Kami menyediakan berbagai simulasi kredit, dari kredit mobil, kredit rumah, kpr, kartu kredit dan lain-lain. Simulasi pinjaman bisa juga dilakukan di sini.

Strategi Paling Tepat Meminta Kenaikan Gaji Anti Penolakan

Gaji merupakan salah satu alasan paling besar bagi seseorang dalam memilih pekerjaan di suatu perusahaan. Biasanya, setelah beberapa saat bekerja, seorang karyawan bisa saja merasa apa yang telah dilakukan selama ini berhak untuk diberi penghargaan lebih.

Tak ada satupun karyawan yang tidak mau mendapat kenaikan gaji. Tak hanya karena biaya hidup yang terus meningkat, tapi hal ini memang sudah jadi hak karyawan. Apalagi, perusahaan memang sudah seharusnya berlaku adil sesuai dengan kontribusi yang mereka berikan.

Mengapa Anda Ingin Naik Gaji?

Pada dasarnya, memang tak ada aturan yang secara tegas mewajibkan perusahaan memberi kenaikan gaji kepada karyawannya secara berkala. Umumnya, hal ini tercantum pada kesepakatan kerja antara karyawan dan perusahaan tersebut. Besaran gaji juga menyesuaikan kebijakan serta kemampuan perusahaan itu sendiri.

Meski begitu, bukan berarti Anda sebagai karyawan tidak punya hak mengajukan permintaan seperti itu. Hanya saja, langkah ini perlu didukung alasan kuat agar bisa terkabul sesuai harapan. Sebab, jika tidak disertai alasan tepat, bisa menjadi bumerang bagi Anda selaku karyawan.

Meminta kenaikan gaji pada atasan memang bukanlah suatu hal tabu di perusahaan manapun. Namun, Anda harus bertanya pada diri sendiri terlebih dulu. Seberapa besar sih kinerja dan kontribusi yang sudah diberikan pada perusahaan selama ini?

Alasan mengapa gaji tak kunjung naik meski telah lama bekerja

  1. Hanya diam dan menunggu, tanpa pernah mengajukan

Ada beberapa alasan mengapa Anda sebagai seorang karyawan tidak pernah mendapatkan kenaikan gaji. Hal paling sederhana adalah karena memang Anda sendiri yang tidak pernah menyinggung atau bahkan mengajukan pada atasan.

Anda bisa memastikan, apakah memang ada ketentuan pengajuan kenaikan gaji yang tertulis dalam kesepakatan kerja Anda dengan perusahaan. Contohnya, apakah Anda harus menunggu sampai periode tertentu.

Jika memang tak ada ketentuan seperti itu dan Anda merasa cukup layak mendapatkan penghargaan yang lebih besar, maka tak ada salahnya untuk berinisiatif. Pasalnya, jika Anda terus menerus diam dan pasif, tentu saja atasan tidak akan membahas hal tersebut.

Ingatlah satu hal, cobalah untuk mengajukan kenaikan gaji pada atasan di waktu yang tepat. Misalnya saat perusahaan akan mulai menyusun anggaran tahunan atau setelah Anda berhasil meraih target penjualan perusahaan, dan lain sebagainya.

Minta kenaikan gaji Anda dengan sopan dan tunjukkan performa yang selama ini telah Anda raih. Selain itu, lihat juga apa yang menjadi tuntutan dari atasan terhadap permohonan tersebut.

  1. Pastikan lagi apakah Anda berperan penting bagi perusahaan

Pada dasarnya, suatu perusahaan tak akan ragu memberikan kenaikan gaji jika Anda memang dianggap berharga dan bisa memberikan umpan balik yang bermanfaat bagi perusahaan. Artinya, Anda memiliki nilai lebih jika dibandingkan dengan karyawan lain, dan bisa menjadi bagian penting perusahaan.

Ada tiga cara yang bisa diterapkan untuk menilai apakah Anda bernilai bagi perusahaan. Pertama, apakah Anda memiliki banyak pengetahuan penting tentang perusahaan yang belum tentu dimengerti oleh orang lain. Kedua, jika Anda keluar akankah ada banyak proyek penting yang terbengkalai.

Kemudian yang ketiga dengan melihat apakah kira-kira jika Anda tak lagi berkontribusi, perusahaan akan mengalami kesulitan dalam meraih target tertentu.

