Tentang Inflasi dan Cara Menghitungnya
Inflasi adalah kecenderungan naiknya harga barang dan jasa secara terus menerus (macroeconomicdashboard:2017). Inflasi biasanya dihitung dalam satuan waktu entah itu year to year (y to y), month to month (m to m) year to day (y to d).
Variabel ini secara langsung berkaitan dengan daya beli masyarakat. Inflasi menghubungkan antara pengaruh kenaikan harga barang dan jasa terhadap daya beli masyarakat.
Inflasi yang terkendali akan membuktikan bahwasanya meskipun daya beli masyarakat menurun karena harga naik, tetapi penurunan tersebut tetap terjaga. Sebaliknya jika terjadi hyperinflation atau inflasi yang berlebihan, daya beli masyarakat juga akan jatuh.
Inflasi bisa terjadi secara alamiah maupun terjadi karena adanya goncangan ekonomi. Inflasi yang terjadi karena goncangan ekonomi pernah dialami oleh Indonesia pada saat krisis moneter tahun 1998.
Saat itu harga nilai tukar dollar Amerika Serikat melonjak dari 2000 rupiah per satu USD hingga mencapai 16.000 rupiah per satu USD dalam waktu yang singkat. Sejak saat itu nilai tukar rupiah terhadap dollar tidak pernah lagi menyentuh harga 2000 atau 3000 rupiah per satu dollar Amerika Serikat.
Sama seperti pengaturan suku bunga Bank, Inflasi juga merupakan instrument ekonomi makro (dalam hal ini ekonomi moneter) yang diatur oleh Bank Indonesia (BI). Sebagai pemegang otoritas moneter BI wajib menentukan target inflasi tahunan dan mengembangkan kebijakan yang mengontrol inflasi.
Inflasi dihitung dari membandingkan Indeks Harga Konsumen (IHK) alias Consumer Price Index (CPI) dari satu periode dengan periode yang lain. IHK adalah indeks yang berisi hitungan perubahan harga barang dan jasa yang dikonsumsi oleh rumah tangga dalam kurun waktu tertentu (macroeconomicdashboard:2017).
Di Indonesia, data IHK dan komoditas yang masuk ke dalam keranjang IHK terdapat di data Badan Pusat Statistik (BPS). BPS memilih barang dan jasa apa saja yang masuk ke dalam IHK melalui Survey Biaya Hidup (SBH).
Oleh karena itu, untuk menghitung inflasi, anda perlu untuk mengetahui perbahan Indeks Harga Konsumen terlebih dahulu baik dengan cara menghitungnya atau mencari datanya.
Rumus menghitung inflasi
Rumus 1:
Secara sederhana, berikut rumus untuk menghitung inflasi:
Inflasi = (CPIit– CPIit-1 / CPIit-1) *100
Dengan :
CPIit = Indeks Harga Konsumen terhadap barang i pada tahun t aka tahun observasi
CPIit-1= Indeks Harga Konsumen terhadap barang i pada tahun t-1 aka tahun dasar
Rumus 2:
Jika pada soal angka indeks harga konsumen dari suatu barang belum diketahui, maka anda bisa menghitung inflasi dengan rumus dibawah ini:
Inflasi= ((Pit*Q0)-(Pit-1*Q0)/ (Pit-1*Q0)) * 100
Dengan:
Pit= Harga barang i pada tahun t (tahun observasi)
Pit-1= Harga barang I pada tahun dasar
Q0= Proporsi pembelanjaan suatu barang terhadap total belanja secara keseluruhan.
Rumus kedua ini disebut rumus Laspeyres Price Index. Dalam rumus kedua ini diasumsikan jumlah barang yang diteliti hanya satu barang i saja dan proporsi pembelanjaan suatu barang terhadap total belanja alias variabel Q juga diasumsikan konstan dari tahun ke tahun.
Baik pada rumus pertama maupun rumus kedua ini, tahun dasar atau tahun yang dijadikan perbandingan merupakan satu tahun sebelum tahun observasi. Lain halnya jika tahun yang dijdikan dasar bukan satu tahun sebelum tahun observasi. Praktik yang terakhir ini terbilang umum dalam ekonomi.
Rumus 3:
Inflasit = ((ɛ(Pit*Q0)-ɛ(Pit-1*Q0))/ ɛ(Pit-1*Q0)) * 100
Rumus ketiga ini digunakan ketika jumlah barang yang ingin anda hitung ada banyak dan tahun yang anda gunakan sebagai tahun dasar merupakan satu tahun sebelum tahun observasi.
Rumus 4:
Inflasit= ɛ(Pit*Q0)/ ɛ(Pi0*Q0)- ɛ(Pit-1*Q0)/ ɛ(Pi0*Q0)*100
Rumus keempat ini digunakan jika tahun dasar yang anda gunakan bukan satu tahun sebelum tahun observasi melainkan beberapa tahun sebelumnya.
