Menghindari Jebakan Hutang
Setiap orang bercita-cita untuk mencapai kebebasan finansial. Namun, mencapai ini mungkin tidak selalu mudah. Ini tidak berarti seseorang harus sepenuhnya bebas dari hutang. Sebenarnya, bebas dari hutang sama sekali bukan langkah yang cerdas.
Sebaliknya, disarankan untuk mengambil pinjaman sekarang dan kemudian memberi diri Anda keuntungan finansial. Meskipun mungkin bijaksana untuk mengambil pinjaman dari waktu ke waktu, seseorang juga harus memastikan mereka melakukan pembayaran tepat waktu untuk menghapusnya.
Pembayaran utang yang cerdas dapat mencegah Anda jatuh ke dalam jebakan utang. Sementara kebebasan finansial adalah sebuah aspirasi dalam kehidupan setiap orang, cara untuk mencapainya mungkin membutuhkan beberapa langkah yang cerdas.
Pengelolaan keuangan yang tidak direncanakan dengan tepat bisa membawa seseorang jatuh ke dalam jebakan utang. Banyak orang sangat mudah terperangkap dalam jebakan hutang dan sangati sulit untuk keluar dari hal tersebut.
Ada berbagai alasan yang bisa melatarinya. Dari mulai iming-iming pinjaman menarik dan penawaran kartu kredit biasanya menjadi jalan masuk perangkap jebakan utang. Dan sebetulnya Anda tidak harus menjadi mangsa dari produk-produk pinjaman ini.
Untuk menghindari jebakan utang, sangat penting untuk memiliki pandangan yang luas tentang pengelolaan keuangan pribadi Anda. Sekaligus memiliki rencana keuangan yang tepat dan bisa memandu Anda untuk mencapai tujuan keuangan Anda. Berikut beberapa cara di mana Anda dapat menghindari jebakan utang.
1. Bijak Menggunakan Kartu Kredit
Kartu kredit merupakan sesuatu yang bila digunakan secara bijak dapat membantu Anda dalam keadaan darurat. Namun, jika Anda menggunakannya untuk segala hal yang bersifat konsumtif dan kurang penting, maka kartu kredit bisa membawa Anda terjerumus dalam jebakan utang.
Di era digital seperti saat ini, rasa-rasanya menghindari penggunaan kartu kredit bisa jadi cukup sulit dilakukan. Namun, Anda dapat menggunakan kartu kredit dengan lebih cermat dan bijaksana.
Untuk menghindari jebakan hutang kartu kredit letakan semua kartu kredit dan gunakan dua kartu kredit saja maksimal. Lebih sedikit yang digunakan maka akan membuat Anda terhindar dari jeratan hutang di masa mendatang.
2. Hindari Terlalu Banyak Pinjaman
Memiliki terlalu banyak pinjaman di beberapa tempat terbukti sangat buruk dan bisa membuat Anda masuk dalam jeratan hutang yang mengerikan. Hal yang sama berlaku untuk pinjaman di bank juga dengan bunga pinjaman yang tak sedikit.
Terlalu banyak memiliki pinjaman memiliki potensi untuk menghabiskan semua penghasilan bahkan untuk kebutuhan dasar Anda sekalipun. Ini memang bisa membawa Anda terjebak dalam jeratan utang.
Anda bisa berpikir untuk melunasi pinjaman tanpa agunan. Seperti pinjaman pribadi atau hutang kartu kredit pada awalnya sebelum melunasi pinjaman yang dengan jaminan seperti kredit rumah.
Meskipun pinjaman tersebut termasuk sebagai hutang yang baik, namun tidak berarti Anda harus memiliki terlalu banyak pinjaman. Untuk menghindari jebakan utang ini, Anda perlu memastikan bahwa pinjaman Anda tidak boleh lebih dari 33 persen dari penghasilan Anda atau penghasilan tiap bulan.
Dalam hal ini, untuk pinjaman sejenis KPR, maka cicilan per bulan tidak boleh melebihi 50 persen dari penghasilan Anda. Jika melebihi batas tersebut, maka Anda sama saja mengundang masalah untuk diri sendiri.
Jika mayoritas portofolio pinjaman terdiri dari pinjaman tanpa agunan seperti Pinjaman Mobil, Pinjaman Pribadi dan lain sebagainya. Maka itu menunjukkan perilaku kredit yang buruk, dan Anda harus cepat-cepat mengatur kembali keuangan Anda atau mendapatkan konseling utang.
3. Mempersiapkan Dana Darurat
Tidak ada yang bisa memprediksi apa yang nantinya akan terjadi di masa mendatang. Karenanya sangat penting untuk mempersiapkan untuk segala ketidakpastian yang dapat menimbulkan risiko bagi keuangan pribadi Anda secara keseluruhan. Salah satunya dengan mempersiapkan dana darurat.
Memiliki tabungan dana darurat bisa membantu Anda mengatasi banyak hal yang tidak terduga di masa mendatang dengan lebih terencana. Setidaknya dengan memiliki dana darurat senilai 6 hingga 9 bulan gaji atau penghasilan bulanan sudah sangat cukup.
