Tips Melindungi Diri dari Pencurian Kartu Kredit
Kartu kredit merupakan salah satu alat pembayaran non-tunai yang diterbitkan oleh lembaga keuangan baik perbankan maupun non-perbankan untuk memudahkan nasabah dalam bertransaksi. Meski sebagai alat pembayaran non-tunai, kartu kredit berbeda dengan kartu debit. Penggunaan kartu debit akan mengurangi saldo rekening tabungan, namun tidak dengan kartu kredit. Dalam penggunaannya, bank meminjam uang kepada nasabah yang harus dibayarkan pada bulan berikutnya.
Di satu sisi, kartu kredit memang bisa memudahkan dalam bertransaksi, karena praktis dan proses pembayarannya berlangsung cepat. Secara fisik berupa kartu juga lebih simpel untuk disimpan di dompet. Namun di sisi keamanan, kartu kredit rawan dengan penipuan dan pencurian.]
Apa itu pencurian kartu kredit?
Secanggih-canggihnya teknologi pastilah ada celah kelemahannya. Demikian pula dengan teknologi yang terdapat dalam alat pembayaran non-tunai berupa kartu kredit. Di balik kemudahan, kepraktisan, dan kecepatan transaksi yang ditawarkan, kartu kredit juga memiliki titik lemah, terutama pada keamananya.
Banyak kasus baik di dalam maupun di luar negeri tentang pembobolan kartu kredit, di mana seseorang melakukan transaksi dengan kartu kredit orang lain, kemudian biaya atas transaksi tersebut ditagihkan kepada pemilik kartu kredit. Hal ini tentu saja merugikan pemilik kartu kredit, yang tidak melakukan transaksi tersebut.
Faktanya kartu kredit rentan terhadap pencurian. Pencurian ini lebih mengarah pada pencurian data nasabah kartu kredit. Namun tidak menutup kemungkinan juga pencurian fisik kartu kredit. Pencurian data nasabah kartu kredit ini jelas bertujuan agar pelaku dapat berbelanja dan membeli berbagai barang yang diinginkan secara curang. Selain itu, pencurian kartu kredit juga bertujuan untuk mendapatkan uang dengan cara melakukan tarik tunai.
Tindakan pencurian kartu kredit ini jelas suatu kejahatan yang tidak bisa dianggap remeh. Sebab, menimbulkan kerugian terutama bagi pemilik kartu yang harus bertanggung jawab atas transaksi yang tidak dilakukannya.
Ragam modus pencurian kartu kredit
Penipu dan pencuri kartu kredit bukanlah ‘kaleng-kaleng’. Mereka juga menggunakan teknologi yang tak kalah canggih untuk bisa mendapatkan data nasabah kartu kredit secara ilegal. Selain didukung dengan teknologi canggih, mereka memiliki beragam cara yang digunakan sebagai modus pencurian kartu kredit. Beberapa di antaranya sebagai berikut.
- Meretas sistem data di titik penjualan
Umumnya sistem data perbankan memiliki keamanan yang begitu ketat, sehingga kecil kemungkinan untuk diretas. Peluang yang ada adalah meretas sistem data pada titik penjualan, yaitu merchant yang menerima pembayaran dengan kartu kredit, bisa toko, hotel, restoran, dan lainnya.
Para pencuri kartu kredit umumnya beragam, baik perorangan, kelompok, bahkan sindikat yang memiliki jaringan luas dalam melakukan aksinya. Mereka memasang malware pada sistem data di titik penjualan, untuk merekam data setiap kartu pembayaran yang digunakan dalam transaksi. Tak heran peretasan ini bisa mengambil data kartu dari ratusan bahkan ribuan pemilik kartu kredit.
- Skimming
Anda mungkin sudah tidak asing dengan modus yang satu ini, skimming. Aksi skimming dilakukan dengan memasang perangkat elektronik pada mesin transaksi seperti ATM atau EDC (Electronic Data Capture). Perangkat elektronik skimming ini digunakan untuk menyalin informasi yang terdapat pada strip magnetik kartu kredit secara ilegal.
Dalam menjalankan aksinya melalui modus skimming, para pencuri juga menggunakan kamera kecil untuk menangkap PIN (Personal Identification Number) yang dimasukkan. Dari perangkat skimming yang dipasang pada mesin transaksi, akan terhubung dengan komputer para pencuri tersebut. Oleh sebab itu, mereka dapat memperoleh data nasabah kartu kredit dengan mudah, tanpa menimbulkan kecurigaan dari sang pemilik kartu.
