Kami menyediakan berbagai simulasi kredit, dari kredit mobil, kredit rumah, kpr, kartu kredit dan lain-lain. Simulasi pinjaman bisa juga dilakukan di sini.

Apa Rasanya Tinggal di Negara dengan Hiperinflasi (HyperInflation)?

Tidak sedikit orang yang belum mengetahui mengenai arti dari kata hiperinflasi. Dalam ilmu ekonomi, hiperinflasi merupakan kondisi inflasi yang tidak terkendali, dimana harga-harga dari suatu barang mengalami kenaikan yang begitu cepat dan nilai uang menurun drastis.

Pada umumnya, hiperinflasi dapat terjadi ketika tingkat inflasi lebih dari 50% dalam satu bulan. Hiperinflasi dapat muncul ketika adanya perubahan sistem mata uang secara drastis atau peningkatan persediaan uang yang tidak diketahui. Lantas bagaimana rasanya jika Anda tinggal di negara yang sedang mengalami hiperinflasi?

Berikut ini akan dipaparkan dalam betuk poin-poin beberapa hal yang dapat terjadi.

1. Kontrol Harga

Ketika suatu negara mengalami hiperinflasi, maka pemerintahnya akan melakukan kontrol harga. Hal tersebut dilakukan sebagia salah satu bentuk usaha yang dilakukan oleh pemerintah untuk menghentikan hiperinflasi. Namun yang menjadi masalah dari cara tersebut yaitu ketika suatu barang di bawah harga normal, maka barang tersebut akan lebih cepat habis dibandingkan hari biasanya sehingga Anda akan mengalami kesulitan dalam menemukan barang yang diinginkan.

2. Produk Dikendalikan Oleh Harga

Produsen berbagai barang dan kebutuhan tidak dapat menghasilkan uang seperti hari-hari biasanya dikarenakan setiap produk dikendalikan oleh harga. Pada saat itu tidak ada gunanya berinvestasi dalam apa pun.

3. Terjadi Kelangkaan

Anda akan mengalami kesulitan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari meskipun memiliki uang karena terjadinya kelangkaan berbagai produk. Kelangkaan barang akan mengharuskan setiap orang mengantre berjam-jam di depan supermarket atau toko demi mendapatkan apa yang dibutuhkannya. Namun adanya antrean merupakan suatu hal yang memalukan bagi pemerintah sehingga mereka menganggapnya sebagai tindakan ilegal. Untuk mengatasi hal tersebut, Anda dapat membuat antrean di belakang toko atau berbelanja pada hari-hari tertentu saja.

4. Pembelian Barang Mewah Menggunakan Mata Uang Asing

Ketika terjadi hiperinflasi, maka barang-barang yang bernilai jual tinggi seperti rumah, apartemen atau mobil akan dihargai dalam mata uang asing. Anda harus membayar dengan menggunakan mata uang Dolar AS jika ingin memiliki barang mewah tersebut. Tidak heran jika saat itu akan ada banyak orang yang berlomba-lomba menukar rupiah dengan dolar AS.

5. Pasar Gelap Semakin Berkembang

Hiperinflasi menyebabkan orang-orang harus membeli barang dengan harga dan jumlah yang dikendalikan oleh pihak berwenang. Tidak jarang, orang akan membeli barang kemudian menjualnya kembali ke luar toko dengan menggunakan harga yang berlaku di pasar gelap. Sekilas hal tersebut tampak sebagai penipuan. Tetapi dalam kenyataannya jika bukan karena orang-orang tersebut, maka akan sulit bagi masyarakat untuk menemukan barang yang semakin langka. Kehadiran mereka justru membuat kondisi perekonomian tetap hidup.

6. Barang Kebutuhan yang Langka Dijual dengan Jumlah Rendah

Dalam kondisi normal, Anda dapat dengan mudah membeli berbagai barang kebutuhan dalam jumlah banyak. Namun ketika terjadi hiperinflasi, barang kebutuhan dijual dalam jumlah terbatas sehingga tidak menutup kemungkinan bahwa orang yang tinggal di sebuah apartemen akan menjual 1 buah pasta gigi kepada Anda. Kemudian barang kebutuhan lainnya seperti sabun mandi akan dijual secara terpisah.

