Bagaimana Membuat Budget bila Penghasilan Tak Menentu
Jika anda berprofesi sebagai wiraswasta dimana tidak ada kontrak per-jamnya, kemungkinan besar anda memiliki penghasilan bulanan yang tidak tetap (irregular income). Hal tersebut juga berlaku untuk profesi lain yang memiliki pendapatan tidak tetap. Penghasilan tidak tetap ini akan menyebabkan proses penganggaran bulanan anda sulit direncanakan. Secara logika, bagaimana mungkin anda bisa merencanakan anggaran tetap jika pendapatannya saja tidak tetap.
Padahal membuat anggaran sangat penting termasuk juga bagi yang memiliki penghasilan tidak tetap. Sebab anda akan tahu bagaimana keadaan finansial anda yang sebenarnya. Jika anda tahu keadaan finansial yang sebenarnya, maka anda akan memiliki peluang untuk sukses lebih besar. Sebab anda bisa merencanakan berbagai sesuatu sekalipun dalam keadaan darurat.
Membuat Anggaran Pada Pendapatan Tidak Tetap
Beruntung, pada tulisan ini kita akan berbagi bagaimana cara membuat anggaran pada pendapatan tidak tetap:
1. Mulailah dengan estimasi pendapatan terendah
Lebih mudah memulai perencanaan dengan penghasilan terendah daripada memulainya dengan penghasilan rata-rata yang kita dapatkan setiap bulannya. Lalu estimasikan biaya bulanan terendah anda. Sebab jika anda menganggarkan dalam jumlah kecil, anda bisa menaikkannya secara mudah. Jika membuat anggaran baru pertama kalinya anda lakukan, perkirakan seberapa besar pendapatan terendah anda nantinya.
2. Buat anggaran dengan estimasi terendah tersebut
Jika ingin memulai membuat anggaran, mulailah dengan angka terendah agar kita lebih mudah menambahkan uang daripada menguranginya. Kemudian prioritaskan kategori dalam empat hal penting sebagai berikut :
- Pangan
Mulailah menganggarkan kebutuhan pokok anda. Buat rencana belanja bahan makanan mingguan. Anda bisa menambahkan kebutuhan ekstra lainnya seperti biaya restoran atau kedai kopi untuk saat nanti.
- Papan
Untuk kategori papan atau hunian mencakup pembayaran sewa serta berbagai biaya yang terkait dengan tempat tinggal anda. Misalnya pajak, asuransi, hingga utilitas.
- Sandang
Untuk kategori sandang, mulailah dengan kebutuhan dasarnya. Fokuslah pada barang yang anda butuhkan bukan yang anda inginkan. Untuk apa yang anda inginkan bisa dianggarkan nanti seperti halnya anggaran makan di restoran dan kedai kopi.
- Kendaraan
Biaya kendaraan mencakup berapa banyak uang untuk membeli bahan bakar kendaraan, biaya perawatan, pajak, dan berbagai kebutuhan lainnya terkait kendaraan.
Meskipun penghasilan anda tidak tetap, bukan berarti anda tidak bisa bersenang-senang. Siapkan anggaran untuk biaya kebutuhan pokok terlebih dulu sebelum menganggarkan uang untuk kebutuhan tersier lainnya. Jika kebutuhan pokok sudah tercover, barulah anda bisa menambahkan anggaran lainnya seperti makan di resto, minum di kedai kopi, dll.
3. Buatlah rencana untuk “uang lebih”
Karena anda menganggarkan uang untuk pendapatan ter-rendah, maka besar kemungkinan akan ada uang lebih. Maka buatlah rencana untuk memanfaatkan uang ekstra tersebut. Jika tidak, maka budget tersebut dikhawatirkan akan menguap begitu saja.
Anda bisa merencanakannya untuk membeli barang dengan nilai besar. Misalnya kendaraan. Atau bisa menggunakannya untuk membuka tabungan pendidikan, tabungan pensiun, dll.
