Apa itu Cost of Goods Sold (Harga Pokok Penjualan)

Perusahaan yang bergerak dalam bidang produksi sekaligus memasarkan produk wajib memahami cost of goods sold (COGS). COGS sendiri merupakan perhitungan yang mencakup semua biaya penjualan. Menghitung COGS terbilang rumit, hal ini karena tergantung dengan jumlah produksi barang dan kompleksitas proses pembuatannya.

Sekalipun rumit, tetapi tetap wajib dipahami. Sebab sangat menentukan kebijakan perusuhaan. Oleh karena itu, ada baiknya pembisnis mempelajari COGS sebelum menjalankan usaha.

Pengertian COGS

Cost of Goods Sold (COGS) atau disebut dengan harga pokok penjualan mengacu pada harga pokok barang yang diproduksi sendiri, atau dibeli kemudian dijual kembali. Singkatnya, COGS merupakan perhitungan pengeluaran bisnis untuk menentukan laba yang ditargetkan. Di dalam ilmu akutansi sendiri, laba rugi dapat dihitung pada setiap periode tertentu seperti pertahun, kuartal, atau bulan.

Hubungan COGS dan Pajak

COGS juga digunakan sebagai persyaratan pelaporan pajak. Perusahaan yang membuat atau membeli produk untuk dijual kembali perlu menghitung COGS untuk menghapus biaya. Hal ini dapat mengurangi total pajak yang ditanggung oleh perusahaan. Berdasarkan beberapa penelitian, usaha kecil dengan pendapatan kotor kurang dari 25 juta dolar dalam 3 tahun melaporkan harga barang dengan cara ini.

Tentu perusahaan harus menyimpan catatan akutansi lengkap dan akurat sebagai bukti  adanya pembiayaan produksi atau pembelian barang dalam jumlah besar. Selain itu, perusahaan harus mengetahui nilai inventaris pada awal dan akhir tahun. Inventaris adalah daftar lengkap barang yang keluar atau masuk dalam suatu perusahaan.

Daftar barang-barang tersebut dicatat dalam buku khusus secara lengkap tanpa ada yang terlewat. Tujuannya tidak lain untuk menganalisis alat penunjang dalam perusahaan seperti kekayaan dan modal. Format inventaris berbeda-beda, tergantung standar operasional yang digunakan.

Sedangkan untuk menentukan COGS, bisa dilakukan dengan mengurangkan inventaris akhir tahun dengan awal tahun. Apabila mendapat harga pokok penjualan lebih tinggi, itu artinya perusahaan membayar pajak lebih sedikit. Namun, hal ini juga dapat disimpulkan bahwa laba yang didapat relatif sedikit. Kondisi ini perlu diperbaiki dengan meminimalkan biaya barang untuk meningkatkan keuntungan.

Hal-Hal Terakit Inventaris yang Berkaitan dengan COGS

Sebelum menjelaskan lebih jauh, sebaiknya ketahui manfaat inventaris dalam suatu bisnis. Berikut manfaat inventaris bagi perusahaan:

Informasi lain menyangkut inventaris yang berkaitan dengan COGS antara lain:

Barang yang Mempengaruhi COGS

COGS didapat dari serangkaian perhitungan yang rumit. Karena itu, ada beberapa barang yang dapat membentuk COGS, barang-barang tersebut meliputi:

Rumus Menghitung COGS

Untuk bisa mendapatkan nilai COGS yang akurat, ada beberapa rumus yang bisa dipakai. Antara lain:

1. Metode Pertama

COGS dapat dihitung menggunakan rumus berikut ini:

(Persediaan Awal + Harga Pokok) – Persediaan Akhir = Harga Pokok Penjualan

Persediaan awal atau inevetaris awal merupakan nilai persediaan pada awal tahun, bisa menggunakan nilai akhir tahun pada tahun sebelumnya. Biaya barang merupakan biaya untuk membeli barang apapun yang dibeli sepanjang tahun. Peresediaan akhir atau inventaris akhir merupakan nilai persediaan pada akhir tahun.

Rumus ini menunjukkan biaya produk yang diproduksi dan dijual selama satu tahun terakhir. Perhitungan dengan cara ini lebih mudah dalam menentukan COGS dengan baik.

2. Metode Kedua

COGS juga bisa didapat dari harga pokok barang yang diproduksi atau dibeli disesuaikan dengan perubahan inventaris. Misalnya, perusahaan menghasilkan atau membeli 500 unit barang. Akan tetapi, jumlah produksi atau pembelian naik 50 unit. Biaya untuk membuat 450 unit dapat ditetapkan sebagai COGS.

Jika kondisi sebalikanya, misal pembuatan atau pembelian barang berukurang 50 unit, maka biaya membuat 550 unit dapat ditetapkan sebagai COGS.

3. Menggunakan COGS untuk Menghitung Hal Lainya

Harga pokok penjualan juga digunakan untuk menghitung perputaran persediaan, rasio yang menunjukkan berapa kali perusahaan menjual dan mengganti persediannya. Hal ini menunjukkan tingkat produksi dan penjualan. COGS juga dapat digunakan untuk menghitung margin kotor.

