Tips Membuat Business Plan untuk Usaha Kecil Menengah (UKM)
Bisnis tak hanya membutuhkan modal, tetapi juga perencanaan yang matang. Dengan adanya rencana bisnis (business plan), bisnis tersebut dapat dijalankan secara terstruktur dan sistematis sehingga mampu mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Apa itu rencana bisnis? Rencana bisnis dapat dipahami sebagai pernyataan yang sifatnya formal mengenai alasan dan tujuan pendirian suatu bisnis serta strategi-strategi yang akan dijalankan untuk mencapai tujuan tersebut. Rencana bisnis tak ubahnya cetak biru (blue print) dari bisnis yang akan dirintis dan dijalankan.
Lantas, siapa yang membutuhkan rencana bisnis ini? Tentu saja semua pelaku bisnis, termasuk Usaha Kecil Menengah (UKM). Bagi UKM, rencana bisnis dapat menjadi panduan dalam menjalankan dan mengembangkan bisnis. Selain itu, rencana bisnis bagi UKM juga penting untuk menarik investor guna mendapatkan tambahan modal usaha.
Bagaimana membuat rencana bisnis untuk UKM? Membuat rencana bisnis untuk UKM tentu tak serumit perusahaan skala besar. Sebab, lingkup kegiatan usahanya tak sebesar dan sekompleks korporasi. Berikut tips membuat rencana bisnis untuk UKM.
- Jelaskan komponen-komponen utama dalam rencana bisnis
Rencana bisnis penting bagi pelaku bisnis sebab memberikan informasi tentang kejelasan bisnis yang akan dikerjakan, detail pasar, cara memasarkan bisnis, menggali ide awal, mengenal struktur dan strategi bisnis, termasuk juga pesaing. Berkenaan dengan hal tersebut, pastikan Anda mengenal komponen-komponen utama dalam rencana bisnis terlebih dahulu, yang terdiri dari 8 komponen seperti berikut.
-
- Intro atau ringkasan eksekutif
Awali rencana bisnis Anda dengan kalimat ringkas yang menjelaskan tentang kisah perusahaan secara singkat atau perkenalkan produk atau layanan Anda secara lebih spesifik. Sebagai bagian pembuka, intro atau ringkasan singkat bisnis Anda harus unik sehingga tampak menarik untuk disimak lebih lanjut oleh pembaca.
-
- Permasalahan dan solusi
Pada komponen ini, berikan penjelasan bahwa bisnis Anda diperlukan sebagai solusi atas permasalahan yang ada sehingga mampu membuktikan pentingnya ide bisnis Anda tersebut direalisasikan. Disadari atau tidak, banyak pelaku bisnis yang melakukan kesalahan di bagian ini, di mana pada tahap awal bisnisnya bukanlah merupakan solusi atas permasalahan yang dimiliki banyak orang. Sebab itu, Anda harus menjelaskan permasalahan dengan bukti faktual.
-
- Ikhtisar produk atau layanan
Jelaskan bahwa produk atau layanan utama dalam bisnis yang Anda jalankan mampu menyelesaikan masalah. Di sini, Anda bisa menampilkan visual grafik sederhana tentang produk atau layanan dalam bisnis Anda. Selain itu, Anda juga bisa menuliskan narasi yang menunjukkan bahwa produk atau layanan Anda mampu memberikan manfaat bagi kehidupan konsumen.
-
- Target pasar
Jelaskan segmen pasar yang disasar untuk bisnis Anda berdasarkan tipe kepribadian, tingkat pendapatan, usia, jenis kelamin, dan lainnya. Hal ini memperlihatkan Anda memiliki pengetahuan yang baik tentang industri dan pasar. Penentuan target pasar yang semakin spesifik menunjukkan kesadaran diri dan kemampuan mengenal bisnisnya dengan baik. Target pasar yang lebih spesifik cenderung lebih meyakinkan dibandingkan menentukan target pasar secara umum.
-
- Analisis pesaing
Selain menjelaskan tentang target pasar, Anda juga harus menjelaskan para pesaing yang berada dalam lingkup jangkauan bisnis Anda. Buatlah perbandingan yang menampilkan beberapa unsur seperti kestrategisan lokasi, harga, kualitas, ragam produk atau layanan, dan layanan pendukung antara bisnis Anda dengan para pesaing Anda. Tampilkan perbandingan tersebut dalam bentuk tabel agar informasi tentang pesaing Anda tampak lebih jelas. Pada bagian ini, Anda berkesempatan untuk menunjukkan bahwa ide bisnis Anda berbeda dan lebih menguntungkan dibandingkan dengan para pesaing Anda.
