Kami menyediakan berbagai simulasi kredit, dari kredit mobil, kredit rumah, kpr, kartu kredit dan lain-lain. Simulasi pinjaman bisa juga dilakukan di sini.

Apa yang Dilakukan Ketika Saudara Meminjam Uang?

Ada sebuah ungkapan yang beredar di tengah-tengah masyarakat, “uang tak mengenal saudara”. Benarkah demikian? Bisa ya, bisa juga tidak. Tak sedikit hubungan persaudaraan yang terganggu akibat uang, baik dalam bentuk warisan maupun utang-piutang. Diakui atau tidak memang demikian faktanya. Namun ada pula yang lebih memilih untuk merelakan kehilangan uangnya daripada mengorbankan hubungan persaudaraannya.

Uang seolah menjadi tolok ukur dari watak asli seseorang. Anda tak akan mengetahui watak atau karakter asli dari seseorang sebelum berurusan uang dengannya. Ketika butuh, mereka tak segan mengiba. Namun giliran ditagih, justru lebih galak dari yang menagih. Bahkan banyak yang menggunakan ‘jurus’ menghilang alias susah ditemui dan cekcok untuk menyulut permusuhan agar terhindar dari tuntutan untuk membayar utang. Jelas situasi yang sulit dan tidak menguntungkan.

Lantas, apa yang harus dilakukan ketika saudara meminjam uang? Menjadi suatu dilema, mengingat uang yang dimiliki tentu merupakan hasil jerih payah dalam bekerja. Selain untuk memenuhi kebutuhan, ada banyak ‘impian’ yang ingin diwujudkan dengan uang tersebut. Jika memberi pinjaman, artinya siap menerima risiko kehilangan jika tidak dikembalikan. Sebaliknya apabila tidak memberi pinjaman, predikat pelit akan tersemat pada diri dalam lingkup keluarga.

Jadi harus bagaimana? Cobalah untuk melakukan hal-hal berikut ketika saudara meminjam uang pada Anda.

  • Memberi sebagai hadiah

Memberi hadiah mampu mempererat hubungan persaudaraan. Apalagi jika pihak yang diberi sedang membutuhkan. Hadiah merepresentasikan kepedulian, perhatian, pengertian, dan juga rasa sayang. Ketika seseorang meminta pinjaman uang, artinya ia sedang membutuhkannya. Secara psikologis bisa jadi ia mengalami tekanan finansial yang membuatnya stres bahkan frustrasi. Bisa jadi pula mereka yang sedang membutuhkan uang harus mengumpulkan seluruh keberanian untuk mengutarakan maksudnya tersebut dan mempersiapkan mental jika menghadapi penolakan.

Ketika ada saudara yang ingin meminjam uang pada Anda, artinya mereka berpikir Anda mampu memberikan bantuan. Ada harapan melalui diri Anda. Jika nominal uang yang mereka pinjam tak terlalu besar menurut kriteria Anda, ada baiknya Anda memberikannya sebagai hadiah. Hadiah yang berasal dari hati, sehingga tidak ada harapan untuk mendapatkan pembayaran kembali.

Di satu sisi, memberikan pinjaman uang sebagai hadiah jelas akan memberikan manfaat positif baik bagi Anda maupun saudara Anda. Bagi saudara Anda, pinjaman sebagai hadiah tersebut tentunya dapat menyelesaikan masalah atau setidaknya meringankan beban finansialnya. Lalu apa yang akan Anda dapatkan? Secara materi memang tidak ada, namun Anda akan mendapatkan kepuasan dan hubungan persaudaraan yang terjalin akan semakin erat. Selain itu, sikap dermawan dan welas asih yang Anda tunjukkan akan selalu menuai dukungan dari keluarga.

  • Memberi pinjaman dengan kelonggaran waktu pengembalian

Jika Anda berada dalam posisi mampu untuk memberikan pinjaman uang, maka berilah dengan kelonggaran waktu pengembalian. Sikap seperti ini bisa Anda terapkan apabila nominal pinjaman cukup besar, tetapi mampu Anda cairkan. Membantu saudara yang sedang mengalami kesulitan tentu saja merupakan suatu tindakan terpuji yang dicatat sebagai kebaikan. Bahkan jika Anda mampu, hal tersebut menjadi suatu kewajiban.

Memberikan pinjaman dengan kelonggaran waktu pengembalian merupakan bentuk meringankan beban saudara yang sedang membutuhkan. Pinjaman yang Anda berikan mungkin saja menjadi secercah harapan bagi mereka untuk keluar dari permasalahan finansial yang sedang membelenggunya. Biarkanlah mereka menyelesaikan masalahnya hingga mengalami kelonggaran rezeki sehingga mampu mengembalikan pinjamannya kepada Anda.

