Cara Memersiapkan Anak supaya Jadi Milyuner
Tentu sulit untuk menjadi milyuner bila seseorang terus bekerja pada orang lain. Menjadi wirausahawan (entrepreneur) dan menciptkan lapangan usaha sendiri merupakan cara yang lebih tepat. Namun menjadi wirausahawan pun bukanlah hal yang mudah dan dapat dilakukan begitu saja. Menanamkan pada anak tentang nilai uang dan kerja keras merupakan cara yang tepat untuk mencelupkan sebelah kaki mereka pada kolam wirausaha.
Di sini kami akan memaparkan sedikit cara mengenai bagaimana agar anak memiliki mental dan cara berpikir yang dapat membentuk mereka menjadi wirausahawan dan menunjang mereka untuk menjadi milyuner nantinya.
Hidup memiliki banyak pilihan dan peluang
Ada banyak cara dan kesempatan untuk menjadi kaya, salah satunya adalah menciptakan peluang bisnis. Dan peluang bisnis ini tercipta dari kejelian seseorang dalam melihat demand atau kebutuhan yang ada di sekitarnya.
Ceritakan pada mereka bahwa dengan tinggal di pesisir pantai, misalnya, bekerja sama dengan nelayan untuk mendistribusikan hasil tangkapannya ke pasar atau tengah kota merupakan peluang usaha yang bagus.
Dengan catatan bahwa jangan sampai bisnis ini justru merugikan nelayan dengan membeli tangkapan mereka terlampau murah dan menjualnya kembali dengan harga yang selangit. Hal ini sekaligus untuk mengasah empati dan moral mereka.
Bila Anda memiliki contoh konkrit lain tentang peluang usaha, bisa dari pengalaman pribadi atau kenala Anda, ceritakan pada anak lengkap dengan tahap-tahapnya. Ajari mereka untuk jeli melihat kebutuhan masyarakat dan apakah kebutuhan tersebut telah terpenuhi, bila belum apakah mungkin dijadikan peluang usaha.
Pilih sekolah yang tidak konvensional
Sekolah umum/negeri cenderung membentuk anak untuk memiliki pola pikir konvensional. Sedangkan milyuner biasanya memiliki cara berpikir out of the box. Memang hal ini tidak dapat diterapkan pada setiap anak atau tidak semua keluarga punya akses terhadap sekolah-sekolah yang tidak konvensional, seperti sekolah alam, homeschooling, dsb.
Ingat bahwa sekolah-sekolah itu bukan hanya untuk anak-anak yang memiliki kebutuhan khusus atau memiliki kesulitan dalam belajar di sekolah standar. Sekolah tersebut lebih mengedepankan pembentukan karakter dan menggali potensi anak, sehingga dapat memaksimalkan fungsinya sebagai manusia bermasyarakat.
Survei menunjukkan bahwa wirausahawan cenderung memiliki ketidaksabaran atau sedikit toleransi pada bentuk pendidikan konvensional yang cenderung menyamaratakan kemampuan belajar dan karakter siswa, sedangkan mereka paham bahwa siswa yang memiliki kekurangan di satu bidang pasti memiliki kelebihan di bidang lain yang harusnya dapat lebih digali.
Membuka usaha baru atau startup terkadang berasal dari ide yang nampak “gila”. Inilah mengapa orang-orang rasional jarang berkecimpung di dunia wirausaha. Hal ini berkaitan dengan pola pikir mereka yang harus kerap mengambil keputusan berdasarkan informasi terbatas.
Sedangkan untuk menjadi wirausahawan, seseorang pasti akan merasakan kegagalan dari waktu ke waktu, dalam artian mereka harus berani mengambil risiko untuk mengambil langkah yang hasilnya tidak selalu sesuai dengan harapan.
Tumbuhkan kecintaan untuk bekerja
Menjadi kaya juga tidak bisa terjadi begitu saja, perlu waktu dan kerja keras. Namun penting pula menanamkan pada anak bahwa bekerja tidak melulu soal mendapatkan uang, tapi lebih pada pemahaman akan nilai dan cara kerja uang itu sendiri.
Berikan pemahaman pada mereka bahwa segala sesuatu yang mereka miliki saat ini diperoleh baik dengan membeli atau menggunakan jasa orang lain dan, meski tidak selalu, mereka memerlukan uang untuk mendapatkannya. Salah satunya adalah dengan bekerja.
Poin ini penting untuk mengajarkan pada mereka bahwa bekerja dapat sekaligus membangun karakter, terutama bila dilakukan sedini mungkin. Anda bisa mendorong mereka untuk kerja paruh waktu atau magang pada saat liburan sekolah atau kuliah, tentunya pekerjaan yang halal atau tidak memberi pengaruh negatif pada mereka.
Semakin dini mereka terpapar akan lingkungan kerja dan bertemu dengan orang-orang dengan berbagai macam tipe dan latar belakang. Hal ini penting untuk membangun dan menguatkan mental mereka di dunia kerja. Bila telah terbiasa bekerja dan nanti mereka memutuskan untuk membuka usaha dan menciptakan lapangan pekerjaan sendiri, hal ini tentunya akan sangat membantu.
Ajari untuk bermurah hati
Mereka yang memiliki banyak hal, harusnya dapat memberi banyak hal pula. Hal ini tidak terbatas pada uang atau materi, namun juga waktu, perhatian, dll. Bila telah kaya, ajarkan mereka untuk tidak pelit pada sesama.
Mereka dapat menyisihkan sebagian uang dan perhatian untuk berderma dan kegiatan sosial lainnya, atau membagi waktu mereka untuk menyalurkan ilmu tentang bagaimana cara untuk menjadi milyuner.
Tanamkan pada mereka bahwa kekayaan sesungguhnya adalah waktu yang mereka miliki. Tanpa wkatu yang disisihkan orang lain, mereka tidak akan punya kesempatan untuk belajar, mendapatkan pengalaman, dan membangun kekayaan materi.
Sehingga selagi mereka masih punya kesempatan, bermurahwaktulah pada orang lain dan lakukan hal tersebut dengan ikhlas serta sepenuh hati. Memberi uang pada orang lain tanpa menyisihkan waktu justru merupakan salah satu cara untuk membuat jarak dengan mereka.
Artikel Terkait
- Rahasia Tentang Uang yang Hanya Diketahui Para Milyarder
- Inilah Cara Orang Kaya Mendidik Anak Agar Tidak Manja
- Hal-hal yang Membedakan Milyarder dengan Kalangan Menengah
- Ingin Menjadi Kaya Seperti Milyuner? Intip Rahasia Berikut Ini!
Demikianlah artikel tentang cara memersiapkan anak supaya jadi milyuner, semoga bermanfaat bagi Anda semua.