Untung Rugi Oligopoli
Oligopoli merupakan keadaan pasar yang memiliki persaingan atau kompetisi tidak sempurna. Di mana produk maupun jasa tertentu dikuasai oleh beberapa produsen saja dengan jumlah konsumen yang banyak. Ada kalanya hanya ada dua produsen afau penjual berbeda yang menawarkan beberapa produk.
Meskipun keadaan pasar ini dapat terjadi pada tingkat masyarakat di semua jenis industri, nanun biasanya ada dalam industri tertentu. Oligopoli saat ini ada di seluruh dunia dan di beberapa sektor pasar hal tersebut meningkat dengan cepat. Hal ini biasanya terjadi ketika satu perusahaan atau produsen mendominasi pasar tertentu. Tetapi juga bisa terjadi ketika beberapa dari mereka memiliki pengaruh signifikan terhadap apa yang terjadi.
Di Indonesia ada beberapa sektor yang dikuasai oligopoli, seperti sektor produksi semen, kendaraan bermotor, mobil, rokok, hingga jasa penerbangan. Dalam penerapannya, ada beberapa keuntungan dan kerugian dari adanya pasar oligopoli. Untuk lebih lebih jelasnya simak ulasan berikut selengkapnya.
Keuntungan Oligopoli
1. Oligopoli dapat Mengadopsi Strategi yang Kompetitif
Meskipun oligopoli dapat mengadopsi strategi yang mengarah pada inefisiensi dan kurangnya inovasi, namun sistem ini juga dapat memberikan skema yang kompetitif. Ketika perusahaan yang terlibat menggunakan kelebihan ini untuk keuntungan mereka, maka hasilnya secara ekonomi setara dengan apa yang ada di struktur pasar yang lebih kompetitif.
Konsumen bahkan dapat mengambil manfaat dari harga yang lebih murah dengan kualitas barang dan layanan yang jauh lebih baik dalam situasi ini. Pasar ini sendiri masih akan kekurangan kompetisi, namun perilaku organisasinya masih bisa sangat kompetitif.
2. Mendukung Penelitian dan Pengembangan
Ketika suatu ekonomi melakukan oligopoli dalam beberapa cara, maka hal tersebut dapat menciptakan serangkaian produk dan proses yang dinamis dan lebih inovatif. Karena tingkat keuntungan yang diperoleh seringkali di atas normal, dana lebih yang didapat bisa disalurkan ke berbagai proyek penelitian dan pengembangan.
Hal ini kemudian akan membuat konsumen lebih terbantu dalam berbagai cara. Kita sering melihat keuntungan ini ketika melihat hasil yang disajikan oleh industri farmasi karena biaya pengobatan yang jauh lebih tinggi membantu mendorong penelitian baru tentang obat-obatan yang dapat membantu mengurangi dampak penyakit.
3. Dapat membawa Stabilitas Harga ke Pasar
Meskipun harga konsumen dalam oligopoli seringkali lebih tinggi daripada harga di bawah tingkat kompetisi reguler. Masyarakat selalu dapat merasakan stabilitas harga yang signifikan karena tindakan dari masing-masing organisasi. Hal ini memungkinkan konsumen untuk mulai merencanakan ke depan untuk pengeluaran yang dibutuhkan sehingga bisa mengatur keuangan lebih mudah.
Hal ini memungkinkan para pekerja untuk menstabilkan kebiasaan pengeluaran mereka. Yang pada akhirnya bisa membawa siklus perdagangan yang lebih stabil sebagai keuntungan dari kondisi ekonomi global.
4. Menawarkan Lebih Banyak Informasi Kepada Konsumen
Perusahaan-perusahaan yang terlibat dalam oligopoli saat ini masih bersaing untuk mendapatkan pelanggan. Karena pilihan yang tersedia di pasar masoh cukup sedikit, perusahaan-perusahaan ini harus meningkatkan kampanye untuk menjangkau pelanggan supaya tertarik dengan produk atau layanan yang ditawarkan.
Anda akan mendapati jika upaya pemasaran yang biasanya berpusat pada jumlah nilai dan inovasi yang menurut satu perusahaan bisa memberikan nilai lebih dari yang lainnya. Misalnya saja seperti Apple yang memilih untuk memasarkan produknya sebagai merek superior yang lebih unggul dibanding produk sejenis dari para pesaingnya.
Sebagian orang bahkan dapat berargumen jika komponen teknologi dalam perangkat tersebut lebih rendah di beberapa segi. Ekosistemnya dengan App Store, peluncuran Siri, dan pengembangan produk seperti Apple Watch menyebabkan lebih banyak investasi ke dalam brand tersebut. Proses ini menciptakan loyalitas pada perusahaan dan menjadi tantangan tersendiri untuk dipecahkan seiring berjalannya waktu.