- Phishing
Phishing merupakan modus yang digunakan para pencuri kartu kredit untuk mendapatkan informasi pribadi dari pemilik kartu seperti identitas pengguna, password, dan data-data penting lain dengan menyamar sebagai orang atau instansi yang berwenang melalui email. Mekanismenya, pencuri mengirimkan email yang berisi tautan yang mengarahkan target untuk mengklik tautan tersebut. Jika target masuk dalam jebakan dengan mengklik tautan tersebut, maka secara otomatis data pribadinya dapat dengan mudah diperoleh sang pencuri.
- Vhishing
Jika modus phishing menggunakan email untuk mendapatkan data nasabah kartu kredit, maka vhishing menggunakan telepon. Pencuri berpura-pura menjadi salah seorang pegawai bank penerbit kartu yang menanyakan langsung kepada nasabah mengenai data kartu kredit.
Modus ini awalnya cukup efektif karena memakan banyak korban. Penyamaran pencuri sebagai pegawai bank penerbit kartu kredit cukup meyakinkan korban sehingga dengan sukarela memberikan informasi yang diminta tanpa curiga.
Namun kini sudah banyak nasabah kartu kredit yang meningkatkan kewaspadaannya agar tidak mudah tertipu dengan modus vhishing ini. Mereka tidak akan bersedia memberikan data atau informasi pribadi yang diminta melalui telepon.
Tips melindungi diri dari pencurian kartu kredit
Jika Anda menjadi korban pencurian kartu kredit, Anda patut khawatir karena berisiko menanggung tagihan dalam jumlah besar untuk transaksi yang tidak pernah Anda lakukan. Ketika Anda sadar telah kehilangan kartu kredit, sebaiknya langsung melapor pada bank penerbit kartu agar bisa dilakukan pemblokiran secepatnya.
Selain meningkatkan kewaspadaan, Anda perlu melindungi diri dari pencurian kartu kredit. Bagaimana caranya? Ikuti tips berikut ini.
- Batasi jumlah kartu yang dibawa saat bepergian
Seorang nasabah dimungkinkan untuk memiliki beberapa kartu kredit baik dari bank penerbit yang sama maupun berbeda. Jika Anda memiliki kartu kredit lebih dari satu, sebaiknya Anda hanya membawa satu kartu kredit saja saat bepergian. Selain mengurangi risiko kehilangan seluruh kartu kredit, banyaknya kartu kredit yang disimpan di dompet juga dapat memancing tindak pencurian fisik kartu.
Membatasi jumlah kartu kredit yang dibawa saat bepergian sebenarnya memberikan Anda keuntungan tersendiri. Anda akan lebih mudah mengingat kartu yang dibawa dan segera menyadari ketika Anda lupa menyimpannya kembali ke dalam dompet. Lain halnya jika Anda bepergian dengan membawa banyak kartu, Anda akan sulit untuk menyadari ketika salah satu di antaranya tidak terdapat di dalam dompet Anda.
Dengan membawa kartu kredit yang dibutuhkan saat bepergian, Anda juga akan mengurangi risiko kerugian yang lebih besar apabila mengalami kehilangan dompet. Anda hanya akan kehilangan satu kartu saja, sedangkan kartu kredit yang lainnya masih aman. Tak hanya itu, urusan Anda untuk melaporkan kehilangan kartu kredit pun menjadi lebih mudah, tanpa berbelit-belit, sehingga kartu kredit yang hilang bisa segera diblokir agar tidak digunakan oleh oknum tak bertanggung jawab untuk bertransaksi.
- Menjaga fisik kartu kredit
Meski Anda memegang atau menguasai kartu kredit secara fisik, namun bukan berarti kartu tersebut aman dari pembobolan. Pencurian kartu kredit tidak selalu berupa pencurian fisik kartu, tetapi data atau informasi pribadi nasabah yang tersimpan di dalamnya. Pencuri kartu kredit hanya membutuhkan informasi mengenai nomor kartu kredit, tanggal kedaluwarsa, kode keamanan, dan PIN saja. Sebab mereka bisa membuat kartu baru dengan data Anda, dan bebas menggunakannya tanpa sepengetahuan Anda sampai Anda mendapatkan tagihan atas transaksi yang tidak pernah Anda lakukan.
Namun dengan menjaga dan melindungi fisik kartu kredit setidaknya akan dapat meminimalisir risiko pencurian. Pastikan Anda selalu menyimpan kembali kartu kredit setelah digunakan untuk bertransaksi. Selalu cek dompet Anda sebelum meninggalkan kasir ketika selesai bertransaksi. Hal ini penting dilakukan agar Anda tidak lupa dan meninggalkan kartu kredit sehingga dapat diambil oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.
