Kami menyediakan berbagai simulasi kredit, dari kredit mobil, kredit rumah, kpr, kartu kredit dan lain-lain. Simulasi pinjaman bisa juga dilakukan di sini.

Apa Kerugian Melunasi KPR Sebelum Waktunya?

Bagi Anda yang masih terikat kredit pemilikan rumah (KPR) dengan bank, pernahkah Anda ingin melunasinya sesegera mungkin saat memiliki dana yang cukup? Setiap orang memiliki pertimbangan yang berbeda-beda. Yang pasti melunasi KPR akan mengurangi beban psikologis dan sertifikat rumah segera menjadi milik Anda.

Alasan lainnya, debitur bisa mengajukan utang lain apabila KPR telah lunas. Utang lain ini dapat digunakan untuk investasi atau renovasi rumah.

Melunasi KPR sebelum waktunya harus mempertimbangkan keuntungan dan kerugiannya. Karena seringkali sikap buru-buru ingin segera lunas ini, setelah dihitung-hitung ternyata lebih banyak ruginya. Ketahui saat yang tepat melunasi KPR dengan melihat faktor-faktor berikut ini:

1. Bunga anuitas

Biasanya pihak bank memberlakukan dua metode bunga dalam KPR, yakni metode bunga tetap (flat rate) dan metode bunga anuitas (annuity rate). Bank memberikan bunga tetap biasanya hanya berlangsung selama 2-5 tahun saja. Atau ada bank yang memberlakukan bunga anuitas sejak awal. Pastikan mengetahui hal ini dengan membaca secara seksama surat perjanjian kredit (SPK).

Seterusnya yang berlaku adalah bunga anuitas. Bunga anuitas berubah-ubah (floating) semakin besar tergantung dari perubahan bunga Bank Indonesia (BI) dan penyesuaian yang dilakukan oleh pihak bank.

Ada jenis bunga lain lebih fair bagi debitur, yaitu bunga efektif. Jumlah bunga akan terus menurun sejalan dengan berkurangnya utang pokok.

Bunga anuitas membuat Anda membayar bunga setiap bulannya selalu hampir sama dengan jumlah cicilan utang pokok. Jadi, jangan heran jika Anda sudah merasa membayar jumlah yang cukup besar setiap bulan, tapi utang pokok Anda belum berkurang banyak. Jumlah utang pokok yang harus dilunasi pun masih cukup besar.

Sebaiknya perhatikan secara teliti skema bunga yang ditetapkan oleh bank, terutama bank yang mudah menyetujui KPR Anda. Pengajuan KPR ke bank syariah yang menggunakan rate tetap mungkin bisa menjadi pilihan Anda.

2. Model bunga

Perhatikan model bunga yang Anda sepakati dengan pihak bank. Banyak bank yang membebankan bunga yang besar di masa-masa awal cicilan dan semakin mengecil mendekati akhir cicilan. Hal ini karena bank memberlakukan bunga anuitas dengan model piramida terbalik.

Di dalam jumlah uang yang debitur bayarkan setiap bulan mengandung cicilan pokok dan bunga. Bank yang menyiasati bunga besar di awal biasanya membebankan bunga yang lebih besar daripada cicilan pokok itu sendiri. Jangan sampai tertipu dan merasa utang pokok yang terbayar.

Katakanlah Anda sedang melunasi KPR dengan tenor 20 tahun. Perhatikan bunga yang dibebankan selama 10 tahun awal. Jika jumlahnya lebih besar dan semakin mengecil memasuki 10 tahun ke atas, maka melunas KPR di atas 10 tahun adalah sebuah kerugian. Mengapa? Karena bunga yang ingin Anda hindari justru hanya sedikit karena telah Anda bayar di 10 tahun pertama. Model bunga piramida terbalik lebih untung jika KPR dilunasi sejak awal.

3. Penalti

Kalau dipikir-pikir, orang mau melunasi utang dengan cepat kok malah kena penalti, ya? Itu karena sebenarnya semakin lama tenor cicilan, pihak bank sebetulnya semakin untung.

Saat debitur mau melunasi KPR, bank mewajibkan pembayaran penalti atau denda sehingga mendapatkan keuntungan minimal. Besaran denda ini bervariasi yang pastinya tercantum di SPK. Bank bisa membebankan 1% dari utang pokok atau bahkan lebih besar. Pastikan Anda memiliki dana tambahan untuk membayarnya.

Ada juga bank yang menawarkan bebas penalti jika Anda mampu melunasi KPR pada 1-2 tahun pertama. Sebagai contoh, Bank BCA yang tidak saja menawarkan bunga tetap pada 2 tahun pertama, tetapi juga bebas penalti.

4. Inflasi

Inflasi memberikan pengaruh bagi nilai uang. Nominal uang bisa bersifat tetap, namun nilai riilnya semakin menurun dari tahun ke tahun. Nilai Rp3 juta tahun ini akan berbeda dengan nilai Rp3 juta pada 10 tahun yang akan datang. Apalagi jika bunga yang diberlakukan adalah bunga tetap atau bunga efektif.

Pada 5-10 tahun yang lalu, cicilan rumah sebesar Rp400-800 ribu per bulan mudah didapatkan. Biasanya cicilan rendah seperti ini berlaku untuk KPR bersubsidi. Saat ini, nilai itu menjadi lebih rendah sejalan dengan kenaikan upah dan inflasi yang mengikutinya.

5. Beban keuangan

Melunasi KPR di awal akan menguras dana cadangan Anda. Apakah Anda yakin tidak memiliki kebutuhan mendesak lain seperti biaya pemeliharaan kesehatan dan pendidikan, atau mungkin investasi lain? Arus kas keluar akan besar sedangkan pendapatan Anda dalam beberapa tahun ke depan bisa saja bersifat tetap.

Jika Anda yakin mampu mengamankan kondisi keuangan keluarga dengan asuransi, misalnya, atau penghasilan yang cukup besar, memang tak ada salahnya melunasi KPR sejak awal.

Itulah hal-hal yang harus Anda pertimbangkan sebelum melunasi KPR lebih awal yang bisa jadi sangat menguntungkan debitur atau justru sebaliknya. Sebagai tips, perhatikan persyaratan KPR sebelum Anda mengajukan dan pertimbangkan dari sisi jika Anda ingin pelunasan lebih awal.

Artikel Terkait

Demikianlah artikel tentang kerugian melunasi KPR sebelum waktunya, semoga bermanfaat bagi Anda semua.



Mending Sewa Rumah atau Beli Rumah KPR?
Pahami Ragam Take Over KPR Ini Sebelum Melakukannya
Apa Untung Rugi KPR Tenor Panjang?
Bagaimana Caranya Melunasi KPR dengan Cepat?
KPR FLPP DP 1% untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah
Apa itu KPR Refinancing? Kenapa Harus Refinancing?
Seputar KPR BTN
Persyaratan Umum Mengajukan KPR Secara Online
Asuransi KPR, Jenis dan Penerapannya
Apa Itu KPR (Kredit Kepemilikan Rumah)?


Bagikan Ke Teman Anda