  1. Penilaian Anda terhadap performa diri terlalu berlebihan

Performa yang Anda berikan bisa jadi dianggap kurang optimal atau dengan kata lain tidak sesuai dengan penilaian perusahaan. Alasan ini mungkin agak sulit diterima, tapi sayangnya inilah salah satu penyebab mengapa Anda tidak naik gaji dalam kurun waktu tertentu.

Anda tentu bisa saja beranggapan sudah memberikan performa maksimal, bahkan terbaik. Namun, jika perusahaan merasa hasil tersebut masih kurang, maka performa Anda pun tetap dianggap di bawah standar.

Oleh sebab itu, Anda sudah seharusnya lebih bijak lagi dalam menilai performa pribadi yang telah dilakukan selama ini. Cobalah untuk melakukan penilaian terhadap kinerja diri sendiri dengan seobjektif mungkin. Diskusikan dengan sesama rekan kerja atau minta opini mereka maupun atasan.

Tak ada salahnya mengingat lagi target apa saja yang diminta oleh perusahaan. Dengan cara ini, Anda pasti lebih mudah menilai bagaimana performa diri. Jika ternyata masih kurang, Anda bisa langsung tahu di bagian mana performa tersebut harus dibenahi dan ditingkatkan.

Satu hal yang perlu Anda ingat. Terkadang, alasan tak kunjung naik gaji adalah bukan karena Anda tidak mencapai target. Namun, karena Anda tidak berhasil melebihi target perusahaan. Bisa saja perusahaan menganggap bahwa target yang diberikan memang wajar untuk dicapai.

Jadi, alangkah baiknya jika Anda selalu memberikan performa lebih bagi perusahaan agar bisa dianggap lebih bernilai untuk mendapat kenaikan gaji.

  1. Gaji sudah sesuai standar

Daripada sibuk memikirkan dan mencari alasan penyebab tidak kunjung mendapatkan kenaikan gaji, ada baiknya jika Anda mengecek kondisi pasar dulu. Artinya, Anda juga perlu tahu berapa gaji standar yang seharusnya didapatkan oleh seseorang dengan posisi serta deskripsi pekerjaan yang sama.

Seringkali, perusahaan tak lagi menaikkan gaji karyawannya karena menganggap gaji yang diberikan sudah sesuai dengan standar. Namun, jangan sembarangan bertanya kepada rekan kerja soal satu ini.

Ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk mengetahui standar gaji suatu profesi. Pertama, melalui situs yang menampilkan ulasan perusahaan serta informasi gaji rata-rata, seperti halnya situs payscale.

Cara kedua adalah dengan mengundung dokumen panduan gaji yang sering tersebar di laman LinkedIn. Biasanya, panduan gaji seperti ini dibuat dan sengaja disebarkan oleh konsultan perekrutan karyawan. Umumnya, mereka melakukan survei tahunan yang tentu saja bisa Anda jadikan acuan.

Saat yang tepat untuk meminta kenaikan gaji

  1. Anda berperan penting dalam perusahaan

Mungkin Anda merasa telah menyelamatkan perusahaan dengan merekomendasikan teknologi baru atau berkontribusi terhadap peningkatan penjualan perusahaan. Nah, saat Anda melakukan sesuatu yang bisa mengurangi biaya atau malah meningkatkan pendapatan perusahaan, maka inilah saat paling tepat meminta kenaikan gaji.

  1. Mampu meraih target perusahaan

Jika Anda diminta oleh perusahaan untuk mendapatkan 5 klien baru, tapi Anda justru mampu membawa 10 klien. Nah, di saat Anda mampu melakukan lebih dari sasaran target yang telah ditetapkan, maka inilah saatnya untuk meminta kenaikan gaji.

Namun, Anda perlu melakukan hal ini dengan konsisten dan berkelanjutan. Sebab, cara seperti ini tak secara langsung menunjukkan bahwa Anda berperang penting dan memiliki nilai lebih untuk perusahaan.

  1. Ada tawaran pekerjaan di perusahaan lain

Ketika Anda mendapatkan tawaran pekerjaan dari perusahaan lain, maka bisa dikatakan bahwa Anda memiliki keuntungan. Pasalnya, posisi seperti ini terbilang kuat untuk menegosiasikan soal gaji.

Jangan pernah ragu ataupun takut untuk memberitahu atasan bahwa Anda telah mendapat tawaran dari perusahaan lain. Jelaskan dengan jujur, bahwa Anda sebenarnya ingin tetap tinggal di sana, namun Anda butuh gaji lebih besar.

