Apa itu Sistem Ekonomi Welfare State?
Kesenjangan ekonomi masih menjadi sebuah permasalahan yang belum bisa dipecahkan oleh negara-negara di dunia. Itulah mengapa muncul konsep welfare state atau negara kesejahteraan, yaitu sebuah pemerintahan yang memiliki peran penting dalam melindungi dan memperjuangkan kesejahteraan sosial dan ekonomi semua warganya. Indonesia sebenarnya memiliki konsep serupa yang tertulis dalam UUD 1945 yang menyatakan bahwa negara bisa menjadi tumpuan dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan pembangunan sebuah negara dimaksudkan untuk menciptakan tatanan masyarakat yang adil, makmur, dan sejahtera bersama-sama.
Begitu juga dengan sistem ekonomi welfare state. Negara yang menerapkan paham ini berusaha mewujudkan sebuah sistem demokrasi dimana warganya mendapatkan kesempatan yang sama untuk mengakses sumber daya ekonomi, teknologi, pendididkan, dan lain sebagainya.
Tindakan Utama Pemerintah Sistem Ekonomi Welfare State
Paham welfare stet kini banyak dikembangkan di negara Barat sebagai salah satu solusi untuk mencapai kemakmuran negara. Untuk mewujudkan hal tersebut melalui konsep ini, ada 3 instrumen utama yang dapat dilakukan oleh pemerintahan di sebuah negara:
- Pengeluaran pemerintah difokuskan untuk pembelian barang dan jasa.
- Penerapan pajak progresif bagi seluruh warga negara. Sehingga semakin besar kekayaan seseorang, maka semakin tinggi pula pajak yang harus dibayar.
- Pemberian subsidi bagi rakyat yang membutuhkan sebagai solusi atas kemiskinan struktural dan melalukan distribusi pendapatan yang merata.
Melihat poin-poin di atas, terlihat bahwa konsep welfare state memberikan kebebasan pada swasta yang menguasai sumber daya untuk mengelolanya, namun negara masih memiliki campur tangan dalam sistem ekonomi. Dengan demikian, konsep dasar ini mirip dengan paham kapitalisme, hanya saja diberi sentuhan sosialis dimana kesejahteraan masyarakat umum merupakan tujuan utama dari sistem ekonomi ini.
Welfare State Menjadi Solusi untuk Kapitalisme dan Liberalisme
Kapitalisme dan liberalisme adalah dua paham yag banyak ditentang di seluruh dunia karena menjunjung kepentingan pribadi di atas kepentingan umum, dan negara tidak berhak untuk menentukan jalannya perekonomian. Oleh karena itu, munculnya konsep welfare state dianggap sebagai solusi terbaik untuk kedua paham tersebut. Bahkan kini sistem ekonomi yang memadukan antara kapitalisme dan welfare state sudah banyak diterapkan, yang disebut dengan sistem ekonomi campuran.
Model Sistem Ekonomi Welfare State di Seluruh Dunia
Negara-negara yang menerapkan sistem ekonomi welfare state biasanya memiliki anggaran dana sosial yang cukup besar, berasal dari penarikan pajak yang dilakukan terhadap orang-orang kaya di negara tersebut. Di seluruh dunia, terdapat 4 model besar sistem ekonomi welfare state, yaitu:
- Universal
Negara yang menerapkan model universal antara lain adalah Swefdia, Denmark, Finlandia, dan Norwegia. Pemerintah negara-negara tersebut memberikan jaminan sosial pada seluruh warganya secara merata tanpa terkecuali. Lebih dari 60 persen dari total anggaran belanja negara dialokasikan untuk program sosial demi mencapai kesejahteraan rakyat. Itulah mengapa negara-negara Skandinavia memiliki sistem pendidikan yang maju, bahkan menggratiskan sekolah untuk seluruh warganya.
- Institusional
Model ini diterapkan oleh Jerman dan Austria. Dengan konsep dasar yang sama, yaitu kesejahteraan sosial dilaksanakan secara merata dan melembaga untuk seluruh warga, terdapat sedikit perbedaan dengan model universal. Sumber dana yang digunakan untuk kesejahteraan sosial masyarakat tidak diambil dari anggaran belanja negara, namun lewat kontribusi pembayaran pajak dari tiga pihak yaitu pemerintah, pekerja, dan pengusaha.
- Residual
Inggris, Amerika Serikat, Australia, dan Selandia Baru adalah negara-negara yang menerapkan model residual ini. Fokus pemerintah dalam menyejahterakan rakyat yang paling utama adalah pada mereka yang tidak mampu dan lemah seperti orang-orang cacat, pengangguran, dank au miskin. Pemerintah melalui LSM dan organisasi swasta memberikan subsidi bagi pihak-pihak tersebut dalam bentuk pelayanan dan rehabilitasi sosial.
- Minimal
Dapat dibilang model ini adalah yang paling populer karena diterapkan di banyak negara, seperti Eropa (Perancis, Italia, Yunani, Portugal, dan Spanyol), Amerika Latin (Brazil dan Chile), dan Aisa (Srilanka, Flilipina, Korea Selatan). Anggaran yang disiapkan untuk berbagai program kesejahteraan sosial dapat dibilang sangat kecil, yaitu di bawah 10 persen dari total belanja negara.
Kelebihan dan Kelemahan Sistem Ekonomi Welfare State
Meski konsep negara kesejahteraan terdengar sangat ideal, tentu saja sistem ini punya kelebihan dan kelemahan tersendiri.
Kelebihan welfare state:
- Menghapus kesenjangan sosial dalam masyarakat, tidak ada lagi kaya dan miskin.
- Pengusaha dan buruh adalah kedua pihak yang saling melengkapi, bukan penindasan satu terhadap yang lain.
- Kebijakan ekonomi seluruhnya merupakan wewenang pemerintah.
- Negara memberikan jaminan penuh atas kesejahteraan rakyatnya.
Kelemahan welfare state:
- Tuntutan pajak yang terlalu tinggi menurunkan semangat kerja masyarakat.
- Mengajarkan kaum miskin dan lemah dalam sebuah negara untuk bermalas-malasan karena hidup mereka menjadi tanggung jawab pemerintah.
- Sistem pajak progresif dinilai merugikan masyarakat karena jika seseorang semakin bertambah kaya, maka semakin besar pula jumlah pajak yang harus dia bayarkan.
- Kreativitas ekonomi masyarakat semakin menurun karena negara memegang kekuasaan tertinggi.
Meski sistem ekonomi welfare state dianggap sebagai model yang sangat ideal yang dapat menghapuskan kesenjangan, namun nyatanya sangat sulit untuk diwujudkan. Misalnya di negara Indonesia, pemerintah fokus untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi sehingga kesejahteraan sosial tidak menjadi fokus utama. Karena seperti tertulis di atas, campur tangan negara yang terlalu dalam di bidang perekonomian dapat mematikan kreativitas ekonomi itu sendiri. Sehingga tidak mungkin sebuah negara menerapkan konsep welfare state murni, namun jika menerapkan model sistem ekonomi welfare state universal seperti negara-negara Skandinavia, hal itu masih dapat mungkin terjadi.
Artikel Terkait
- Apa itu Sistem Ekonomi Kapitalis?
- Apa itu Ekonomi Dirigisme?
- Apa Itu Sistem Ekonomi Komando?
- Apa itu Sistem Ekonomi Feodalisme?
Demikianlah artikel tentangapa itu sistem ekonomi welfare state, semoga bermanfaat bagi Anda semua.