Cara Merekrut Karyawan Ala Mafia Manager
Mempekerjakan orang lain dalam berbisnis adalah hal yang lumrah, bahkan merupakan suatu keharusan. Semakin banyak orang yang Anda kerjakan biasanya menjadi indikasi skala bisnis Anda. Namun apakah banyaknya karyawan berbanding lurus dengan keberhasilan bisnis Anda? Hal ini akan kita bahas lebih lanjut nanti.
Ketika Anda sudah mulai mempekerjakan orang lain, artinya Anda harus bisa mengelola orang lain dengan baik. Mengulas dari buku Mafia Manager, Bimbingan Machiavellis Bagi Bisnis Modern yang ditulis oleh “V”, Anda akan menemukan bahwa ternyata banyak karyawan yang lebih tidak kompeten daripada yang Anda harapkan. Kemampuan mereka setelah Anda rekrut ternyata tidak secemerlang CV yang ia bawa saat melamar.
Bagaimana cara merekrut dan mengelola karyawan dengan baik untuk keberhasilan bisnis Anda? Inilah strategi yang dituliskan dalam buku Mafia Manager untuk Anda terapkan dalam bisnis yang Anda jalani.
Banyak karyawan vs sedikit karyawan
Jika Anda berpikir bahwa semakin banyak karyawan maka akan semakin banyak pula tugas yang bisa terselesaikan, Anda mungkin harus melihat gambaran ini. Setiap karyawan memiliki potensi untuk mengkhianati dan mengecewakan Anda. Semakin banyak karyawan yang Anda pekerjakan, semakin besar potensi kekecewaan dan pengkhianatan yang muncul.
Sedikit staf dengan kemampuan mumpuni untuk menghadapi saat-saat krusial tentu jauh lebih baik daripada memilki segudang karyawan dengan kualitas rata-rata. Satu orang pandai lebih baik dari seratus orang yang dungu.
Hindari mempekerjakan dua orang atau lebih yang memiliki ikatan keluarga (inilah yang dijalankan oleh perusahaan-perusahaan besar!). Juga hindari mempekerjakan keluarga atau orang terdekat Anda, baik itu istri, suami, kekasih, atau saudara meski Anda sangat membutuhkan kemampuan mereka di dalam bisnis. Sentimen kekeluargaan bisa menjadi bencana bagi usaha Anda.
Pengalaman vs kepribadian
Untuk mendapatkan karyawan yang tepat, ada dua hal yang harus Anda perhatikan: pengalam dan kepribadian. Kedua hal tersebut akan berimbas langsung pada kinerjanya dalam perusahaan.
Jika Anda mencari karyawan untuk mengisi posisi yang krusial dalam perusahaan, jangan merekrut seorang lulusan baru meski ia datang dengan nilai rapor yang mengesankan. Pekerjaan ini membutuhkan ketrampilan teknis yang tinggi dengan pengalaman panjang di belakang mereka.
Namun jika Anda ingin merekrut seseorang untuk mengisi jabatan yang tidak terlalu menentukan keberhasilan perusahaan, pilih seseorang dengan sikap dan kepribadia yang baik. Anda bisa menilai sikap seseorang dalam wawancara kerja. Jika ia menanyakan berapa gaji yang akan diterima sebelum Anda mendiskusikan hal tersebut, jelas bahwa ia memiliki sikap yang jelek.
Anda juga harus berhati-hati saat mencari karyawan untuk mengisi posisi yang vital. Jangan hanya terkesima dengan pencapaian dan penghargaan yang sudah mereka terima sebelumnya. Orang seperti itu biasanya hanya memedulikan bayaran dan penghargaan.
Wawancara yang efektif
Wawancara kerja adalah saat-saat yang menentukan ketika Anda sedang merekrut karyawan. Melalui wawancara inilah Anda akan menentukan apakah seseorang layak bekerja bersama Anda.
