Kami menyediakan berbagai simulasi kredit, dari kredit mobil, kredit rumah, kpr, kartu kredit dan lain-lain. Simulasi pinjaman bisa juga dilakukan di sini.

Memahami tentang Capital Flight dan Pengaruhnya terhadap Perekonomian

Dalam perjalanan sejarah ekonomi dunia, ada beberapa negara yang perekonomiannya mengalami kemajuan pesat, tetapi ada juga yang harus terseok-seok bahkan menuju kebangkrutan. Yunani, Prancis, Zimbabwe, dan Venezuela merupakan beberapa contoh negara yang mengalami krisis ekonomi cukup parah sehingga berdampak pada ‘hancurnya’ perekonomian di negara tersebut. Bagaimana suatu negara bisa bangkrut? Tentu banyak sekali penyebabnya, salah satunya adalah capital flight.

Apa itu capital flight?

Capital flight atau pelarian modal merupakan eksodus aset keuangan dan modal secara besar-besaran dari suatu negara yang disebabkan oleh beberapa peristiwa, sehingga mengakibatkan timbulnya konsekuensi ekonomi negatif bagi negara tersebut. Sebenarnya capital flight sah-sah saja terjadi, sehingga sifatnya legal di mana investor asing memulangkan atau menarik modalnya kembali ke negara asalnya. Meski demikian, capital flight bisa juga terjadi secara ilegal, di mana perekonomian suatu negara berjalan dengan kontrol modal yang membatasi transfer aset ke luar negeri.

Istilah capital flight mengacu pada pelarian atau perpindahan modal dalam jumlah yang sangat besar sehingga menggoyahkan pondasi ekonomi suatu negara. Oleh sebab itu, capital flight cenderung mengandung konotasi negatif, di mana terjadinya bisa menimbulkan ‘kekacauan’ ekonomi. Bahkan terjadinya capital flight ini dapat membebani negara-negara terbelakang karena kurangnya modal, sehingga menghambat pertumbuhan ekonomi. Selain itu juga mengakibatkan standar hidup yang lebih rendah.

Capital flights rentan terjadi di negara yang justru menganut sistem ekonomi terbuka. Sebab, transparansi dan keterbukaan yang digadang-gadang dan ditawarkan meningkatkan kepercayaan investor terhadap prospek jangka panjang perekonomian negara tersebut.

Penyebab terjadinya capital flight

Capital flight tentu tidak ujug-ujug terjadi, tetapi dipicu oleh banyak faktor atau peristiwa yang terjadi di suatu negara. Peristiwa-peristiwa ini berpotensi mengakibatkan ketidakstabilan ekonomi sehingga mengancam keberlangsungan bisnis, dan menciptakan iklim investasi yang tidak aman. Sebab itu, investor cenderung tidak mau mengambil risiko, sehingga melakukan penarikan modal secara besar-besaran, dan terjadilah capital flight yang tidak bisa dihindari. Penyebab terjadinya capital flight di antaranya faktor-faktor berikut.

  • Ketidakstabilan politik

Politik dan ekonomi merupakan dua hal yang tidak bisa dipisahkan, dan saling berpengaruh satu sama lain. Kebijakan ekonomi lahir yang dibidani oleh politik. Oleh sebab itu, iklim politik turut menentukan kondisi ekonomi suatu negara. Tak heran jika berbagai peristiwa politik kerap menjadi penyebab arus modal masuk atau bahkan keluar dari suatu negara.

Iklim politik yang kondusif dalam meningkatkan investasi asing, karena pemerintah mampu menjamin keamanan berinvestasi. Sebaliknya, gejolak politik dapat memicu ketidakstabilan politik dan konflik sipil. Hal tersebut dapat menggoyahkan kepercayaan investor terhadap prospek ekonomi negara. Sebab itulah capital flight terjadi.

Faktor politik mencakup juga kebijakan pemerintah melakukan nasionalisasi, yaitu menyita aset swasta dan menempatkannya di bawah kendali pemerintah. Kebijakan ini dianggap sebagai bentuk pengekangan sehingga memicu arus modal keluar. Tak hanya itu, agresi militer terhadap negara lain juga menyebabkan dijatuhkannya sanksi oleh negara lain, sehingga tak jarang diikuti dengan capital flight.

