Kami menyediakan berbagai simulasi kredit, dari kredit mobil, kredit rumah, kpr, kartu kredit dan lain-lain. Simulasi pinjaman bisa juga dilakukan di sini.

Memahami Keajaiban Bunga Berbunga

Secara umum, terdapat dua jenis bunga dalam perbankan. Yaitu simple interest atau bunga tunggal dan compound interest atau bunga berbunga. Oleh Albert Einstein, bunga berbunga disebut sebagai penemuan matematika terhebat sepanjang masa. Mengapa demikian? Mari kita memahami apa itu bunga berbunga.

1. Keajaiban yang Bisa Membuatmu Cepat Kaya

Bunga berbunga (compound interest) oleh Albert Einstein dikategorikan sebagai keajaiban dunia. Sebab dalam bunga berbunga, bunga yang  kamu dapatkan pada investasimu di bulan ini akan berbunga dibulan berikutnya. Sehingga bisa membuat uangmu bertambah lebih cepat.

Dalam bunga tunggal, bunga dihitung hanya berdasarkan pinjaman pokok. Sedangkan dalam bunga berbunga, bunga dihitung berdasarkan pinjaman pokok ditambah bunga yang sebelumnya diperoleh. Sehingga grafik pertumbuhan bunga dalam bunga berbunga tidak lagi linear, namun eksponensial.

2. Contoh Perhitungan Bunga Berbunga

Perbedaan bunga tunggal dan bunga berbunga akan terlihat sangat jauh ketika diaplikasikan dalam jangka waktu yang panjang. Sebagai contoh, berikut perhitungan bunga tunggal dan bunga berbunga.

  • Bunga Tunggal (Simple Interest)

Contoh kasus: Kamu menginvestasikan uang sebesar Rp 10.000.000 di bank selama 5 tahun,  dengan tingkat bunga tunggal (simple interest) sebesar 10% pertahun. Perhitungan bunga yang dihasilkan adalah persen bunga x investasi pokok

Maka bunga yang dihasilkan pada tahun ke-1 adalah 10% dikalikan 10.000.000 rupiah, yaitu sebesar 1.000.000 rupiah. Bunga yang dihasilkan pada tahun ke-2, 3, 4, dan 5 juga sama, yaitu sebesar 1.000.000 rupiah.

Dengan demikian total bunga hasil investasi sebesar Rp 10.000.000 yang kamu simpan selama 5 tahun adalah Rp 5.000.000. Dengan bunga tunggal, uangmu berkembang dari 10.000.000 menjadi 15.000.000 dalam jangka waktu 5 tahun.

  • Bunga Berbunga (Compound Interest)

Contoh kasus: Kamu menginvestasikan uang sebesar Rp 10.000.000 di bank selama 5 tahun,  dengan tingkat bunga berbunga (compound interest) sebesar 10% pertahun. Maka perhitungan bunga yang dihasilkan adalah persen bunga dikalikan (investasi pokok + jumlah bunga sebelumnya).

Jadi pada tahun ke-1 Bunga yang dihasilkan adalah 10% dikalikan (Rp 10.000.000 + 0) = Rp 1.000.000. Bunga yang dihasilkan pada tahun ke-2 adalah 10% dikalikan (Rp 10.000.000 + 1.000.000) = 10 % x Rp 11.000.000 = Rp 1.100.000.

Bunga yang dihasilkan pada tahun ke-3 adalah 10% dikalikan (Rp 10.000.000 + 2.100.000) = 10 % x Rp 12.100.000 = Rp 1.210.000. dan Bunga yang dihasilkan pada tahun ke-4 adalah 10% dikalikan (Rp 10.000.000 + 3.310.000) = 10 % x Rp 13.310.000 = Rp 1.331.000. Bunga yang dihasilkan pada tahun ke-5 adalah 10% dikalikan (Rp 10.000.000 + 4 .641.000) = 10 % x Rp 14.641.000 = Rp 1.464.100

Dengan demikian total bunga hasil investasi sebesar Rp 10.000.000 yang kamu simpan selama 5 tahun adalah Rp 6.105.100. Dengan bunga berbunga, uangmu berkembang dari 10.000.000 menjadi 16.105.100 dalam jangka waktu 5 tahun. 22% lebih banyak lebih banyak dibanding menggunakan bunga tunggal.

