Contoh Nyata Opportunity Cost
Mungkin tidak semua orang menyadari, namun pada setiap hal dalam hidup ada yang namanya opportunity cost. Opportunity cost atau biaya peluang mendasari setiap keputusan yang pilihan yang dibuat.
Contoh yang paling sederhana, misalnya, setiap orang memiliki jumlah waktu yang sama dalam sehari yaitu 24 jam. Namun apa saja yang mereka lakukan, bagaimana cara mereka menghabiskan waktu, dan keputusan-keputusan apa yang dibuat berbeda satu dengan yang lainnya. Apa yang mendasari perbedaan-perbedaan tersebut? Itulah yang dinamakan opportunity cost. Setiap orang memilih satu di antara dua pilihan atau lebih, dengan berbagai pertimbangan atau nilai.
Opportunity cost sangat dekat dengan kehidupan manusia, bahkan lebih dekat dari yang dibayangkan. Hal sederhana seperti ingin memasak sendiri atau makan di luar adalah opportunity cost. Berapa kali Anda mengalami dilemma seperti dan tidak menyadari bahwa terdapat opportunity cost di dalamnya.
Ada dua pilihan di hadapan Anda, yaitu memasak sendiri atau makan di luar. Jika Anda memasak sendiri, tentu lebih murah daripada harus makan di luar yang harganya pasti mahal. Inilah yang disebut dengan keuntungan. Lalu apakah memasak sendiri tidak memiliki biaya (cost)? Tentu ada.
Dengan memasak sendiri, artinya Anda harus mengolah bahan mentah hingga menjadi makanan kemudian mencuci semua perkakas yang kotor. Coba hitung berapa lama waktu dan tenaga yang Anda butuhkan. Dan apa yang bisa Anda kerjakan selama waktu tersebut? Satu hal lagi, Anda juga masih hidup sendiri.
Katakanlah Anda memilih untuk makan di luar dengan berbagai pertimbangan. Dengan demikian Anda mengorbankan biaya lebih rendah yang bisa didapatkan jika memasak sendiri, namun Anda mendapatkan keuntungan yaitu efisiensi waktu. Dengan waktu yang harus dihabiskan untuk memasak, Anda bisa melakukan hal lain seperti mencari pekerjaan sampingan yang bisa menambah pendapatan.
Itulah yang disebut dengan opportunity cost. Tidak hanya dalam kehidupan sehari-hari, berikut adalah contoh nyata opportunity cost dalam berbagai aspek kehidupan.
- Resiko dan Keuntungan
Kedua hal ini sering terjadi dalam dunia bisnis. Seorang investor membuat keputusan bahwa harga saham yang dimilikinya sudah overvalue dan ia memutuskan untuk menjual semuanya. Keputusan ini diambil oleh sang investor karena ia ingin menghilangkan resiko dengan mengorbankan potensi keuntungan lebih besar yang mungkin bisa didapatkan.
- Pekerjaan dan Pendidikan
Meski langkah selanjutnya setelah SMA umumnya adalah kuliah, nyatanya tidak semua lulusan SMA memilih untuk masuk ke perguruan tinggi. Jika mereka bisa bekerja segera setelah lulus SMA, maka dengan kuliah mereka akan kehilangan uang yang bisa didapatkan dari gaji selama 4 tahun penuh.
Sebaliknya jika mereka mengorbankan 4 tahun untuk kuliah, mereka bisa lulus dengan harapan gaji yang lebih besar untuk menggantikan 4 tahun yang hilang. Dengan pertimbangan tersebut, maka jalan yang dipilih adalah kuliah dan mengorbankan pekerjaan.
- Mesin vs Manusia
Sebuah pabrik dihadapkan pada dua pilihan: mendatangkan mesin baru yang bisa bekerja 10 kali lebih cepat atau mempertahankan karyawan namun dengan kecepatan kerja yang lambat. Berdasarkan prinsip ekonomi, pemilik pabrik memutuskan untuk mendatangkan mesin agar ia bisa memproduksi lebih banyak barang, menjualnya, lalu mendapatkan keuntungan lebih besar. Dengan demikian ia mengorbankan ribuan karyawan yang telah setia selama bertahun-tahun, sekaligus mengorbankan kehidupan keluarga para karyawan yang selama ini bergantung pada gaji dari pabrik.
- Gaji dan Biaya Hidup
Inilah yang sering terjadi dalam kehidupan seorang pekerja. Misalnya Anda ditawari pekerjaan A dengan jumlah gaji di atas Rp 10 juta. Perusahaan tersebut berlokasi di Jakarta, yang artinya Anda juga harus menetap di sana. Pekerjaan kedua di perusahaan B hanya menawarkan setengah gaji perusahaan A, namun di kota kecil dengan biaya hidup jauh lebih rendah dari Jakarta.
Dari segi gaji, tentu pekerjaan A lebih menggiurkan karena jumlahnya besar. Namun jika dihitung dari biaya hidup, tentu di Jakarta serba mahal mulai dari kebutuhan sehari-hari, tempat tinggal, hingga transportasi. Berbeda dengan perusahaan B di kota kecil meski gaji hanya setengahnya biaya hidupnya juga jauh lebih rendah.
Kini yang harus dipertimbangkan adalah, setelah gaji dikurangi biaya hidup, mana yang lebih menguntungkan?
- Pengalaman dan Fresh Graduate
Tidak ada karyawan saja yang mengalami dilema dalam memilih pekerjaan, perusahaan pun juga sering mengalami hal yang sama. Ketika ada dua pelamar, A punya banyak pengalaman dan B adalah fresh graduate.
A tentu punya skill yang bisa menguntungkan perusahaan, namun tentunya A harus digaji dengan jumlah yang setara pengalamannya. Jika mempekerjakan B, perusahaan bisa menggajinya lebih rendah dengan resiko bahwa ia harus banyak belajar dan tidak mengalami pengalaman apa-apa.
Mengambil Keputusan yang Tepat Berdasarkan Opportunity Cost
Jika opportunity cost ada dalam semua aspek pada kehidupan, bagaimana caranya mengambil keputusan yang tepat? Tentu tidak ada metode yang baku tentang pengambilan keputusan yang tepat. Semua tergantung pada nilai yang dipegang oleh seseorang dan nilai yang rela dikorbankan atas pilihan tersebut.
Namun selalu ada dua hal dalam opportunity cost yang bisa membantu seseorang untuk mengambil keputusan terbaik: benefit (keuntungan) dan cost (biaya/kerugian). Ketika Anda dihadapkan pada dua pilihan, catat apa benefit dan cost dalam setiap pilihan tersebut. Pertimbangkan berdasarkan kedua hal ini sehingga Anda tahu apa yang akan dapatkan dana apa yang harus Anda korbankan.
Meski memilih satu di antara dua pilihan tetap mengandung resiko, dengan adanya opportunity cost Anda bisa meminimalisir resiko yang mungkin terjadi. Jangan tergesa-gesa dalam mengambil keputusan, pastikan bahwa nilai yang Anda korbankan (opportunity cost) tidak akan disesali di kemudian hari.
Artikel Terkait
- Apa itu Opportunity Cost? Definisi Opportunity Cost
- Perbedaan Opportunity Cost vs Real Cost
- 10 Biaya Tersembunyi dalam Memulai Bisnis
- Apa itu Variable Cost? Definisi Variable Cost
Demikianlah artikel tentang contoh nyata opportunity cost, semoga bermanfaat bagi Anda semua.