Definisi Money Illusion atau Ilusi Uang
Pernah mendengar istilah ilusi uang? Ya. Ternyata, bukan hanya optik saja yang mempunyai ilusi, namun uang juga memiliki ilusi. Lantas, apa yang dimaksud dengan ilusi uang?
Ilusi uang, atau bisa juga disebut dengan money illusion adalah suatu pikiran dimana pikiran tersebut lebih melihat uang dari nilai nominalnya. Keadaan ini membuat seseorang mengabaikan tingkat inflasi sehingga ikut mengabaikan nilai riil dari uang tersebut. Untuk lebih jelasnya, secara sederhana, uang senilai seribu rupiah pada tahun 2019 akan berbeda nilainya dengan uang seribu rupiah pada tahun 1975. Pada tahun 1975, uang seribu rupiah dapat digunakan untuk membeli satu mangkok bakso, namun uang seribu rupiah pada tahun 2019 tidak akan cukup jika digunakan untuk membeli bakso. Dengan kata lain, orang melihat nilai yang tertera dalam nominal rupiahnya, bukan pada daya beli dari sejumlah nominal uang tersebut.
Istilah ilusi uang atau money illusion diciptakan oleh seorang ekonom sekaligus ahli statistik Amerika, Irving Fisher. Istilah tersebut ditemukan dalam menstabilkan dolar. Pada tahun 1928, Fisher menulis sebuah buku penting tentang ilusi uang berjudul The Money Illusion. Menurut Fisher, para penabung dan investor dipengaruhi oleh berbagai tingkat ilusi uang.
Walaupun istilah ilusi uang diciptakan Fisher, namun yang mempopulerkan istilah tersebut adalah Ekonom Inggris bernama John Maynard Keynes. Baik Fisher dan Keynes, keduanya meyakini bahwa orang-orang akan cenderung mengabaikan nilai riil dari uang dan cenderung fokus pada nilai nominalnya. Namun para ekonom moneter tidak sependapat dengan Fisher dan Keynes. Para ekonom moneter bersikeras bahwa orang-orang tidak mengabaikan nilai riil suatu uang dan sadar akan daya beli setiap uang yang ia pegang. Orang-orang akan bertindak secara rasional dengan cara memperhitungkan penurunan daya beli uang akibat dari penurunan inflasi.
Dalam praktik kehidupan sehari-hari, tanpa sadar orang-orang terjerat dalam ilusi uang. Dalam sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Economic Dynamics & Control, Jianjun Miao dan Danyang Xie menulis bahwa atas dasar bukti empiris dan eksperimental dapat diketahui bahwa ilusi uang tersebar luas di masyarakat. Ilusi uang memengaruhi persepsi masyarakat tentang jumlah kekayaan nyata, keputusan konsumsi masyarakat, hingga keputusan menabung masyarakat.
Para pemilik perusahaan bahkan menggunakan ilusi uang untuk iming-iming dalam menggaet para pekerja. Dalam praktik ilusi uang para pemiliki perusahaan mengharapkan adanya peningkatan nilai inflasi. Saat inflasi tersebut naik, perusahaan akan juga menaikkan upah nominal dari para pekerja. Di sisi lain, kenaikan upah nominal ini tidak berarti apa-apa karena peningkatan nilai upah nominal tersebut tidak meningkatkan daya beli uang tersebut dikarenakan inflasi yang naik. Namun seringnya para pekerja tidak sadar bahkan cenderung mengabaikan kenaikan inflasi tersebut. Akibatnya, para pekerja berfikir bahwa kenaikan upah tersebut akan menaikkan daya beli padahal kenaikan upah tersebut tidak berarti apa-apa.
Contoh konkritnya, sebuah penelitian menunjukkan bahwa orang akan cenderung merasa tidak adil saat upah nominalnya dipotong sebesar 2% saat tidak terjadi inflasi. Di sisi lain, para pekerja justru malah merasa senang saat upah nominalnya tersebut naik sebesar 2% di saat terjadi inflasi sebesar 4%. Padahal dalam kenyataannya, keadaan pemotongan gaji lebih menguntungkan daripada kenaikan gaji dalam kasus tersebut.
Dalam kasus ekonomi sehari-hari, ilusi uang juga dipercaya menjadi salah satu alasan mengapa harga nominal lambat berubah bahkan ketika inflasi telah menyebabkan harga riil naik. Sementara itu dalam kasus ekonomi yang lebih dalam, ilusi uang juga dinilai dapat membenarkan hubungan negatif antara inflasi dan pengangguran. Jika pekerja menggunakan upah nominalnya sebagai titik referensi saat mengevaluasi penawaran upah, perusahaan dapat mempertahankan upah riil relatif lebih rendah dalam periode inflasi tinggi. Hal ini berarti bahwa para pekerja cenderung mengabaikan tingkat inflasi yang sebenarnya berpengaruh pada jumlah upah yang akan diterima. Pada tingkat inflasi yang tinggi, perusahaan bisa memberika upah nominal yang tinggi padahal secara riil upah tersebut merupakan upah yang rendah. Upah riil yang lebih rendah ini akan memungkinkan perusahaan untuk mempekerjakan lebih banyak pekerja dalam periode inflasi tinggi. Akibatnya, pengangguran akan cenderung lebih rendah ketika inflasi tinggi dibandingkan dengan saat inflasi yang sangat rendah atau deflasi.
Versi Friedmanian juga meyakini bahwa ilusi uang diyakini berperan dalam kurva Phillips. Namun, ilusi uang tidak cukup untuk menjelaskan mekanisme yang mendasari kurva Phillips tersebut dan membutuhkan dua asumsi tambahan. Asumsi pertama adalah harga merespons secara berbeda terhadap kondisi permintaan yang dimodifikasi. Permintaan agregat yang meningkat memberikan pengaruh pada harga komoditas lebih cepat daripada pada harga pasar tenaga kerja. Oleh karena itu, penurunan pengangguran yang berasal dari hasil penurunan upah riil dan penilaian yang akurat dari pekerja merupakan satu-satunya alasan untuk kembali ke tingkat pengangguran awal. Sementara itu, asumsi kedua mengacu pada asimetri informasi khusus. Maksudnya, segala sesuatu tentang perubahan upah dan harga yang tidak disadari pekerja, akan dapat diamati secara jelas oleh pengusaha.
Walaupun ilusi uang terkesan sangat memengaruhi pola pikir orang-orang, namun ada kondisi dimana orang-orang akan terlepas dari pengaruh ilusi uang. Penelitian menunjukkan bahwa kebanyakan orang bisa bebas dari ilusi uang, namun hanya dalam situasi khusus. Contohnya adalah saat periode hiperinflasi, saat orang-orang fokus pada masa depan yang jauh, atau saat membahas kontrak jangka panjang.
Itulah pembahasan mengenai money illusion atau ilusi uang. Pada hakikatnya, ilusi uang merupakan satu kondisi yang sangat berpengaruh terhadap cara pandang seseorang dalam melihat uang namun pada kondisi tententu orang-orang juga akan bisa terlepas dari pengaruh ilusi uang tersebut.
Artikel Terkait
- Apa itu Price Discrimination (Diskriminasi Harga)
- Apa itu Opportunity Cost? Definisi Opportunity Cost
- Definisi Sensitivity Analysis
- Tip Finansial untuk Generasi Umur 25 Tahun
Demikianlah artikel tentang definisi money illusion atau ilusi uang, semoga bermanfaat bagi Anda semua.