuhan pasokan dalam negeri tercukupi dan menjaga kelestarian lingkungan. Kebijakan Cina ini memicu panic buying, sehingga harga tanah jarang melonjak secara eksponensial atau berlipat ganda.

Untuk mengatasi dominasi Cina dalam produksi tanah jarang, negara-negara lain seperti Amerika Serikat, Australia, Kanada, Brasil, dan lainnya mulai mengevaluasi prospek tanah jarang dan mencari prospek baru. Lonjakan harga yang di luar kewajaran mendorong perusahaan-perusahaan tambang internasional melakukan beberapa hal sebagai berikut.

  • Mencari cara untuk mengurangi unsur tanah jarang yang dibutuhkan dalam proses produksi setiap produknya.
  • Mencari bahan alternatif untuk digunakan sebagai pengganti unsur tanah jarang.
  • Mengembangkan produk alternatif yang tidak membutuhkan unsur tanah jarang.

Berbagai upaya tersebut telah berhasil menurunkan jumlah bahan baku tanah jarang yang digunakan pada beberapa jenis magnet. Selain itu, juga mampu menggeser produk penerangan tanah jarang menjadi produk berteknologi dioda pemancar cahaya.

Artikel Terkait

Demikianlah artikel tentang apa itu tanah jarang (rare earth), semoga bermanfaat bagi Anda semua.



Apa Itu BCA QRKU?
Apa Itu Digital Native?
Apa itu LinkAja (Dulu TCash)?
Apa Itu Cryptoart?
Mengenal Apa Itu Privyid Dan Manfaatnya
Apa itu Dompet Digital? Definisi Dompet Digital
Contoh Crowdfunding: Pesawat R80 Rancangan Habibie
Apa Itu SIKePO OJK?
Apa Perbedaan Crowdsourcing vs Crowdfunding?
Apa Itu Digital Immigrant?


Bagikan Ke Teman Anda