5. Memungkinkan Peningkatan Kualitas Produk
Ingat ketika iPhone Apple pertama kali rilis lebih dari satu dekade yang lalu? Orang-orang membeli konsep tersebut karena melihat desain yang cukup familiar, jika Anda menggunakan iPod untuk mengelola musik Anda. Ketika ada cukup dana untuk mendukung proses penelitian dan pengembangan, hal tersebut tidak hanya digunakan untuk menciptakan produk-produk baru yang mungkin revolusioner.
Investasi ini juga dapat membantu memperbaiki persediaan saat ini juga untuk meningkatkan proposisi nilai keseluruhan produk. Sehingga yang akan mendukung kepuasan pelanggan dalam setiap situasi.
Kerugian Oligopoli
1. Tingkat Konsentrasi yang Tinggi Mengurangi Pilihan Konsumen
Ketika hanya ada beberapa nama yang aktif dalam industri tertentu, maka tingkat konsentrasi yang lebih tinggi di masyarakat bisa mengurangi pilihan yang diterima konsumen. Bayangkan Anda berada di pasar saat ini untuk membeli pesawat komersial untuk mulai membangun armada baru.
Sedangkan hanya ada dua produsen pesawat global yang tersisa, Boeing dan Airbus. Hal ini tentu akan membuat Anda hanya medapatkan pilihan yang sesuai keinginan jadi lebih sedikit.
2. Kolusi Sangat Mungkin Terjadi
Ada tiga jenis kolusi spesifik yang mungkin terjadi dalam oligopoli, yakni terbuka, terselubung, dan diam-diam. Yang pertama terjadi ketika tidak ada upaya yang dilakukan untuk menyembunyikan perjanjian. Orang bisa berpendapat bahwa OPEC merupakan bentuk dari opsi ini.
Sedangjan jenis kolusi terselubung terjadi ketika perusahaan yang terlibat berusaha menyembunyikan hasil “kemitraan” mereka. Hal ini sering dilakukan untuk menghindari deteksi dari regulator karena berbagai alasan tertentu. Penetapan harga menjadi salah satu contoh umum dari bentuk kolusi ini.
Pilihan ketiga ialah kolusi diam-diam dan muncul ketika organisasi bekerja bersama meski tidak ada perjanjian formal atau informal. Masalah ini bisa cukup sulit (atau tidak mungkin) untuk dibuktikan. Tetapi hal tersebut dapat mengakibatkan peningkatan regulasi atas industri jika dicurigai perilaku pasar negatif.
3. Menyebabkan Bias pada Pengambilan keputusan dan Perilaku Irasional.
Karena oligopoli menghilangkan ancaman persaingan di pasar, mereka yang mempraktikkannya terkadang bebas memanipulasi proses pengambilan keputusan konsumen. Ada beberapa cara untuk melakukan hal ini, dengan kompleksitas hipotek menjadi salah satu contoh dari kerugian ini.
Jika pelanggan tidak sepenuhnya memahami bagaimana sebuah proses bekerja, maka mereka akan kembali pada pilihan umum dan “aturan praktis” yang dibicarakan orang lain secara online atau dalam sebuah ulasan.
Sisi negatif ini bahkan dapat membuat konsumen untuk melakukan pembelian yang sebetulnya kurang bermanfaat. Bahkan ada kalanya perusahaan yang terlibat dalam oligopoli akan membuat pelanggan terjebak dalam keputusan buruk yang bisa berdampak buruk pada keuangan pelanggan. Karena tindakan pelanggab tersebut akan meningkatkan pendapatan dan margin keuntungan bagi perusahaan.
4. Hambatan Masuk yang disengaja
Ketika ada perusahaan yang berpartisipasi dalam oligopoli, tujuan mereka ialah menjaga industrinya aman dari pengacau dengan berbagai cara. Mereka ini mampu melakukannya dengan menciptakan hambatan kompleks untuk mencegah orang lain menawarkan produk atau layanan baru. Hal ini dapat mencegah datangnya inovasi baru ke pasar.
Peraturan pemerintah yang didukung oleh kepentingan khusus berbasis oligopoli yang dapat membuat pembatasan perizinan, pembatasan penyediaan bahan baku, hingga hambatan berbentuk regulasi yang mahal.
Biaya awal yang lebih tinggi bisa saja terjadi jika paten atau metode kepemilikan menjadi cara utama untuk memulai operasi dalam industri tertentu. Beroperasi pada skala ekonomi seperti Walmart memungkinkan harga lebih rendah dan aksesibilitas lebih besar kepada pelanggan. Bekerja bersama untuk membatasi perusahaan baru untuk memiliki akses ke saluran distribusi atau bahkan pemasok juga bisa menyebabkan masalah ini.
5. Berpotensi Merugikan Kesejahteraan Ekonomi
Karena konsumen diberi pilihan terbatas dalam oligopoli, mungkin kegiatan menabung akan lebih banyak dibanding pengeluaran. Setiap interaksi yang terjadi di tingkat ritel menjadi berkurang kecuali pada kebutuhan pokok untuk produk atau layanan yang ditawarkan melalui struktur ekonomi ini.
