Kartu Kredit untuk Umur Berapa?
Kita telah sering mendengar kalau kartu kredit itu tanda tanggungjawab yang semakin besar di dunia. Biaya-biaya yang mengikat selama kepemilikan kartu berada di tangan sekaligus limit belanja yang diberlakukan kartu kredit semuanya membuktikan kalau kartu kredit hanyalah untuk mereka yang bertanggungjawab.
Tanggung jawab adalah bagian dari orang dewasa, yakni orang-orang yang sudah memiliki kecakapan hukum dan sudah seharusnya bekerja memenuhi penghidupannya sendiri. Namun, dunia ini memang pintar memutarbalikkan segala sesuatu, sehingga bunyi “tanggungjawab” dan “prestise” itu seolah-olah beda tipis. Ini terutama terjadi untuk anak-anak.
Natur anak adalah iri dengan milik temannya. Kalau lihat temannya bisa beli pakai kartu kredit, biasanya ia juga akan minta kartu kredit. Tapi, kepemilikan kartu kredit untuk anak-anak juga tidak bisa seleluasa orang dewasa. Berikut ini batas umur seorang anak dalam memiliki kartu kredit:
- Kartu Kredit Tambahan Minimal Usianya 17 Tahun
Saya telah mengatakan beberapa kali sebelumnya mengenai kerawanan kartu kredit akan tindak kejahatan. Karena anak-anak belum dapat menangani kejahatan sendirian, maka sangat berbahaya apabila anak-anak begitu saja dibiarkan menggunakan kartu kredit.
Peraturan mengenai kartu kredit yang berlaku di seluruh bank penerbit resmi di Indonesia adalah memiliki usia setidaknya 17 tahun untuk kartu kredit tambahan. Pada anak remaja usia 17 tahun, kartu kredit tambahan ini fungsinya hanya untuk pembelajaran saja dalam persiapan menggunakan kartu kredit sebenarnya. Penggunaannya pun tidak bisa sembarangan, hanya untuk membeli perlengkapan yang perlu saja seperti berbagai alat tulis dan baju sekolah.
Karena itu, anak-anak sebaiknya menunggu usia mereka 17 tahun terlebih dahulu baru bisa memegang kartu kredit tambahan. Lagipula, usia 17 tahun kaitannya adalah permulaan kedewasaan, di mana ini adalah usia permulaan seorang anak untuk menghadapi kehidupan yang berliku.
- Kartu Kredit Utama Minimal Usianya 21 Tahun
Setelah kartu kredit tambahan, dalam memiliki kartu kredit utama, seseorang harus berusia minimal 21 tahun. Menurut standar umum, usia ini adalah usia di mana seseorang sebaiknya telah mendapatkan penghasilan tetap dan mampu bertanggungjawab atas seluruh pengeluaran yang terjadi terkait kartu kreditnya.
Bisa dibayangkan kalau anak-anak yang memegang kartu kredit utama. Bisa-bisa, ia tidak memiliki tanggungjawab mengenai pengeluaran terkait kartu kreditnya. Ditelepon pihak bank, jawabnya tanya mami atau papi dulu. Giliran transaksi ter-decline dan disuruh menelepon call center, malah telepon ke maminya dulu atau tantrum tak terkontrol. Jangan lupa juga dengan kemungkinan di-blacklist di usia kecil akan memperparah namanya di masa yang akan datang.
Karena itu, batasan perlakuan anak atas kartu kredit utama hanyalah sebatas belajar mengatur dan mengelola keuangan dengan supervisi orangtua. Nama di kartu kredit utamanya tetap menggunakan nama orangtua. Kalau sudah cukup umur, baru boleh pakai nama sendiri. “Mengerti, anak-anak?”
- Kartu Kredit Virtual Tidak Ada Batasan Umur
Dibandingkan dengan kartu fisik, kartu kredit virtual memang unik. Kini, telah banyak anak maupun pekerja berusia anak yang sudah memiliki kartu kredit virtual sendiri dengan biaya super-murah. Inilah bukti kalau kartu kredit virtual tidak memiliki batasan umur.
Kartu kredit virtual ini juga merupakan jalan cepat bagi anak-anak untuk dapat segera belajar dan merasakan memegang uang sendiri. Jangan salah, anak-anak sekarang pintar-pintar, bisa cari uang sendiri. Hanya dengan membantu orang tua, berjualan makanan ringan, atau menyewakan mainan mereka, mereka dapat memperoleh uang yang dapat mereka masukkan dalam anggaran pribadi mereka.
Kita pun tidak seharusnya menyia-nyiakan potensi mereka yang hebat ini, salah satunya dengan memberikan mereka hadiah kartu kredit virtual. Tidak hanya sekadar memberikan, kita pun dapat mengajari mereka memakai kartu kredit virtual tersebut untuk transaksi online yang saat ini juga digandrungi banyak anak.
Perhatikan juga saat-saat transaksi yang penting dan melibatkan reputasi pada dompet online yang bersangkutan. Karena anak-anak merupakan individu yang polos dan mudah diajari, maka tekankan pada mereka tentang betapa pentingnya menjaga kepercayaan, sekalipun menggunakan kartu kredit virtual.
Lambat laun, dengan menggunakan kartu kredit virtual, anak-anak dapat menjadi individu yang melek keuangan sejak kecil. Ini tentu akan mengasah kepemimpinan mereka dalam hal uang dan membuat mereka tumbuh menjadi anak yang tahu cara bijak menggunakan kartu kredit di masa yang akan datang. Bila ini berlanjut, anak-anak akan dapat mengajak sesamanya maupun orang-orang di sekitarnya untuk berkontribusi meningkatkan kekuatan ekonomi negara.
Dari ketiga uraian di atas mengenai batas umur kepemilikan kartu kredit, sepintas kartu kredit virtual yang paling menarik untuk anak-anak karena tidak ada batasan umur. Namun, kartu kredit utama dan tambahan juga memiliki fasilitas menarik sekalipun harus menunggu waktu yang lama untuk memilikinya. Karena itu, penting bagi anak-anak untuk belajar menunggu waktu yang tepat sebelum benar-benar memiliki kartu kredit.
Artikel Terkait
- Kartu Kredit Untuk Anak? Kapan Boleh Diberikan?
- Apa itu Secured Credit Card?
- Biaya Surcharge Apakah Ilegal?
- Apakah Orang Pajak Mengintip Data Kartu Kredit?
Demikianlah artikel tentang kartu kredit untuk anak-anak, semoga bermanfaat.