Kami menyediakan berbagai simulasi kredit, dari kredit mobil, kredit rumah, kpr, kartu kredit dan lain-lain. Simulasi pinjaman bisa juga dilakukan di sini.

Kartu Kredit untuk Pekerja Bebas (Freelance)

Terlepas dari deskripsi pekerjaan dan klien yang terkait dengannya, pekerja freelance identik dengan penghasilan “tak terbatas”. “Tak terbatas” di sini juga berarti ada saat di mana pekerja freelance memiliki penghasilan yang lebih tinggi dibandingkan direktur perusahaan, ada juga saat di mana pekerja freelance tidak dapat dibedakan dengan sukarelawan yang tidak digaji.

Kondisi pendapatan yang tidak menentu dari seorang freelancer atau pekerja freelance itu seringkali membuat aplikasi kartu kredit pekerja freelance ditolak karena risiko keuangannya dianggap tinggi. Padahal, freelancer juga membutuhkan kartu kredit untuk beberapa transaksi dengan klien internasional yang hampir semuanya mendukung kartu kredit dibandingkan wire transfer atau TT lewat bank.

Untungnya, masalah yang terlihat pelik tersebut dapat diatasi, karena ternyata masih ada harapan bagi freelancers untuk meng-apply kartu kredit supaya sukses. Ini dia cara-cara yang dapat ditempuh:

1. Pastikan Sejarah Pinjaman Secara Keseluruhan Bersih

Tidak memiliki kartu kredit bukan alasan untuk tidak memiliki pinjaman. Ada beberapa jenis pinjaman yang dapat dilakukan seseorang meskipun tidak memiliki kartu kredit secara fisik, termasuk freelancer tanpa kartu kredit sebelumnya. Hal ini membuat freelancer yang hendak meng-apply kartu kredit juga perlu mempertimbangkan sejarah pinjamannya, sebagaimana pekerja kantoran.

Entah dari mana asal lembaga peminjam, jenis, dan jangka waktu peminjamannya, sejarah pinjaman merupakan sesuatu yang penting bagi pihak penerbit kartu kredit untuk meluluskan permohonan aplikasi kartu kredit. Untuk mengetahui sejarah pinjaman di masa lalu, kita dapat mengacu pada sistem peringkat yang diterapkan oleh Bank Indonesia, di mana peringkat pertama menunjukkan sejarah pinjaman yang paling bersih dan tepat waktu dan semakin turun berarti semakin tidak bersih dan tidak tepat waktu.

Jika Anda berada pada urutan terbawah, inilah saatnya bagi Anda untuk membayar lunas seluruh tagihan di masa lalu dan melakukan pemutihan sebelum dapat mendaftar kartu kredit. Jika Anda para freelancers yang sibuk dengan jumlah order yang banyak, ada baiknya Anda mencocokkan data tagihan dengan IDI Historis yang dapat diminta lewat lembaga peminjam, kantor Bank Indonesia setempat, atau secara online lewat situs Bank Indonesia.

2. Perhatikan Angka Penghasilan Terkecil, Bidang, Dan Pengalaman Pekerjaan

Meskipun Anda adalah freelancer yang mungkin memiliki saat-saat “kaya raya” dengan pundi-pundi uang yang banyak, saat meng-apply kartu kredit, peraturan universal Bank Indonesia tetap mengikat. Salah satu peraturan tersebut adalah penghasilan minimal 3 juta rupiah untuk dapat mengajukan permohonan aplikasi kartu kredit.

Artinya, bila Anda seorang freelancer yang penghasilannya tidak menentu, pastikan penghasilan bulanan paling kecil berada di angka 3 juta rupiah atau lebih. Sebaliknya, jika ada satu saja periode bulan di mana Anda memperoleh penghasilan kurang dari 3 juta rupiah, sebaiknya tidak meng-apply kartu kredit terlebih dahulu.

Selain itu, pastikan juga Anda telah menekuni bidang pekerjaan yang sama sekurang-kurangnya 1 tahun. Hal ini dimaksudkan agar pihak bank penerbit kartu kredit dapat melihat dengan jelas tren pendapatan yang terjadi dan lebih dapat memperoleh keyakinan yang pasti akan pembayaran yang Anda hendak lakukan di kemudian hari.

