Hal-hal yang Harus Anda Hindari Jika Ingin Menjadi Kaya
Siapa sih yang tidak ingin jadi kaya? Semua orang pasti ingin mencapai kemandirian finansial, di mana segala kebutuhan primer, sekunder, bahkan tersiernya dapat terpenuhi tanpa diliputi rasa kekhawatiran. Meski memiliki tujuan hidup setiap individu berbeda, namun hampir semuanya bermuara pada keinginan yang sama, yakni menjadi kaya.
Anda mungkin telah bekerja siang malam dan menghasilkan cukup banyak uang. Anehnya, kerja keras yang telah dilakukan tak kunjung membuat Anda menjadi kaya. Tentu ada yang salah di sini. Cobalah introspeksi, mungkin tanpa disadari, Anda telah melakukan kesalahan dalam mengatur keuangan Anda. Jika Anda ingin menjadi kaya, maka sebisa mungkin hindarilah hal-hal berikut ini.
- Berlaku boros
Setiap orang berhak untuk menikmati apa yang telah dihasilkan. Tentu saja. Namun harus diingat bahwa dalih ini sering kali menjadi jebakan yang menjerumuskan Anda dalam jurang krisis keuangan. Boleh saja menikmati hasil kerja keras, tetapi lakukannya secara wajar. Hindari berlaku boros. Meski Anda memiliki cukup banyak uang, tetaplah berhemat. Jangan sampai Anda terjebak dalam pembelanjaan yang tidak terkontrol sehingga justru menghabiskan lebih banyak dari yang dihasilkan, sehingga melebihi kemampuan finansial Anda. Untuk menghindari pemborosan, pastikan Anda patuh anggaran dan lacak pengeluaran secara cermat.
- Lebih memprioritaskan keinginan daripada kebutuhan
Anda tidak akan pernah puas jika menuruti keinginan. Apalagi membeli barang yang sama sekali tidak dibutuhkan hanya untuk pamer, mendapat pujian, dan like di media sosial. Orang kaya sejati tidak harus pamer menunjukkan diri agar mendapat pengakuan sebagai orang kaya. Sebab itu, hindari membeli barang-barang yang tidak dibutuhkan, apalagi hanya untuk tujuan mengesankan orang lain.
- Tidak memiliki rencana
Ketika kita memiliki suatu tujuan yang ingin dicapai, maka kita harus memiliki rencana sehingga bisa menyusun langkah-langkah dan strategi yang tepat untuk bisa mencapai tujuan tersebut. Demikian juga dalam mengelola keuangan, Anda harus memiliki tujuan. Sayangnya, tak semua orang memiliki rencana untuk masa depannya. Saat Anda memiliki rencana, Anda akan lebih berhati-hati dalam mengelola keuangan Anda.
- Hanya mengandalkan satu sumber pendapatan
Tak bisa dipungkiri bahwa kebutuhan hidup demikian banyak yang pastinya membutuhkan biaya yang banyak pula. Bagaimana bisa kaya jika berbagai biaya untuk kebutuhan hidup tersebut hanya mengandalkan dari satu sumber pendapatan saja? Inilah salah satu kesalahan yang sering dilakukan banyak orang. Sumber pendapatan tunggal sangat berisiko dalam pengelolaan finansial. Sebab, ketika sumber pendapatan tunggal tersebut hilang, maka sudah dapat dipastikan Anda akan mengalami masalah keuangan yang sangat besar.
- Tidak berusaha menambah penghasilan
Anda memiliki gaji bulanan sebagai penghasilan tetap. Dari gaji tersebut, Anda dapat menyisihkan 20% untuk ditabung. Namun, pertambahan nilai tabungan Anda tidak akan meningkat signifikan, apabila Anda hanya menyisihkan 20% dari nilai gaji. Jika Anda ingin meningkatkan nilai tabungan, maka satu-satunya cara adalah dengan menghemat pengeluaran. Bisa saja, tapi cara ini tidaklah tepat.
Cara yang lebih baik adalah berusaha untuk menambah penghasilan dari sumber lain. Seiring dengan meningkatnya penghasilan Anda, otomatis jumlah yang akan ditabung juga akan meningkat meski porsinya tetap 20%. Berhemat dengan mengurangi pengeluaran bukanlah strategi yang tepat, karena justru dapat memicu stres bahkan frustrasi karena kebutuhan tidak terpenuhi secara optimal.