- Kenali skimmer kartu
Sebagai pemegang sekaligus pemilik kartu kredit, Anda pun harus update tentang perangkat teknologi yang digunakan untuk bertransaksi seperti mesin EDC dan ATM. Sebab, para pencuri kartu kredit juga menggunakan teknologi canggih untuk bisa membobol data Anda. Maka dari itu, jangan mau kalah dalam hal pengetahuan dan wawasan teknologi dengan para pencuri.
Modus yang sering digunakan adalah skimming, yakni dengan memasang alat khusus pada mesin transaksi. Alat tersebut bertugas membaca dan menyalin data yang tersimpan di dalam strip magnetik kartu kredit. Perangkat skimmer pada mesin ATM umumnya dipasang pada lubang untuk memasukkan kartu. Selain itu, pencuri juga akan memasang kamera kecil untuk merekam PIN kartu. Bahkan, ada yang memasang keyboard palsu sehingga PIN yang dimasukkan secara otomatis terkirim pada sistem komputer si pencuri.
Ketika pencuri telah mengantongi data kartu kredit, maka mereka akan membuat fisik kartu kredit baru. Selanjutnya, mereka akan membobol kartu kredit dan berpesta dengan melakukan pembelian barang dan bahkan melakukan tarik tunai secara curang dan ilegal.
Agar terhindar dari pencurian kartu kredit, Anda harus mengenali skimmer kartu kredit yang dipasang pada mesin transaksi. Jika Anda merasa curiga dengan mesin ATM yang akan digunakan, sebaiknya urungkan niat Anda untuk bertransaksi menggunakan mesin tersebut. Carilah mesin ATM lain yang dianggap lebih aman untuk bertransaksi.
- Lindungi kotak surat rumah Anda
Apa hubungannya kartu kredit dengan kotak surat di rumah? Setiap penawaran kartu kredit bisa dilakukan melalui panggilan telepon, atau bahkan mengirimkan fasilitas kartu kredit langsung ke alamat nasabah yang dianggap memenuhi persyaratan sebagai pemegang dan pemilik kartu kredit yang ditetapkan bank penerbit. Bahkan pengiriman kartu kredit dalam bentuk surat tersebut bisa jadi tanpa sepengetahuan nasabah yang bersangkutan.
Jika surat yang berisi kartu kredit tersebut dicuri oleh oknum yang tidak bertanggung jawab, maka oknum tersebut bisa memanfaatkannya sebelum si pemilik sempat menggunakannya. Oleh sebab itu, penting untuk melindungi kotak surat rumah Anda.
Pastikan Anda memeriksa kotak surat rumah Anda setiap hari dan segera mengambil surat yang ada di dalamnya. Apabila Anda pergi ke luar kota untuk beberapa hari, maka Anda bisa menahan pengiriman surat sampai Anda kembali dengan menginformasikannya dalam bentuk tulisan di kotak surat sebagai isyarat untuk kurir agar membawa kembali surat sampai Anda kembali.
Satu hal lagi, pastikan bahwa kotak surat di rumah Anda selalu terkunci. Sebab kotak surat yang terbuka akan memancing pencuri untuk melakukan aksinya.
- Jangan memberikan informasi tentang kartu kredit Anda kepada siapa pun
Modus phishing dan vhishing sangat kuat dijadikan alasan untuk tidak memberikan informasi tentang kartu kredit kepada siapa pun, bahkan orang yang mengaku sebagai pegawai bank penerbit kartu kredit sekalipun. Kartu kredit sangatlah rawan, sehingga Anda pun harus berhati-hati dalam menggunakannya.
Jangan mudah percaya dengan tautan yang dikirimkan via email dari perusahaan palsu yang mengaku sebagai penerbit kartu kredit. Demikian pula instruksi untuk pembayaran melalui website. Ingat bahwa para pencuri kartu kredit tak kalah canggih dan terpelajar, sehingga mereka dengan mudah memalsukan logo dan website perusahaan.
Artikel Terkait
- Tip-tip Mengelola Keuangan Saat Lebaran
- 20 Cara Mengurangi Pengeluaran saat Belanja
- Barang-barang yang Sebaiknya Jangan Dibeli di Supermarket
- Sebaiknya Anda Hindari 10 Saran Finansial yang Buruk ini
Demikianlah artikel tentang tips melindungi diri dari pencurian kartu kredit, semoga bermanfaat bagi Anda semua.