Namun, jumlah nominal tersebut bisa disesuaikan dengan pekerjaan yang Anda miliki. Hal ini akan membantu Anda terhindar dari jebakan utang, terlebih ketika tiba-tiba Anda kehilangan pekerjaan.
Sementara, pinjaman utang perlu dibayar setiap bulan. Dan Anda masih dapat menggunakan semua tabungan yang Anda tersimpan untuk melunasinya tanpa khawatir. Sehingga, memiliki tabungan dana darurat sangatlah penting. Pastikan jika dana darurat tersebut disimpan terpisah dari alun rekening tabungan utama.
4. Jangan Mengandalkan Penghasilan yang Tidak Pasti untuk Jaminan Berutang
Mengambil pinjaman utang dan berpikir untuk melunasinya dengan pendapatan yang akan didapat dari penghasilan di masa depan. Seperti THR, bonus akhir tahun, kenaikan gaji dan lain sebagainya.
Hal ini merupakan kesalahan yang cukup fatal dilakukan sebagain besar orang. Bangun dari mimpi dan mulai kurangi atau lunasi pinjaman Anda sekarang juga. Pasalnya, dampak global membuat ekonomi semakin rapuh dan ini tentu sangat berdampak di semua sektor.
Alih-alih mendapatkan tambahan gaji atau bonus untuk membayar utang, bisa-bisa Anda diberhentikan karena terdampak ekonomi global. Jika sudah demikian, Anda pun bisa jatuh dalam jeratan hutang yang tak berkesudahan.
Ada baiknya untuk mulai mengatur pinjaman dan segera melunasinya sebelum usia memasuki angka 4. Ini akan membantu Anda bisa lebih bebas dalam menjaga keseimbangan finansial di masa mendatang dan terhindar dari jebakan hutang yang mengerikan.
5. Hindari Utang Konsumtif untuk Gaya Hidup
Kemewahan dan gaya hidup bisa menunggu tetapi kebutuhan hidup dasar tidak dapat ditunda lebih lama. Sehingga, sangat tidak bijak jika Anda mengambil hutang untuk memenuhi gaya hidup mewah yang sebetulnya tidak memiliki manfaat apapun.
Alih-alih mendapat manfaat positif, mengambil pinjaman hanya untuk memenuhi gaya hidup, bisa membuat Anda terjebak dalam jeratan hutang. Bagaimana tidak? Hutang konsumtif seperti untuk beli baju, liburan mewah, beli kendaraan yang nilainya terus merosot tiap waktu, bisa menjerumuskan Anda dalam jeratan hutang cepat atau lambat.
Jalan-jalan, liburan, beli gadget baru, baju mahal, sebetulnya sah-sah saja dilakukan. Namun ada baiknya untuk menyesuaikannya dengan kemampuan finansial yang dimiliki. Pastikan juga saat membeli barang-barang tersebut, Anda tidak mengandalkan hutang.
Jika memang barang-barang tersebut cukup penting untuk mendukung kinerja Anda, maka menabung bisa jadi solusi yang lebih cerdas ketimbang mengandalkan kartu kredit untuk berhutang.
6. Dengarkan Insting Anda
Satu hal yang tak kalah penting agar tidak terjerumus dalam jeratan hutang ialah selalu dengarkan pikiran Anda alih-alih menuruti hati. Dalam masalah keuangan, hati dan perasaan menjadi musuh terbesar karena selalu memberikan saran yang keliru.
Lebih baik bergantung pada “pemikiran” yang lebih rasional. Terutama dalam mengatur atau mengelola keuangan dengan lebih cermat dan teliti. Seperti menghindari hutang untuk hal-hal konsumtif dan kurang mendesak.
7. Buat Anggaran untuk Mengantisipasi
Tanpa membatasi pengeluaran pribadi, Anda bisa membeli apapun dan tidak pernah tahu jika ada jebakan utang yang bisa membuat Anda terjerat hutang. Terlebih jika Anda menggunakan kartu kredit, tanpa membuat batasan atau menentukan limit penggunaannya Anda bisa masuk jeratan hutang tanpa disadari.
Untuk memulainya, jumlahkan pendapatan dan pengeluaran Anda selama satu bulan. Jika Anda tidak memiliki pemahaman yang jelas tentang apa yang Anda belanjakan dalam sebulan, lacak semua pengeluaran Anda lebih dari sebulan.
Kemudian, kurangkan jumlah pengeluaran tersebut dari penghasilan Anda. Jika angka yang didapat kurang dari nol, ini berarti Anda membelanjakan lebih dari yang Anda hasilkan. Maka Anda perlu mengurangi pengeluaran bulanan yang Anda lakukan. Atau bisa juga dengan mendapatkan penghasilan tambahan agar bisa membawa arus kas agar lebih positif.