Jika saudara Anda memang memiliki itikad baik, maka mereka akan tetap mengingat kewajibannya dan akan mengembalikan pinjamannya kepada Anda ketika kondisi finansialnya sudah stabil. Namun apabila yang terjadi sebaliknya, cobalah untuk mengingatkan. Bagaimana jika setelah diingatkan tidak juga mengembalikan? Agar hubungan persaudaraan tetap terjaga, mengikhlaskannya menjadi solusi yang lebih baik. Dengan catatan, kelak apabila yang bersangkutan membutuhkan uang dan meminjam lagi, Anda bisa menolaknya secara halus.

  • Memberi pinjaman dengan agunan

Agunan tak hanya berlaku untuk pinjaman pada lembaga perbankan saja, tetapi juga lingkup keluarga. Anda bisa memberikan pinjaman uang dengan agunan kepada saudara yang sedang membutuhkan, apabila nilai pinjamannya tergolong besar sehingga menguras sebagian besar simpanan yang Anda miliki. Fungsi dari agunan ini sebagai jaminan keamanan atas perjanjian utang-piutang yang terjadi.

Dalam perjanjian utang-piutang ini, Anda bisa membuat kesepakatan dengan saudara yang meminjam uang tentang mekanisme pembayaran kembali yang akan dilakukan baik nominal cicilan maupun jangka waktu pinjaman. Tak hanya itu, kemungkinan terburuk apabila saudara yang meminjam tidak bisa mengembalikan pinjamannya juga harus disepakati di awal perjanjian agar tidak menjadi celah perselisihan di kemudian hari. Misalnya dengan menjual aset yang diagunkan atau pengalihan hak milik atas agunan tersebut.

Dengan adanya agunan, Anda tidak merasa khawatir untuk memberikan pinjaman kepada saudara. Sementara bagi pihak yang meminjam juga lebih mudah memperoleh pinjaman tanpa terbentur birokrasi yang berbelit, persyaratan yang rumit, dan bunga yang tinggi.

  • Menolak secara halus

Menolak secara halus dapat Anda lakukan apabila Anda tidak dalam posisi untuk memberi pinjaman. Dalam arti Anda tidak memiliki uang cukup untuk memenuhi nilai pinjaman yang diajukan. Bisa juga ketika saudara menjadikan Anda sebagai langganan untuk meminjam uang, di mana Anda telah memberikan pinjaman sebagai hadiah tetapi justru menjadi tempat berlabuh di kala butuh.

Anda juga bisa menolak pinjaman uang yang diajukan saudara apabila sebelumnya pernah terlibat urusan utang-piutang tetapi tidak berakhir dengan baik. Artinya, saudara Anda tersebut bertindak wanprestasi terhadap kewajibannya membayar utang kepada Anda atau istilah ekstremnya mengemplang.

Penolakan memberi pinjaman tentunya harus disampaikan secara halus dan sopan agar tidak menyinggung orang yang mengajukan pinjaman. Jika perlu jelaskan alasannya bahwa Anda sedang tidak dalam posisi mampu untuk memberikan pinjaman uang.

Sikap menolak memberikan pinjaman uang secara halus kepada saudara bukan berarti pelit atau predikat buruk lainnya. Bisa jadi justru untuk menjaga tali persaudaraan agar tidak terganggu akibat utang-piutang. Sebab diakui atau tidak, banyak saudara yang kemudian saling menjauh, tak bertegur sapa, bahkan bermusuhan karena urusan utang-piutang. Maka dari itu, apabila meminjamkan uang kepada saudara dirasa justru berisiko pada retaknya hubungan saudara, sebaiknya ditolak secara halus.

Urusan utang-piutang diantara saudara menjadi masalah yang sensitif. Di satu sisi, apabila saudara yang meminjam tidak beritikad baik mengembalikan dapat mengancam keharmonisan hubungan persaudaraan. Namun di sisi lain, Anda pun memiliki kebutuhan yang harus dipenuhi sehingga tentunya berharap pinjaman uang bisa segera dikembalikan. Bersedia memberi pinjaman uang atau tidak, tentunya menjadi hak dan keputusan Anda. Bagaimana harus bersikap? Ambillah sikap sesuai dengan kondisi finansial dan situasi yang sedang dihadapi.

Artikel Terkait

Demikianlah artikel tentang hal-hal yang dilakukan ketika saudara meminjam uang, semoga bermanfaat bagi Anda semua.



Step by Step Cara Menggadaikan Barang di Pegadaian
12 Cara Menghasilkan Uang Saat Traveling
Dampak Uang Elektronik Terhadap Uang Tunai
Untuk Apa Dana Darurat?
Definisi Money Illusion atau Ilusi Uang
Sejarah Munculnya Uang
Tip Keuangan Sederhana dengan Hasil Maksimal
Pentingnya Perencanan Keuangan untuk Kehidupan Masa Depan
Cara Mengajari Anak Menabung
15 Buku Terbaik untuk Mengelola Keuangan Pribadi


Bagikan Ke Teman Anda