Dampak Negatif Penggunaan Kartu Kredit Berlebihan
Selain promosi dan fasilitas “gratisan” yang melimpah, ada hal lain yang istimewa terkait dengan kartu kredit, yakni soal uang yang ada dalamnya. Sebagaimana kita ketahui sebelumnya, uang yang ada pada kartu kredit bukan murni uang diri sendiri. Bagi beberapa pemilik kartu kredit, biasanya terburu-buru menjadi senang begitu tahu kalau ia diberi “uang gratisan”.
Jangan salah! Justru uang hasil “anugerah” bank itu tidak dapat diberikan begitu saja tanpa ada persyaratan dan proses yang mengikat. Inilah contoh dari berani berbuat harus berani mempertanggungjawabkan. Berani mengajukan permohonan kartu kredit bahkan sampai membelanjakan uang di dalamnya juga harus berani menanggung akibatnya.
Penggunaan kartu kredit tidak selamanya berbuah manis. Ada kalanya nasabah kartu kredit harus menelan pil pahit akibat terlalu sering menggunakan kartu kredit. Ini dia contoh-contoh dampak negatif yang dapat dirasakan kalau keseringan menggunakan kartu kredit:
1. Hutang Dan Biaya Bertambah Terus Membuat Semakin Kepikiran
Semakin sering kita menggunakan kartu kredit untuk berbagai macam tujuan pengeluaran, maka semakin banyak pula jumlah uang yang ditagihkan kepada kita. Tanpa sadar, jumlah uang tersebut lama kelamaan tidak dapat kita tanggung dan semakin menggunung dengan akumulasi bunga.
Lama-lama, hutang yang bertambah terus seiring dengan naiknya suku bunga akan menyulitkan kita. Tiada hari tanpa berurusan dengan pihak bank maupun mengecek di sistem informasi BI terkait peringkat sebagai debitur. Kalau sudah begitu, hidup siapa yang tidak tenang?
Kalaupun hutang-hutang atau tagihan-tagihan itu sudah kita bayarkan secara lunas, kita yang sering menggunakan kartu kredit tetap kepikiran dengan pengaturan anggaran pengeluaran. Harus ada pos biaya tertentu yang dikhususkan untuk membayar tagihan kartu kredit. Dari situ, kita dapat tahu kalau biaya yang semakin membengkak akan membuat kita makin berpikir ekstra keras untuk mengatur pengeluaran-pengeluaran penting selanjutnya.
2. Ceroboh Membayarkan Di Saat Yang Tidak Tepat
Karena sudah paham betul mengenai aturan-aturan dasar dan persyaratan serta kemampuan finansial atas kartu kredit sendiri, maka hal yang sering terjadi adalah orang semakin mempercayai pembayaran menggunakan kartu kredit. Begitu percayanya hingga pada akhirnya orang-orang yang sering menggunakan kartu kredit ini melakukan berbagai kesalahan terkait penggunaan kartu kredit mereka.
Saya tidak akan membahas mengenai cara-cara spesifik mereka dalam menangani kode-kode rahasia seperti PIN atau CVV, karena saya yakin sebagai pengguna setia kartu kredit mereka sangat memahami hal tersebut. Namun, hal yang hendak saya bahas adalah pos pembayaran mereka yang tidak tepat.
Tindakan ceroboh membayar di saat yang tidak tepat ini berlaku mulai hal-hal kecil seperti pengeluaran untuk belanja di toko swalayan. Kemudian semakin sering menggunakan kartu kredit, semakin bergerak menuju pengeluaran ke hal-hal kebutuhan sehari-hari seperti PLN atau PDAM. Terus lama-lama jadi makin tidak wajar, digunakan untuk mencicil motor!
Wah… Kalau sudah begini, ini dampak negatif penggunaan kartu kredit terlalu sering, cari-cari masalah karena kecerobohan sendiri. PERHATIAN: Jangan ditiru di rumah!