- Lebih memprioritaskan pengeluaran
Banyak orang berpikir bahwa menabung dapat ditunda dan dilakukan di kemudian hari, sehingga uang yang ada bisa digunakan untuk bersenang-senang terlebih dahulu. Jika Anda memiliki pemikiran yang sama, maka segera ubahlah pola pikir tersebut. Sebab, tuntutan pemenuhan keinginan dan kesenangan tidak akan pernah berakhir.
Selain itu, banyak pula orang yang baru akan menabung jika ada sisa gaji setelah digunakan untuk berbagai pengeluaran. Apabila tidak ada sisa, maka tidak bisa menabung. Hal ini harus diubah, menabunglah di awal, jangan menunggu gaji tersisa. Bayar diri Anda terlebih dahulu, sisanya baru digunakan untuk memenuhi kebutuhan lainnya.
- Kebiasaan berbelanja yang buruk
Memiliki banyak uang memang banyak godaannya, dorongan untuk membeli barang-barang yang diinginkan begitu besar. Namun, jika Anda ingin kaya, pastikan Anda tidak terjebak dalam kebiasaan buruk dalam berbelanja atau membelanjakan uang. Misalnya saja berolahraga sepanjang hari di gym, nongkrong di café setiap hari, sering makan di restoran cepat saji bahkan hampir setiap hari, dan lain-lain. Mulailah untuk mengatur pengeluaran Anda, seperti memasak makanan sendiri sehingga lebih hemat dan sehat.
- Pergaulan yang buruk
Diakui atau tidak lingkungan pergaulan mempengaruhi kebiasaan dan pola hidup. Ketika Anda bergaul dengan orang-orang yang gemar nongkrong, pesta, dan berhura-hura, maka Anda pun akan mengikuti kebiasaan tersebut. Jika teman-teman pergaulan Anda seperti itu, maka alangkah baiknya Anda menghindar.
Selain menerapkan gaya hidup boros, lingkungan pergaulan yang demikian cenderung memberikan pengaruh buruk. Mereka ingin orang lain merasakan apa yang mereka rasakan, dan melakukan apa yang mereka lakukan. Bahkan mereka tidak segan untuk mengonsumsi alkohol, obat-obatan, dan narkoba. Tujuannya adalah untuk menutupi kekurangan dalam hidup mereka. Sebab itu, jangan biarkan orang-orang seperti ini menjadi ‘pencuri mimpi’ Anda untuk menjadi kaya.
- Malas
Tidak ada sejarahnya pemalas bisa menjadi kaya. Untuk menjadi kaya dibutuhkan kerja keras dan kedisiplinan dalam berbagai hal, baik dalam mengelola waktu maupun finansial. Jika Anda lebih banyak menghabiskan waktu hanya untuk rebahan atau melakukan hal-hal yang tidak bermanfaat bagi pengembangan diri dan peningkatan penghasilan, maka impian untuk menjadi kaya akan sulit diwujudkan. Sebab, untuk bisa mewujudkan mimpi, Anda harus segera bangun dari tidur dan beraksi, bukan kembali tidur untuk memperbanyak mimpi.
- Bekerja secara berlebihan
Untuk bisa menjadi kaya memang harus bekerja keras, namun bukan berarti bekerja secara berlebihan, hingga memforsir tenaga dan pikiran. Bekerja berlebihan justru berisiko dan dapat memberikan dampak buruk pada kesehatan. Kelelahan fisik yang dirasakan justru memicu timbulnya penyakit. Alih-alih menjadi kaya, Anda justru harus mengeluarkan biaya untuk memperbaiki dan memulihkan kesehatan Anda.
Artikel Terkait
- Mengenal Apa Itu Ketahanan Pangan
- Apa itu Toxic Leader dan Destructive Behaviour dalam Organisasi
- Apa Itu Prospek?
- Apa Itu Daerah Penyangga, Fungsi dan Contohnya
Demikianlah artikel tentang hal-hal yang harus hindari jika ingin menjadi kaya, semoga bermanfaat bagi Anda semua.