-
- Model bisnis
Di bagian ini, Anda harus menjelaskan detail bisnis mulai dari bagaimana bisnis bekerja, perolehan sumber bahan baku, menemukan pelanggan, dan pengelolaan bisnis sehari-hari. Berkenaan dengan model bisnis, setidaknya ada 5 model yang bisa digunakan, yaitu model penerimaan, pengembangan, distribusi, pemasaran, dan operasional.
Model penerimaan berfokus pada strategi menghasilkan uang. Model pengembangan berfokus pada cara menciptakan produk dan berinovasi. Model distribusi menitikberatkan pada cara menjual produk. Model pemasaran menitikberatkan pada cara menarik dan mempertahankan pelanggan. Sementara model operasional memperlihatkan cara bisnis Anda berfungsi setiap hari. Anda bisa menerapkan seluruh model bisnis ini sekaligus, atau hanya memilih beberapa saja, tergantung dari bisnis itu sendiri.
-
- Tim kerja
Siapa saja orang yang berada di balik bisnis Anda? Ini pun harus Anda jelaskan agar pembaca yakin bahwa bisnis Anda didukung dan dijalankan oleh orang-orang yang berkompeten. Di sini, Anda perlu merinci latar belakang pendidikan, pengalaman, dan keahlian dari masing-masing anggota tim kerja pada bisnis Anda.
-
- Rencana keuangan
Rencana keuangan menjadi komponen yang tak kalah penting dalam bisnis. Di sini, Anda perlu menampilkan laporan keuangan laba rugi dari bisnis yang dijalankan. Apabila bisnis Anda telah berjalan, maka tunjukkan laporan keuangan 1 hingga 3 sebelumnya plus proyeksi tahun berikutnya. Apabila bisnis Anda baru, maka Anda perlu memperkirakan rencana keuangan 2 hingga 3 tahun ke depan.
Dari rencana keuangan yang direpresentasikan oleh laporan laba rugi, pembaca dapat mengetahui penghasilan riil atau proyeksi keuangan untuk pengeluaran dan potensi keuntungan yang bisa diperoleh dari bisnis Anda tersebut. Laporan keuangan itu dapat memperlihatkan prospek bisnis Anda ke depan.
- Buatlah seringkas dan setipis mungkin
Detail rencana bisnis tergantung pada siapa Anda menunjukkannya. Untuk kepentingan pencarian modal usaha ke bank atau investor, rencana bisnis perlu dibuat secara detail, sehingga panjang dan tebal yang bisa mencapai 20 bahkan 30 halaman. Namun, pembuatan rencana bisnis untuk UKM tak perlu sepanjang dan setebal itu. Anda justru hanya perlu membuatnya secara ringkas dengan lembaran kertas setipis mungkin. Bahkan jika memungkinkan buatlah hanya dalam satu lembar kertas saja.
Bagaimana mungkin? Bukankah untuk menjelaskan seluk-beluk bisnis tak cukup hanya dalam satu lembar kertas saja? Anda tak perlu membuat rencana bisnis secara terperinci. Anda bisa menjelaskan setiap komponen utama dalam garis besarnya saja. Sementara untuk detailnya, Anda bisa menjelaskannya secara lisan dalam diskusi atau saat mempresentasikannya di depan pelanggan, calon mitra atau karyawan, atau investor.
- Gunakan media yang sesuai
Kepada siapa rencana bisnis ditujukan mempengaruhi pemilihan media untuk membuat rencana bisnis. Jika diperuntukkan secara formal bagi bank dan investor, maka rencana bisnis harus dibuat dalam format konvensional berupa lembaran kertas. Setidaknya ada 4 media yang bisa digunakan, yaitu kertas, slide show, perangkat lunak, dan tissue.
Media kertas digunakan untuk membuat rencana bisnis baik secara detail maupun ringkas. Media slide show digunakan jika Anda ingin mempresentasikan bisnis pada calon mitra, pelanggan, dan bahkan investor. Media perangkat lunak peruntukkan hampir sama dengan media kertas, hanya saja media ini lebih mudah digunakan karena umumnya telah tersedia template di dalamnya, sehingga Anda hanya perlu mengisikan kontennya saja. Sementara untuk media tissue memang tidak digunakan secara formal, hanya untuk menuangkan ide saat berdiskusi dengan calon mitra atau investor.
Pada prinsipnya bisnis harus dirancang secara matang agar mampu mencapai tujuan yang diinginkan. Sebab itulah penting dibuat rencana bisnis untuk menggambarkan secara keseluruhan tentang seluk-beluk bisnis yang telah atau akan dijalankan.
Artikel Terkait
- Contoh Business Plan untuk Usaha Kecil Menengah (UKM)
- Cara Membuat Action Plan
- Cara Membuat Bisnis Plan
- Cara Membuat Marketing Plan
Demikianlah artikel tentang tips membuat business plan untuk usaha kecil menengah (UKM), semoga bermanfaat bagi Anda semua.