Kami menyediakan berbagai simulasi kredit, dari kredit mobil, kredit rumah, kpr, kartu kredit dan lain-lain. Simulasi pinjaman bisa juga dilakukan di sini.

Perbedaan Uang, Mata Uang dan Dampaknya pada Redenominasi

Sofi membaca berita keuangan di sebuah portal berita online, yang menulis bahwa Bank Indonesia sedang mempertimbangkan mengenakan redenominasi untuk mata uang Rupiah.

Rancangan Undang-undangnya bahkan telah diajukan ke DPR. Sofi merasa bingung. Bagaimana sebuah uang dapat dikurangi jumlah nolnya, dan apakah tidak mempengaruhi pada nilai beli masyarakat, nilai harga barang, bahkan nilai uang itu sendiri.

Tak mau berlama-lama bingung, Sofi mencoba mencari informasi mulai dari mengenal apa itu perbedaaan Uang, Mata uang dan apa dampak keduanya dalam proses redenominasi.

Uang (Money)

Dari wikipedia dituliskan bahwa pengertian uang adalah alat tukar yang dapat diterima secara umum. Alat tukar tersebut dapat berupa benda atau apapun yang dapat diterima oleh setiap orang di masyarakat dalam proses pertukaran barang dan jasa.

Jika pada masyarakat pra modern sistem pembayaran dilakukan secara barter, maka pada masyarakat modern hal tersebut dilakukan dengan uang. Hal ini selain karena lebih mudah untuk digunakan, juga karena lebih memiliki acuan yang jelas.

Pada sistem barter, tentu terdapat kebingungan bagaimana acuan baku pertukaran sekarung beras apakah setara dengan selembar kain. Karenanya fungsi uang menjadi penting sebagai alat pembayaran di masyarakat karena nilainya memiliki acuan tertentu yang diatur oleh pemerintah.

Sehingga dalam hal ini, uang memiliki syarat sebagai nilai tukar yang ideal, karena :

  1. Ia bisa diterima oleh masyarakat umum. Semua masyarakat tahu apa itu uang, baik dalam bentuk fisik uang kertas maupun logam.
  2. Tahan lama atau awet. Karena uang memiliki kondisi fisik yang tetap baik meski disimpan dalam jangka waktu yang lama. Sehingga memungkinkan seseorang untuk bisa mengumpulkan kekayaannya dalam bentuk uang. Uang juga tidak memiliki habis masa berlaku dan dapat digunakan seterusnya.
  3. Memiliki nilai yang stabil dan tidak berubah-ubah. Uang yang tercetak dengan nilai Rp.5000 tetap sejumlah Rp.5000 meski sudah bertahun-tahun anda simpan.
  4. Uang juga mudah disimpan, dan dibawa. Ia bisa disimpan dengan mudah dalam dompet, dan dapat dengan mudah dibawa kemana-mana.
  5. Bisa dipecah menjadi pecahan yang lebih kecil. Sehingga memudahkan dalam pembayaran barang-barang yang harganya beragam, juga mudah untuk diberikan kepada orang lain sebagai pembayaran atas jasa.
  6. Uang terdapat dalam jumlah yang terbatas sehingga nilainya tetap tinggi.
  7. Uang dapat dikenali dengan mudah oleh orang di seluruh dunia.
  8. Nilainya jelas karena sudah tertera di atas kertas atau logam yang dicetak sebagai uang.

Namun seiring waktu, daya tukar uang bisa mengalami perubahan nilai karena faktor inflasi ( yaitu proses kenaikan harga berlangsung secara terus-menerus dan saling pengaruh-memengaruhi), faktor deflasi (yaitu fenomena dimana terjadi penurunan harga-harga secara terus-menerus dalam periode yang relatif singkat) dan faktor-faktor ekonomi lainnya yang mempengaruhi.

Mata Uang (Currency)

Mata Uang menurut wikipedia adalah alat pembayaran transaksi ekonomi yang digunakan di suatu negara. Sebagai contoh di Indonesia, mata uang yang digunakan adalah Rupiah (Rp), di Singapura adalah Dolar Singapura atau (SGD), Ringgit di Malaysia (RM) dan Dolar di Amerika Serikat (USD).

Nilai Mata Uang dapat dipengaruhi oleh Nilai Tukar mata uang tersebut dengan nilai tukar mata uang negara lain. Perubahan ini juga berjalan seiring waktu. Misalnya jika beberapa tahun yang lalu Rp.10.000 setara dengan 1 USD namun saat ini 1 USD dihargai sebesar Rp.13.238.

Nilai mata uang juga diterima secara internasional dan menjadi acuan nilai tukar di negara lain. Sehingga jika anda memiliki Rupiah dan ingin menukarkan uang anda ke Dolar Amerika, maka yang mereka perhatikan adalah berapa nilai tukar mata uang Rupiah terhadap nilai tukar mata uang Dolar Amerika Serikat. Sehingga anda bisa menukarkan uang sejumlah nilai tukar mata uang yang berlaku di negara tersebut.

Misalnya jika anda memiliki uang dengan nilai Rp.13.238 maka tidak bisa ditukarkan dengan 13.238 USD meskipun nilai uangnya sama. Namun karena nilai mata uang berbeda antara Amerika dan Indonesia, maka disesuaikan dengan nilai tukar mata uang yang berlaku pada saat itu.

Redenominasi

Redenominasi menurut wikipedia merupakan penyederhanaan nilai mata uang menjadi lebih kecil tanpa mengubah nilai tukarnya.
Dengan demikian, nilai mata uang disederhanakan dengan cara ‘menghilangkan nol’ yang berdampak pada psikologis akan mata uang negara tersebut, tanpa mengubah nilai tukarnya.

Dampaknya terhadap mata uang, misalnya Rp.10.000 menjadi Rp.10, dimana Rp.10.000 disederhanakan dengan menghilangkan tiga digit nol di belakangnya. Ketika anda memiliki Rp.10.000, meski telah diredenominasi menjadi Rp.10, namun anda tetap bisa menggunakannya untuk membeli barang dengan harga Rp.10.000 (sebelum redenominasi) karena buying power Rp.10 yang masih sama dengan Rp.10.000

Sehingga bisa disimpulkan pada redenominasi, dampaknya pada uang adalah merubah nilai uang yang tercetak, namun daya tukarnya terhadap barang dan jasa tetap. Sedangkan dampaknya pada nilai mata uang adalah berubah sebagai dampak penghilangan tiga digit nol dibelakang, namun dengan daya tukar tetap.

Artikel Terkait

Demikianlah artikel tentang perbedaan uang, mata uang dan dampaknya pada redenominasi, semoga bermanfaat bagi Anda semua.



Mengenal Lebih Detail Apa Itu Jumlah Uang Beredar
Negara yang Gagal Rededominasi
Apa Itu Uang Komoditas?
15 Cara Terbaik Mengajari Anak tentang Uang
Cara Berbicara Tentang Uang dengan Anak Anda
Dilarang Menghabiskan Uang pada Hal-hal Berikut
Pengaruh Inflasi Terhadap Uang
7 Mata Uang Aneh di Dunia yang Tidak Terbayangkan
Tarik Tunai ATM tapi Uang Tidak Keluar? Ini Cara Mengatasinya!
Syarat dan Cara Menukar Uang Rusak di Bank Indonesia


Bagikan Ke Teman Anda