Kartu Kredit Tidak Diaktifkan?
Di balik berbagai kenikmatan dan tawaran promosinya yang menggiurkan, kartu kredit juga memiliki beberapa beban yang menjadi tanggungjawab pemiliknya. Seringkali dalam proses kepemilikan kartu kredit, penghasilan atau anggaran belanja seseorang menjadi tidak menentu dibandingkan saat pertama kali mendaftar untuk kartu kredit, sehingga hal ini memunculkan banyak masalah bagi si pemegang.
Masalah yang datang dan terkait dengan kepemilikan kartu kredit beragam, mulai dari mogoknya seseorang untuk membayar biaya-biaya yang melekat pada kartu kredit hingga tidak mengaktifkan kartu sampai lama. Dalam artikel ini, saya akan membahas mengenai masalah kedua, yakni kartu kredit yang tidak diaktifkan.
Apapun akar penyebab masalahnya, kartu kredit yang tidak diaktifkan akan menimbulkan berbagai macam kejadian yang tidak mengenakkan. Beberapa ulasannya saya bahas pada poin-poin di bawah ini:
1. Telepon Beruntun Dari Pihak Bank
Sebagai pihak utama penerbit kartu kredit, pihak bank adalah yang paling dirugikan ketika kartu kredit itu tidak kunjung diaktifkan oleh pemilik. Pasalnya, kartu kredit mengandungi uang dan transaksi-transaksi penting yang memiliki sifat hukum bisnis yang mengikat, sehingga pihak bank tidak akan tinggal diam kalau kartu kredit tidak kunjung aktif.
Kita yang memiliki kartu kredit pasti tidak asing dengan adanya telepon dari pihak bank. Telepon ini tujuannya bermacam-macam, mulai dari pemastian atau konfirmasi transaksi, penagihan, maupun konfirmasi lain terkait dengan kartu kredit. Ketika kartu kredit tidak aktif, maka bersiaplah untuk ditelepon terus-menerus oleh pihak bank yang bersangkutan.
Lebih parahnya, banyak pegawai bank yang melakukan konfirmasi keaktifan kartu kredit lewat telepon ini dengan nada bicara yang tidak menyenangkan. Terkadang disertai dengan marah-marah. Memangnya enak dimarahi terus-menerus? Maka, begitu memiliki kartu kredit, kita sangat dihimbau untuk segera mengaktifkannya.
2. Kehilangan Manfaat Kartu Kredit
Nah, ini dia yang paling disayangkan bagi siapapun yang sengaja menonaktifkan kartu kredit mereka. Padahal, belum tentu yang bersangkutan benar-benar mempelajari manfaat kartu kredit yang ada.
Biasanya untuk mencegah hal ini terjadi, beberapa pihak bank penerbit kartu kredit akan mendatangkan staf-staf mereka ke rumah pemilik kartu yang sudah nonaktif untuk menawarkan berbagai macam program menarik. Mereka tidak akan peduli mengenai kemampuan membayar kita, karena dengan mendaftar kartu kredit yang telah disetujui pihak bank, baik kita maupun pihak bank telah mengetahui penghasilan yang dilaporkan akan cukup dalam membiayai biaya-biaya kartu kredit yang ada.
Mungkin beberapa di antara kita memutuskan untuk menonaktifkan kartu karena kaget soal biaya-biaya yang melekat tanpa memedulikan manfaat kartu kredit yang dimiliki. Makanya, pikir kembali sebelum memutuskan untuk tidak mengaktifkan kartu kredit.
3. Tagihan Yang Semakin Membengkak
Baik kita mengaktifkan maupun tidak, kita tetap memiliki kartu kredit tersebut. Dengan kata lain, kartu kredit nonaktif tersebut tetap berada di tangan kita dan kepemilikannya atas nama kita, bukan orang lain. Maka, semua tagihan yang ada akan tetap dialamatkan pada kita.