Contoh menghitung inflasi
Rumus 1:
Komoditas | CPI 2018 | CPI 2019 | Inflasi |
Beras | 125 | 127 | 1.60% |
Tabel 1: Contoh penghitungan inflasi 1
Dalam tabel tersebut diketahu bahwa CPI Beras pada tahun 2018 sebesar 125 dan CPI Beras pada tahun 2019 127. Untuk mengetahui tingkat inflasi, anda harus menghitung 127-125 terlebih dahulu untuk kemudian dibagi dengan 125 dan merubahnya kedalam bentuk persen.
127 dikurangi 125 sama dengan 2. 2 dibagi 125 sama dengan 0.016. Oleh karena itu ketika dirubah menjadi persen sama dengan 1.6%.
Rumus 2:
Inflasi=( (Pit*Q0)-(Pit-1*Q0)/ (Pit-1*Q0)) * 100
Komoditas | P2018 | P2019 | Q0 | P2019*Q0 | P2018*Q0 | Inflasi |
Beras | 9000 | 10,500 | 15% | 1575 | 1350 | 16.67% |
Tabel 1: Contoh penghitungan inflasi 2
Dikisahkan harga beras naik dari 9000 per kilogram pada tahun 2008 ke 10,500 per kilogram pada tahun 2019 sedangkan proporsi belanja masyarakat (Q0) terhadap beras tetap 15% dari total seluruh konsumsi. Dalam soal diatas Pit adalah harga pada tahun 2019, Pit-1 harga pada tahun 2018. Dari soal diatas dapat disimpulkan bahwa inflasi harga beras pada periode 2018/2019 adalah sebesar 16.6%.
Rumus 3:
Inflasi=((ɛ(Pit*Q0)-ɛ(Pit-1*Q0))/ ɛ(Pit-1*Q0)) * 100
Komoditas | P2018 | P2019 | Q0 | P2019*Q0 | P2018*Q0 |
Beras (dalam Kg) | IDR 9,000.00 | IDR 10,500.00 | 15% | IDR 1,575.00 | IDR 1,350.00 |
Pendidikan | IDR 15,000,000.00 | IDR 15,500,000.00 | 10% | IDR 1,550,000.00 | IDR 1,500,000.00 |
Telor (Dalam butir) | IDR 500.00 | IDR 650.00 | 7% | IDR 45.50 | IDR 35.00 |
Minyak Goreng (dalam Kg) | IDR 19,000.00 | IDR 22,000.00 | 8% | IDR 1,760.00 | IDR 1,520.00 |
Total | IDR 1,553,380.50 | IDR 1,502,905.00 | |||
Inflasi | 3.36% |
Tabel 1: Contoh penghitungan inflasi 3
Sama seperti contoh sebelumnya Pit adalah 2019 dan Pit-1 adalah 2018. Hanya saja jumlah komoditasnya banyak sehingga harus di jumlahkan terlebih dahulu.
Rumus 4:
Inflasit= ɛ(Pit*Q0)/ ɛ(Pi0*Q0)- ɛ(Pit-1*Q0)/ ɛ(Pi0*Q0)*100
Komoditas | P2018 | P2019 | P2010 | Q0 |
Beras (dalam Kg) | IDR 9,000.00 | IDR 10,500.00 | IDR 7,500.00 | 15% |
Pendidikan | IDR 15,000,000.00 | IDR 15,500,000.00 | IDR 10,000,000.00 | 10% |
Telor (Dalam butir) | IDR 500.00 | IDR 650.00 | IDR 350.00 | 7% |
Minyak Goreng (dalam Kg) | IDR 19,000.00 | IDR 22,000.00 | IDR 14,500.00 | 8% |
Total | ||||
CPI | ||||
Inflasi |
P2019*Q0 | P2018*Q0 | P2010*Q0 |
IDR 1,575.00 | IDR 1,350.00 | IDR 1,125.00 |
IDR 1,550,000.00 | IDR 1,500,000.00 | IDR 1,000,000.00 |
IDR 45.50 | IDR 35.00 | IDR 24.50 |
IDR 1,760.00 | IDR 1,520.00 | IDR 1,160.00 |
IDR 1,553,380.50 | IDR 1,502,905.00 | IDR 1,002,309.50 |
1.549801234 | 1.499442039 | 100.00% |
3.36% |
Tabel 4: Contoh penghitungan inflasi 4
Rumus keempat adalah rumus yang akan anda gunakan jika basis tahun anda beberapa tahun sebelum tahun observasi anda. Dalam contoh diatas, tahun observasi adalah tahun 2019 sedangkan basis tahun 2010. Meskipun demikian anda harus memastikan bahwa rumus nomor 3 dan rumus nomor 10 menghasilkan hasil yang sama.
Artikel Terkait
- Apa itu Future Value Of Annuity?
- Untung Rugi Privatisasi
- Cara Menghitung Amortized Loan
- Apa Itu Liquiditas (Liquidity)?
Demikianlah artikel tentang inflasi dan cara menghitungnya, semoga bermanfaat bagi Anda semua.