Apabila Anda membawa dampak positif bagi perusahaan atau mampu memberikan kontribusi optimal, maka kemungkinan Anda mendapatkan kenaikan gaji pun akan lebih besar.

  1. Tugas melatih karyawan baru

Ketika atasan meminta Anda untuk melatih karyawan baru, maka ini adalah suatu pertanda bahwa atasan menghargai kinerja yang Anda lakukan. Baginya, Anda memiliki bakat dan pengetahuan lebih untuk membimbing seorang karyawan baru di perusahaan.

  1. Divisi sedang berkembang pesat

Mungkin perusahaan memang tidak sedang berkembang secara menyeluruh, namun divisi tempat Anda bertugas justru melesat. Saat ini terjadi, maka tak ada salahnya jika Anda percaya diri untuk meminta kenaikan gaji pada atasan.

Ingatkan, bahwa Anda merupakan bagian integral dari divisi yang memiliki kinerja positif dan berkembang dengan baik. Jangan lupa memberikan bukti pekerjaan Anda yang sukses dan berhasil.

Strategi jitu mengajukan kenaikan gaji pada atasan

  1. Jangan terburu-buru

Banyak orang meminta kenaikan gaji karena merasa sudah melakukan banyak hal dan bekerja terlalu keras untuk perusahaan. Nah, jika Anda merasa belum pantas mendapatkannya, jangan terburu-buru.

Sabar adalah kunci. Ubah fokus pikiran Anda dari sekadar meminta kenaikan gaji menjadi apa pekerjaan yang bisa dilakukan agar pantas mendapatkan penghargaan lebih. Jika Anda bekerja lebih keras, pasti perusahaan akan menghargainya, termasuk kenaikan gaji.

Jelas, cara pandang dan berpikir seperti ini akan membuat Anda terlihat beda dari karyawan lainnya di perusahaan.

  1. Jadi yang terbaik

Performa menjadi salah satu alasan seorang atasan mempertimbangkan kenaikan gaji karyawannya. Cara paling simpel yang bisa Anda lakukan adalah menjadi orang yang paling menonjol di posisi tersebut. Lakukan yang terbaik dalam bekerja hingga semua orang mengetahui kualitas Anda.

Namun, jangan sampai hal ini membuat Anda besar kepala dan bermulut besar karena hal seperti itu hanya akan merugikan Anda. Lakukan semua dengan profesional.

  1. Buatlah proyek individu

Saat memutuskan untuk meminta kenaikan gaji, maka Anda harus bisa menunjukkan bahwa Anda telah melakukan hal yang lebih untuk perusahaan. Salah satu cara paling mudah yang bisa dilakukan adalah membuat proyek selain pekerjaan utama yang diberikan. Carilah suatu masalah yang kerap terjadi di perusahaan. Buktikan bahwa Anda bisa menyelesaikannya.

Namun, Anda harus mengingat satu hal. Ambil risiko sendiri jika memang Anda sudah berinisiatif mengerjakan proyek tersebut. Jangan bebankan risiko itu pada orang lain, perusahaan, atau bahkan pelanggan.

Dengan melakukan ini, Anda bisa membuktikan kemampuan dalam menyelesaikan masalah. Pastinya, Anda juga akan dinilai sebagai karyawan dengan inisiatif tinggi dan juga mandiri. Tak hanya itu, Anda juga telah menunjukkan rasa peduli terhadap permasalahan yang sedang ditanggung perusahaan.

  1. Jangan membandingkan diri dengan siapapun

Jangan sampai Anda membandingkan diri dengan orang lain untuk meminta kenaikan gaji. Anda tak pernah tahu seperti apa penilaian atasan terhadap orang lain. Mungkin saja, mereka memiliki latar belakang pendidikan lebih tinggi atau mereka bekerja lebih keras dari Anda.

Tak hanya itu, mungkin mereka lebih lihai dalam bernegosiasi dibanding Anda. Jangan pernah memiliki asumsi dan terburu-buru menilai sesuatu. Membandingkan kemampuan diri dengan orang lain demi kenaikan gaji hanya akan membuat Anda dicap tak tahu diri oleh atasan.

Anda perlu menyadari, untuk meminta kenaikan gaji diperlukan fokus pada performa diri sendiri bukannya orang lain. Jika memang Anda pantas mendapatkannya, maka Anda tak perlu membandingkan diri dengan siapapun.