4. Pastikan anda mampu meng-cover tagihan bulanan
Setelah tahu berapa banyak budget yang keluar setiap bulan, maka anda mesti memastikan dapat menutupi biaya tersebut tidap bulannya. Jika tidak, maka kemungkinan terjerat hutang akan besar. Jika perlu, buatlah alokasi terpisah untuk pengeluaran tersebut pada bulan dimana anda berpenghasilan tinggi.
5. Ketahui momen dimana pengeluarannya lebih tinggi
Penting sekali memperhitungkan perubahan pada pendapatan musiman. Terutama jika anda seorang wiraswasta. Misalnya pada momen menjelang Natal atau Lebaran. Beberapa wiraswasta pasti akan mendapatkan penghasilan besar dari momen tersebut.
Namun anda juga harus tahu saat-saat dimana pengeluaran bulanan anda lebih tinggi. Misalnya dalam bulan jatuh tempo tagihan tahunan, jatuh tempo pajak, asuransi mobil, dan berbagai momen lainnya.
6. Anggarkan dana darurat
Cobalah anggarkan dana darurat untuk mengcover biaya tak terduga dan akan menolong anda ketika penghasilan anda mungkin lebih rendah. Jadi jangan hanya mengeluarkan uang tunai ekstra jika pengeluaran anda kurang dari bulan sebelumnya. Namun gunakanlah dana darurat yang sebelumnya telah anda anggarkan.
7. Buat dana cadangan
Dana cadangan bermanfaat jika suatu saat anda memerlukan uang namun disisi lain klien terlambat melunasi tagihan. Dana tersebut bisa menjadi sahabat anda untuk saat-saat darurat tersebut. Anda bisa mempertahankan sejumlah saldo di rekening anda untuk mengcover hal-hal tersebut. Dana cadangan ini berbeda dengan dana darurat.
Dana cadangan bermanfaat agar anda tetap bisa menutupi biaya bulanan sembari menunggu uang masuk dari klien anda. Sebab, dana darurat dianggarkan secara terpisah dan tidak digunakan kecuali untuk saat-saat tertentu.
8. Segera bagi uang masuk berdasarkan kategori anggaran anda
Setelah anda memperoleh uang masuk, maka segeralah membaginya ke dalam kategori yang sebelumnya telah anda rencanakan. Misalnya 35% untuk perumahan, 15% untuk membayar hutang, 10% untuk tabungan, dll.
Segera pisahkan uang tersebut dan gunakan strategi penganggaran amplop agar uang tersebut tidak menguap begitu saja. Anda bisa langsung memastikan bahwa anggaran anda selaras dengan presentase ideal tersebut. Dengan cara ini, anda tidak akan menghadapi risiko menghabiskan 50% uang untuk hal yang tidak diperlukan.
9. Salin jumlah yang anda rencanakan untuk bulan berikutnya
Setelah anda memiliki rancangan anggaran untuk bulan ini, jangan lupa salin untuk dijalankan di bulan berikutnya. Dengan menyalinnya, anda tidak perlu repot mulai lagi merencanakan anggaran untuk bulan berikutnya kembali.
10. Beradaptasilah dengan baik
Memang untuk menjalankan rencana anggaran tersebut terbilang cukup berat. Terlebih bagi anda yang baru pertama kali melakukannya. Butuh sekitar tiga bulan untuk bisa beradaptasi dengan ritme dari anggaran yang telah direncanakan. Awalnya memang tampak rumit. Namun tetaplah menjalankan apa yang anda rencanakan. Meskipun pendapatan anda tidak tetap, bukan berarti anggaran anda tidak dapat diprediksi.
Begitulah kira-kira cara membuat anggaran pada pendapatan yang tidak tetap. Semoga bisa membantu kita semua mengelola keuangan dengan lebih baik.
Artikel Terkait
- Mencari Penghasilan Sampingan? 9 Terobosan ini Patut Kamu Coba
- Besar Pasak daripada Tiang, Berikut Ini Tanda-tandanya
- 10 Tips Ampuh untuk Mengelola Keuangan
- 10 Tip Bagi Kelas Menengah agar Tambah Sukses
Demikianlah artikel tentang cara membuat budget bila penghasilan tak menentu, semoga bermanfaat bagi Anda semua.