3. Siapkan Dokumen Pendukung

Bagi para freelancer yang ingin memiliki kartu kredit dari bank yang terdaftar secara resmi pada lembaga keuangan di Indonesia, maka mereka tetap harus mempersiapkan dokumen-dokumen pendukung yang membuktikan kesanggupan membayar lunas biaya-biaya kartu kredit yang mungkin ditagihkan di masa mendatang. Hanya saja, dokumennya akan sedikit berbeda dibandingkan dengan pekerja kantoran berpenghasilan pasti.

Karena hampir tidak ada freelancer yang memiliki dokumen slip gaji sebagai bukti pendapatan mereka, maka sebagai pengganti slip gaji dapat menyertakan dokumen berupa salinan saldo rekening bank. Selain itu, dokumen-dokumen penting lainnya relatif sama dengan yang berpenghasilan pasti, seperti KTP atau paspor dan KK untuk yang sudah menikah.

4. Mendaftar Kartu Kredit Berjaminan (Secured Credit Card)

Salah satu jenis kartu kredit yang jarang diketahui ini, sering dipakai freelancer. Kartu kredit ini mengharuskan pendaftar untuk menjaminkan sejumlah uang, sebesar limit kartu kreditnya.

Jadi bila apply dengan limit 3 juta, maka nasabah wajib menjaminkan uang Rp 3 juta ke bank. Uang jaminan tidak bisa diambil selama kartu kredit masih aktif. Bila nasabah gagal bayar, maka uang 3 juta tersebut digunakan untuk pembayaran.

Karena sistemnya berjaminan, aplikasi kartu kredit dengan sistem ini 99% akan diterima. Beberapa bank mempunyai program kartu kredit berjaminan (secured credit card), silakan tanya ke bank terdekat.

5. Mendaftar Untuk Kartu Kredit Virtual

Kalau Anda merupakan freelancer yang saat ini sedang sibuk dan banjir orderan di mana-mana, ingin memiliki kartu kredit namun tidak ingin repot-repot, Anda juga dapat memanfaatkan opsi alternatif, yakni mendaftar kartu kredit virtual.

Sekarang ini, tempat aktivitas freelancer didominasi oleh online. Sepengetahuan saya, proses pengajuan kartu kredit virtual juga sepenuhnya dilakukan lewat online. Kalau ada yang kita perlukan dari pihak penerbit kartu kredit virtual atau sebaliknya, biasanya komunikasi akan dilakukan lewat e-mail atau telepon, di mana ini adalah pilihan fleksibel bagi freelancer yang aktivitas perdagangannya mobile. Jangan lupa juga biaya kartu kredit virtual umumnya jauh lebih murah dibandingkan dengan kartu kredit dari bank.

Tetap saja, kartu kredit virtual bukan berarti tidak lepas dari risiko kejahatan. Karena itu, Anda perlu mencari lembaga penerbit kartu kredit virtual yang terpercaya, seperti Skrill yang menerbitkan Skrill Prepaid MasterCard bagi pengguna dompet virtual dari negara Britania Raya satu ini.

Dari keempat poin tersebut, kita dapat mengetahui selama kita memiliki penghasilan yang cukup untuk meyakinkan pihak bank dalam melunasi hutang-hutang kartu kredit secara tepat waktu, tidak peduli apapun pekerjaan kita pasti dapat memperoleh kartu kredit. Termasuk di dalamnya adalah freelance, yang berpenghasilan tidak tetap. Oh, ya, bagi para freelancers juga perlu memperhatikan batas minimal usia pemilik kartu kredit, mengingat saat ini cukup banyak anak SMA yang menjadi freelancer.

Artikel Terkait

Demikianlah artikel tentang apakah pekerja freelance bisa mengajukan aplikasi kartu kredit atau tidak, semoga membantu bagi semua.



Cara Menutup Kartu Kredit
Terlilit Hutang Kartu Kredit? Jangan Panik, Inilah Cara Mengatasinya!
Lupa PIN Kartu Kredit BCA?
Tip Melunasi Kartu Kredit dengan Cepat
Proses Pengiriman Kartu Kredit
Cara Menghadapi Debt Collector
6 Pekerjaan Aneh dan Tidak Umum yang Bergaji Tinggi
Kartu Kredit dari BCA
Kartu Kredit Pertama, Apa yang Harus Diperhatikan?
Kartu Kredit Bank Mega


Bagikan Ke Teman Anda