Memahami Jenis-jenis Pengeluaran yang Termasuk dalam Capital Expenditure
Modal memegang peranan yang penting dalam bisnis, apapun jenis dan skalanya. Tak bisa dipungkiri bahwa modal finansial menentukan bagaimana suatu bisnis berjalan dan berkembang maju. Sebab, bisnis memiliki konsekuensi berupa pengeluaran-pengeluaran yang harus dibiayai. Sebut saja pembelian bahan baku, proses produksi, operasional, peralatan, gaji karyawan, transportasi, utilitas, dan lain sebagainya. Setiap biaya yang dikeluarkan terkait dengan bisnis harus diperhitungkan.
Bicara tentang biaya, seiring dengan berkembangnya bisnis, maka biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan akan semakin besar. Sebab itu, perusahaan dituntut untuk lebih cermat dan bijak dalam mengalokasikan anggaran. Berkenaan dengan biaya bisnis ini, terdapat istilah yang dikenal dengan Capital Expenditure (CapEx). CapEx mengacu pada biaya-biaya bisnis yang dikeluarkan oleh perusahaan. Namun, perlu diperhatikan bahwa tidak semua biaya bisnis termasuk dalam capital expenditure.
Apa itu capital expenditure?
Capital Expenditure (CapEx), yang disebut juga dengan pengeluaran atau belanja modal merupakan jenis pengeluaran bisnis atau perusahaan yang digunakan untuk kepentingan pembelian, peningkatan, atau pemeliharaan guna memperpanjang umur aset. Jenis pengeluaran ini dinilai sebagai investasi jangka panjang, karena aset yang dibeli atau dipelihara dapat memiliki masa manfaat satu tahun atau lebih.
Sebagai dana yang digunakan perusahaan untuk membeli, memperbaiki, atau memelihara aset jangka panjang, capital expenditure bertujuan agar aset-aset tersebut mampu meningkatkan efisiensi atau kapasitas perusahaan setidaknya selama satu tahun. Aset jangka panjang umumnya berupa aset fisik, tetap, dan tidak dapat dikonsumsi seperti properti, peralatan, atau infrastruktur yang memiliki masa manfaat lebih dari satu periode akuntansi.
Pengeluaran modal untuk suatu periode akuntansi dicatatkan dalam laporan arus kas. Umumnya pengeluaran ini memiliki efek substansial pada posisi keuangan perusahaan baik jangka pendek maupun panjang. Maka dari itu, pengambilan keputusan terkait dengan capital expenditure ini harus dilakukan secara hati-hati, cermat, dan bijak agar kesehatan finansial perusahaan tetap terjaga. Tak sedikit perusahaan yang mempertahankan tingkat pengeluaran modal historisnya untuk menunjukkan kepada investor bahwa perusahaan terus melakukan investasi dalam pertumbuhan bisnis.
Pentingnya capital expenditure
Capital expenditure sebagai pengeluaran perusahaan tidak bisa dipandang remeh. Bahkan, perusahaan harus memutuskannya secara hati-hati. Sebab, capital expenditure merupakan keputusan yang sangat vital dalam suatu perusahaan. Pentingnya capital expenditure didasarkan pada beberapa alasan berikut.
- Memiliki efek jangka panjang
Keputusan pengeluaran atau belanja modal tidak hanya berpengaruh pada kondisi perusahaan saat ini saja, tetapi memiliki efek jangka panjang. Aktivitas produksi atau manufaktur yang dilakukan perusahaan saat ini merupakan imbas dari pengeluaran atau belanja modal di masa lalu. Demikian pula halnya dengan keputusan pengeluaran modal saat ini akan berdampak pada kegiatan perusahaan di masa mendatang. Berkenaan dengan hal tersebut, keputusan capital expenditure sebagai tujuan strategis jangka panjang, proses penganggarannya harus dilakukan sebelum otoritasi belanja modal.
- Biaya awal yang tinggi
Untuk perusahaan-perusahaan pada industri tertentu, terutama yang berbasis produk seperti manufaktur, telekomunikasi, utilitas, dan eksplorasi minyak cenderung memiliki pengeluaran modal yang sangat mahal. Perusahaan-perusahaan di industri ini membutuhkan investasi modal yang tidak sedikit untuk aset fisik, seperti bangunan, peralatan, atau properti. Meski tak bisa dipungkiri bahwa aset-aset tersebut menawarkan potensi yang memberikan manfaat jangka panjang. Jadi, tak heran jika perusahaan membutuhkan pengeluaran modal yang besar di awal, dan bahkan jauh lebih besar dibandingkan dengan pengeluaran operasionalnya. Perlu diketahui pula bahwa pengeluaran modal akan mengalami peningkatan seiring dengan kemajuan teknologi.
