Pengaruh Antara Utang Terhadap Indeks Pembangunan Manusia
Hampir seluruh negara di dunia ini memiliki utang, bahkan negara super power seperti Amerika Serikat pun tak lepas dari utang. Mengapa setiap negara harus ‘berutang’? Penting untuk dipahami bahwa tak semua pembangunan di seluruh sektor kehidupan berbangsa dan bernegara dapat dibiayai dengan APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara). Sebab itu, menjadi suatu hal yang wajar apabila negara berutang, dengan catatan besaran utang maksimal 60% dari PDB (Produk Domestik Bruto).
Bicara tentang utang negara, banyak pembangunan yang bisa dicapai guna meningkatkan kualitas hidup bangsa. Tak hanya pembangunan sarana prasarana dan infrastruktur saja, tetapi juga kualitas sumber daya manusianya yang tercermin dalam indeks pembangunan manusia.
Alasan pentingnya utang
Kebijakan utang yang diambil suatu negara ditentukan atas dasar berbagai alasan penting demi kepentingan berbangsa dan bernegara. Banyak hal yang harus dipertimbangkan dan diputuskan secara tepat agar kebijakan utang ini benar-benar mampu memberikan manfaat bagi seluruh rakyat. Berikut beberapa alasan pentingnya utang bagi suatu negara.
- Menghindari opportunity lost
Mengurus negara merupakan tugas yang kompleks, karena segala sesuatunya harus dipikirkan dan dipertimbangkan secara matang agar dapat memanfaatkan momentum dan menghindari kerugian. Setiap kebutuhan rakyat harus terpenuhi secara optimal mulai dari kesehatan, pendidikan, hingga ketahanan pangan.
Bicara tentang pemenuhan kebutuhan rakyat, ada kebutuhan belanja yang tidak bisa ditunda, misalnya penyediaan fasilitas kesehatan dan pendidikan, infrastruktur, stok dan distribusi pangan, serta yang lainnya. Penyediaan berbagai kebutuhan tersebut sangatlah mendesak sehingga harus dilakukan sesegera mungkin. Sebab, penundaan pembiayaan untuk berbagai kebutuhan itu justru dapat mengakibatkan timbulnya kerugian yang lebih besar di masa yang akan datang.
- Mewariskan aset yang baik untuk generasi penerus
Negara dari masa ke masa akan sama, hanya pemerintahnya saja yang berganti setiap periodenya. Pemerintah suatu negara inilah yang memiliki kewenangan untuk mengatur dan memanfaatkan segala sumber daya yang ada guna mencapai kemakmuran dan kesejahteraan seluruh rakyat. Dari kebijakan-kebijakan yang diambil oleh pemerintah nantinya akan diwariskan kepada generasi berikutnya, terrmasuk kebijakan utang.
Utang yang digunakan untuk membiayai hal-hal yang produktif dan memberikan manfaat bagi generasi penerus di masa mendatang, tentu akan menjadi warisan yang baik. Misalnya saja, pembangunan infrastruktur berbasis ekonomi kerakyatan, di mana seluruh kalangan masyarakat memiliki hak yang sama untuk memanfaatkannya, seperti jalan raya, fasilitas umum, pendidikan, kesehatan, dan lainnya.
Pembiayaan berbagai kebutuhan dengan utang akan menjadi investasi yang dapat memenuhi rasa keadilan sosial bagi seluruh rakyat dalam mengakses beragam fasilitas, sarana prasarana, dan infrastruktur yang dapat mempermudah dan memperlancar mobilitas serta meningkatkan produktivitas masyarakat.
- Mempercepat laju pertumbuhan ekonomi
Suatu negara dikatakan memiliki ekonomi yang kuat apabila mampu membangun ekonominya dengan baik. Untuk bisa melakukan pembangunan ekonomi secara merata tentunya dibutuhkan anggaran belanja yang tidak sedikit, bahkan lebih besar dari anggaran penerimaannya. Pasti akan sulit jika pemerintah hanya mengandalkan anggaran penerimaan saja untuk melaksanakan pembangunan ekonomi.
