Kami menyediakan berbagai simulasi kredit, dari kredit mobil, kredit rumah, kpr, kartu kredit dan lain-lain. Simulasi pinjaman bisa juga dilakukan di sini.

Anak Tidak Percaya Diri? Ini Beberapa Kesalahan Orang Tua yang Menyebabkan Anak Tidak Pede!

Dalam struktur sosial, terutama di kalangan orang yang menganut budaya Timur, tidak ada yang kuasa dan posisi yang lebih tinggi dan menguntungkan daripada menjadi orang tua, terutama seorang ibu. Seburuk apapun perilaku yang ditunjukkan oleh seorang ibu dan seburuk apapun kata-kata yang diutarakan oleh seorang ibu, masyarakat akan sontak menganggap bahwa sang ibulah yang benar dan sang anak pasti salah, durhaka, dan berbuat kurang ajar pada kedua orang tua dan saudaranya. Tidak akan ada yang sangsi dengan perkataan seorang ibu atau ayah tentang kondisi anak-anaknya.

Ada kalanya posisi orang tua yang begitu strategis dalam struktur sosial kemasyarakatan membuat mereka tidak awas dan abai akan implikasi dari cara mereka mendidik anak. Mereka selalu dan cenderung menganggap diri telah melakukan hal terbaik bagi anak-anaknya.

Posisi mereka sebagai perwakilan Tuhan di muka bumi telah membuat mereka arogan dan merasa selalu benar akan apapun keputusan dan tindakan yang telah mereka ambil. Padahal, yang mereka persiapkan buat anak-anaknya terkadang adalah jurang yang menganga, yang siap menelan anak cucunya di masa depan.

Apa saja kebiasaan buruk dan kesalahan orang tua yang tidak menunjang tumbuhnya rasa percaya diri pada anak dan hanya berakibat buruk pada masa depannya? Simak hal-hal berikut.

1. Menghindarkan anak dari menanggung risiko

Kita hidup di dunia yang penuh ancaman di setiap sudut. Tidak ada yang benar-benar aman di dunia ini, terutama jika kita sering membaca berita di surat kabar atau menonton televisi. Hal itu tentu membuat kita awas akan nasib anak kita di masa depan, di dunia yang asing ini. Tak mengherankan jika segelintir orang tua memutuskan untuk mengambil langkah reaktif agar anak-anaknya senantiasa aman. Apa langkah reaktif itu? Tidak lain adalah mengurung anak dari lingkungan sekitar sehingga terbebas dari berbagai risiko dan, menurut orang tua seperti ini, hal-hal buruk yang bisa menimpa mereka di kemudian hari. Sudah banyak kajian para psikolog, yang menyatakan bahwa anak-anak yang tidak pernah bermain di luar rumah dan tidak diijinkan untuk terluka sekalipun, seringkali mengidap phobia tertentu saat mereka dewasa.

2. Terlalu cepat turun tangan

Generasi masa kini tidak mengalami apa yang dialami para seniornya atau orang tuanya. Ada kalanya hal itu membuat orang tua kaget, dan mendorong mereka untuk melakukan serangkaian operasi penyelamatan yang ada kalanya terlampau cepat. Dampaknya adalah anak tidak pernah merasakan kesulitan dan tidak pernah mencari jalan keluar atas persoalannya sendiri. Hal ini berakibat buruk pada kemampuannya untuk berinteraksi dengan sesama, terlebih jika yang bersangkutan berada pada posisi strategis sebagai pemimpin. Mereka tidak akan peka terhadap kesulitan yang dialami orang yang di bawahnya. Dan, mereka juga cenderung menempuh cara singkat ketika menghadapi kesulitan. Terlebih kesulitan yang sifatnya kompleks.

3. Terlalu gampang memuji

Setiap orang tua cenderung menganggap anak-anaknya selalu hebat dan pasti hebat. Jarang sekali ditemukan orang tua yang obyektif terhadap kondisi anak-anaknya. Seburuk apapun anak mereka, pastilah mereka puji di depan publik seakan-akan hanya anak mereka lah berkah Tuhan untuk dunia ini. Padahal, sikap seperti itu berakibat sangat buruk bagi kepribadian anak. Nantinya, anak akan mengetahui bahwa orang tua mereka telah berbohong tentang mereka, dimana orang tua memuji mereka sementara seisi dunia menertawakan dan mencemooh apa yang mereka lakukan. Jika ini dibiasakan, maka anak akan menolak realitas yang mereka hadapi di depan mata, terlampau berlebihan dalam menilai diri sendiri, dan menganggap orang lain tidak lebih hebat darinya padahal dia sendiri tidak bisa melakukan apapun yang berarti dan penting.

4. Takut mengecewakan anak

Salah satu hal yang menakutkan di mata orang tua adalah tidak disayangi oleh anak-anaknya. Maka dari itu, orang tua cenderung melakukan sesuatu yang ‘populis’ karena takut mengecewakan anak. Apapun yang diminta anak akan langsung dipenuhi begitu saja. Hal ini buruk, karena membuat anak enggan belajar dan mengerti kondisi orang tuanya.

5. Tidak berbagi kesalahan mereka di masa lalu

Anak pasti ingin mencoba hal baru di luar kebiasaan mereka guna menambah pengetahuan atas dunia. Orang tua yang bijak tidak akan melarangnya. Sebagai gantinya, mereka akan berbagi tentang kesalahan dan hal-hal buruk yang mereka lakukan di masa mereka masih seusia anak-anaknya itu. Hanya dengan cara itu anak-anak akan belajar banyak dan secara berangsur-angsur akan mengambil pilihan yang tepat.

6. Menyalahkan kecerdasan dan bakat terhadap kematangan anak

Ada kalanya orang tua bersembunyi dari realitas yang harus dihadapi oleh sang anak dengan menyuarakan pada dunia bahwa anaknya adalah sosok yang cerdas dan berbakat. Maka dari itu adalah hal yang masuk akal, menurutnya, jika anaknya masih belum matang secara psikologis dan sosial. Dengan kata lain, mereka menjadikan semua itu sebagai komoditas untuk membenarkan keanehan anak.

Artikel Terkait

Demikianlah artikel tentang beberapa kesalahan orang tua yang menyebabkan anak tidak pede, semoga bermanfaat bagi Anda semua.



Kesalahan dalam Membeli Mobil
Kesalahan Umum Yang Dilakukan Selama Proses Pengajuan Pinjaman
8 Kesalahan-kesalahan Merencanakan Keuangan Keluarga
Kesalahan yang Biasa Dibuat Para Pencari Kerja
Kesalahan Umum yang Harus Dihindari Sebelum Usia 30
Anda Rendah Diri, Pemalu dan Tidak Percaya Diri? Ini Triknya agar Sukses!
Kesalahan-Kesalahan Paling Umum Saat Mengatur Keuangan
Ingin Sukses? Kesalahan Ini Harus Dihindari Sebelum Usia 30
10 Kesalahan yang Bakal Mengakhiri Bisnis Startup Kamu
Mau Memulai Usaha? Hindari Kesalahan Entrepreneur Ini!


Bagikan Ke Teman Anda