Kebiasaan Buruk yang Menyebabkan Anda Kehilangan Uang
Kebiasaan merupakan kecenderungan perilaku yang dilakukan secara berulang-ulang sehingga sulit untuk dihilangkan. Jika seseorang merasa nyaman ketika melakukan suatu perbuatan, maka ia akan mengulanginya terus-menerus bahkan tanpa memikirkannya. Bisa jadi, kebiasaan yang terbentuk dari perilaku yang berulang-ulang ini bersifat baik, bahkan tak jarang juga buruk tanpa disadari.
Bicara tentang kebiasaan buruk tentu memiliki cakupan yang luas. Salah satunya adalah kebiasaan buruk yang bisa mengakibatkan terganggunya ‘kesehatan’ keuangan, bahkan sampai pada kehilangan uang.
Kebiasaan buruk yang dapat menghalangi Anda untuk mengembangkan potensi keuangan, sehingga sering kali menghadapi kesulitan keuangan yang serius. Berikut beberapa kebiasaan buruk yang tanpa disadari menyebabkan Anda kehilangan uang.
- Belanja secara berlebihan
Belanja secara berlebihan sama dengan menghabiskan uang lebih dari yang dihasilkan. Inilah dosa utama dalam pengelolaan keuangan pribadi yang sering kali dilakukan. Kebiasaan ini entah disadari atau tidak dapat menimbulkan masalah besar bagi keuangan pribadi Anda.
Kebiasaan membelanjakan uang lebih dari yang dihasilkan ini sesuai dengan pepatah yang mengatakan “besar pasak daripada tiang”, yang artinya lebih besar pengeluaran dibandingkan penghasilan yang diperoleh. Akibatnya, Anda akan tergantung pada utang untuk memenuhi sisanya.
Banyak orang yang terjebak dalam keinginan yang dianggap sebagai kebutuhan. Mereka mudah tergoda untuk membeli barang-barang yang diinginkan tanpa memikirkan apakah uang yang dimiliki cukup atau tidak, yang penting keinginannya terpenuhi dan mereka merasa senang. Meski sebenarnya barang-barang yang dibeli tersebut tidak mereka butuhkan.
Jika saat ini Anda membelanjakan uang lebih dari yang diperoleh, maka kebiasaan buruk ini menjadi hal pertama yang harus diatasi. Tak perlu mengkhawatirkan hal lain, sampai Anda mampu menghilangkan kebiasaan buruk tersebut dan hidup sesuai dengan kemampuan Anda.
- Terlalu mengandalkan utang
Diakui atau tidak banyak orang yang terjebak dalam belenggu utang hanya untuk memenuhi gaya hidup dan keinginan sesaatnya. Utang sering kali dijadikan sebagai solusi untuk menutupi penghasilan yang dirasa kurang. Padahal tidaklah demikian. Utang justru akan semakin membebani keuangan, karena Anda harus mengembalikan pokok utang plus dengan bunganya.
Utang bersifat darurat. Artinya, Anda boleh saja berutang jika memang kondisinya darurat. Namun jika tidak, maka jangan bermudah-mudah dengan utang. Apalagi berutang untuk hal-hal yang bukan menjadi kebutuhan utama, seperti liburan, pakaian baru yang mahal, makan di restoran mewah, dan lainnya.
Dalam perencanaan keuangan, Anda bisa saja berutang untuk biaya pendidikan atau investasi properti. Namun hal tersebut tentu harus dilakukan dengan penuh pertimbangan, terencana secara matang, dan sangat hati-hati. Pastikan cicilan utang tidak lebih 30% dari penghasilan Anda. Pastikan juga bahwa Anda tidak menggunakan kartu kredit untuk menutupi tagihan utang Anda.
- Tidak mempersiapkan dana darurat
Tidak ada seorang pun yang berharap tertimpa kemalangan. Meski demikian, tidak ada seorang pun juga yang bisa memastikan bahwa semua akan selalu baik-baik saja, termasuk Anda. Harus disadari bahwa ada kalanya Anda dihadapkan pada keadaan darurat, misalnya kecelakaan, sakit, kehilangan pekerjaan, atap rumah bocor, peralatan elektronik rusak, dan lain sebagainya. Berbagai keadaan darurat tersebut membutuhkan dana, yang tentunya akan sangat berpengaruh pada keuangan Anda.