Sebab itu, pemerintah menggunakan kebijakan utang sebagai salah satu solusi untuk melaksanakan pembangunan ekonomi. Secara teori, utang pemerintah yang digunakan untuk membiayai belanja pemerintah dapat mendorong pertumbuhan ekonomi baik dari sisi permintaan maupun penawaran. Hal ini dikarenakan adanya stimulus dalam meningkatkan produktivitas dan peluang penciptaan lapangan kerja.
- Mengembangkan pasar keuangan
Utang pemerintah tidak selalu bersumber dari luar negeri, tetapi juga dalam negeri. Instrumen utang pemerintah diperdagangkan di pasar uang seperti obligasi, Surat Berharga Syariah Negara (SBSN), Surat Utang Negara (SUN), dan lainnya. Instrumen utang pemerintah ini menjadi acuan bagi industri keuangan.
Instrumen utang pemerintah yang diterbitkan dan diperdagangkan di pasar uang memberikan alternatif investasi bagi masyarakat yang tertarik untuk menjadi investor. Artinya, para investor akan memiliki lebih banyak pilihan instrumen investasi, sehingga mereka bisa memilih investasi yang sesuai dengan minatnya.
Jenis-jenis utang
Utang menjadi salah satu solusi bagi pemerintah dalam menyediakan dana pembangunan ekonomi, selain menjual aset (privatisasi) dan mencetak uang baru. Sebagai suatu solusi pembiayaan, utang dianggap lebih efektif dan risikonya lebih kecil selama rasionya masih dalam batas yang ditentukan peraturan perundang-undangan. Ada beragam jenis utang yang bisa menjadi sumber dana bagi pemerintah dalam melaksanakan pembangunan, yaitu sebagai berikut.
- Pinjaman
Pinjaman merupakan utang pemerintah yang diperoleh dari dalam maupun luar negeri bukan dalam bentuk surat berharga yang diikat dalam suatu perjanjian pinjaman yang harus dibayar kembali dengan persyaratan tertentu. Jenis utang ini dibedakan menjadi dua, yaitu pinjaman dalam negeri dan pinjaman luar negeri.
-
- Pinjaman Dalam Negeri (PDN) adalah jenis pinjaman pemerintah yang diperoleh dari lender dalam negeri, seperti BUMN (Badan Usaha Milik Negara) atau Pemerintah Daerah (Pemda). Jenis pinjaman ini umumnya berlaku dalam jangka waktu tertentu dan harus dibayar kembali dengan persyaratan tertentu. PDN biasanya dimanfaatkan untuk mendukung pembangunan infrastruktur, pemberdayaan produksi industri strategis dalam negeri, pembiayaan jangka pendek dalam rangka pemenuhan defisit APBN, dan sebagai alternatif sumber pembiayaan untuk menutup kesenjangan.
- Pinjaman luar negeri adalah jenis utang pemerintah yang diperoleh dari lender luar negeri, yang diikat dalam suatu perjanjian dan harus dibayar kembali dengan persyaratan tertentu. Jenis pinjaman ini umumnya bersumber dari hubungan bilateral, multilateral, dan Kreditur Swasta Asing (KSA). Umumnya pinjaman luar negeri dimanfaatkan untuk berbagai pinjaman dengan pencairan tunai dan pinjaman kegiatan yang bersifat tangible seperti pembangunan atau pengadaan maupun intangible seperti beasiswa.
- Surat Utang Negara (SUN)
Surat Utang Negara yang dikenal pula dengan obligasi pemerintah merupakan surat berharga berupa surat pengakuan utang dalam mata uang rupiah maupun valuta asing yang pembayaran pokok dan bunganya dijamin oleh negara, sesuai dengan masa berlakunya. Ditinjau dari jangkauan pasarnya, SUN dibedakan menjadi dua yakni domestik dan internasional.