Jika hasil akhirnya sudah positif, jumlah pengeluaran tak melebihi pemasukan, maka keuangan Anda bisa dibilang aman. Menerapkan rencana anggaran belanja dengan memperhitungkan pengeluaran tetap yang tetap sama setiap bulan.
Seperti biaya sewa, kemudian pengeluaran variabel yang berubah setiap bulan, seperti utilitas, hingga biaya makan dan hiburan. Di akhir bulan, evaluasi apakah Anda sudah menghemat pengeluaran atau justru membelanjakan lebih banyak dari yang direncanakan. Kemudian perbarui anggaran Anda untuk bulan depan agar lebih sesuai.
8. Identifikasi Apa Masalahnya
Tentukan masalah dan lakukan analisis untuk mengidentifikasi poin-poin penting yang mungkin diluar kendali Anda. Selanjutnya, buat rencana yang bisa memenuhi pembayaran hutang Anda. Di sini, Anda bisa memasukan aspek-aspek yang lebih spesifik yang butuh perhatian dan penyesuaian lebih.
Dengan begitu, tidak hanya dapat membantu Anda mengetahui kesulitan apa yang sedang dihadapi saat ini. Namun, juga mempersiapkan jalan yang jelas untuk masa depan Anda. Ulasan terperinci dan teliti mengenai pengeluaran Anda dapat menjadi jawaban untuk mengatasi masalah utang Anda saat ini.
9. Prioritaskan Kebutuhan Utama
Setelah melakukan analisis menyeluruh, Anda sekarang dapat mengidentifikasi kebutuhan hidup. Mulai dari kebutuhan utama, sekunder, hingga tersier. Buat daftar prioritas untuk memisahkan semua kebutuhan Anda.
Misalnya saja, jika Anda sedang terjerat utang, Anda mungkin harus menahan diri untuk tidak bersikap konsumtif dengan membeli hal-hal yang tidak terlalu penting atau mewah. Di sisi lain, barang-barang semi-esensial, memang bisa menambah kenyamanan dan kepuasan Anda tapi disisi lain barang-barang tersebut tidak terlalu penting.
Jika memungkinkan, sebaiknya hindari pengeluaran untuk hal tersebut atau cari alternatif harga yang lebih murah. Dengan mengurangi gaya hidup dan kebiasaan konsumtif, Anda bisa menggunakan uangnya untuk alokasi pembayaran hutang. Hal ini bisa jadi memberikan efek positif dalam jangka panjang untuk kondisi keuangan Anda.
10. Ubah Mindset dan Perilaku
Untuk bisa terhindar dari jeratan hutang yang bisa membuat Anda sesak napas, ada baiknya untuk Anda mengubah mindset dan mulai mengubah perilaku finansial di masa mendatang. Misalnya, dengan mengurangi frekuensi makan di luar, belanja baju baru, beli gadget atau kendaraan terbaru atau bahkan jalan-jalan ke luar negeri.
Selain mengurangi kegiatan yang berpotensi pemborosan, maka Anda bisa membuat kesehatan finansial lebih terjaga.
Anda bisa mulai mempersiapkan rencana anggaran untuk pengeluaran bulanan. Kemudian, hitung angka pengeluaran yang Anda hemat dengan melakukan perubahan perilaku. Ini akan membantu Anda menyadari berapa banyak angka yang bisa Anda hemat dari waktu ke waktu.
11. Pertimbangkan Konsolidasi Utang
Alih-alih mengambil pinjaman yang berbeda dengan suku bunga yang mungkin saja bisa lebih tinggi. Mempertimbangkan untuk menggabungkan semua utang Anda jadi satu Pinjaman Pribadi, bisa jadi solusi cerdas yang lebih baik.
Hal ini dapat menyederhanakan hidup Anda dan membuat Anda keluar dari jebakan hutang. Dengan hanya memikirkan satu utang saja, maka Anda tak akan bingung dalam mengelola utang dan terhindar dari kemungkinan terlambat membayar hutang.
Kontrol Keuangan Bisa Membawa Anda dalam Finansial Freedom
Memiliki kontrol keuangan yang sehat akan sangat membantu dalam mencapai kebebasan finansial. Ketahui jumlah penghasilan dan lacak semua pengeluaran Anda untuk menentukan bagaimana uang dibelanjakan.
Ingat, mengambil pinjaman sebetulnya bukan hal buruk, bisa jadihal terssbut baik untuk Anda dan membantu menyelesaikan masalah keuangan yang mendesak. Dengan membayar dengan tepat waktu, ini akan melindungi Anda dari suku bunga tinggi dan denda pinjaman yang berlipat hingga bisa menjerat Anda dalam utang tak berujung.
Artikel Terkait
- Perbedaan Antara Revenue Dengan Sales
- Apa Itu EBIT dan Bagaimana Cara Menghitungnya?
- Apa itu Cost Benefit Analysis (Analisis Biaya Manfaat)?
- Hal-Hal yang Menyebabkan Orang “Gagal Kaya”
Demikianlah artikel tentang menghindari jebakan hutang, semoga bermanfaat bagi Anda semua.