Perbedaan Kebiasaan Orang Kaya vs Orang Biasa
Banyak yang percaya bahwa kebiasaan seseorang kebiasaan seseorang sangat berpengaruh level pencapaian yang diraih. Termasuk menentukan pula apakah seseorang akan kaya atau tidak. Nah buat Anda yang ingin sukses dan kaya, berikut beberapa perbedaan kebiasaan yang dimiliki oleh mereka yang kaya dan yang tidak.
1. Orang kaya cenderung berpikir ke masa depan
Orang kaya memiliki orientasi ke masa depan. Sebaliknya, mereka yang tidak kaya tidak berani memikirkan masa depan. Mereka sepenuhnya hanya peduli dengan masa yang sekarang dialaminya. Sebab, orang yang tidak kaya masih belum memiliki jaminan finansial dan tidak tahu bagaimana cara mencapai level finansial yang mempuni. Sialnya banyak diantara mereka yang tidak kaya hanya hidup untuk memikirkan bagaimana cara membayar bahan makanan saja.
2. Orang kaya tidak membeli merk
Orang kaya yang benar-benar kaya justru tidak begitu tertarik membeli merk. Mereka lebih mengedepankan fungsi dibandingkan nama sebuah produk. Mereka berpendapat bahwa membeli barang ber-merk terkadang merugikan. Misalnya ketika membeli laptop dengan spesifikasi lambat, dari sinilah terdapat kesempatan untuk melatih kesabaran dengan barang tersebut.
Orang kaya justru tidak begitu tertarik mengikuti trend dan tidak mengejar barang-barang mewah. Sebab bagi mereka, membeli berdasarkan kebutuhan merupakan prioritas utama dibanding harus membeli berdasarkan keinginan. Bandingkan dengan mereka yang tidak kaya, sering kali mereka membeli merk hanya untuk menunjukkan seolah-olah mereka kaya.
3. Orang kaya lebih mengedepankan sikap
Sikap yang dikedepankan dalam bekerja akan memberikan banyak manfaat. Bahkan manfaatnya akan lebih banyak dari uang tunai yang ada di kantong Anda. Jika Anda berada di lingkungan sosial yang tepat, Anda akan memiliki kemampuan dalam mengelola uang. Kepercayaan tersebut akan membuat Anda menjadi lebih kaya.
Sayangnya, sebagian besar kita mendapatkan pembelajaran kebiasaan yang cukup jelek. Bahkan sampai hari ini, sektor pendidikan pun tidak melakukan banyak perubahan untuk hal tersebut. Misalnya anak-anak masih diajarkan banyak fakta namun tidak ada satu pun kurikulum yang membahas bagaimana cara menghemat uang.
4. Orang kaya membayar untuk dirinya terlebih dulu
Dari buku “Start Over, Finish Rich” Karya David Bach, membayar untuk diri sendiri terlebih dulu memang seolah bukan gagasan yang masuk akal. Terlebih jika sebelumnya anggaran bulanan terbilang pas-pasan. Padahal orang kaya sebenarnya menurut buku tersebut kerap menyisihkan sebagian besar gaji di awal.
Memang sekilas tidak ada perbedaan antara menyisihkan gaji pada awal atau akhir bulan. Namun jika dilakukan dalam beberapa bulan, cara tersebut mampu menaikan rasio tabungan hingga 20%. Berkat aturan “bayar untuk diri sendiri terlebih dulu” inilah, kita bisa menggunakan tabungan untuk hal-hal yang mampu meningkatkan kualitas hidup, bukan hanya sebatas pada hal-hal sepele.
5. Orang kaya berpikiran bahwa hutang adalah musuh
Hutang beserta tingkat bunganya yang tak terkendali merupakan pemakan keuangan Anda hidup-hidup. Bagi orang kaya, berhutang sama saja dengan membangkitkan musuh. Sebab, hutang akan menguras energi, pikiran, sampai keuangan Anda. Maka memiliki prinsip menghindari hutang sama sekali adalah hal terbaik.
Memang sulit untuk menempatkan diri untuk menghindari hutang terlebih bila konteksnya sudah ke ranah kebiasaan. Anda bisa menerapkan prinsip tidak pernah meminjam uang demi menempatkan diri dalam kondisi terhindar dari hutang.
