Beberapa Strategi Jitu Agar Mudah Memiliki Rumah Sendiri
Salah satu momok bagi sebagian besar orang dalam kehidupan adalah bagaimana mereka bisa mengumpulkan uang untuk membeli rumah. Memiliki rumah dengan Sertifikat Hak Milik dan Surat menyurat atas nama sendiri menjadi idaman bagi banyak orang.
Di Indonesia, keinginan memiliki rumah semakin tinggi terutama ketika anda adalah merupakan pasangan muda yang telah menikah. Anda tentu ingin rumah untuk privasi keluarga anda sendiri, berlokasi di tengah kota, dan berjarak tak jauh dari tempat anda bekerja. Mimpi yang indah. Sekarang pertanyaannya adalah : Bagaimana cara anda merealisasikannya?
Sebenarnya ada banyak cara yang dapat anda lakukan, dengan cara yang satu tidak lebih baik dari yang lain karena semuanya berkaitan. Berikut kami paparkan beberapa strategi jitu yang dapat anda lakukan agar mudah memiliki rumah sendiri.
1. Sementara Belum Menikah, Berinvestasilah
Sementara anda belum menikah dan masih mencari pasangan hidup yang cocok, anda masih tinggal bersama orang tua atau anda masih tinggal di rumah dinas perusahaan anda, anda bisa menyiapkan Down Payment untuk rumah masa depan anda bersama pasangan terlebih dahulu. Meskipun anda belum tahu rumah macam apa, dimana dan kapan anda akan membelinya, sisihkan saja dana DP rumah anda pada sebuah instrumen investasi yang dapat berkembang dan dapat anda cairkan kapan saja. Dalam hal ini, anda bisa memilih reksadana atau logam mulia. Ketika sudah tiba waktunya untuk anda membeli rumah idaman, anda bisa mencairkan investasi anda yang sudah anda siapkan dari jauh hari sebagai DP rumah idaman anda.
2. Sebisa Mungkin Jangan Mengontrak
Kebiasaan orang Indonesia adalah ketika mereka sudah bekerja namun belum menikah maka mereka masih tinggal bersama orang tua. Kecuali, jika mereka bekerja jauh dari rumah. Hal ini tak mengapa. Selama anda masih tinggal bersama orang tua, sisihkan keuangan anda untuk berinvestasi sebanyak-banyaknya agar dananya dapat anda gunakan untuk membeli rumah yang anda idamkan.
Sebisa mungkin jangan mengontrak. Mengapa? Karena mengontrak rumah sama saja dengan anda menghabiskan uang untuk konsumsi, pada akhirnya anda tidak mendapatkan nilai tambah. Bayangkan jika anda mengontrak rumah selama 5 tahun dengan biaya kontrak per tahun sebesar 10 juta. Dalam 5 tahun, anda menghabiskan 50 juta, namun anda masih berakhir sebagai pengontrak dan bukan pemilik rumah.
Jika memungkinkan, anda bisa tinggal di rumah orang tua atau rumah dinas terlebih dahulu selama 5 tahun, sembari mengumpulkan uang 10 juta per tahun, pada tahun ke 5 anda siap untuk memulai Kredit Pemilikan Rumah anda dengan DP 50 juta rupiah. Terdengar lebih baik?
3. Rentvesting
Cara Rentvesting sangat populer di Australia. Berawal dari dua kata Rent (disewakan) dan Investing (berinvestasi). Anda menggabungkan kedua kegiatan ini untuk memiliki rumah dengan cara yang menyenangkan.
Misalkan jika anda sudah memiliki dana untuk DP rumah dan anda masih tinggal bersama orang tua anda atau tinggal di rumah dinas perusahaan. Caranya adalah dengan mengajukan KPR ke Bank, serahkan Down Payment anda. Setelah rumah tersebut disetujui KPRnya dan kredit anda sudah berjalan, alih-alih pindah ke rumah tersebut, anda justru bisa menyewakan rumah tersebut ke orang lain.
Misalkan anda harus membayar cicilan rumah tersebut sebesar Rp 2,5 juta per bulan yang berarti 30 juta per tahun, sementara anda menyewakan rumah KPR anda dengan harga 10 juta per tahun. Dengan demikian anda mendapatkan keringanan pembayaran sepertiga dari dana yang harus anda keluarkan setiap tahunnya. Lumayan bukan?
4. Lebih Cepat Memulai, Lebih Baik
Sangat buruk jika anda terus mengulur waktu dan menunda-nunda untuk memiliki rumah ketika dana untuk Down Payment sudah tersedia. Hal ini karena sektor properti adalah sektor yang terimbas inflasi cukup signifikan. Anda akan menemukan kenaikan pada sektor properti setiap tahunnya. Salah satu iklan properti di televisi bahkan mengisyaratkan bahwa setiap hari Senin mereka menaikkan harga jual.
Hal ini menjadi masuk akal mengingat kebutuhan untuk memiliki tempat tinggal sangatlah tinggi. Jika anda terus menunda dari tahun ke tahun, maka harga rumah akan semakin mahal, bukan semakin murah. Tahun ini harga rumah idaman anda mungkin bisa anda jangkau, tahun depan belum tentu. Terlebih jika anda ingin memiliki rumah di daerah yang memiliki prospek tinggi untuk berkembang. Kenaikan harga tanah dan rumah di lokasi tersebut dapat mencapai puluhan persen dalam setahun!
Sebab itulah jika anda sudah memiliki cukup uang untuk membeli rumah atau anda sudah memiliki cukup uang untuk Down Payment, anda sebaiknya langsung ajukan saja KPR anda, agar anda tidak mengalami kerugian terlalu banyak.
Memiliki rumah memang tidak mudah, terlebih karena kebutuhan hidup yang makin tinggi. Namun bukan berarti memiliki rumah sendiri menjadi hal yang mustahil ibarat mimpi di siang bolong. Asalkan anda bisa mengatur strategi yang baik dari awal, maka dalam beberapa tahun saja seharusnya anda sudah bisa mendapatkan rumah idaman atas nama anda sendiri. Selamat mencoba!
Artikel Terkait
- Inilah Jebakan Kartu Kredit yang Anda Harus Tahu
- Nasihat Keuangan untuk Generasi Milenial Agar Selalu Makmur
- Tip Keuangan Sederhana dengan Hasil Maksimal
- Pengajuan KPR melalui Program BPJS Ketenagakerjaan
Demikianlah artikel tentang beberapa strategi jtu agar mudah memiliki rumah sendiri, semoga bermanfaat.