Meskipun kartu kredit tidak aktif, pihak bank akan tetap membebankan tagihan berupa biaya-biaya, bunga, maupun denda yang harus dibayarkan. Saat saya menjelajahi kisah-kisah pemilik kartu kredit yang nonaktif, sangat menyedihkan kalau ternyata mereka tidak mengetahui hal ini. Mereka kaget, ternyata meskipun kartu kreditnya tidak aktif, mereka tetap dibebani biaya-biaya seolah-olah kartu kredit mereka aktif.
Ya, mau bagaimana lagi, itulah kewajiban sebagai pemilik kartu kredit. Kalau tidak kunjung dibayar, maka bersiaplah menerima berbagai kejadian buruk bertubi-tubi dari pihak bank yang akan merugikan diri kita sendiri.
4. Memperburuk Sejarah Kredit Dan Nama Diri Sendiri
Ada saat di mana kita dengan sengaja maupun tidak sengaja lalai membayar biaya-biaya, bunga, maupun denda-denda dari kartu kredit yang kita miliki. Ada juga saat di mana kita bahkan tidak ingat kalau kita memiliki kartu kredit. Yang terakhir ini biasanya dialami oleh mereka yang memiliki banyak kartu kredit.
Apapun alasannya, pihak bank tidak akan mau peduli. Kalau tidak ada itikad baik untuk menyelesaikan tagihan-tagihan serta biaya-biaya tambahan lain, maka nama yang bersangkutan akan di-blacklist. Yang bersangkutan pun tidak akan dapat mencicil lagi dalam bentuk apapun, karena sejarah kredit yang buruk. Apalagi, status kartu kredit saat muncul tagihan tersebut adalah tidak aktif.
Kalau ini yang terjadi, maka kita yang tidak mengaktifkan kartu kredit benar-benar dalam posisi yang berbahaya. Baik itu kita sebagai individual maupun perwakilan korporasi, kalau poin keempat ini sudah terjadi, maka untuk kedepannya kita juga akan sulit berhubungan dengan pihak bank atau kreditur-kreditur lainnya.
5. Kartu Kredit Masih Tetap Rawan Kejahatan
Barangkali di antara semua dampak kartu kredit yang tidak diaktifkan, poin kejadian kelima ini adalah yang paling mengerikan. Ingat, sifat dari kartu kredit yang rawan tetap ada meskipun kita tidak mengaktifkannya.
Kita tahu kalau kartu kredit itu ada nomor, jenis, dan masa berlakunya. Kalau orang lain yang tidak kita kenal mengetahui detil-detil ini, maka itu akan berbahaya. Semakin berbahaya ketika orang tersebut menggunakan untuk berbelanja dengan berbagai macam mata uang.
Kalau itu terjadi, maka bukan orang tersebut yang ditagih untuk membayar hutang kartu kredit. Karena kartu kredit tersebut terdaftar atas nama kita, kitalah yang akan ditagih beserta dengan bunga dan denda-denda yang menyertainya.
Tidak lucu, bukan, kalau kita ditagih atas transaksi yang kita tidak pernah lakukan? Apalagi, pihak bank juga tidak mau tahu akan hal ini. Terlebih jika status kartu kredit tersebut nonaktif dan kita tetap harus membayar tagihan sesuai dengan nilai belanja yang tidak nyata.
Cukup mengerikan, bukan, yang dapat terjadi kalau kartu kredit tidak diaktifkan? Tenang saja, selama kita benar-benar mempelajari jenis-jenis kartu kredit yang sesuai dengan pendapatan dan anggaran belanja kita, kelima hal di atas tidak akan terjadi. Maka, kita perlu memilih kartu kredit secara bijak dan seksama sebelum memutuskan untuk mendaftar atau apply.
Artikel Terkait
- Kartu Kredit untuk Ibu Rumah Tangga
- Pengiriman Kartu Kredit
- Tip Apply Kartu Kredit Mandiri
- Kartu Kredit Mandiri Hilang
Demikianlah hal-hal yang mungkin terjadi ketika kartu kredit tidak diaktifkan.