Kesuksesan Belarus dalam Redenominasi
Republik Belarus, salah satu negara kecil di Eropa Timur, adalah salah satu yang melakukan redenominasi terhadap mata uangnya baru-baru ini. Tepatnya sekitar setahun lalu, pada 1 Juli 2016. Redenominasi ini bukanlah yang pertama dilakukan oleh Belarus, negara tetangga Polandia ini sebelumnya telah melakukan hal serupa, yakni pada tahun 1994 dan 2000.
Redenominasi bukanlah makanan baru bagi negara-negara di Eropa. Mereka yang dulunya merupakan bagian dari USSR (Union of Soviet Socialist Republics), seperti Azerbaijan, Tajkistan, Turmenistan, Latvia, Lituania, dan Estonia masing-masing telah melakukan redenominasi sebanyak dua kali. Redenominasi di negara-negara Balkan pun dilakukan karena perubahan mata uang mereka menjadi euro. Praktik redenominasi ini umum dilakukan oleh negara-negara yang memiliki nilai mata uang dengan banyak angka nol, atau dengan kata lain nilai mata uang yang cenderung lemah, dan diharapkan dapat meraih kembali kepercayaan diri publik pada mata uang mereka baik di dalam maupun di luar negeri.
Per 1 Juli 2016, sesuai dengan keputusan presiden pada 4 November 2015, Republik Belarus mensubstitusi pecahan uang dari seri tahun 2000 ke seri tahun 2009 dengan proporsi 1:10.000. Kini 10.000 rubel Belarus tahun 2000 nilainya sama dengan 1 rubel Belarus tahun 2009. Sehingga bila dulu pecahan terkecil mereka merupakan uang kertas 100 rubel, kini nilai tersebut setara dengan koin 1 kopek.
Redenominasi ini juga membuat Belarus kembali memiliki pecahan koin sebagai nilai terkecil uang mereka sejak 20 tahun terakhir, atau sejak negara ini mengalami double-digit inflasi yang kronis di tahun ‘90an. Kini Belarus memiliki pecahan koin yang bernilai 1, 2, 5, 10, 20, dan 50 kopek, serta 1 dan 2 rubel, serta pecahan uang kertas senilai 5, 10, 20, 50, 100, 200, dan 500 rubel.
Mulai 1 Juli 2016 hingga 31 Desember 2016, uang kertas tahun 2000 dan uang kertas plus koin tahun 2009 akan beredar bersamaan dan dapat diterima sebagai alat pembayaran, pemerintah melarang penolakan terhadap salah satu seri tersebut pada segala macam transaksi ekonomi.
Sedangkan per 1 Januari 2017 hingga lima tahun ke depan, yaitu 31 Desember 2021, uang keluaran tahun 2000 harus mulai ditukar dengan seri tahun 2009. Tidak ada batasan maupun biaya tambahan dalam proses ini, diharapkan masa transisi pertukaran akan berjalan lancar sembari masyarakat membiasakan diri dengan nilai baru tersebut. Dan per 1 Januari 2022, uang keluaran tahun 2000 sudah tidak lagi dianggap sebagai alat pembayaran yang sah.
Berikut tadi adalah sedikit gambaran mengenai proses redenominasi yang sedang berlangsung di negara Belarus. Proses ini sebenarnya telah digodok sejak lama, uang rubel yang didistribusikan per tahun 2016 sendiri sebenarnya telah dicetak sejak tahun 2008. Namun krisis ekonomi global yang terjadi pada saat itu memaksa Belarus untuk menunda redenominasi dan baru mulai menerapkannya sejak tahun lalu.
Redenominasi ini sendiri dilakukan sebagai salah satu cara untuk meningkatkan sirkulasi uang, arus laporan keuangan, serta mengoptimalkan struktur denominasi uang. Ditambah sebagai salah satu sarana untuk mengurangi pembayaran tunai pada pengeluaran publik. Meski redenominasi ini dilakukan pada saat inflasi di Belarus dengan tinggi akibat tekanan ekonomi yang berhubungan dengan Rusia, ia justru berguna untuk membuka kesempatan dialog terkait integrasi ekonomi Belarus dan Rusia dalam pasar perdagangan. Termasuk koordinasi dengan ketentuan moneter Eurasian Economic Union (EEU) dalam jangka panjang.
Pemerintah setempat menganggap bahwa proses redenominasi merupakan hal yang alami sehingga tidak akan berimbas pada kemampuan beli mata uang mereka, ataupun nilai tukar rubel dengan mata uang asing, bahkan tidak akan berefek negatif terhadap tingkat inflasi yang terjadi pada negara mereka.
Adaptasi terhadap sistem redenominasi di Belarus ini bisa dibilang menjadi salah satu hal yang menarik. Sejak hampir dua dekade terakhir, Belarus tidak pernah lagi berkutat dengan angka desimal untuk kopek, mesin kasir di sana didesain hanya untuk pecahan uang kertas. Kini, paling tidak, ada 23.000 mesin kasir yang harus diganti total karena redenominasi yang sedang berlangsung.
Kerjasama antara lembaga finansial dan bank beserta karyawan mereka, telah sukses memperbarui sistem operasi, perangkat lunak, serta sistem lain yang berhubungan dengan aturan Bank Nasional Republik Belarus. Sehingga dapat memfasilitasi redenominasi ini dan berjalan dengan lancar.
Indikasi kesuksesan lain dalam proses ini adalah bahwa sejak dicanangkan pada Juli 2016, tingkat inflasi di Belarus cenderung menurun secara stabil. Dari angka 12.1 per Juli 2016 hingga 6.1 per April 2017. Catatan menunjukkan bahwa ini merupakan inflasi terendah sejak Februari 2010. Daya beli masyarakat pun meningkat. Hal ini jelas menguntungkan masyarakat dan konsumen yang memiliki pemasukan tetap, serta baik bagi ekonomi jangka panjang (dengan catatan inflasi rendah yang stabil) karena produsen dapat memperkirakan berapa biaya produksinya, sehingga akan lebih mudah bagi mereka untuk memperoleh keuntungan yang reliabel dan berimbas pada ekonomi yang sehat.
Demikian perkembangan redenominasi Republik Belarus sejauh ini. Redenominasi yang dilakukan cenderung berdampak positif dan kondisi demikian diharapkan dapat terus berlanjut. Sebagai salah satu negara termiskin di Eropa, Belarus harus terus mempertimbangkan posisi nilai mata uangnya agar pihak asing tidak memandang nilai mata uang mereka sebelah mata dan tetap mau bertransaksi menggunakannya.
Artikel Terkait
- Negara yang Gagal Rededominasi
- Hubungan Redenominasi dan Inflasi
- Mengenal Jaminan Fidusia dan Perlindungan Hukumnya
- Perbedaan Utama Redenominasi, Sanering, dan Devaluasi
Demikianlah artikel tentang kesuksesan Belarus dalam redenominasi, semoga bermanfaat bagi Anda semua.