-
- SUN domestik adalah obligasi atau surat pengakuan utang yang diterbitkan pemerintah untuk pasar domestik baik dalam mata uang rupiah maupun valuta asing. Ragam SUN domestik berupa Fixed Rate (FR), Variable Rate (VR), Surat Perbendaharaan Negara (SBN), Obligasi Negara Ritel (ORI), dan Savings Bond Ritel (SBR).
- SUN internasional adalah surat pengakuan utang pemerintah yang diterbitkan dalam valuta asing dan dipasarkan di pasar perdana internasional dan pasar perdana Jepang.
- Surat Berharga Syariah Negara (SBSN)
Surat Berharga Syariah Negara disebut juga dengan sukuk negara, yaitu jenis surat berharga negara yang diterbitkan berdasarkan prinsip-prinsip syariah. Sukuk didefinisikan sebagai sertifikat yang memiliki nilai sama, yang mempresentasikan bagian kepemilikan yang tak terbagi atas suatu aset berwujud, nilai manfaat aset, dan jasa, atau atas kepemilikan aset dari suatu proyek kegiatan investasi tertentu.
Memahami Indek Pembangunan Manusia (IPM)?
Membangun bangsa dan negara seutuhnya tidak hanya sekadar infrastruktur saja, tetapi juga sumber daya manusianya, baik dari sisi kesehatan, pendidikan, dan kelayakan hidupnya. Inilah konsep sederhana dari indeks pembangunan manusia, yang menjadi salah satu indikator dari baik buruknya kinerja pemerintah.
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) merupakan statistik yang dikembangkan dan dihimpun oleh PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa) untuk mengukur tingkat pembangunan sosial dan ekonomi berbagai negara. IPM dapat dipahami sebagai ukuran perbandingan dari harapan hidup, pendidikan, dan standar hidup di seluruh negara di dunia. Dari IPM inilah, suatu negara dapat diklasifikasikan sebagai negara maju, berkembang, atau justru masih terbelakang. Tak hanya itu, IPM juga digunakan untuk mengukur pengaruh dari kebijakan ekonomi terhadap kualitas hidup masyarakat di suatu negara.
Dari nilai IPM dapat diketahui capaian pemerintah dan kemampuan masyarakat mengakses hasil pembangunan dalam memperoleh pendapatan, layanan kesehatan, pendidikan, dan sebagainya. Semakin tinggi IPM mengindikasikan bahwa kualitas hidup masyarakat semakin baik. Demikian pula sebaliknya.
Sebab itulah IPM penting untuk mengukur keberhasilan pemerintah dalam upaya membangun kualitas hidup manusia, dalam hal ini yakni masyarakat atau penduduk. Setiap wilayah dalam suatu negara bisa jadi memiliki IPM yang berbeda-beda, hal ini tergantung pada perkembangan pembangunan, kondisi demografi, sebaran layanan kesehatan dan pendidikan. Di wilayah perkotaan, capaian IPM umumnya cenderung lebih tinggi dibandingkan dengan wilayah pedesaan atau pedalaman. Hal ini disebabkan akses ke berbagai fasilitas umum dan layanan kesehatan serta pendidikan di wilayah perkotaan jauh lebih mudah dan lengkap dibandingkan dengan wilayah pedesaan atau pedalaman.
Dimensi dasar IPM
Dalam perhitungan indeks pembangunan manusia, digunakan tiga dimensi yang mampu merepresentasikan tingkat pencapaian dasar dalam pembangunan manusia. Adapun ketiga dimensi tersebut yakni:
- Aspek kesehatan
Aspek kesehatan mencakup kehidupan yang sehat dan umur panjang. Aspek ini diukur dengan angka harapan hidup, yang dihitung pada saat kelahiran. Pengukuran terhadap aspek ini dinormalisasi di tiap negara, di mana komponen ini sama dengan 0 apabila harapan hidup 20 dan sama dengan 1 apabila harapan hidup 85.
