Rumus Inventory Turnover
Istilah inventory turnover ratio seringkali kita jumpai dalam dunia perekonomian, istilah ini akrab dalam lingkup usaha ritel atau grosir. inventory turnover ratio (rasio perputaran persediaan) adalah ukuran penting dari seberapa baik persediaan yang berhasil dijual oleh suatu perusahaan, dengan begitu maka bisa diketahui apakah penjualannya sudah berjalan efektif atau tidak, dan juga bisa diketahui apakah biayanya bisa dikendalikan atau tidak.
Telah disebutkan sebelumnya, bahwa inventory turnover ratio adalah hal yang perlu diperhatikan bagi para pemilik usaha baik ritel maupun grosir, karena seringkali terjadi barang dagangan tidak terjual sesuai dengan harapan dengan penyebab yang tidak diketahui secara pasti. Jika hal ini diabaikan, maka akan berpengaruh pada pergerakan atau perputaran persediaan. Untuk mengetahui inventory turnover ratio secara lebih jelas, maka pada kesempatan kali ini akan juga dijelaskan mengenai rumus inventory turnover ratio yang harus dipahami jika ingin menerapkannya.
Rumus inventory turnover ratio akan sangat mempermudah para pebisnis dalam meningkatkan penjualan dan memutar persediaan barang dengan singkat. Keuntungan akan datang jika penjualan meningkat dan perputaran barang terus berjalan cepat dan stabil.
Rumus inventory turnover ratio dibedakan menjadi dua, cara pertama dengan menggunakan adalah dengan membagi Harga Pokok Penjualan (HPP) dengan rata-rata persediaan. Dimana, rata-rata persediaan bisa didapatkan dengan menjumlahkan persediaan awal dan persediaan akhir kemudian dibagi dua. Rumus ini digunakan untuk mengetahui berapa kali persediaan dibuat dalam jangka waktu satu tahun.
Cara kedua, adalah rumus umur persediaan yang diketahui dari jumlah hari. Perhitungannya adalah dengan membagi jumlah hari dalam satu tahun dibagi dengan rasio perputaran persediaan. Untuk dapat mengetahui bagaimana cara menghitung rasio perputaran persediaan dapat dijabarkan dengan contoh berikut.
PT. Maju Berkah mencatat persediaan barang dagangannya pada tanggal 21 juli 2020 sebesar Rp. 90.000.000. lalu, di akhir tahun persediaan barang dagangan PT. Maju Berkah tersisa Rp. 30.000.000, sementara harga pokok penjualannya (HPP) mencapai nilai Rp. 260.000.000
Rumus 1
inventory turnover ratio = harga pokok penjualan/rata-rata persediaan
inventory turnover ratio = Rp. 260.000.000/(Rp. 90.000.0 +Rp. 30.000.000):2
inventory turnover ratio = Rp.260.000.000/Rp.60.000.000
inventory turnover ratio = 4,3 kali
Dari perhitungan diatas, dapat disimpulkan bahwa dalam satu tahun rasio perputaran persediaan yang terjadi di PT. Maju Berkah sebanyak 4,3 kali, belum termasuk margin keuntungannya.
Rumus 2
inventory turnover ratio = jumlah hari dalam satu tahun/perputaran persediaan
inventory turnover ratio = 360 hari/4,33
inventory turnover ratio = 83 hari
Dari perhitungan diatas, dapat disimpulkan bahwa PT. Maju Berkah membutuhkan waktu rata-rata 83 hari untuk menjual persediaan yang dimilikinya.
Perhitungan inventory turnover ratio ini memiliki fungsi yang sangat bermanfaat bagi perusahaan. Pertama. inventory turnover ratio dapat mempermudah mengukur key performance indicator (KPI), sebagai salah satu kunci keberhasilan penjualan. Berdasarkan key performance indicator (KPI) inventory turnover akan menentukan apakah penjualan yang dilakukan telah memenuhi target dari performa yang diharapkan atau belum.
Selain itu, inventory turnover bisa menjadi salah satu cara untuk memantau perputaran persediaan dengan cermat, dengan cara ini perusahaan akan mendapatkan gambaran yang lebih detail pada inventaris sehingga bisa membuat keputusan pembelian yang lebih cerdas dan sesuai, menjaga barang dagangan terus bergerak persediaannya, dan menjual lebih banyak produk yang diinginkan oleh konsumen.
inventory turnover juga akan membantu perusahaan membuat keputusan bisnis seperti menentukan barang apa saja yang harus diproduksi dan dipesan, memutuskan barang apa saja yang perlu dipindahkan ke bagian penjualan yang lain, membuat daftar atau rencana bahan baku apa saja yang harus dipesan sebelumnya untuk memberikan ketersediaan waktu pembuatan, produksi, dan pengiriman.
Demikian pembahasan mengenai Inventory Turnover Ratio beserta cara menghitung Inventory Turnover Ratio, semoga bisa bermanfaat dan bisa sedikit banyak diaplikasikan dengan baik pada usaha yang sedang dijalankan. Usaha yang berjalan dengan rencana dan perhitungan yang matang tentu saja bisa meminimalisir segala bentuk kerugian yang sekali waktu bisa saja menghampiri usaha yang sedang dijalankan.
Artikel Terkait
- Penjelasan Lengkap Rumus Break Even Point Beserta Contohnya
- Apa Itu Neraca Lajur?
- Apa Itu Manajemen Keuangan?
- Contoh Fungsi BPR (Bank Perkreditan Rakyat)
Demikianlah artikel tentang rumus inventory turnover, semoga bermanfaat bagi Anda semua.