Hal ini menjadi salah satu alasan mengapa Amerika Serikat mendorong kemandirian energi dengan menciptakan sumber daya minyak dan gas domestik yang baru. Dengan membatasi pembelian melalui OPEC untuk bahan bakar fosil yang diperlukan, tentuna transfer kekayaan ke perusahaan dan negara lain yang memanfaatkan struktur ini akan berkurang.
6. Tidak Membutuhkan Efisiensi
Banyak industri yang menjalankan oligopoli cenderung tidak efisien dengan produksi dan alokasi mereka. Karena bagi mereka, tak perlu untuk mencoba membuat produk atau layanannya menjadi lebih murah karena konsumen mau tidak mau harus membelinya jika membutuhkannya.
Hal ini membuat penetapan harga menjadi lebih tinggi secara artifisial tinggi sehingga hampir mirip dengan monopoli, namun dengan ada perusahaan lain di pasar.
7. Manfaat Ekonomi yang Membutuhkan Kepatuhan Sempurna agar Memberi Manfaat
Ketika ada oligopoli di sektor industri tertentu, pemerintah biasanya mencoba mensubsidi perusahaan-perusahaan di sektor tersebut. Hal ini dilakukan untuk mendorong pertumbuhan dan kemakmuran yang berkelanjutan di tingkat nasional.
Manfaat ekonomi yang berasal dari kepatuhan yang dapat menciptakan lebih banyak pekerjaan, upah yang lebih tinggi, dan kondisi kehidupan yang lebih baik bagi konsumen. Satu-satunya masalah dengan struktur ini adalah bahwa perusahaan sering mendapatkan keringanan pajak dan subsidi alih-alih memberikannya kepada konsumen.
Nike menjadi salah satu penerima terbesar subsidi pemerintah hampir $ 2 miliar dana segar dialokasikan untuk 75 program individu. Intel juga menerima hampir $ 4 miliar per tahun yang meliputi 59 subsidi berbeda dengan chip-nya.
Kemudian ada Boeing, yang menerima lebih dari $ 13 miliar dari 148 jenis alokasi keuangan yang cukup unik. Pada 2013, perusahaan tersebut menerima keringanan pajak tertinggi dalam sejarah Amerika Serikat karena mengancam akan memindahkan perusahaan ke lokasi yang berbeda.
8. Pelayanan atau Produk Terbatas
Pada bulan Maret 2019, CNN dan outlet berita lainnya melaporkan bahwa Boeing mengirimkan pesawat ke militer AS tanpa melalui inspeksi secara ekstensif. Banyak alat yang tertinggal di pesawat setelah menyerahkannya, pesawat juga penuh dengan sampah, dan bahkan mur dan baut banyak tersebar di sekitar KC-46 yang dipesan tersebut.
Ketika berada di oligopoli, maka perusahaan tahu jika pelanggan tak punya pilihan lain selain bekerja dengan mereka agar kebutuhan mereka terpenuhi. Bahkan tak ada keinginan untuk memberikan layanan terbaik atau produk yang berkualitas pada pelanggan karena tidak adanya kompetitor yang menyaingi.
Hal ini membuat pelanggan dalam posisi di mana mereka harus menerima apapun (meski tak sesuai harapan) agar minimal mendapatkan apa yang dibutuhkan daripada pergi dengan tangan kosong.
Kesimpulan
Oligopoli tak bisa disamakan dengan monopoli. Harus selalu ada setidaknya dua perusahaan yang aktif di segmen pasar tertentu agar sistem ini bisa berjalan hadir. Monopoli bermakna bahwa hanya ada satu perusahaan yang memasok semua hal di industri tertentu.
Meskipun oligopoli menawarkan manfaat teoretis jika perusahaan yang terlibat semuanya adalah aktor yang baik. Tapi pada kenyataannya justru sebaliknya. Ketika hanya segelintir perusahaan yang memegang sebagian besar pasar, maka kurangnya persaingan sering membuat inovasi kurang bisa tercipta.
Pro dan kontra dari oligopoli tergantung pada perspektif mendasar tentang pasar. Bisnis dalam situasi ini dapat memanipulasi struktur penetapan harga untuk berinovasi, tetapi mereka juga dapat mengambil tindakan tersebut sebagai cara untuk meningkatkan margin keuntungan mereka tanpa memperhatikan konsumen.
Keuntungannya bisa membantu meningkatkan inovasi dan pilihan, sementara kerugiannya bisa memaksa pengeluaran dalam sisi ekonomi menjadi berkurang. Itulah sebabnya kehadiran ekonomi ini dalam sektor industri tertentu harus diawasi dengan cermat karena dapat membahayakan keberlangsungan perekonomian secara luas berbanding lurus dengan manfaatnya.
Artikel Terkait
- Apa Itu Keunggulan Mutlak?
- Apa Itu Economic Scarcity (Kelangkaan Ekonomi)
- Apa Itu Brain Drain?
- Apa itu OPEX (Operating Expenditure)?
Demikianlah artikel tentang untung rugi oligopoli, semoga bermanfaat bagi Anda semua.