Kami menyediakan berbagai simulasi kredit, dari kredit mobil, kredit rumah, kpr, kartu kredit dan lain-lain. Simulasi pinjaman bisa juga dilakukan di sini.

Apa Beda antara Pelit dan Hemat?

Pelit dan hemat adalah dua kata yang ada di satu rumpun. Keduanya nyaris sulit dibedakan, dan hanya sentimen pribadi pihak kedua yang bisa melihat dengan jelas perbedaan antara keduanya. Tapi, di luar fakta bahwa pelit dan hemat adalah sesuatu yang subyektif, adakah penjelasan obyektif akan keduanya sehingga baik pelit dan hemat dapat dibedakan secara nyata? Tentu ada, meski itu sulit ditemukan.

Kamus mendefinisikan ‘hemat’ sebagai aktifitas yang menunjukkan penggunaan uang secara bijak dan memenuhi maksud tertentu. Kata kuncinya adalah ‘maksud tertentu’, dan inilah pembeda antara hemat dengan pelit. Hemat adalah mengupayakan secara keras agar setiap rupiah yang kita keluarkan memenuhi kegunaan tertentu dan benar-benar dimaksudkan untuk pemenuhan kebutuhan tertentu. Tak mengherankan bahwa upaya menghemat selalu disertai oleh pemikiran keras dan hati-hati serta bijak sebelum tindakan mengkonsumsi dilakukan.

Pengertian ‘hemat’ di atas bertolak belakang dengan pelit, yang memiliki pengertian bahwa seseorang hanya enggan, tidak mau mengeluarkan uang sama sekali meski untuk sesuatu yang benar-benar dibutuhkan. Tidak berlebihan kiranya menyebut orang pelit sebagai orang yang paling menyedihkan dan paling menyebalkan di dunia ini. Untuk memenuhi kebutuhan pribadinya saja dia enggan, bagaimana bisa dia memenuhi kebutuhan orang lain? Mereka yang pelit cenderung bersikap egois dan maunya sendiri, serta rentan untuk curang dan tidak jujur meski hanya untuk menghemat seratus rupiah, misalnya.

Cukup susah untuk membedakan antara mereka yang pelit dengan mereka yang hemat. Tapi, keduanya bisa terlihat dan terukur ketika berhadapan dengan sejumlah hal yang melibatkan pengeluaran. Faktor-faktor berikut bisa menjadi dasar penilaian – terhadap pribadi atau orang lain – sifat hemat dan pelit seseorang.

  • Mobil

Berbeda dengan 3 dekade lalu, mobil telah menjadi suatu kebutuhan. Bahkan, bagi mereka yang hidup di kawasan perkotaan tertentu, adalah vital untuk memiliki mobil karena sangat menunjang mobilitas dan pemenuhan kebutuhan sehari-hari, baik secara personal, profesional maupun sosial. Mobil bukanlah simbol kekayaan. Tidak lagi demikian. Meski demikian, mobil dapat menjadi cerminan apakah seseorang itu hemat atau pelit.

Jika Anda, misalnya, memutuskan untuk membeli asesoris yang diperlukan atau meng-upgrade bagian mobil tertentu karena alasan keamanan dan kenyamanan transportasi, maka Anda termasuk orang yang hemat. Tidak berganti-ganti mobil tanpa alasan yang jelas juga merupakan indikator hemat atau pelitnya seseorang. Jika Anda memutuskan untuk menaiki mobil yang sama selama mungkin hingga perlu direparasi, maka Anda termasuk orang yang hemat. Akan tetapi, persoalan menjadi lain jika Anda memutuskan untuk tetap menaiki mobil

Anda dengan kaca yang rusak, pintu yang macet, atau mengganti kaca belakang atau samping dengan triplek dan membiarkan begitu saja wiper yang patah saat musim hujan sudah melanda. Itu namanya Anda pelit, karena mengabaikan keselamatan Anda demi menghemat sejumlah uang. Ada beda mendasar antara menghemat dengan tidak mau merawat mobil. Ingat, semua kerusakan besar dari kerusakan kecil yang diabaikan terus menerus. Dan, itu juga berlaku pada mobil.

