Empat Tahap Pertumbuhan Bisnis
Setiap pebisnis memiliki kisah perjalanan bisnis yang berbeda-beda. Akan tetapi, tidak peduli apapun jenis bisnis atau usaha yang Anda jalani, setidaknya ada empat tahap pertumbuhan yang harus dihadapi oleh setiap bisnis di beberapa titik dalam operasinya. Dimana dalam setiap tahapan terdapat berbagai tantangan yang berbeda-beda.
Anda tidak akan bisa menjadi seorang pebisnis yang sukses tanpa mengetahui empat tahap pertumbuhan bisnis. Hal itu dikarenakan, jika Anda semakin siap dalam menghadapi setiap tahap pertumbuhan bisnis beserta tantangan yang sering kali hadir mendampinginya, maka akan semakin besar peluang dan kesempatan Anda untuk menjadi pebisnis yang sukses dalam jangka panjang. Oleh sebab itu, Anda harus memahami empat tahap pertumbuhan bisnis secara mendalam. Berikut ini akan dijelaskan mengenai empat tahapan tersebut dalam bentuk poin-poin.
1.Start-up
Start-up merupakan fase awal dalam perjalanan bisnis Anda. Pada fase inilah konsep bisnis Anda diluncurkan. Disinilah titik awal perjuangan, dimana Anda harus melewati pra-peluncuran dengan mengumpulkan cukup dana agar dapat membuktikan konsep bisnis milik Anda. Sudah bukan rahasia umum lagi bahwa 80% bisnis yang baru dibangun mengalami kegagalan pada tahap ini. Ada banyak tantangan yang harus Anda hadapi pada tahap ini, diantaranya keterbatasan sumber daya, manajemen arus kas yang buruk, harga produk terlalu tinggi atau terlalu rendah, perlu menyiapkan jumlah anggaran yang realistis dan kurangnya kemampuan dalam mengelola proses serta sistem.
Beberapa hal yang perlu Anda lakukan di tahap start-up adalah merancang, membangun, menguji, mengasah produk dan membuat rencana pemasaran sebelum memasuki pasar yang sesungguhnya. Tujuan utama dari fase start-up ini adalah untuk membuktikan konsep bisnis yang Anda miliki dan mencapai arus kas positif sebelum kehabisan dana atau kehilangan kendali perusahaan melalui putaran pendanaan berikutnya.
Sebelum menyusun konsep bisnis yang akan dibuat, maka Anda harus mencari tahu mengenai produk yang diminati dan dibutuhkan para pelanggan. Selain itu, Anda juga harus memahami hal apa yang diinginkan oleh mereka. Ketika Anda telah memiliki suatu produk, mulailah dengan mempromosikan produk tersebut dengan baik. Buatlah sistem paket dengan harga promo jika memang hal itu diperlukan untuk menarik minat pelanggan. Kemudian lakukan perbaikan terhadap kelemahan dari produk yang Anda tawarkan agar hasil penjualan mengalami peningkatan. Berusalah sebaik mungkin agar bisa mendapatkan pelanggan, kembangkan posisi Anda di pasar dan kelola arus kas dengan hati-hati.
2. Build-up
Build-up bertujuan untuk meningkatkan arus kas, mempertahankan profitabilitas, membangun ekuitas merek dan mencegah hilangnya pelanggan yang selalu membeli produk Anda dalam jumlah besar. Pada tahap build-up ini, Anda harus menghadapi tantangan dimana jumlah pasokan tidak sesuai dengan permintaan. Untuk menghadapi tantangan tersebut, Anda harus mengumpulkan sumber daya tambahan baik itu berupa tenaga kerja atau modal sesegera mungkin.
Saat bisnis Anda telah dikenal oleh masyarakat dan terjadi lonjakan jumlah pembeli sehingga jumlah permintaan tidak sesuai dengan jumlah produksi, maka hal ini akan menimbulkan masalah. Apabila Anda tidak menaikkan jumlah produksi, tentu para pelanggan akan meninggalkan Anda. Sedangkan untuk menaikkan jumlah produksi dibutuhkan tambahan modal yang cukup besar. Ketika seorang pembeli telah menjadi pelanggan tetap dan selalu membeli produk Anda dalam jumlah besar, mereka dapat memaksa Anda untuk menurunkan harga jika jumlah produk yang dimintanya tidak terpenuhi. Lalu pada akhirnya Anda akan mengalami kebangkrutan.
3. Build-out
Di tahap inilah Anda dapat memperluas jaringan pemasaran produk. Tahap ini akan membuat produk Anda semakin dikenal masyarakat. Jika produk Anda telah meluas dan banyak diminati masyarakat, maka hal tersebut akan memberi bukti bahwa produk Anda telah berhasil masuk ke banyak pasar serta dapat diterima oleh berbagai kalangan. Dengan begitu, merek dagang yang Anda miliki akan diakui masyarakat.
Selanjutnya Anda dapat mencoba untuk membuka cabang di beberapa daerah atau bahkan melayani pembeli dari berbagai negara. Namun, membuka cabang di tempat lain hanyalah sejumlah pilihan yang Anda miliki. Apabila Anda telah merasa nyaman dan senang dengan tempat bisnis yang saat ini beroperasi, maka Anda berhak untuk mempertahankannya. Pada tahap build-out Anda harus memiliki catatan keuangan yang akurat dan terbaru sebab data tersebut akan dibagikan dengan calon investor, pemegang saham atau pihak lain yang berkepentingan.
Terdapat beberapa tantangan di tahap build-up ini diantaranya inefisiensi operasional, pengelolaan staf dan perencanaan serta eksekusi yang buruk. Untuk mengatasi segala tantangan tersebut, maka pekerjakanlah lebih banyak tenaga kerja dan pastikan bahwa Anda memiliki gambaran yang jelas tentang keuangan.
4. Kematangan
Setelah semua tahapan telah berhasil dilalui, selanjutnya bisnis Anda akan mencapai tahap kematangan ketika terdapat pertumbuhan dan perubahan yang jauh lebih cepat untuk dihadapi. Saat Anda mempertahankan bisnis yang telah matang, kemungkinan akan ada berbagai tantangan terkait dengan semakin banyaknya jumlah karyawan, lebih banyak biaya yang harus dikeluarkan dan fleksibilitas yang jauh lebih sedikit dibandingkan ketika Anda baru memulai bisnis.
Tantangan yang akan muncul di tahap ini adalah menjaga motivasi dan semangat kerja dari para karyawan, hilangnya momentum, penjualan menurun karena kegagalan berinovasi, kurangnya ketangkasan dan adanya tantangan operasional yang lebih besar dari sebelumnya. Oleh karena itu, disarankan untuk tetap fokus pada peningkatan budaya perusahaan dan menginspirasi karyawan Anda. Identifikasilah setiap inefisiensi operasional yang dapat merugikan keuntungan Anda. Sederhanakan proses Anda sebanyak mungkin agar semuanya tetap berjalan lancar.
Artikel Terkait
- Apa Perbedaan Entrepreneur dengan Intrapreneur?
- Miliki Mindset untuk Meraih Kesuksesan Berikut
- Apa itu Siklus Bisnis? Bagaimana Tahapan Siklus Bisnis?
- Apa itu Economic of Scale (Skala Ekonomi)?
Demikianlah artikel tentang empat tahap pertumbuhan bisnis, semoga bermanfaat bagi Anda semua.