3. Lebih Cepat, Lebih Baik

Pada bunga berbunga, jangka waktu berinvestasi dengan sangat menentukan hasil investasi yang didapatkan. Semakin lama jangka waktu kamu menginvestasikan uangmu, maka akan semakin besar keuntungan yang bisa kamu dapatkan.

Dengan berinvestasi sedini mungkin, makan jangka waktu investasi yang bisa dilakukan akan lebih panjang. Misalkan kamu telah mulai berinvestasi sejak usia 25 tahun. Sedangkan teman sebayamu baru mulai melakukan hal yang sama sejak usia 40 tahun.

Pada saat kalian berumur 65 tahun, maka keuntungan hasil investasi yang kamu dapatkan akan jauh lebih besar daripada yang didapatkan temanmu tersebut. Sebab jangka waktu investasi yang kamu lakukan jauh lebih panjang.

4. Aturan 72

Aturan 72 merupakan cara cepat untuk mengetahui estimasi perkembangan dana yang kamu investasikan pada tingkat suku bunga yang berbeda. Namun perlu diingat, cara ini merupakan cara mudah yang hasilnya tidak benar-benar akurat.

  • Menghitung lama waktu

Untuk menghitung lama waktu yang diperlukan agar dana yang  kamu investasikan berkembang menjadi 2 kali lipat, maka perhitungannya: 72 dibagi tingkat suku bunga.

Contoh: Tingkat suku bunga berbunga pada investasi yang kamu tanamkan adalah sebesar 10%. Maka agar investasimu berkembang menjadi 2 kali lipat, maka waktu yang diperlukan adalah: 72 / 10 = 7,2 Tahun

  • Menghitung tingkat suku bunga

Untuk menghitung tingkat suku bunga yang diperlukan agar dana yang  kamu investasikan berkembang menjadi 2 kali lipat, maka perhitungannya: 72 dibagi lama waktu.

Contoh: Kamu menginginkan investasi yang kamu tanamkan berkembang menjadi 2 kali lipat dalam jangka waktu 5 tahun. Maka tingkat suku bunga yang diperlukan adalah: 72 / 5 = 14,4 %

5. Jangan Memutus Rantai Bunga Berbunga

Dari penjelasan dan contoh diatas, kita bisa mengetahui bahwa untuk dapat melihat dampak dinamis dari bunga berbunga, diperlukan waktu yang panjang. Oleh sebab itu, jangan memutus rantai bunga berbunga.

Kalau kamu memutus rantai investasi bunga berbunga tersebut, maka kamu akan kehilangan peluang kenaikan hasil investasi. Memang untuk mempertahankan rantai ini cukup sulit. Apalagi jika sampai bertahun-tahun. Banyak orang yang gagal melakukannya.

Di tahun awal investasi, perkembangan investasi ini cenderung terasa lambat dan membosankan. Sehingga banyak orang memilih untuk mencairkannya. Untuk mencegah agar hal yang sama tidak terjadi padamu, kamu harus  memiliki tujuan keuangan yang spesifik dan bertekad mencapainya.

Begitulah aturan bunga berbunga, sebuah penemuan matematika yang hebat. Semoga bermanfaat!

Artikel Terkait

Demikianlah artikel tentang memahami keajaiban bunga berbunga, semoga bermanfaat bagi Anda semua.



Memahami Tentang China Debt Trap Dan Konsekuensinya
Apa itu Kelompok Bank Berdasarkan Modal Inti (KBMI)?
Apa Itu Digital Banking?
Mengenal BI Fast Payment dan Keunggulannya
Tempat untuk Topup BCA Flazz
Bahaya Kredit Tanpa Agunan (KTA) Bagi Kesehatan Bank
Apa Itu MUFG Bank dan Sepak Terjangnya di Indonesia
Contoh Tugas Bank Umum yang Perlu Diketahui
10 Krisis Perbankan Abad 21
Memahami Apa Itu Dimetil Eter (DME)


Bagikan Ke Teman Anda