  • Hiburan atau aktifitas sosial

Pengeluaran untuk keperluan sosial atau hiburan sering dipandang sebagai sesuatu yang ‘tidak ramah’ dan tidak ada gunanya menurut sebagian orang. Tapi, banyak pula yang menilai hiburan atau aktifitas sosial sebagai suatu kebutuhan – meski tidak bisa dipungkiri ada banyak rupiah yang bisa dihemat dari sektor ini.

Namun, mereka yang hemat bisa mendapatkan solusi untuk tetap menghibur diri dan berhubungan dengan sesama manusia tanpa takut dan khawatir mengeluarkan lebih banyak lagi uang secara sia-sia. Salah satu solusinya adalah menjadwalkan secara periodik untuk menjalani aktifitas sosial atau menghibur diri. Kalau ingin yang lebih nyaman lagi, Anda bisa memanfaatkan berbagai situs atau layanan restoran, kafe, gerai makanan yang menawarkan diskon pada hari-hari tertentu seperti ulang tahun, perayaan ulang tahun perkawinan, dsb.

Diskon ini ada kalanya mengharuskan Anda memiliki kupon yang tersedia secara gratis atau didownload di situs Internet tertentu. Kalau Anda ingin bisa bertindak pelit, itu mudah caranya, terutama di sektor ini. Anda cukup menolak ketika diajak pergi atau hangout oleh teman. Cara ini sangat efektif karena, dijamin, teman Anda tidak akan pernah mengajak Anda lagi. Ada kecenderungan bahwa orang akan menolak berhubungan dengan mereka yang memiliki kebiasaan yang berbeda dalam alokasi pengeluaran.

  • Tagihan energi

Energi sangat erat keberadaannya dengan kita. Tidak ada satupun manusia yang bisa hidup tanpa memanfaatkan energi. Maka dari itu, dari besar tagihan energi, kita bisa menilai seberapa besar kebutuhan Anda dan ke manakah penggunaan energi tersebut lari. Kalau Anda hemat, tagihan energi tidak hanya kecil, tapi juga jelas penggunaannnya. Mereka yang termasuk hemat energi tidak ragu mematikan lampu tatkala tidak diperlukan lagi, atau memasang lampu yang hemat listrik untuk menyinari bagian teras atau halaman rumah. Tidak berlebihan kiranya, jika Anda ingin dikatakan hemat, untuk membeli termostat digital yang mampu mengatur temperatur interior rumah secara otomatis.

Hal ini berbeda dengan orang pelit, yang tega membiarkan dirinya hidup dalam kegelapan. Jika Anda enggan menonton TV di kala memerlukan informasi yang diberikan – dan lebih memilih menonton di TV warteg atau tetangga, membaca di kegelapan malam, atau membiarkan bayi Anda menangis di tengah malam karena gerah dan Anda menolak menghidupkan AC untuk si kecil, maka itu adalah pertanda Anda orang yang pelit.

Tidak ada batasan yang jelas antara hemat dan pelit. Dibutuhkan kearifan untuk menilai batasan antara pelit dan hemat. Tidak ada yang bisa hidup tanpa uang. Tapi, satu hal yang pasti, menjadikan diri sebagai budak uang sehingga tidak bisa menikmatinya merupakan satu bentuk praktik menyakiti diri sendiri.

Artikel Terkait

Demikianlah artikel tentang beda antara pelit dan hemat, semoga bermanfaat bagi Anda semua.



6 Tips Mengubah Gaya Hidup agar Lebih Hemat
Tip Finansial Yang Tidak Membutuhkan Penghematan
10 Cara Berhemat yang Salah
Makan Makanan Sehat dengan Budget Rendah
Trik Menghemat Uang Saat Traveling
Bagaimana Cara Hidup Hemat Berumah Tangga?
Tips Berhemat yang Terbukti Mengurangi Pengeluaran Uang
Ini Dia Tips Cara Menghemat Ongkos Traveling
Tip Hidup Hemat dan Tidak Boros
Tip Hidup Hemat, Murah, dan Sederhana


Bagikan Ke Teman Anda