6. Orang kaya memiliki kebiasaan bersyukur
Dalam bukunya yang bertajuk “The Science of Getting Rich”, William W. Wallace menyatakan bahwa bersyukur merupakan cara untuk tetap terhubung dengan unsur mistik alam semesta yang menyediakan banyak kelimpahan. Dari pernyataan ini bisa kita tarik kesimpulan bahwa bersyukur lebih dari sekedar harta benda atau tingkat gaji saja.
Anda bisa menuliskan tiga hal baru yang patut Anda syukuri di tiap pagi untuk memulai kebiasaan bersyukur. Bersyukur juga merupakan jalan pintas untuk menyusun energi positif pada otak. Sebab ketika otak dalam pikiran positif, hal ini akan berimbas pada bagaimana Anda menanggapi gaji, tabungan, bahkan sampai kenaikan karir.
7. Orang kaya terbiasa membayar dengan uang tunai
Di era digital saat ini, kita cenderung tidak melihat uang sebagai benda nyata. Kartu kredit misalnya. Ia mampu memberikan ilusi kekayaan meskipun pada dasarnya setiap penggunaannya akan mendekatkan Anda pada kemiskinan. Maka untuk menghindari jebakan tersebut, membayar segala transaksi dengan uang tunai adalah pilihan terbaik.
Anda bisa meniru mindset dimana jika tidak bisa membeli barang dengan uang tunai, maka anda tidak perlu membelinya. Anda tidak seharusnya mengambil pinjaman jika tidak memiliki cukup uang tunai untuk membeli sesuatu. Sisi positif inilah yang bisa Anda jadikan sebagai acuan dalam melakukan transaksi sehari-hari.
8. Orang kaya terbiasa melacak semua pengeluarannya
Kebiasaan melacak pengeluaran akan memberikan kesadaran tentang arus uang yang Anda keluarkan. Kecerobohan serta ketidaktahuan arah uang yang Anda keluarkan merupakan sekutu kemiskinan. Lacak semua pengeluaran dan catat di lembar Excel jika perlu.
Bahkan jika Anda membeli roti, Anda bisa mencatatnya di laporan pengeluaran Anda. Dengan cara demikian, pengeluaran akan berkurang secara siginifikan dan terstruktur secara lebih akurat.
9. Orang kaya menjaga pergaulan
Ketika Anda menghabiskan waktu dengan orang yang bijak mengelola keuangan, hal positif tersebut pun akan Anda rasakan dan akan menular kepada Anda. Karena pada dasarnya sikap seseorang itu menular. Namun contoh tersebut memang lebih efektif jika mereka aktif membimbing Anda serta Anda mengambil tindakan untuk mengimplementasikannya.
Namun secara mendasar, berada di lingkaran pergaulan mereka sangatlah penting. Anda bisa menemukan orang yang tepat dari kegiatan sukarelawan, klub olahraga, acara rohani, dan lain sebagainya. Anda pun bisa menemukan peluang memperluas pertemanan dari grup atau forum di Facebook atau forum daring lainnya.
10. Orang kaya mampu menciptakan nilai
Terakhir, orang kaya mampu menciptakan nilai dan dengan cara itulah mereka mampu menjadi lebih kaya. Kecuali jika sumber kekayaannya dari hasil pemerasan atau hal buruk lainnya. Menciptakan nilai begitu besar imbasnya pada kenaikan kekayaan seseorang. Dari nilailah seseorang mampu menghasilkan imbalan besar atas pekerjaan yang telah dilakukannya.
Nah itulah beberapa perbedaan yang biasa dilakukan oleh mereka yang kaya dan tidak kaya. Anda dibagian yang mana?
Artikel Terkait
- 9 Soft Skill yang Harus Dimiliki Agar Sukses
- Cara Anti Mainstream Menjadi Milyader
- Daftar Mitos-mitos tentang Kekayaan
- Cara Meminta Orang Kaya Mendonasikan Uangnya
Demikianlah artikel tentang perbedaan kebiasaan orang kaya vs orang biasa, semoga bermanfaat bagi Anda semua.