- Aspek pendidikan
Aspek pendidikan diukur pada dua tingkatan, yaitu rata-rata tahun sekolah bagi penduduk suatu negara dan perkiraan tahun sekolah yang dimiliki seorang anak pada usia rata-rata untuk memulai sekolah. Masing-masing dinormalisasi secara terpisah sehingga rata-rata 15 tahun sekolah sama dengan satu, dan 18 tahun masa sekolah yang diharapkan sama dengan satu.
- Aspek standar hidup layak
Standar hidup layak diukur dengan pendapatan nasional per kapita yang didasarkan pada paritas daya beli.
Pengaruh utang terhadap indeks pembangunan manusia
Indek pembangunan manusia pada prinsipnya digunakan untuk menilai kemampuan pemerintah dalam meningkatkan kualitas hidup rakyatnya secara merata dan menyeluruh. Hal ini tentu tidak mudah, selain dibutuhkan kemampuan manajemen yang mumpuni dengan kepemimpinan yang tegas tapi bijaksana, juga dana yang cukup untuk pembiayaan pembangunan.
Pemerintah memang memiliki pendapatan dari berbagai sumber, baik pajak maupun non-pajak yang jumlahnya tentu tidak bisa dibilang sedikit. Namun, pendapatan tersebut harus dibagi dalam beberapa pos belanja negara, sehingga tidak cukup untuk melakukan pembangunan manusia secara merata. Solusi yang sering kali diambil pemerintah terkait dengan pembiayaan pembangunan manusia adalah melalui utang, baik dari dalam maupun luar negeri.
Utang yang digunakan untuk membiayai belanja negara yang berkaitan dengan pembangunan sarana prasarana dan infrastruktur, pengadaan layanan kesehatan, dan pendidikan tentu akan berpengaruh pada peningkatan indeks pembangunan manusia.
Di Indonesia, adanya peluang pembiayaan pembangunan dioptimalkan untuk menutup celah kesenjangan penyediaan infrastruktur di berbagai daerah. Selain itu, pembiayaan juga digunakan untuk meningkatkan indeks pembangunan manusia yang relatif masih tertinggal dari negara lain. Peningkatan IPM ini dilakukan melalui peningkatan sektor kesehatan, pendidikan, dan perlindungan sosial.
- Dari aspek kesehatan
Pembiayaan di bidang kesehatan utamanya dalam peningkatan layanan kesehatan, mencakup keterampilan dan ketanggapan tenaga medis, peralatan dan obat-obatan medis yang lengkap, dan lainnya akan memudahkan masyarakat untuk mengaksesnya. Ketika kesehatan masyarakat senantiasa terpantau dan terjaga, maka dapat meminimalisir tingkat kematian yang diakibatkan oleh serangan penyakit.
- Dari aspek pendidikan
Pengembangan dan peningkatan sarana prasarana serta perbaikan sistem pendidikan bertujuan untuk membangun sumber daya manusia yang unggul dan berkualitas, sehingga memiliki daya saing tinggi di era globalisasi seperti sekarang ini. Pemberian bantuan dana pendidikan untuk masyarakat kurang mampu setidaknya dapat meminimalisir angka putus sekolah.
- Dari aspek standar hidup layak
Peningkatan kualitas manusia Indonesia pun diupayakan dengan program perlindungan sosial, di mana pemerintah memberikan bantuan kepada masyarakat kurang mampu dalam bentuk uang tunai dan juga bahan pangan. Bantuan sosial ini diharapkan mampu mendongkrak ekonomi rakyat sehingga dapat memenuhi standar hidup layak.
Artikel Terkait
- Apa Itu Price to Sales Ratio
- Apa Itu Price/Earning Growth (PEG) Ratio
- Apa Itu Profit Perusahaan dan Cara Menghitungnya
- Pengertian dan Cara Menghitung Depresiasi
Demikianlah artikel tentang pengaruh antara utang terhadap indeks pembangunan manusia, semoga bermanfaat bagi Anda semua.