Sayangnya, tak semua orang menyiapkan dana darurat yang digunakan ketika menghadapi keadaan darurat. Akibatnya, mereka harus merogoh ‘kocek’ lebih dalam, dan menghabiskan penghasilan yang sedianya untuk biaya hidup satu bulan, atau bahkan terpaksa harus berutang. Agar keuangan Anda tidak tergoncang ketika menghadapi keadaan darurat, ada baiknya mulai menyisihkan sebagian dari penghasilan yang secara khusus dipersiapkan sebagai dana darurat.
- Terlambat membayar tagihan
Harus diakui banyak orang yang menyepelekan utang, sehingga mereka sering kali terlambat dalam membayar tagihan. Bahkan ada yang lebih ekstrem lagi, sengaja menunda dan berkelit agar tidak membayar tagihan. Jika Anda termasuk salah seorang diantaranya, maka segeralah untuk menghilangkan kebiasaan buruk ini.
Menunda atau bahkan berkelit dalam membayar tagihan bukanlah suatu keberhasilan, melainkan ‘pukulan’ terhadap keuangan Anda. Ketika Anda terlambat membayar tagihan, Anda justru akan mengeluarkan lebih banyak uang untuk membayar biaya bunga dan denda keterlambatan. Oleh sebab itu, biasakan untuk membayar tagihan tepat waktu. Untuk itu, Anda perlu mengatur keuangan dengan lebih baik.
- Sering makan di luar
Sesekali makan di luar tidak masalah, namun apabila terlalu sering maka akan menimbulkan masalah pada keuangan Anda. Sudah menjadi rahasia umum bahwa biaya untuk konsumsi menyita sebagian besar dari penghasilan, apalagi jika sering ‘jajan’ membeli makanan dari luar.
Memasak makanan sendiri di rumah merupakan cara yang efektif untuk menghemat pengeluaran untuk makanan, mulai dari sarapan hingga makan malam. Bahkan membawa bekal makanan ke tempat kerja untuk makan siang dapat menghindari pengeluaran yang tidak perlu.
Namun, keberadaan warung-warung makan mulai dari yang sederhana hingga berkonsep cafe sering kali menggoda, apalagi didukung dengan interior yang artistik atau pemandangan alam yang eksotik. Banyak orang rela mengeluarkan uang ekstra hanya untuk menikmati secangkir kopi, tanpa berpikir bahwa mereka telah menghabiskan uang untuk hal yang bisa disediakan dan dinikmati di rumah.
- Belanja online
Tak bisa dipungkiri bahwa teknologi yang semakin canggih seperti sekarang ini memunculkan kebiasaan baru dalam memenuhi kebutuhan, yakni belanja online. Anda bisa membeli apa pun melalui aplikasi di smartphone dengan begitu mudah. Apalagi belanja online dipercaya cenderung lebih hemat karena harga barang lebih murah, lebih banyak promo, plus gratis ongkos kirim. Inilah jebakannya.
Banyak promo yang ditawarkan dalam e-commerce merupakan strategi marketing untuk menarik lebih banyak konsumen. Saking mudahnya, karena tinggal mengklik item barang yang diinginkan, tanpa disadari Anda akan membeli begitu banyak barang yang tak semuanya dibutuhkan. Akibatnya, Anda akan menghabiskan uang hanya untuk belanja online.
Menghilangkan kebiasaan buruk memang tidak mudah. Namun perlu dicoba dan diupayakan agar tidak membahayakan kondisi keuangan di masa depan. Perlu kedisiplinan dan komitmen agar kemampuan keuangan bisa senantiasa terjaga, bahkan dikembangkan agar bisa tercapai kemandirian finansial ke depannya.
Artikel Terkait
- Penyebab Orang Kaya Jatuh Miskin
- Tip Agar Bisa Bekerja Maksimal Meski di Bawah Tekanan
- Menyeimbangkan Kehidupan Kerja dan Pribadi (Work Life Balance)
- Bagaimana Caranya Bekerja Lebih Cepat?
Demikianlah artikel tentang kebiasaan buruk yang menyebabkan kehilangan uang, semoga bermanfaat bagi Anda semua.