- Depresiasi
Setiap aset yang berwujud seperti peralatan pabrik, peralatan kantor, dan kendaraan pasti akan terdepresiasi. Ketika aset-aset tersebut mulai digunakan, maka proses depresiasi pun mulai terjadi, di mana nilai aset mengalami penurunan sepanjang masa manfaatnya. Perusahaan mengeluarkan biaya perawatan dan pemeliharaan agar aset-aset tersebut bisa memiliki masa manfaat yang lebih lama.
Jenis-jenis pengeluaran dalam capital expenditure
Apakah semua biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan termasuk capital expenditure? Tentu saja tidak. Sebagaimana telah disebutkan sebelumnya, bahwa capital expenditure hanya mengacu pada biaya-biaya yang dikeluarkan untuk tujuan pembelian, peningkatan (upgrade), perawatan dan pemeliharaan aset, agar memiliki umur manfaat yang lebih lama. Artinya, biaya-biaya yang dikeluarkan perusahaan di luar kepentingan tersebut, bukan termasuk capital expenditure. Jadi, jenis-jenis pengeluaran modal mencakup biaya-biaya aset seperti berikut.
- Bangunan dan properti
Bangunan dan properti merupakan salah satu aset penting bagi perusahaan. Terkait dengan hal itu, segala biaya yang timbul untuk pembelian, peningkatan, maupun pemeliharaannya merupakan capital expenditure. Misalnya pembelian tanah atau bangunan, peningkatan dari tanah menjadi bangunan, dan pemeliharaan gedung dianggap sebagai pengeluaran modal, karena aset tersebut memiliki masa manfaat yang lama.
Perlu dipahami bahwa aset berupa tanah dan bangunan termasuk aset yang terdepresiasi. Jenis aset ini sering kali juga digunakan sebagai agunan pinjaman atau kredit usaha. Beban bunga yang timbul atas pembiayaan utang tersebut dapat disusutkan sebagai biaya aset. Namun, biaya yang dikeluarkan dengan penerbitan saham tidak memenuhi syarat untuk penyusutan.
- Peningkatan peralatan
Peralatan berupa mesin pabrik memiliki peranan penting dalam proses produksi pada industri manufaktur. Keberadaan mesin pabrik dapat menunjang proses produksi yang lebih efektif dan efisien. Selain itu juga bisa meningkatkan kapasitas produksi. Penggunaan mesin produksi juga akan mengalami depresiasi. Sebab itu, penting untuk dilakukan peningkatan mesin agar bisa digunakan untuk jangka waktu yang lebih lama.
- Peningkatan perangkat lunak
Di era komputerisasi dan digitalisasi seperti sekarang ini, software atau perangkat lunak menjadi bagian penting dari operasional perusahaan. Oleh sebab itu, peningkatan atau upgrade software menjadi biaya yang signifikan bagi perusahaan, di mana pengeluaran modal ini juga dapat disusutkan.
- Perangkat komputer
Software tak akan bisa beroperasi tanpa adanya hardware atau perangkat kerasnya seperti komputer, termasuk juga server, laptop, dan periferal lainnya seperti Local Area Network (LAN), jaringan internet, dan sebagainya. Pengadaan, peningkatan, dan pemeliharaan jenis aset ini termasuk dalam pengeluaran modal, karena dapat menunjang operasional perusahaan secara efektif.
- Kendaraan
Dalam bisnis baik yang berbasis manufaktur maupun jasa atau layanan, keberadaan kendaraan sangat dibutuhkan untuk distribusi atau memberikan layanan kepada pelanggan, misalnya perusahaan ekspedisi, wisata, dan lain sebagainya. Segala biaya yang timbul terkait dengan kendaraan, baik pembelian maupun pemeliharaan dianggap sebagai pengeluaran modal.
Artikel Terkait
- Memahami Lebih Jelas tentang Market Cap
- Overhead Cost: Definisi, Jenis, dan Contohnya
- Rasio Solvabilitas: Definisi, Jenis, dan Cara Menghitungnya
- Apa itu Stock Opname?
Demikianlah artikel tentang jenis-jenis pengeluaran yang termasuk dalam capital expenditure, semoga bermanfaat bagi Anda semua.