Kartu Kredit Pertama, Apa yang Harus Diperhatikan?
Sebagai calon pengguna baru kartu kredit, memilih kartu kredit pertama bisa jadi menjadi sangat tricky. Di satu sisi, ada banyak pilihan perbankan yang menawarkan kartu kredit kepada anda, di sisi yang lain anda merasa marketing perbankan bagai menjual kucing dalam karung. Mereka hanya menjelaskan hal-hal yang baik saja dari produk kartu kredit mereka, tanpa sadar dibalik itu semua mereka memiliki jebakan batman yang baru anda ketahui setelah anda menjadi nasabah kartu kredit mereka.
Lalu harus bagaimana agar anda bisa mendapatkan kartu kredit dengan cara kerja yang transparan dan dapat diandalkan? Berikut adalah beberapa tips yang dapat anda lakukan sebelum anda menentukan kartu kredit pertama anda.
1. Belajar Dahulu Memiliki Kartu Kredit
Anda yakin sudah waktunya anda memiliki kartu kredit? Jika anda masih ingin ‘belajar’ menggunakan kartu kredit, anda bisa membujuk orang terdekat seperti suami atau orang tua anda untuk memberikan anda suplemen. Suplemen ini adalah kartu kredit tambahan yang memiliki kartu kredit induk sebagai penanggung jawab utama. Sehingga jika Suami anda memiliki kartu kredit misalnya – Suami bisa mengajukan kartu kredit tambahan dengan jumlah nominal limit yang ditentukan oleh suami.
Jika Suami memiliki riwayat penggunaan kartu kredit yang baik, perbankan akan dengan senang hati memberikan suplemen ini kepada Suami anda tanpa melalui prosedur yang berbelit. Kartu kredit akan dicetak atas nama anda, namun Suami menjadi penanggung jawab atas kartu yang anda gunakan. Meski terbatas, namun kartu kredit tambahan ini baik digunakan untuk anda yang ingin belajar memiliki kartu kredit.
2. Lakukan Survei
Tahukah anda jika anda melakukan survei dan perbandingan kepada konsumen anda bisa mendapatkan pendapat yang lebih akurat daripada jika anda menanyakannya langsung kepada Marketing Bank yang bersangkutan?
Ada banyak orang di sekitar anda. Ada teman kantor, keluarga, tetangga, teman sekolah dan lain-lain. Lakukan survei kecil-kecilan terlebih dahulu dan bandingkan. Tanyakan pada mereka apakah mereka memiliki kartu kredit? Jika iya di Bank apa? Bagaimana pelayanannya? Dan lain-lain.
Konsumen yang puas akan memberikan gesture dan pendapat yang baik; sementara konsumen yang tidak puas juga akan memberi anda feedback yang bermanfaat untuk anda. Setelah survei dilakukan, anda tentu bisa menentukan perbankan mana yang memiliki layanan kartu kredit yang baik dan bisa diandalkan.
3. Cermati dan Pilih Perbankan dengan Reputasi Baik
Jangan berprasangka baik dan memukul sama rata pelayanan perbankan. Karena pada kenyataannya tidak. Pastikan anda memilih perbankan yang memiliki reputasi yang baik karena reputasi Bank bisa menunjukkan kualitas pelayanan mereka, dan bagaimana mereka menangani masalah dengan nasabah.
Lakukan survei mengenai reputasi Bank yang bersangkutan sebelum anda memutuskan untuk memiliki kartu kredit disana. Telusuri bank-bank mana saja yang sering bermasalah dengan nasabah mereka, dan bagaimana cara mereka mengatasinya. Anda bisa melakukan googling untuk ini.
Katakan ya, untuk perbankan yang PERNAH memiliki masalah namun bisa menyelesaikannya dengan baik. Katakan tidak, untuk perbankan yang berkali-kali memiliki masalah dengan nasabahnya dan kebanyakan tidak berakhir dengan baik.
Memangnya ada bank seperti ini? Ada, dan jumlahnya cukup banyak. Jadi anda harus berhati-hati sebagai konsumen ya.
4. Pilih Visa atau Mastercard?
Beberapa Bank Provider juga memperkenankan anda untuk memilih jenis kartu yang akan anda gunakan, Visa atau Mastercard. Lalu sebaiknya pilih yang mana?
Sebenarnya tak ada perbedaan yang signifikan antara keduanya. Namun jika anda sering ke luar negeri dan melakukan transaksi disana, Visa akan mengenakan biaya 1% dari total transaksi yang anda lakukan, sedangkan Mastercard mengenakan biaya yang cukup beragam – tergantung dari merchant dimana anda melakukan transaksi. Tapi jangan khawatir karena nilainya juga tidak lebih dari 1%.
5. Mulai dari Limit Paling Rendah
Beberapa orang merasa ngeri jika mendengar kartu kredit karena takut terjebak dalam sisi negatifnya yang sebenarnya bisa dengan mudah anda hindari jika anda menggunakannya dengan disiplin dan sesuai dengan aturan yang ada. Namun jika anda ingin menguji sejauh mana diri anda bisa menahan diri menggunakan kartu kredit, anda bisa memulai dari limit yang paling rendah terlebih dahulu.
Karena kartu kredit sejatinya bukan untuk gaya-gayaan namun lebih kepada fungsinya yang ingin anda manfaatkan, memegang kartu kredit Visa atau Mastercard Classic untuk anda yang pertama kali memegang kartu kredit seharusnya tidak menjadi masalah. Toh seiring waktu jika anda bisa mengendalikan penggunaan kartu kredit dengan baik, limit tersebut dapat dinaikkan dengan acuan penghasilan anda perbulan.
6. Jeli Mengenai Biaya
Nah sekarang jika anda sudah menentukan kartu kredit apa yang akan anda miliki pertama kali, pastikan anda mengerti bahwa kartu kredit memiliki biaya tahunan yang akan ditimpakan ke kartu anda. Kecuali jika anda mengajukan aplikasi kartu kredit ketika mereka sedang promosi bebas biaya tahunan, maka pastikan juga berapa lama biaya tahunan tersebut dibebaskan. Apakah setahun? Beberapa tahun? Atau selamanya?
Jangan sampai anda kaget mendapati tagihan biaya tahunan yang besar padahal anda merasa tidak pernah menggunakannya. Perhatikan juga mengenai tanggal tagihan, dan lewat mana rincian tagihan akan dikirimkan. Jangan sampai anda melewatkan tanggal ini karena akan berdampak buruk bagi reputasi anda pada Sistem Informasi Debitur (BI Checking).
Artikel Terkait
- Ketika Kartu Kredit Ditolak Merchant, Harus Bagaimana?
- Apa Beda Kartu Kredit dan Kartu Debit?
- Apa yang Harus Dilakukan Ketika Kartu Kredit Overlimit?
- 5 Cara Melunasi Kartu Kredit Macet
Demikianlah artikel tentang hal-hal yang harus diperhatikan ketika memiliki kartu kredit pertama, semoga bermanfaat bagi Anda semua.