Sebelum mewawancara calon karyawan, susunlah strategi pertanyaan secara detail. Jangan menerima jawaban yang sifatnya generalisasi, karena biasanya jawaban diplomatis seperti itulah yang akan diberikan oleh calon pekerja. Apapun jawaban yang mereka berikan, selalu susul dengan pertanyaan “Mengapa” dan “Bagaimana” berulang kali.
Usahakan pelamar duduk di sebelah Anda atau di seberang meja kerja Anda. Jangan biarkan ia duduk terlalu jauh agar Anda bisa mengamati setiap reaksi yang diberikan (menghindari kontak mata, tubuh gelisah, atau menelan ludah).
Setelah mengajukan pertanyaan yang sifatnya umum, mulailah menanyakan hal-hal yang ia tulis dalam CV-nya. Ulang setiap kalimat terakhir atas pertanyaan yang Anda ajukan dan lihat bagaimana reaksinya. Jika ia terlihat gelisah dan tidak nyaman, maka Anda harus segera mencoret orang tersebut.
Tipe pelamar lain yang harus segera Anda coret adalah mereka yang mengajukan terlalu banyak pertanyaan tentang karir dan masa depannya di perusahaan. Anda tidak memerlukan orang yang masa depannya penuh dengan ketidakpastian. Segera tutup wawancara jika Anda sudah menemukan atau tidak menemukan apa yang Anda cari, segeralah menyudahinya.
Menghadapi karyawan “badut”
Dalam berbisnis, akan selalu ada saat dimana Anda tidak beruntung dan mempekerjakan seorang “badut”. Ada badut yang dapat dikenali dengan mudah saat wawancara kerja, namun banyak yang bisa lolos proses perekrutan. Jangan menganggap badut-badut tersebut sebagai pembawa kerugian. Asalkan Anda bisa memberinya posisi yang tepat, bukan tidak mungkin badut tersebut akan berkontribusi terhadap keberhasilan bisnis Anda.
Apabila badut Anda tidak bisa bekerja dengan baik, panggil ia ke ruangan Anda dan tegur secara pribadi. Seorang badut akan berusaha keras untuk meningkatkan kinerjanya. Sebenarnya, orang-orang seperti inilah yang Anda butuhkan. Anda bahkan harus terus mempromosikan badut Anda dan menggajinya dengan nominal yang tinggi. Dialah karyawan yang paling loyal dan paling berterimakasih pada Anda atas pekerjaan yang Anda berikan. Loyalitas tersebut akan membuatnya terus bergantung pada Anda dan melaksanakan pekerjaannya dengan sebaik mungkin.
Memecat karyawan
Waktu sudah lama berlalu sejak seorang bos bisa memecatk karyawan dengan secara sepihak. Kini, para karyawan akan menuntut perusahaan ketika ia dipecat dengan cara yang menurutnya tidak adil, terlebih lagi jika kinerjanya selama ini menguntungkan perusahaan.
Memecat karyawan tentu saja menjadi hak Anda. Tapi Anda harus melakukannya dengan cara yang cerdik. Persiapkan hal ini untuk beberapa waktu, pastikan pemecatan ini tidak mendadak. Mulailah dengan mencatat dan mendokumentasikan setiap kinerja buruknya, kesalahan yang ia perbuat, dan hal-hal lain yang bisa menguntungkan Anda. Suatu saat jika karyawan tersebut memperkarakan masalah pemecatannya, Anda akan punya senjata yang bisa digunakan untuk membenarkan tindakan Anda.
Artikel Terkait
- 4 Tipe Manusia Menurut Mafia Manager
- 4 Prinsip Manajemen Waktu Ala Mafia Manager
- 7 Tip Mengelola Bisnis Ala Mafia
- 7 Prinsip Bisnis Ala Mafia
Demikianlah artikel tentang cara merekrut karyawan ala mafia manager, semoga bermanfaat bagi Anda semua.