7. Masyarakat Menengah ke Bawah akan Menyalahkan Pedagang

Masyarakat menengah ke bawah yang tidak mengetahui dan memahami kejadian yang sebenarnya akan berpikir bahwa pemerintahlah yang menyelamatkan mereka. Di sisi lain, mereka akan menyalahkan para pedagang dan menyebut mereka sebagai orang yang serakah. Mereka bersikap demikian karena berpikir bahwa para pedagang dengan sengaja menimbun barang dagangannya untuk mendaptakn keuntungan yang lebih besar. Padahal kenyataannya, justru pemerintahlah yang menyebabkan terjadinya hiperinflasi.

8. Orang Menjadi Kreatif

Pada saat itu, mayoritas orang akan berlomba-lomba menjual berbagai barang demi mendapatkan banyak uang. Mereka akan mengembangkan berbagai ide serta kreatifitas yang dimiliki kemudian mengaplikasikannya sehingga mampu menghasilkan berbagai produk. Selanjutnya produk tersebut dapat mereka jual kepada masyarakat.

9. Pembuatan Mata Uang Baru

Setiap beberapa tahun, pemerintah akan menghapus mata uang lama dan menggantinya dengan mata uang yang baru. Pihaknya sangat berharap agar mata uang yang baru memiliki nilai yang lebih stabil dibandingkan mata uang yang lama. Tetapi hal tersebut tidak akan memberi dampak yang berarti bagi perekonomian selama pemerintah terus melakukan pencetakan uang dalam jumlah berlebih.

10. Terjadi Kerusuhan dan Berbagai Tindak Pidana

Dalam kondisi hiperinflasi, setiap orang pasti berlomba-lomba untuk memnuhi kebutuhan hidupnya. Akan tetapi, kelangkaan barang menyebabkan mereka sulit mendapatkan apa yang diinginkan. Tidak jarang terjadi kerusuhan ketika ada seseorang yang terpancing emosi karena tidak mendapatkan barang yang diinginkannya. Disamping itu, kelangkaan barang telah memaksa beberapa orang melakukan tindak pidana. Alih-alih ingin memenuhi kebutuhan sehari-hari, mereka justru mendapatakan barang tersebut dnegan cara yang tidak halal seperti mencuri atau merampas barang milik orang lain.

Ketika itu Anda juga akan menemui berbagai penipuan yang dilakukan oleh para oknum yang tidak bertanggung jawab. Mereka hanya mementingkan dirinya sendiri tanpa peduli dengan kondisi orang lain. Padahal ketika itu, mungkin saja orang yang mereka tipu merupakan orang yang benar-benar membutuhkan.

Demikianlah beberapa hal yang dapat Anda alami jika tinggal di negara yang sedang mengalami hiperinflasi. Tentu cukup sukit untuk tinggal di negara yang sedang mengalami permasalahan ekonomi tersebut. Tetapi tidak ada jalan lain bagi Anda selain beradaptasi dengan kondisi hiperinflasi. Awalnya mungkin akan terasa cukup sulit, namun kelak Anda akan terbiasa menghadapinya hingga suatu saat kondisi perekonomian negara tersebut dapat kembali normal.

Artikel Terkait

Demikianlah artikel tentang rasanya tinggal di negara dengan hiperinflasi (hyperInflation), semoga bermanfaat bagi Anda semua.



Hubungan Inflasi dan Jumlah Uang yang Beredar
10 Negara Paling Banyak Utang Luar Negeri
10 Negara Penghasil Uranium Terbesar di Dunia
Negara-negara yang Dulunya Kaya Raya namun Kini Miskin
10 Negara dengan Cadangan Emas Terbesar di Dunia
Begini Cara Menghitung Laju Inflasi
10 Negara dengan PDB Tertinggi di Dunia, Indonesia Termasuk?
Benarkah Mencetak Uang Terlalu Banyak Secara Langsung Jadi Penyebab Inflasi?
Ini Penyebab Krisis Ekonomi Hiperinflasi (Hyperinflation) di Venezuela
9 Faktor Utama Penyebab Krisis Ekonomi


Bagikan Ke Teman Anda