  • Ketidakstabilan ekonomi

Salah satu alasan bagi investor tertarik untuk menanamkan modalnya di suatu negara adalah kondisi ekonomi yang stabil dan tumbuh pesat, karena mereka menawarkan potensi keuntungan yang besar. Dari investasi tersebut, investor akan dapat memberikan manfaat finansial secara maksimal. Namun ketika suatu negara mengalami pertumbuhan ekonomi yang lambat atau negatif, maka investor akan mulai mencari keuntungan di negara lain. Apalagi jika terjadi suatu peristiwa yang menimbulkan gejolak ekonomi, seperti kenaikan pajak atau penurunan suku bunga, maka akan memicu capital flight.

Dilihat dari faktor ekonomi, capital flight bisa juga dipicu oleh ekonomi makro seperti fluktuasi nilai tukar. Mata uang domestik yang terdevaluasi mengakibatkan kepercayaan investor menurun, sehingga mereka menarik modalnya dari negara terkait. Sebagai contoh Yunani, di mana negara tersebut mengalami krisis ekonomi yang menyebabkan capital flight, sehingga mengakibatkan hilangnya modal lebih dari sepertiga PDB.

  • Kenaikan pajak yang terlalu tinggi

Tak bisa dipungkiri bahwa pajak penting dalam pembangunan suatu negara, baik secara ekonomi maupun non-ekonomi. Ketika pajak dibebankan terlalu tinggi, artinya pengembalian untuk investor dan bisnis menjadi lebih sedikit.

Jika kenaikan pajak dinilai masih wajar, misalnya berkisar 1 atau 2 persen, maka masih bisa dimaklumi karena tidak memberikan banyak pengaruh pada pendapatan investor dan bisnis. Namun, apabila peningkatannya melonjak terlalu tinggi, katakanlah 20 atau bahkan 30 persen, maka hal tersebut akan memicu investor untuk menarik modalnya secara besar-besaran.

Capital flight yang disebabkan oleh kenaikan pajak ini pernah dialami oleh Prancis pada tahun 2012. Hollande, presiden Prancis saat itu mengambil kebijakan yang tidak populer yakni menaikkan pajak atas orang kaya. Akibatnya, pelarian modal dalam jumlah besar yang mengakibatkan hampir €53 miliar modal meninggalkan negara tersebut hanya dalam dua bulan.

Pengaruh capital flight terhadap perekonomian

Capital flight, di mana arus modal keluar terjadi secara masif merupakan peristiwa yang jelas tidak menguntungkan bagi perekonomian suatu negara. Sebab, pelarian modal ini membawa konsekuensi negatif bagi suatu negara yang terdampak. Tak hanya mengurangi kekuatan ekonomi, capital flight juga mengakibatkan lemahnya pemerintahan suatu negara karena hilangnya pendapatan pajak.

Dampak lain yang ditimbulkan oleh capital flight adalah menurunkan daya beli warga di suatu negara. Selain itu juga terjadinya devaluasi mata uang dan aset-aset lainnya. Jika tidak segera menemukan solusi, capital flight akan menimbulkan kepanikan yang dapat memicu efek domino.

Siapa yang berisiko mengalami capital flight? Capital flight dapat terjadi di negara mana saja, baik yang menyandang status negara maju maupun berkembang. Hanya saja, negara berkembang lebih berisiko mengalami capital flight, karena institusi politik dan peradilannya masih belum ‘matang’. Selain itu, negara yang mengandalkan sumber daya juga rentan mengalami capital flight. Sebab, tingginya tingkat volatilitas harga sumber daya alam secara signifikan dapat mempengaruhi lingkungan investasi.

Artikel Terkait

Demikianlah artikel tentang capital flight dan pengaruhnya terhadap perekonomian, semoga bermanfaat bagi Anda semua.



Memahami Jenis-jenis Pengeluaran yang Termasuk dalam Capital Expenditure
Memahami Pendapatan Bunga Bersih (Net Interest Income)
Macam Usaha Kuliner yang Menguntungkan dan Modal Kecil
Pengaruh Inflasi Terhadap Uang
Dampak Resesi Akibat Virus Corona Terhadap Perekonomian Indonesia
Memahami Unsur dan Fungsi Manajemen
Pengaruh Inflasi terhadap Bunga Bank
Memahami tentang Gini Ratio
Memahami Pengertian Personal Branding, dari Sejarah Hingga Cara Membangunnya
Apa Itu Risk Based Capital?


Bagikan Ke Teman Anda