  1. Batasi antara masalah pribadi dengan pekerjaan

Anda memang membutuhkan sebuah alasan kuat untuk meminta kenaikan gaji, tapi meningkatkan kebutuhan finansial pribadi bukanlah salah satunya. Memang bukan tidak mungkin atasan Anda akan bersimpati dengan masalah tersebut, apalagi jika memang Anda dan atasan sudah saling kenal secara personal.

Namun bukan berarti Anda bisa memanfaatkan kesedihan seperti itu untuk merayu atasan agar menaikkan gaji. Sebaiknya Anda hanya fokus pada hal-hal yang berhubungan dengan pekerjaan di kantor.

  1. Mengancam hanya demi gaji

Trik paling berisiko adalah menggunakan ancaman akan pindah dari perusahaan jika gaji tidak segera dinaikkan. Untuk kasus tertentu mungkin trik ini bisa dikatakan berhasil. Bahkan, beberapa ahli mungkin juga menyarankan cara licik seperti ini.

Namun ingatlah, sebelum menggunakan cara ini Anda harus siap dengan segala kemungkinan yang terjadi jika atasan tidak mengabulkan permohonan tersebut. Anda pastinya tidak ingin dicap sebagai tukang bohong jika tak jadi pindah. Tak hanya itu saja, parahnya lagi Anda tidak akan dipercaya ketika nantinya meminta kenaikan gaji untuk periode berikutnya.

  1. Coba pahami kondisi perusahaan

Anda harus peka terhadap kondisi finansial perusahaan. Sebab, pemilihan waktu menjadi salah satu faktor keberhasilan dalam meminta kenaikan gaji. Jika perusahaan Anda baru saja memecahkan rekor penjualan, mendapatkan keuntungan besar, atau sedang merencanakan ekspansi bisnis baru, itu berarti pertanda baik.

Sebaliknya, jika Anda diminta melakukan penghematan atas pengeluaran perusahaan atau melihat adanya beberapa rekan yang justru dipecat, maka waspadalah. Jika Anda nekat meminta kenaikan gaji, maka sudah pasti Anda akan dinilai sebagai orang yang tak peduli terhadap perusahaan.

  1. Ajukan nominal yang masuk akal

Jika semua cara di atas sudah berhasil Anda lakukan dan ternyata sukses meyakinkan atas untuk pantas mendapatkan kenaikan gaji, biasanya atasan Anda akan bertanya berapa nominal yang pantas diterima.

Bersiaplah untuk memberi jawaban yang tepat dan sebutkan nominal yang masuk akal. Ada baiknya lakukan riset lebih dulu soal gaji yang biasa diterima karyawan lain di posisi yang sama.

Ada sejumlah faktor yang memengaruhi berapa jumlah gaji yang bisa kamu terima, seperti misalnya keadaan finansial perusahaan, seberapa besar kontribusi Anda pada keuntungan perusahaan, berapa besar uang perusahaan yang berhasil Anda hemat, dan lain sebagainya.

Namun, biasanya perusahaan akan menaikan gaji karyawan sebesar satu hingga lima persen. Tentu saja angka ini bisa jadi pertimbangan bagi Anda dalam menentukan angka yang tepat saat pertanyaan itu akhirnya terlontar dari atasan Anda.

Jangan pernah menggunakan alasan ini untuk meminta kenaikan gaji

Berikut ini ada beberapa alasan dan kalimat yang kurang tepat untuk Anda gunakan saat meminta kenaikan gaji.

  1. “Seharusnya, saya bisa mendapatkan gaji yang lebih atau minimal sama dengan…”

Seperti yang telah dibahas sebelumnya, jangan pernah menggunakan nama orang lain sebagai alasan di depan atasan demi mendapatkan kenaikan gaji. Jika Anda memang mengetahui ada rekan kerja selevel yang memperoleh gaji lebih tinggi, cobalah untuk mengevaluasi diri Anda dulu.

Cobalah berpikir, apa saja kontribusi yang telah ia lakukan pada perusahaan hingga dihargai sedemikian rupa. Jika kinerja Anda memang berada jauh dibawahnya, wajar jika imbalan yang Anda terima belum bisa sama dengannya.

Namun jika tidak, sekalipun Anda merasa diperlakukan tidak adil, jangan menyebutkan nama rekan sebagai alasan untuk meminta kenaikan gaji. Daripada melakukan hal tersebut, lebih baik Anda menjabarkan hal-hal yang membuat diri Anda semakin berhak menerima kenaikan gaji dari perusahaan.