4. Perubahan Biaya Persediaan Inventaris

Biaya pengeluaran untuk memproduksi atau membuat  barang dapat bervariasi sepanjang tahun. Ada beberapa metode yang dapat digunakan untuk menangani kondisi semacam ini, yaitu:

Contoh Pehitungan COGS

Situs e-commerce menjual perhiasan. Untuk menemukan harga pokok penjulan, perusahaan harus menemukan nilai persediaan pada awal tahun, atau nilai persediaan akhir tahun sebelumnya. Biaya-biaya ini mencakup biaya bahan baku, tenaga kerja, serta biaya pengiriman ke tempat konsumen. Nilai inventaris didapat dari mengurangkan nilai awal dan biaya.

Contoh lain menghitung COGS, misal suatu perusahaan menetapkan kalender untuk merekam invetaris. Persediaan awal dicatat pada tanggal 1 Januari dan persediaan akhir dicatat pada 31 Desember. Perusahaan tersebut memiliki imventaris awal sebesar 9000 dolar, mengeluarkan biaya untuk pembelian sebesar 5000 dolar, serta persediaan akhir sebesar 2000 dolar.

Hitung menggunakan rumus COGS, maka (9000 + 5000) – 2000 = 12000

Didapat COGS perusahaan tersebut adalah 12000 dolar. Setelah mendapatkan harga pokok penjualan, sekarang hitung perkiraan laba kotor yang didapatkan. Misal, pendapatan sebesar 50000 dolar. Pendapatan tersebut dikurangi dengan COGS, sehingga penghasilan kotor perusahan adalah 38000 dolar.

Manfaat COGS dalam Suatu Bisnis

  1. COGS dan Harga

Menentukan harga produk merupakan suatu hal yang sulit, COGS harus ditetapkan dengan sangat tepat agar mendapatkan laba. Apabila mengatahui harga pokok barang, maka perusahaan mendapatkan margin keuntungan yang sehat. Selain itu, perusahaan juga dapat menentukan kapan harga produk perlu ditingkatkan.

  1. COGS dan Keuntungan Bisnis

Setelah menetapkan harga produk, perusahaan dapat menghitung pendapatan atau laba kotor. Pendapatan atau laba kotor merupakan hasil yang didapat dari menjual suatu barang, sebelum dipotong pajak dan pengeluaran lainnya. Selanjutnya, perusahaan dapat menentukan laba bersih yang diterima. Laba bersih merupakan pendapatan yang dihasilkan setelah dikurangi pengeluaran dan kebutuhan lainnya.

Berikut ini rumus yang dapat digunakan untuk menghitung laba kotor:

Penghasilan Bruto = Pendapatan Bruto – COGS

Sedangkan untuk menghitung laba bersih sebagai berikut:

Penghasilan Bersih = Pendapatan – COGS – Biaya

Dari sini dapat dilihat, COGS merupakan perhitungan yang cukup penting karena merupakan kunci untuk menghitung keuntungan secara keseluruhan. Dimana keuntungan juga diperlukan untuk mencari pembiayaan, dan membuat keputusan keuangan dalam suatu perusahaan.

Sebenarnya, COGS dapat dicurangi guna meningkatkan laba. Namun cara ini sangat tidak disarankan karena tidak ada bedanyan dengan melakukan penipuan. Contoh kegiatan memanipulasi harga pokok antara lain:

Langkah-langkah Menghitung COGS

  1. Menentukan Biaya Langsung dan Tidak Langsung

Proses dalam menghitung COGS memungkinkan perusahaan mengurangi semua biaya produk yang dijual, baik membuat sendiri maupun membeli untuk dihual kembali. Semua pengeluaran harus disebutkan termasuk biaya tenaga kerja, bahan dan persediaan, serta yang lainnya.

Terdapat dua biaya yang termasuk dalam COGS diantaranya:

Contoh dari biaya langsung dan tidak langsung:

  1. Tentukan Biaya Fasilitas

Biaya fasilitas paling sulit ditentukan, dan dari sinilah profesional pajak yang baik masuk. Perusahaan harus mengalokasikan persentase dari biaya fasilitas seperti bunga sewa atau hipotek, utilitas, dan biaya lainnya. Perhitungan ini dilakukan untuk setiap produk selama satu tahun produksi.

  1. Tentukan Persediaan Awal

Barang yang termasuk dalam persediaan antara lain bahan baku, barang dalam proses, produk jadi, dan persediaan yang merupakan bagian dari barang. Persediaan akhir tahun sebelumnya harus sama dengan persedian awal tahun saat ini, jika terdapat perbedaan perusahaan harus dapat menjelaskan alasan kondisi tersebut dalam pelaporan pajak.

  1. Tambahkan Pembelian Barang Inventaris

Sebagian besar usaha menambahkan inventaris tiap tahun, dalam hal ini perusahaan harus melacak biaya setiap pengiriman atau total biaya produksi setiap barang yang ditambahkan ke dalam inventaris. Jika produk tidak dibuat sendiri, simpan faktur atau dokume lainnya. Apabila barang diproduksi sendiri, perusahaan membutuhkan ahli pajak untuk menentukan biaya yang akan ditambahkan ke inventaris.

  1. Menentukan Persediaan Akhir

Biaya persediaan akhir dapat ditentukan dengan mengambil inventaris fisik produk, atau dengan perkiraan. Nilai akhir ditentukan dari mengurangi persediaan yang rusak, tidak berharga, atau usang. Untuk barang rusak laporkan nilai estimasi, jika barang tidak berharga buat bukti jika barang tersebut dihancurkan, sedangkan barang usang juga harus ditunjukkan penurunan nilainya.

Artikel Terkait

Demikianlah artikel tentang Cost of Goods Sold (Harga Pokok Penjualan), semoga bermanfaat bagi Anda semua.