3. Rawan Berbagai Macam Kejahatan
Begitu rawannya kartu kredit sehingga tidak hanya kejahatan di dunia nyata saja yang dapat membuat kartu kredit porak poranda, tetapi juga kejahatan dunia maya yang semakin canggih. Kenyataannya, semakin seseorang sering menggunakan kartu kredit untuk bertransaksi di dunia nyata maupun maya, tanpa disadari orang tersebut telah membuka pintu untuk kejahatan.
Hal ini dikarenakan tiap kali seseorang bertransaksi, data-data terkait kartu kreditnya akan tersebar luas. Tidak hanya terekam pada mesin EDC merchant atau terotorisasi online shop yang bersangkutan, namun juga terekam oleh sistem pemerintah yang terbuka untuk umum dan sistem komputer luar negeri juga, sehingga bukan tidak mungkin data-data ini akan dimanfaatkan pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.
Sudah begitu, menurut pengamatan saya, orang-orang yang terlalu sering menggunakan kartu kredit juga kebanyakan mengakses sistem perbankan mereka. Ini menambah dampak negatif baru yang juga sama, yakni terbukanya akses publik atas informasi terkait produk perbankan mereka (termasuk kartu kredit) dan kemungkinan untuk penyelundupan kejahatan. Ujung-ujungnya, urusan para pengguna setia kartu kredit ini akan menjadi panjang.
4. Jadi Orang Yang Penakut Dan Pencemas
Mungkin poin ini terdengar tidak masuk akal, namun, siapa sangka semakin orang memiliki segalanya (termasuk sering menggunakan kartu kredit serta mendapatkan berbagai manfaat langsung darinya) semakin orang tersebut merasa dirinya terancam?
Ketika seseorang merasa terancam, hal-hal yang tidak menakutkan pun akan terasa sangat menakutkan. Gampangannya, kehadiran pegawai bank ke rumah seharusnya dipandang sebagai “malaikat penyelamat” dari blacklisting Bank Indonesia karena mengingatkan tagihan kita. Tapi, bagi orang yang terlampau sering menggunakan kartu kredit, kehadiran mereka bagaikan kawanan monster yang siap menelan dunia mereka.
Yang lebih ekstrim, semua itu tidak usah jauh-jauh dari urusan dengan bank. Karena sudah terbiasa dengan proses kartu kredit yang rumit dan sifatnya yang sangat rawan, orang-orang “setia” dengan kartu kredit mereka ini biasanya memiliki sifat pencemas berlebihan. Bukan hanya mencemaskan tagihan, bisa-bisa besok mencemaskan promosi, besoknya lagi cemasnya soal gratisan di tempat X, A, B, Y, Z, C, H, kok bisa tidak dapat ini dan itu dan seterusnya…
Lagipula, pengamatan saya pada negara-negara yang penduduknya suka menggunakan kartu kredit berlebihan juga menunjukkan kalau rata-rata mereka lebih banyak takut dan cemas dibandingkan dengan negara-negara yang longgar soal penggunaan kartu kredit. Dengan kebutuhan dan keinginan mereka yang kompleks, mereka pun makin sering merasa terancam dan berkedok aman di balik ketidakamanan mereka.
Berdasarkan apa yang saya amati, keempat poin di atas merupakan poin-poin utama dampak negatif menggunakan kartu kredit berlebihan yang sering kita jumpai. Dengan mengetahui keempat dampak negatif yang luar biasa di atas, setidaknya ini menjadi pelajaran untuk kita semua menjadi lebih bijak dalam menggunakan kartu kredit yang kita miliki. Setuju?
Artikel Terkait
- Cara Menghindari Kartu Kredit Dibobol
- Cara Menutup Kartu Kredit
- Alasan Mengajukan KTA
- Cara Bayar Kartu Kredit Mandiri
Demikianlah tip mencegah pemborosan penggunaan kartu kredit, semoga bermanfaat bagi kita semua.