  1. “Saya lagi butuh tambahan uang.”

Hampir semua perusahaan biasanya menyediakan beragam benefit sebagai bentuk apresiasi untuk karyawan. Misalnya saja tunjangan kesehatan. Ketika seorang karyawan menghadapi masalah keuangan yang tak tertutupi oleh tunjangan maupun gaji, maka tak ada alasan baginya untuk membebankan masalah tersebut pada atasan atau HRD dengan tujuan diberi kenaikan gaji.

Sebagai karyawan, Anda tak semestinya mencampuradukkan persoalan pribadi dengan urusan kantor. Jika ingin gaji yang diterima bisa menutupi semua kebutuhan dan meringankan beban masalah yang dihadapi, maka satu-satunya cara yang bisa Anda lakukan adalah bekerja ekstra keras.

Dengan cara ini, perusahaan akan mengerti bahwa Anda memang pantas mendapat apresiasi lebih besar. Jika memang Anda memiliki kebutuhan baru yang tak bisa dihindari, Anda juga bisa mempertimbangkan untuk mencari pekerjaan sampingan.

Namun, jika selama ini pengeluaran Anda selalu lebih besar dari pendapatan, maka rasanya Anda perlu mengevaluasi diri dan memperbaiki manajemen keuangan pribadi Anda.

  1. “Gaji di perusahaan lain lebih besar, lho!”

Ketika seorang karyawan suatu perusahaan mengajukan pengunduran diri karena mendapat tawaran lain, ada kalanya perusahaan berusaha mempertahankannya. Caranya pun bermacam-macam, mulai dari mengajaknya berdiskusi untuk meyakinkan agar tidak meninggalkan perusahaan, hingga menawarkan gaji lebih tinggi.

Walau demikian, ketahuilah bahwa mengancam dengan mengatakan akan pindah kerja demi gaji lebih tinggi merupakan perbuatan tidak etis dalam dunia kerja. Alih-alih mendapat kenaikan gaji, alasan macam ini justru bisa menjatuhkan reputasi Anda di mata perusahaan.

  1. “Saya adalah pekerja keras yang patut dihargai.”

Jika permohonan kenaikan gaji setiap karyawan selalu dikabulkan perusahaan, maka tak ada lagi karyawan yang berusaha memperbaiki kinerjanya. Tak ada lagi karyawan yang memberikan kontribusi lebih bagi perusahaan. Oleh karena itu, perusahaan butuh diyakinkan dengan alasan-alasan kuat dan masuk akal.

Anda memang tidak berbohong ketika mengakui bahwa Anda merupakan seorang pekerja keras yang patut dihargai. Namun, bukankah siapa saja bisa berkata sedemikian rupa?

Coba bandingkan jika Anda menjabarkan seluruh prestasi yang pernah Anda raih selama ini. Tambahkan dengan penjabaran soal dampak positif yang didapat oleh perusahaan. Kira-kira, alasan mana yang lebih meyakinkan perusahaan untuk menaikkan gaji Anda?

Sesungguhnya, mendapatkan apresiasi berupa kenaikan gaji dari perusahaan tidak akan terlampau sulit jika memang prestasi kerja Anda cemerlang dan memuaskan. Pahamilah, bahwa tak pernah ada masalah untuk meminta kenaikan gaji, asal Anda bisa memastikan untuk selalu datang membawa alasan yang layak. Semoga bermanfaat, ya!

Artikel Terkait

Demikianlah artikel tentang strategi paling tepat meminta kenaikan gaji anti penolakan, semoga bermanfaat bagi Anda semua.



Untuk Sales, Ini Tips Mengatasi Penolakan
Apa itu Penetration Pricing? Definisi Strategi Penetapan Harga Penetration
Apa Itu Predatory Pricing? Strategi Penetapan Harga Predatory
Definisi Contribution Margin Pricing/Strategi Penetapan Harga Kontribusi Margin
Perusahaan Yang Menggunakan Strategi Blue Ocean
Definisi Psychological Pricing / Strategi Penetapan Harga Psikologi
Berbagai Macam Strategi Penetapan Harga
Cara Memilih Partner Bisnis yang Tepat, Perhatikan 9 Poin Ini!
Cara Melunasi Utang Menggunakan Strategi Debt Stacking
Prinsip-prinsip Strategi Kaizen


Bagikan Ke Teman Anda